Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 4 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 5 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Strategi Trading Bounce Menggunakan Bar Chart dan EMA

Damar Putra 17 Apr 2023
Dibaca Normal 5 Menit
forex > strategi > #bounce #chart #ema #strategi #strategi-trading #trading
Untuk memperoleh sinyal akurat, ada banyak pilihan yang bisa dilakukan trader. Salah satunya adalah menggunakan strategi trading bounce. Bagaimana caranya?

Dalam dunia trading, terdapat banyak strategi yang dapat digunakan untuk mencapai profitabilitas yang diinginkan. Strategi trading Bounce menggunakan Bar Chart dan Exponential Moving Average (EMA) adalah salah satunya.

Strategi ini memanfaatkan kemampuan EMA untuk mengidentifikasi support dan resistance dinamis yang kuat. Di sisi lain, Bar Chart dapat membantu trader menentukan entry dan exit point yang tepat. Apa saja langkah-langkah yang perlu diikuti untuk mengimplementasikan strategi bounce ini?

Sekilas Tentang Strategi Trading Bounce

Kata Bounce memiliki makna pantulan, sehingga, strategi trading Bounce adalah sebuah metode trading yang memanfaatkan pantulan harga. Lazimnya, teknik ini menggunakan time frame rendah dan satu Moving Average jenis Exponential (EMA) untuk memberikan lebih banyak bobot pada pergerakan harga terbaru. Ini memungkinkan trader mengamati arah pergerakan harga dan menentukan titik entry posisi ketika pair memantul (Bounce) dari garis EMA.

Pada dasarnya, indikator EMA memang memiliki keunggulan dibanding jenis Moving Average lain seperti Simple Moving Average (SMA). Pasalnya, EMA jauh lebih responsif juga cocok digunakan dengan berbagai teknik trading, termasuk strategi Bounce.

Lantas, mengapa stretegi ini menggunakan Bar Chart? Salah satu kelebihan Bar Chart adalah mampu menyajikan data lebih lengkap. Berbeda dengan line chart yang hanya menampilkan harga penutupan, Bar chart menyajikan data harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), dan terendah (low).

Bagaimana Cara Kerja Strategi Trading Bounce?

Indikator EMA dapat membantu trader menunjukkan arah dan tren pergerakan harga secara keseluruhan. Ini menciptakan garis harga yang terlihat lebih halus. Ketika harga mengalami pergerakan yang kuat, garis akan melonjak sebelum melanjutkan pergerakan ke arah aslinya. Nah, strategi trading Bounce akan menggunakan pantulan tersebut sebagai peluang untuk entry posisi.

Untuk pengaturan dasarnya, trader dapat menggunakan grafik Bar Chart di time frame 1-menit hingga 5-menit dan Exponential Moving Average periode 34 (EMA 34). Dalam hal ini, time frame dan periode EMA dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing.

Baca juga: Panduan Time Frame untuk Pemula dari Finex

Langkah Trading Menggunakan Strategi Bounce

Dilansir dari The Balance, metode ini dapat dan sebaiknya digunakan persis seperti yang disajikan pada ulasan berikut, dengan perkiraan target profit 10 pips dan stop loss 5 pips.

1. Buka Grafik Bar Chart


2. Tambahkan Indikator EMA 34

Baca juga: Cara Menggunakan EMA 34 untuk Scalping

3. Perhatikan Pergerakan Harga di Sekitar EMA

Amati pasar dan tunggu hingga harga menjauh dari EMA. Tidak ada jarak standar yang harus dicapai oleh harga, namun semakin jauh tentu akan lebih bagus. Untuk contoh ini, jarak yang digunakan adalah sekitar 10 pips.

Langkah berikutnya, trader perlu mewaspadai ketika harga berbalik arah dan mulai menuju kembali ke garis EMA.

Baca juga: Cara Scalping 5 Menit dengan EMA 200 dan Stochastic

4. Tunggu Harga Menyentuh EMA

Sebagai konfirmasi, harga tentu perlu menyentuh garis EMA sebelum memantul. Untuk skenario trading Buy, bar harga seharusnya telah membuat level low yang lebih rendah dari bar sebelumnya (lower low) saat mendekati EMA. Sebaliknya untuk skenario trading Sell, bar harga seharusnya telah membuat level high lebih tinggi (higher high).

