EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 2 hari, #Forex Fundamental | Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 2 hari, #Forex Fundamental | GBP/USD naik mendekati level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 2 hari, #Forex Teknikal | Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 2 hari, #Saham Indonesia | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia

PPI dan CPI China Kompak Melemah

Crypholic 10 Jul 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #china #cpi #ppi
Data PPI dan CPI China kompak menorehkan kinerja buruk pada bulan Juni. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga sejumlah bahan baku.

Biro Statistik Nasional China pada hari Senin (10/Juli) merilis data PPI yang tercatat merosot 5.4 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada bulan Juni. Angka ini lebih rendah dibandingkan estimasi konsensus yang memperkirakan penurunan 5.0 persen. Secara historis, PPI China mengalami pelemahan selama 9 bulan berturut-turut dan mencapai level terendah sejak Desember 2015.

Kinerja PPI China semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena permintaan pasar domestik dan luar negeri yang melemah. Penurunan dalam bahan produksi terakselerasi akibat harga processing, bahan baku, dan ekstraksi menurun lebih cepat. Pada saat yang sama, harga barang konsumsi dan makanan juga mengalami penurunan.

Baca juga: Kupas Tuntas Pengaruh China di Pasar Finansial

CPI China Capai Laju Terlemah

Pada bulan Juni, data Inflasi Konsumen (CPI) menunjukkan penurunan sebesar 0.2 persen secara bulanan (Month-over-Month). Ini mengejutkan konsensus yang memperkirakan CPI China akan stagnan setelah mengalami penurunan sebesar 0.2 persen pada periode sebelumnya.

Dalam skala tahunan (Year-over-Year), CPI Negeri Tirai Bambu tercatat sebesar 0.0 persen, mencapai laju terlemah sejak Februari 2021, dan menurun dibandingkan kenaikan sebesar 0.2 persen pada bulan sebelumnya.

Pembacaan data inflasi yang terus melemah diperkirakan akan menekan pergerakan mata uang Yuan terhadap mata uang mayor. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah China diprediksi akan memberikan stimulus tambahan setelah pemotongan suku bunga bulan lalu.

"Kami memproyeksikan inflasi utama China hanya sekitar 1 persen di akhir tahun. Ke depannya inflasi masih dalam trend lemah, tetapi kondisi ini tidak akan membatasi kemampuan bank sentral (PBoC) untuk melakukan pelonggaran kebijakan lebih lanjut," kata seorang analis Capital Economies dalam sebuah catatan.

"Kondisi permintaan kredit China belum menunjukkan kinerja positif dan nilai tukar Yuan berada di bawah tekanan. Sejumlah faktor ini mendasari ekspektasi kami yang memperkirakan PBoC akan segera melanjutkan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat," lanjutnya.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait