Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Pemangkasan Pasokan Berlanjut, Harga Minyak Melambung

Crypholic 7 Aug 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #china   #ekonomi   #harga-minyak
Harga minyak menguat pada perdagangan awal pekan. Hal ini tak lepas dari dukungan sejumlah faktor termasuk kebijakan OPEC.

Harga minyak mentah dunia menguat ke level tertinggi 4 bulan di awal pekan (08/Agustus). Brent Oil tercatat menguat 0.29 persen pada kisaran $86.20-an per barel, sedangkan minyak mental WTI berada pada kisaran $82.79 per barel atau menguat 0.24 persen secara harian.

Jelang Data China, Harga Minyak Stabil Didekat High 4 Bulan

Harga komoditas minyak memang mengalami penguatan sejak bulan Juni. Hal ini tidak terlepas dari keputusan Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC) untuk melakukan penyesuaian pasokan demi menjaga harga minyak.

Arab Saudi selaku produsen utama OPEC pada akhir pekan lalu memutuskan untuk memperpanjang pengurangan produksi mereka hingga akhir September.Langkah Saudi tersebut juga diikuti oleh Rusia yang mengumumkan rencana pengurangan output 300,000 barel per hari (bph) di awal bulan September mendatang.

Sejumlah analis mengatakan langkah yang dilakukan oleh Arab Saudi dan Rusia berperan sebagai katalis positif yang mendorong harga minyak. Tak heran jika dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak mentah menguat hingga menyentuh level tertinggi sejak pertengah April.

"Kondisi yang terjadi saat ini adalah pengetatan pasokan ditambah dengan adanya penurunan persediaan minyak yang menjadi faktor utama dibalik reli bullish minyak mentah sejauh ini," ungkap seorang analis ANZ dalam sebuah catatan.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Tina Teng, seorang analis dari CMC Markets. Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga minyak didukung oleh berbagai faktor pendorong, termasuk pemangkasan produksi OPEC.

Dia juga mempertimbangkan stimulus dari China dan prospek ekonomi AS sebagai faktor yang mendorong harga minyak. Namun demikian, dari segi teknis, posisi harga minyak saat ini sedikit rentan karena berada di dalam zona resistensi jangka pendek, dan ada risiko koreksi yang terbatas.

Menurut Tony Scramore, seorang analis pasar dari IG, jika minyak WTI terus naik dan melampaui level psikologis di $84.00 per barel, hal ini akan membuka peluang kenaikan hingga mencapai $93.50 per barel.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Harga Emas Dunia
Kemarin 2345.50
Minggu Lalu 2400.60
1 Bulan Lalu 2266.15
2 Bulan Lalu 2054.70
3 Bulan Lalu 2050.90
6 Bulan Lalu 1987.50
Setahun Lalu 2023.30
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.234.000
Minggu Lalu 1.255.000
1 Bulan Lalu 1.120.000
2 Bulan Lalu 1.054.000
3 Bulan Lalu 1.055.000
6 Bulan Lalu 1.000.000
Setahun Lalu 945.000

Kirim Komentar Baru