Tidak ada jumlah bar yang spesifik sebagai acuan untuk mengukur lower low dan higher high. Namun, sangat direkomendasikan agar trader menggunakan tiga bar lower low dan higher high. Sebagai contoh, grafik di atas menunjukkan bahwa harga baru menyentuh EMA setelah membentuk lower low secara berturut-turut pada bar keempat.

Baca juga: Cara Trading Support Resistance Dengan Price Action

5. Entry Posisi

Silahkan entry posisi ketika harga tertinggi (atau terendah) pada bar harga pertama yang gagal membuat level terendah (atau level tertinggi) telah tertembus.

Untuk masuk ke posisi Buy, ikuti beberapa acuan berikut:

  • Bar harga membuat lower low.
  • Bar harga menyentuh garis EMA.
  • Bar harga selanjutnya gagal membuat lower low baru.
  • Bar menembus higher high harga sebelumnya.

Kemudian untuk entry Sell, ikuti acuan berikut:

  • Bar harga membuat higher high.
  • Bar harga menyentuh garis EMA.
  • Bar harga selanjutnya gagal membuat higher high baru.
  • Bar menembus lower low harga sebelumnya.

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat contoh entry posisi trading berikut ini.

6. Exit Posisi Trading

Bagian terpenting berikutnya adalah menentukan skenario exit posisi. Lazimnya, jika trader sudah memasang stop loss dan target profit, trader sebenarnya sudah mempersiapkan skenario exit posisi. Jika harga berhasil menyentuh target profit, artinya trader sudah berhasil exit dengan hasil profit. Sebaliknya, jika menyentuh stop loss, maka posisi ditutup dengan kondisi loss.

Selain itu, trader juga dapat menggunakan trailing stop untuk menggunakan stop loss yang dapat bergerak secara otomatis berdasarkan jarak pip yang telah ditentukan.

7. Ulangi Proses

Setelah berhasil mendapatkan profit, trader dapat mengulangi strategi trading bounce ini sebanyak mungkin hingga target profit tercapai. Trader juga dapat membuka posisi Buy dan Sell jika sinyal trading mendukung. Namun, bagi trader yang masih mengalami loss dengan strategi ini, pertimbangkan untuk kembali melakukan pengujian di akun demo.

Strategi trading bounce memang memiliki banyak macam dan jenis. Selain menggunakan EMA 34, trader juga bisa menggunakan periode lebih tinggi misalnya EMA 50. Selengkapnya simak di Teknik Trading Bounce Memanfaatkan EMA 50.

Terkait Lainnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD kehilangan momentum karena kenaikan masih dibatasi oleh taruhan kuat penurunan suku bunga ECB, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD dekati level 1.3700 di tengah penjualan USD pasca FOMC, SMA-200 memegang kunci, 21 jam lalu, #Forex Teknikal

Valas harian: Powell yang dovish menjaga kenaikan dolar tetap terkendali, 21 jam lalu, #Forex Teknikal

Pound Sterling pertahankan kenaikan di tengah petunjuk suku bunga the Fed yang tidak terlalu hawkish, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia

Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

Anjar | 16 Oct 2014

Adakah strategi kusus yg bisa digunakan untuk gap trading?

Lihat Reply [18]

Pada umumnya Gap trading terjadi di awal pekan, biasanya sebagain trader melakukan order BUY STOP dan SELL STOP.

Dimana order ini dilakukan beberapa saat pasar hendak tutup. Kalau pasar tutu sabtu pukul 05.00 wib, maka biasanya trader memanfaatkan nya dengan melakukan order pending jam 04.45 wib.

Thanks.

Basir 16 Oct 2014

Untuk Siti Maiyah

Gap adalah kesenjangan yang terbentuk ketika pergerakan harga pembukaan membuat tempat kosong pada chart. Hal ini terjadi ketika tinggi pada hari itu berada di bawah rendahnya hari sebelumnya atau saat rendahnya hari berada di atas tinggi dari hari sebelumnya. Kesenjangan sangat signifikan jika disertai dengan kenaikan volume.

Ada beberapa jenis Gap, diantaranya yang paling sering terjadi adalah Gap Up dan Gap Down.

Apakah Gap akan selalu di tutup gapnya dikemudian hari?

