EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 1 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD naik mendekati  level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia

Pembatasan COVID Dicabut, Manufaktur China Berekspansi

Crypholic 30 Jun 2022
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #covid   #manufaktur
Dicabutnya pembatasan COVID oleh pemerintah China telah menghidupkan kembali perekonomian warga. Hal ini mendorong ekspansi sektor manufaktur dan jasa.

Indeks PMI Manufaktur dilaporkan meningkat dari 49.6 menjadi 50.2 pada bulan Juni 2022. Meski lebih rendah dari ekspektasi 50.6, data kali ini terbilang cukup memuaskan karena berhasil berekspansi setelah terjebak di zona kontraksi selama tiga bulan berturut-turut. Dalam rincian data yang dirilis, sub-indeks produksi melonjak hingga 52.8 atau level tertinggi sejak kuartal pertama 2021 lalu. Sementara itu, sub-indeks pesanan baru (New Orders) juga berekspansi untuk pertama kalinya setelah terjungkal di zona kontraksi selama empat bulan.

Pembatasan COVID Dicabut, Manufaktur China Berekspansi

Untuk data PMI Non-Manufaktur atau jasa, terdapat lonjakan dari 47.8 menjadi 54.7. Performa ini tidak jauh berbeda dari hasil di sektor manufaktur, mengingat terjadi kenaikan ke atas level 50. Perlu diketahui bahwa level 50 merupakan ambang zona kontraksi dan ekspansi dalam pembacaan data PMI, sehingga peningkatan dari kisaran 40-an ke 50-an kerap dianggap signifikan.

Sektor pabrikan dan jasa China yang kembali berekspansi sebenarnya tidak terlepas dari keputusan pemerintah China untuk mencabut pembatasan COVID, sehingga warga dapat keluar dan melakukan aktivitas ekonomi. Sebelumnya, kebijakan lockdown di dua kota besar China (Shanghai dan Beijing) memang sangat membebani tingkat aktivitas masyarakat.

Baca juga: Peran Produsen dan Konsumen dalam Perekonomian

 

Permintaan Pasar Masih Rapuh

Meski sektor manufaktur China sudah terlepas dari zona kontraksi, sejumlah analis memperingatkan potensi perlambatan yang dipicu oleh melemahnya sektor properti dan konsumsi rumah tangga. Di samping itu, risiko kembalinya infeksi COVID dan lemahnya permintaan turut membayangi ekonomi China ke depan.

Permintaan yang lemah tidak hanya terjadi di pasar domestik, tetapi juga dari mancanegara. Hal ini juga diakui oleh pengamat ekonomi China.

"Sektor manufaktur China berekspansi di akhir kuartal kedua, namun kekhawatiran terhadap risiko perlambatan tetap ada. Sekitar 49.3 persen perusahaan yang kami survei mengaku bahwa pesanan tidak sebaik ekspektasi mereka. Permintaan lemah masih menjadi problem yang tengah dihadapi oleh industri China selama ini," kata ahli statistik senior NBS, Zhu Hong.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru