Suku bunga tinggi tidak mampu membendung minat kredit masyarakat Inggris. Para trader pun yakin BoE tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Selama perdagangan hari ini (4/Januari), nilai tukar Pound sterling menguat terhadap sejumlah mata uang mayor:
- Versus JPY: +1.25% ke 183.70
- Versus USD: +0.5% ke 1.2700
- Versus EUR: +0.33% ke 0.8610
Kenaikan tersebut dipicu oleh rilis data BoE Consumer Credit yang cukup mengejutkan. Data kali ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Inggris yang berutang ke bank meski suku bunga berada di tingkat 5.25%—level tertinggi dalam 15 tahun.
Data Consumer Credit tercatat melambung dari 1.411B menjadi 2.005B pada November 2023. Padahal, konsensus memperkirakan penurunan ke 1.400B.
Laporan Mortgage Approvals (persetujuan hipotek) di bulan yang sama juga meningkat dari 47.89k menjadi 50.07k—lebih tinggi daripada prediksi 48.50k.
Secara keseluruhan, angka-angka tersebut adalah yang tertinggi sejak tahun 2017. Dengan kata lain, prospek ekonomi Inggris sedang menuju ke arah yang positif.
Dengan outlook tersebut, para pelaku pasar pun mulai yakin BoE akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama daripada The Fed.
Jeremy Stretch dari CIBC Capital Markets mengatakan bahwa Pound sterling merasa sedikit lega karena "ekspektasi pemangkasan suku bunga BoE (masih) terus berkurang".
Menurut kepala strategi forex G10 tersebut, peningkatan besar dalam kredit konsumen bulanan telah memberikan fondasi makro yang lebih baik untuk Inggris.
Data PMI Inggris Melebihi Ekspektasi
Mendukung outlook positif di atas, laporan PMI Jasa versi S&P Global/CIPS yang juga dirilis hari ini menunjukkan kinerja meyakinkan. Data menunjukkan skor PMI Jasa Inggris meningkat pesat dari 50.9 ke 53.4, lebih tinggi daripada perkiraan 52.7.
Sementara itu, PMI Composite pun ikut terdongkrak dari 50.7 menjadi 52.1, jauh lebih baik daripada prediksi konsensus 51.7.
Baca Juga:Tanya Jawab Trading Lengkap Khusus Pemula