Seringnya begitu namun tidak harus. Kadang kala Gap tidak harus di tutup, dan ini dinamakan Runaway Gap. Gap juga bisa menjadi suport dan resistance baru. Yang perlu diketahui adalah, pergerakan harga ditentukan oleh aktivitas para BUYER dan SELLER, bukan oleh broker. Untuk menghindari hal-hal yang kurang berkenan, maka sebaiknya dihindari sistem trading yang bersifat spekulasi.

Thanks

Basir 10 Jan 2023

@ adam:
1. Di pasar forex gap di awal pekan (hari Senin) biasanya terjadi akibat respon pasar terhadap event pada minggu sebelumnya, tetapi jarang terjadi. Gap sangat sering terjadi pada pasar index futures (indeks Hang Seng, Nikkei, Kospi, Dow Jones dan lainnya), dan hampir terjadi tiap hari pada saat pembukaan sesi trading.

Kedua saran tersebut bersifat spekulatif. Memang secara teknikal jika terjadi gap turun maka indikator oscillator (RSI atau stochastic) akan oversold dan sinyalnya adalah buy, sebaliknya untuk gap naik sinyalnya adalah sell, sehingga gap tersebut akan tertutup (exhaustion gap). Tetapi hal itu tidak selalu benar dan sering juga gap-nya tidak tertutup (continuation gap).
Berikut contoh gap yang tertutup (GBP/USD Daily) dan gap yang tidak tertutup (USD/JPY Daily):



Baca juga: Menggunakan Gap Dalam Trading

2. Untuk pemula biasanya dianjurkan berlatih dengan analisa teknikal dulu agar terbiasa menentukan momentum entry yang tepat. Indikator-indikator teknikal tersebut bisa digabungkan dengan analisa price action. Selain itu sebaiknya hindari entry pada saat ada rilis data fundamental yang berdampak tinggi karena bisa kena slippage (loncatan harga) akibat volatilitas yang mendadak tinggi.

Semoga bisa membantu.

M Singgih 24 May 2016

@ saprol:

Runaway gap (continuation gap): terjadi di pertengahan trend dan biasanya tidak tertutup. Tidak tertutup maksudnya harga tidak bergerak kembali pada area gap yang kosong. Gap ini menandakan trend pergerakan harga yang kuat.

Breakaway gap: terjadi saat dalam keadaan konsolidasi (sideways) setelah bergerak trending. Ada kemungkinan terjadi trend reversal. Gap ini bisa tertutup atau tidak, tergantung dari kekuatan trend reversalnya.

Common gap: sering terjadi dalam proses pergerakan harga, baik ketika trending ataupun sideways. Biasanya lompatannya tidak besar dan akan tertutup.

Kita tidak tahu jenis gap sebelum gap tersebut terjadi dan dikonfirmasi oleh pergerakan harga berikutnya.

M Singgih 20 Jul 2018

@ Maulana:

Pergerakan candle seperti itu bisa saja terjadi, yang mana harga pembukaan candle lebih rendah dari harga penutupan candle sebelumnya. Bisa terjadi pada time frame berapapun, sebagai respon sentimen pasar terhadap news atau event tertentu. Jika Anda tidak yakin, bisa dibandingkan dengan pergerakan harga di broker yang lain.

M Singgih 3 Mar 2021

Misalnya sudah pasang pending order Sell sebelum ada gap itu. Kemudian gap itu terjadi, apakah ordernya tetap kepicu atau engggak pak?

Zainal Abidin 10 Mar 2021

@ Zainal Abidin:

Dari pengalaman saya, order tetap tereksekusi tetapi pada harga yang lebih rendah (untuk order sell). Jadi tentunya akan merugikan trader karena mendapatkan harga yang lebih rendah sesuai dengan harga yang muncul setelah terjadinya gap. Ini bisa terjadi karena harga yang diorder (sebelum terjadinya gap) dianggap tidak ada. Dalam hal ini harga langsung melompat atau terjadi slippage.

M Singgih 13 Mar 2021

Selamat pagi,

1. Apa pengertian Gap pada pembukaan market hari senin sebenarnya ?
karena di beberapa artikel ada yg menyarankan buy jka gap turun atau sebaliknya jk gap naik sell dan ada yg menyarankan sebaliknya yaitu buy jika gap naik dan sell jk gap turun.

