Tembakan rudal yang mengguncang kawasan Polandia menyebabkan penurunan Euro. Meski hanya sesaat, EUR/USD sempat merosot hingga 200 pips.
Ketegangan geopolitik di kawasan Eropa Timur kembali meningkat setelah area perbatasan Polandia mendapat serangan rudal yang menewaskan setidaknya 2 warga sipil. EUR/USD merosot dari 1.0438 ke 1.0279 dalam waktu sekejap, tetapi kemudian berkonsolidasi di sekitar 1.0347.
Adalah wilayah Przewodo, sebuah desa yang terletak di sebelah timur Polandia yang menjadi target serangan rudal. Lokasi tersebut berbatasan langsung dengan wilayah Ukraina yang hingga kini masih berkonflik dengan Rusia. Mengingat posisi Polandia sebagai anggota NATO, serangan militer ini tentu dapat memancing keterlibatan NATO dalam perselisihan Rusia-Ukraina.
Baca juga: Kisruh Rusia dan Pengumuman The Fed Melejitkan Dolar
Salah seorang pejabat NATO mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi atas insiden ini. Ada kemungkinan, ledakan itu berasal dari serangan rudal Rusia. Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah melakukan serangan ke wilayah Polandia, "Tidak ada serangan atas target di kawasan perbatasan Ukraina-Polandia yang dilakukan oleh militer Rusia," demikian ungkapnya.
Pasar finansial yang sebelumnya bergerak cukup tenang di awal pekan langsung bergejolak karena serangan rudal di Polandia. Namun saat ini, pelaku pasar cenderung dalam fase wait-and-see untuk memantau perkembangan selanjutnya.
"Pergerakan pasar sedang sensitif terhadap berita geopolitik344xz setelah pasukan Ukraina menguasai kembali wilayah yang sempat direbut Rusia sejak perang dimulai pada Maret lalu," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar Bannockburn Global Forex di New York.
Ia menambahkan, "Tidak tertutup kemungkinan kondisi dapat semakin memburuk secara jangka pendek, tetapi menurut pendapat kami pasar saat ini sedang gelisah, bukan panik."
Apabila hasil investigasi NATO menyatakan bahwa ledakan Polandia berasal dari rudal Rusia, maka ketegangan geopolitik Eropa Timur tentu akan semakin meningkat, dan menyebabkan Indeks Dolar kembali unggul atas rival-rivalnya yang berprofil risiko tinggi.