Kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar justru mendatangkan aksi jual terhadap Dolar. Euro dan aset berisiko lain pun menguat signifikan.
Selamat pagi, para pencari profit! Pernyataan Jerome Powell mengenai kondisi inflasi AS meredam efek kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps. Akibatnya, Indeks Dolar merosot dan memberikan peluang bagi Euro, Emas, Bitcoin, serta saham-saham untuk melanjutkan reli bullish.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Pasca pengumuman suku bunga The Fed dan rilis data ekonomi AS, EUR/USD naik menembus level psikologis 1.1000. Apa yang terjadi?
Fundamental
- EUR/USD berjaya pasca pengumuman suku bunga The Fed dan menjelang rilis kebijakan moneter ECB yang akan dipublikasikan sore ini.
- The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Pernyataan FOMC yang menyertai pun dinilai hawkish karena mempertahankan komitmen The Fed untuk melakukan beberapa kali rate hike lagi.
- Akan tetapi, Dolar AS justru melemah karena pidato Powell yang mengatakan bahwa proses disinflasi telah dimulai. FOMC juga mempertimbangkan prospek penurunan rate hike pada akhir 2023 jika inflasi melambat lebih cepat.
- PMI Manufaktur ISM AS turun ke level terendah sejak Juni 2020, sementara Ketenagakerjaan ADP juga merosot ke level terendah satu tahun di angka 106,000.
- Selanjutnya, fokus trader akan tertuju pada ECB yang diproyeksi mengumumkan kenaikan suku bunga 50 bps.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Sagar Dua, EUR/USD bertengger di atas level resistance psikologis 1.1000 pada awal sesi Asia setelah reli melampaui titik tertinggi 26 Januari di 1.0930.
- Selain kenaikan di atas Fibonacci Retracement 50% (1.0942), penguatan EUR/USD juga dikonfirmasi oleh pergerakan EMA 10 (1.0720) dan indikator RSI (14) yang bergeser ke kisaran bullish 60.00-80.00.
- EUR/USD diprediksi terus naik melewati 1.1033 hingga 1.1076 dan 1.1119.
- Apabila EUR/USD merosot ke bawah level tertinggi 26 Januari (1.0930), harga berisiko tergelincir menuju area 1.0856 dan 1.0800.
Kripto
Market kripto semakin kokoh dengan pergerakan Bitcoin di kisaran $23,900. Sentimen positif dari The Fed membuat aset-aset berisiko termasuk kripto kembali ke zona hijau.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin naik 4 poin ke angka 60/100, mengukuhkan sentimen BTC di area "greed".
- Total market cap kripto global mencapai $1.09 triliun, naik sekitar 3.73% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- The Fed menaikkan suku bunga pertama sebesar 25 bais poin, tetapi menyatakan bahwa proses disinflasi telah dimulai.
- Berita ini menjadi sentimen positif untuk rival-rival Dolar termasuk kripto.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di area $23,900, melemah 3.63% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu mengkonfirmasi reli lanjutan dengan menembus Pivot $23,431 dan menargetkan R1 ($24,106) serta R2 ($24,488).
- Jika berhasil menembus R2, harga Bitcoin berpotensi reli hingga area psikologis $25,000.
- Apabila BTC justru jatuh di bawah level Pivot, ada potensi Bitcoin terkoreksi hingga area S1 $23,049 atau bahkan di bawah $23,000 dan S2 $22,374.
Emas
Emas terdorong naik setelah Dolar AS dilanda aksi jual sehubungan dengan pernyataan Powell The Fed. Secara teknikal, emas berpotensi melakukan pullback sebelum menguat lebih lanjut.
Fundamental
- Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa disinflasi telah dimulai. Hal ini secara tidak langsung mengisyaratkan siklus Fed rate hike yang telah mendekati akhir.
- Indeks Dolar AS merosot tajam pasca pernyataan tersebut dan ditutup melemah 0.90 persen pada perdagangan kemarin.
- Selain itu, Dolar juga terbebani oleh rilis data Manufaktur ISM dan ADP Jobs Report yang mengecewakan.
- Apabila kenaikan suku bunga ECB dan BoE nanti sore sesuai atau lebih hawkish dari ekspektasi pasar, Dolar akan semakin melemah dan emas berpotensi menguat bersama Euro serta Pound.
Teknikal
- Pada grafik H4, XAU/USD terlihat menguat dalam pola chart Megaphone dengan sinyal bullish dari indikator MACD.
- Namun, kondisi overbought pada indikator RSI dapat menjadi sinyal pullback bagi XAU/USD sebelum menargetkan resistance di sekitar $1962-$1966.
- Jika XAU/USD dapat menembus area resistance tersebut, harga emas berpotensi mendekati $2000.
- Namun, apabila pullback XAU/USD dapat menembus support dinamis EMA 100 di dekat $1912, maka harga emas akan turun untuk menguji level psikologis $1900 kembali.
Saham
NASDAQ dan S&P 500 kompak menguat, namun reli Dow Jones masih tertahan. Sementara itu, IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya hari ini.
Saham AS
- S&P 500 menguat 1.1% ke 4119, sejalan dengan NASDAQ Composite yang naik 2% ke 11,816.
- Akan tetapi, indeks Dow Jones hampir tak bergerak dan tertahan di kisaran level 34,093.
- Alphabet (NASDAQ:GOOGL) menguat 3.9%, sementara Meta Platforms (NASDAQ:META) melonjak 19.4% karena laporan EPS Q4 yang melampaui perkiraan.
- Setelah ini, pasar akan menantikan rilis data Jobless Claims AS dan laporan pendapatan Apple (NASDAQ:AAPL) serta Amazon (NASDAQ:AMZN).
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.34% ke 6862 pada sesi perdagangan Rabu kemarin.
- Senior Technical Analyst Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, melihat adanya potensi IHSG lanjut menguat ke 6908-6953.
- Pergerakan IHSG hari ini masih dibayangi oleh sentimen global, salah satunya adalah ekspektasi perlambatan suku bunga Fed.
- Selain itu, ekspektasi ECB untuk menaikkan suku bunga acuan secara agresif juga berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG.
- Saham yang dapat dicermati hari ini adalah MAPI, AKRA, ICBP, CPIN, PGAS, INKP, INDF, dan UNVR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.