2. Teknik analis apa yg mudah dan cocok bagi pemula dan hasilnya mendekati trend bullish/bearish shg kita OP tdk ragu2x terutama utk platform streamster.

Terima Kasih

Adam 23 May 2016

selamat siang master mohon bantuanya gimana cara yang tepat memanfaatkan moment GAP?

Siti Maiyah 9 Jan 2023

gimana caranya tau mana yang gap runaway atau breakaway, mana yg common? saya baca2 letaknya semua dekat dgn supoort resistance soalnya

Saprol 19 Jul 2018

Apakah ini ada error di brokernya? Kok ada jarak antar candlenya ya..ini artinya apa, dan saya harus gimana ya? Mohon pencerahannya suhu. Makasih

Maulana 3 Mar 2021

Jawaban untuk Zainal Abidin:

  • Misalnya sudah pasang pending order Sell sebelum ada gap itu. Kemudian gap itu terjadi, apakah ordernya tetap kepicu atau engggak pak?

Pending order tetap masuk dan Anda akan mendapatkan harga yang lebih rendah daripada order sell yang Anda masukkan.

Biasanya order sell Anda tereksekusi pada harga pembukaan gap tersebut.

Kiki R 13 Jan 2023

@ Siti Maiyah:

Jika memang terjadi gap, tunggu apakah candle atau bar yang membentuk gap tersebut bergerak menutup gap atau malah meneruskan gap. Ini bisa diketahui dari penunjukan indikator trend terutama moving average, parabolic SAR dan juga MACD. Jika indikator trend mengkonfirmasi arah pergerakan harga yang menutup gap, maka buka posisi yang berlawanan dengan arah gap.

Misal terjadi gap turun (ke arah bawah), tetapi indikator trend menunjukkan bullish, maka bisa open buy. Sebaliknya jika terjadi gap naik (ke arah atas), tetapi indikator trend menunjukkan bearish, maka bisa open sell.

M Singgih 16 Jan 2023

Jawaban untuk Saprol:

  • gimana caranya tau mana yang gap runaway atau breakaway, mana yg common? saya baca2 letaknya semua dekat dgn support resistance soalnya

Sebelumnya saya jelaskan sedikit tentang karakteristik ketiga gap tersebut:

  • Common Gap : Gap yang sering terjadi dan paling sering muncul, biasanya tidak akan berdampak terlalu signifikan terhadap pergerakan harga. Mudah dikenali dan tidak didukung oleh gejolak volume yang signifikan dan umumnya gap ini akan tertutup dalam waktu yang relatif cepat. Sebagai seorang trader sebaiknya tidak usah panik atau terlalu excited ketika common gap ini muncul.
  • Break away Gap : Gap yang satu ini merupakan gap favorit para trader yang suka membeli saham ketika breakout resisten, ketika breakout disertai dengan gap ini biasanya harga akan terbang. Gap ini biasanya diawasi sebagai sinyal bullish/bearish untuk harga semakin rally. Umumnya break away gap didukung oleh volume yang signifikan
  • Run away Gap : Gap yang satu ini biasanya muncul di tengah trend yang sedang berlangsung (uptrend/downtrend), pertanda pertanda arah trend akan terus berlanjut. Volume pada run away gap idealnya harus meningkat secara signifikan.

Dari definisi di atas, ketiga gap dapat dibedakan melalui 2 hal, yaitu harga setelah gap dan volume.

Common gap terjadi jika harga tidak didukung kenaikan volume yang signifikan dan pergerakan harga setelah gap tidak agresif.

Kalau runaway gap terjadi jika gap searah tren dan didukung kenaikan volume yang signifikan.

Contoh kalau lagi tren naik maka runaway gap itu gap naik (gap up) yang didukung dengan kenaikan volume. Selain itu, runaway gap tidak menembus resisten atau support yang kuat.

Terakhir untuk breakaway gap terbentuknya bisa searah tren atau melawan tren dengan kenaikan volume yang signifikan. Ciri khususnya breakaway gap terbentuk setelah harga beberapa kali tertahan di resisten atau support yang kuat.

Jadi, breakaway gap ini adalah konfirmasi penting untuk melihat arah harga.

Kiki R 18 Jan 2023

Halo numpang nannya aja. Dari diskusi di atas, saya bisa simpulkan bahwa gap itu dalam chart itu ada kekosongan yg menyebabkan jarak antara 1 candle dengan candle lain seperti ditengha2nya ada kekosongan. Bgeitu bukan?

