Gubernur BoJ Ueda: Penurunan Yen yang cepat dan sepihak berdampak negatif pada perekonomian, 1 hari, #Forex Fundamental | GBP/USD rapuh jelang pengumuman kebijakan BoE, 1 hari, #Forex Fundamental | Pound Sterling jatuh karena pemulihan dolar AS, ketidakpastian jelang keputusan kebijakan BoE, 1 hari, #Forex Fundamental | USD/JPY melonjak ke dekat level 155.50 saat the Fed diprakirakan mempertahankan suku bunga kebijakannya, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) membukukan laba bersih sebesar Rp44.02 miliar periode Januari-Maret 2024, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan penyusutan penjualan sebesar 11.25% YoY menjadi Rp365.38 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membagikan dividen tunai sebesar Rp572.04 miliar dari laba bersih tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia | PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengemas laba tahun berjalan pada kuartal 1/2024 sebesar $16.4 juta atau naik sekitar 12.3%, 1 hari, #Saham Indonesia

Harga Minyak Meroket, Analis Ingatkan Risiko Koreksi

Crypholic 1 Aug 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #harga-minyak
Harga minyak masih kokoh jelang pertemuan OPEC. Namun, sejumlah analis masih ragu akan kelanjutan reli minyak.

Harga minyak mentah mencapai level tertinggi dalam 3 bulan terakhir berkat adanya prospek pengetatan pasokan minyak. Pada hari Selasa (1 Agustus), Brent dan WTI mengalami sedikit koreksi, namun tetap berada di level yang tinggi yaitu $85.29 dan $81.51 per barel.

Perlu diketahui bahwa harga minyak mengalami kenaikan bulanan terbesar sejak Januari 2022 setelah mengalami reli selama lima pekan berturut-turut. Adanya rencana perpanjangan pemotongan output oleh Saudi hingga bulan depan berpotensi mendorong harga minyak untuk menguat lebih lanjut.

Analis dari Australian National Bank (NAB) menyatakan bahwa harga minyak berpeluang mencapai level tertinggi sepanjang tahun 2023 menjelang pertemuan para menteri OPEC+ yang akan berlangsung pada hari Jumat mendatang.

"Pertemuan OPEC pada pekan ini akan menjadi katalis potensial yang akan menentukan prospek pasokan minyak ke depan. Kami memperkirakan pemotongan output yang dilakukan Saudi akan diperpanjang sebulan lagi," kata analis NAB sebagaimana dilansir Reuters.

Di samping itu, harga minyak juga didorong oleh optimisme pasar terhadap prospek permintaan minyak di China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia.

Sebagai informasi, kemarin pemerintah China merilis pedoman kebijakan tambahan yang terkait dengan rencana stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Kupas Tuntas Pengaruh China di Pasar Finansial

Minyak Rawan Terkoreksi

Sejumlah analis meragukan kemungkinan kenaikan harga minyak dari segi teknikal. Mereka percaya bahwa minyak lebih dipengaruhi oleh pelemahan Dolar.

"Harga minyak mungkin menghadapi risiko terjadinya koreksi karena posisinya secara teknikal sudah jenuh beli (overbought) pada bulan Juli," kata Tina Teng, analis CMC Markets.

"Karena posisi dolar AS saat ini sedang melemah, maka ini (juga) menjadi momentum bagi pasar komoditas seperti minyak mentah untuk menguat," tambahnya.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
Harga Emas Dunia
Kemarin 2343.40
Minggu Lalu 2308.60
1 Bulan Lalu 2374.10
2 Bulan Lalu 2166.10
3 Bulan Lalu 2039.70
6 Bulan Lalu 1950.20
Setahun Lalu 2014.25
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.225.000
Minggu Lalu 1.234.000
6 Bulan Lalu 980.000
Setahun Lalu 957.000