PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 5 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Ekonomi Melambat, Sektor Manufaktur China Kembali Berkontraksi

Crypholic 31 Jul 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #china #ekonomi #manufaktur
PMI Manufaktur China dilaporkan menguat. Meski naik tipis, angka tersebut masih berada di bawah ambang 50.

Data PMI Manufaktur yang dirilis Biro Statistik Nasional China pada hari Senin (31/Juli), melaporkan penguatan dari 49.0 menjadi 49.3 pada bulan Juli. Meskipun mengalami kenaikan tipis, sektor manufaktur China masih tetap berada dalam zona kontraksi karena angka tersebut masih di bawah ambang 50. Kondisi ini telah berlangsung selama 4 bulan terakhir.

Dalam rincian data PMI Manufaktur, terdapat beberapa komponen yang mengalami tekanan. Sub-indeks ekspor, misalnya, mengalami penurunan dari 47.2 menjadi 46.3. Ketenagakerjaan juga melemah dari 48.2 menjadi 48.1, dan pertumbuhan output turun dari 50.3 menjadi 50.2.

Sementara itu, PMI Non-Manufaktur China mengalami pelemahan dari 53.2 menjadi 51.5 pada bulan Juli. Meskipun sektor jasa masih berada dalam area ekspansi, namun laju pertumbuhannya semakin melambat dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam rincian data, terjadi penurunan tajam pada sub-indeks konstruksi yang turun dari 55.7 menjadi 51.2. Secara keseluruhan, PMI Komposit pada bulan Juli mencatat penurunan dari 52.3 menjadi 51.1, mencerminkan perlambatan ekonomi China hingga awal kuartal III/2023.

Robert Carnell, kepala analis ING untuk kawasan Asia Pasifik, menyatakan bahwa data PMI China pagi ini memberikan gambaran bahwa ekonomi sedang dalam kondisi yang kurang baik dan berpotensi belok ke bawah.

Baca juga: PPI dan CPI China Kompak Melemah

Ekonomi China Kehilangan Momentum

Sejak awal kuartal kedua tahun ini, perekonomian China tidak lagi mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh pemulihan pasca pandemi yang berjalan tidak merata, menyebabkan melemahnya permintaan.

Selain itu, laju ekonomi juga kehilangan momentum karena terjadi lonjakan pengangguran di kalangan usia muda, penjualan ritel yang mengecewakan, serta penurunan produksi industri dan investasi.

"Survei PMI menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi China terus kehilangan momentum hingga bulan Juli. Tekanan ke bawah pada sektor manufaktur memang sedikit berkurang, tetapi kondisi ini tetap mencerminkan perlambatan cukup signifikan dalam aktivitas konstruksi dan jasa yang terus mendingin," kata analis Capital Economics.

"Dukungan kebijakan dari pemerintah China harus mendorong pertumbuhan hingga akhir tahun. Namun, pejabat memilih untuk melakukan pendekatan stimulus yang lebih terkendali, dan hal ini membuat pasar memperkirakan pertumbuhan akan berjalan pelan," lanjutnya.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia