Stop loss memang penting, tapi bagaimana kalau fitur itu justru sering membuat Anda cepat kalah? Solusinya, pahami teknik memasang stop loss yang benar.
Tak dapat dipungkiri, stop loss (SL) adalah fitur krusial yang perlu digunakan dalam trading forex. Namun demikian, tahukah Anda jika sebagian trader merasa dirugikan karena tak tahu teknik memasang stop loss yang benar?
Stop loss memang bisa bertindak mengamankan akun Anda dari kerugian besar. Namun seringkali, trader mengalami hal yang dinamakan "terlalu cepat kena stop loss". Bagaimana bisa? Pemahaman mudahnya begini:
"Andre membuka posisi buy EUR/USD di 1.0750. Teknik memasang stop loss yang digunakannya cuma berbasis pada support terdekat, yang kala itu berada di level 1.0720. Namun ternyata, support itu terpatahkan ketika harga turun melebihi level 1.0720. Akibatnya, stop loss Andre kena dan posisi buy-nya ditutup dengan rugi 30 pips. Akan tetapi, cerita tidak berhenti sampai di situ saja. Tak lama setelah order Ander ter-close, harga ternyata berbalik arah. Ya, EUR/USD menguat tajam hingga melebihi level entry Andre yang sebelumnya diposisikan di 1.0750."
Melihat skenario itu, pasti banyak yang menyayangkan tertutupnya posisi Andre di level 1.0720. Seumpama order itu tak terkena stop loss, pasti Andre sudah mendapatkan profit dari order buy-nya. Hal seperti ini tentu saja bisa membuatnya kapok menggunakan teknik memasang stop loss. Posisi yang seharusnya bisa profit, justru tertutup lebih awal dengan kerugian karena stop loss.
Meski banyak trader berpendapat serupa, persepsi seperti itu tidak benar adanya. Adalah kurang tepat bagi trader untuk menyalahkan stop loss, karena situasi di atas lebih disebabkan oleh ketidaktahuan akan teknik memasang stop loss yang tepat. Kegagalan Andre bukannya disebabkan oleh penggunaan stop loss itu sendiri, tapi kesalahan dalam menerapkan teknik memasang stop loss. Andaikata ia tidak asal menargetkan support terdekat (1.0720) sebagai stop loss potensial, posisinya pasti tak akan tertutup lebih cepat.
Lantas, seperti apakah teknik memasang stop loss yang benar itu?
1. Teknik Memasang Stop Loss Tidak Bergantung Pada Money Management
Dalam ulasan mengenai panduan membuat rencana trading forex, telah dicontohkan bahwa teknik memasang stop loss bisa ditentukan sesuai batas toleransi Anda. Jadi katakanlah Anda sudah menetapkan risiko per trade maksimal sebesar $20, maka Anda dapat trading forex dengan lot mini 0.1 dan menempatkan stop loss dengan jarak 20 pips dari level entry.
Namun demikian, bagaimana jika setelah dianalisa, jarak 20 pips itu sangat tak memungkinkan? Bagaimana bila dilihat dari support resistance saja, stop loss paling dekat sepatutnya berjarak 50 pips dari level entry? Apakah Anda akan memaksakan teknik memasang stop loss di 20 pips, meski tahu jika peluang terkenanya sangat besar? Apabila Anda benar-benar melakukannya, maka itu sama saja dengan bunuh diri.
Dalam trading forex, aturan money management memang sebaiknya tidak dilanggar. Tapi jika sudah berurusan dengan teknik memasang stop loss, Anda harus bersikap realistis. Solusinya, Anda bisa mengurangi ukuran trading forex agar risiko per posisi tetap tidak melebihi 20 pips. Gunakanlah lot yang rebih rendah dari 0.1, seperti 0.01 misalnya. Karena nilai lot tersebut adalah $0.1 per pip, maka penurunan harga sebesar 50 pips hanya akan mengurangi $5 dari akun Anda.
Dengan teknik memasang stop loss ini, Anda bisa mendapatkan jalan keluar terbaik. Stop loss bisa ditempatkan seideal mungkin, Anda juga tak perlu melanggar aturan money management apapun.
2. Hindari Teknik Memasang Stop Loss Di Level-Level Umum
Banyak trader percaya dengan teknik memasang stop loss di support resistance dan level psikologis. Meskipun tindakan itu tidak salah, tapi mengambil level-level yang terlalu umum seperti itu bisa menyebabkan stop loss Anda mudah kena. Mengapa demikian?
Ada 2 penyebab mengapa teknik memasang stop loss itu bisa gagal. Pertama, sinyal trading forex tidak akurat 100%, dimana kemungkinan false signal dari support resistance selalu ada. Kedua, para pemain besar yang hobi berburu stop (stop hunter) paham betul teknik memasang stop loss dari trader awam. Mereka biasanya sengaja mendorong harga mencapai support resistance kunci yang biasa dijadikan stop loss, untuk kemudian entry pada harga yang lebih menguntungkan.
Perhitungkan Kemungkinan False Signal
Guna mengantisipasi faktor pertama, sebaiknya hindari teknik memasang stop loss yang sederhana, seperti begitu saja mengambil level psikologis atau support resistance terdekat sebagai tolak ukur. Alternatifnya, coba perkirakan level penting yang bisa menjadi konfirmator sinyal di arah sebaliknya dari order Anda.
Katakanlah Anda trading forex dengan analisa chart pattern. Di area 118.10, harga membentuk pola double bottom yang merupakan penanda bullish reversal. Anda bisa mengambil open buy, tapi untuk teknik memasang stop loss, berpikirlah seperti seorang seller. Pemahaman lengkapnya seperti ini:
"Jika pola double bottom ini ternyata sinyal palsu, maka harga tak akan menguat sesuai perkiraan umum. Harga akan terus turun, tapi sebelumnya mungkin retrace dulu dan membentuk lower high. Kalau saya open sell, maka cara paling aman adalah dengan menunggu hingga harga turun melewati batas konsolidasi sebelumnya di 117.90. Dengan demikian, level 117.90 adalah titik stop loss ideal bagi posisi buy saya."
Sedikit lebih repot memang, tapi memang seperti itulah upaya yang direkomendasikan untuk menghindari kesalahan dalam teknik memasang stop loss. Faktor-faktor seperti retracement dan konsolidasi sebaiknya juga diperhitungkan. Jika tidak menggunakan teknik memasang stop loss dengan cermat, maka SL Anda akan mudah tersambar oleh pergerakan-pergerakan sementara yang sering mengecoh.
Berselancar Bersama Stop Hunter
Untuk menghadapi masalah kedua, teknik memasang stop loss sebaiknya dilakukan dengan lebih hati-hati lagi. Dalam hal ini, Anda bisa coba mengikuti jejak para stop hunter. Bingung harus mulai dari mana? Coba ikuti penjelasannya pada contoh kasus di bawah ini:
"Andre hendak open sell AUD/USD. Ia mengambil level 0.7540 sebagai titik entry, karena yakin jika harga akan merosot tajam setelah berhasil melalui level kunci itu. Untuk teknik memasang stop loss, Andre hanya mengandalkan titik resistance kunci yaitu di 0.7570. Namun apa yang terjadi kemudian? Harga justru naik melewati 0.7570, dan tak lama kemudian kembali turun melewati level entry-nya.
Melihat harga sudah kembali ke trend utama, Andre kembali open sell, kali ini di level 0.7530. Karena belum memahami situasi, Andre coba melebarkan jarak stop loss secara asal. Ia sama sekali tak menggunakan teknik memasang stop loss, dan begitu saja menempatkannya di level 0.7580. Sayangnya, kejadian dari posisi pertama kembali terulang. Setelah posisi sell dibuka, harga malah naik ke atas hingga melewati stop loss Andre. Parahnya, harga menukik turun tak lama setelah posisi Andre tertutup."
Dalam kasus di atas, Andre jelas menjadi korban stop hunter yang sudah lihai membaca kesalahan trader awam, yaitu mengandalkan teknik memasang stop loss di support resistance kunci (0.7570 dan 0.7580). Stop hunter senang mendorong harga melewati level-level itu, lalu tepat di atasnya, mereka akan membuka posisi sell.
Jadi, apa yang seharusnya dilakukan Andre?
Pada open posisi kedua, Andre tidak semestinya terpancing entry di 0.7530. Kalau saja ia bisa mengenali jebakan stop hunter, ia seharusnya menunggu hingga pola sebelumnya berulang, lalu open sell ketika harga beranjak turun dari 0.7580. Jadi ia bukannya melawan stop hunter, tapi mengikuti langkah mereka. Bisa dikatakan, inti pelajaran kali ini tak terletak pada teknik memasang stop loss, melainkan pada kesabaran menunggu titik entry yang tepat.
Teknik Memasang Stop Loss Terbaik: Berpikirlah Kreatif
Inti dari kedua tips di atas adalah berpikir kreatif. Jika diuraikan, berikut ini prinsip-prinsip utama dalam teknik memasang stop loss yang benar:
- Untuk mendapatkan stop loss ideal, jangan hanya berpatokan pada money management.
- Untuk menghindari stop loss cepat kena akibat sinyal palsu, jangan hanya memperhitungkan teknik memasang stop loss di support resistance.
- Jika khawatir menjadi korban stop hunter, maka tunggulah entry di momen yang tepat.