Yang jadi pertanyaan adalah apakah gap ini sering terjadi dan biasanya terjadi saat kapan? Selain itu dengan adanya gap ini, apakah trader bsa dirugikan atau justru bsaa dijadikan ksempatan utk profit? Dan adakah atau bsa kah kita memprediksi gap itu terjadi dngn analisa charting? Selain itu, dari grafik diskusi diatas, apakah gap itu bsa terjadi secara tiba2 juga? Mohon bantuan atas penjelasan mengenai pertanyaan ini, terima kasih!

Sandy 2 May 2023

@ Sandy:

- … Dari diskusi diatas, saya bisa simpulkan bahwa gap itu dalam chart itu ada kekosongan yg menyebabkan jarak antara 1 candle dengan candle lain seperti ditengha2nya ada kekosongan. Bgeitu bukan?

Ya, benar.

- … Yang jadi pertanyaan adalah apakah gap ini sering terjadi dan biasanya terjadi saat kapan?

Tidak sering terjadi. Biasanya pada pembukaan pasar di awal pekan atau saat adanya berita atau rilis data ekonomi berdampak tinggi.

- … Selain itu dengan adanya gap ini, apakah trader bsa dirugikan atau justru bsaa dijadikan ksempatan utk profit?

Bisa dirugikan kalau trader punya pending order dan harga tiba-tiba meloncat di atas atau di bawah order yang dipasang. Untuk bisa profit saat terjadi gap harus diamati sifat dari gap tsb, apakah pergerakan harga bisa menutup gap atau malah meneruskan. Untuk membuka posisi konfirmasikan dengan price action yang terbentuk dan penunjukan indikator teknikal terutama indikator trend seperti ADX, parabolic SAR, moving average dan juga MACD.

Silahkan baca juga:
Strategi Gap Trading: Peluang Profit dari Celah Harga

M Singgih 4 May 2023

Jawaban untuk Adam:

1. Gap pada pembukaan market hari Senin adalah perbedaan antara harga penutupan pada Jumat malam dan harga pembukaan pada Senin pagi. Gap dapat terjadi ketika ada perubahan yang signifikan dalam sentimen pasar, berita penting yang mempengaruhi pasar, atau pergerakan harga yang tajam secara tiba-tiba.

Interpretasi gap dan strategi yang digunakan terhadap gap tersebut tidak ada yang 100% benar dan bersifat spekulatif. Akurasinya dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan strategi trading individu. Beberapa trader mungkin memilih untuk membuka posisi sesuai dengan arah gap (misalnya, membeli saat gap naik atau menjual saat gap turun), sementara yang lain mungkin memilih untuk memperhatikan konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil tindakan.

2. Teknik analisis yang mudah dan cocok bagi pemula untuk mengidentifikasi tren bullish atau bearish adalah dengan menggunakan indikator Moving Average (MA). Untuk mengidentifikasi tren bullish, Anda dapat menggunakan MA dengan periode yang lebih panjang (misalnya, MA 50 atau MA 200) dan mengamati apakah harga berada di atas MA tersebut. Jika harga berada di atas MA, ini menunjukkan adanya tren bullish yang kuat dan sebaliknya.

Setelah mengetahui tren, Anda bisa masuk posisi pada level support/resisten yang kuat saat terbentuk konfirmasi yang valid pada level tersebut.

Platform Streamster umumnya dilengkapi dengan indikator Moving Average yang dapat Anda tambahkan ke chart Anda. Anda dapat menyesuaikan periode MA sesuai preferensi Anda dan memantau pergerakan harga terhadap MA tersebut.

Kiki R 9 May 2023

Sandy: Yup, kamu benar bahwa gap dalam chart terjadi karena adanya kekosongan antara harga penutupan dari candle sebelumnya dengan harga pembukaan dari candle berikutnya.

Gap sendiri bisa terjadi di semua instrumen trading, baik itu saham, forex, komoditas, maupun indeks saham. Namun, gap biasanya terjadi saat ada berita atau peristiwa penting yang mempengaruhi harga aset tersebut di luar jam perdagangan normal, misalnya pada akhir pekan ketika pasar tutup atau saat terjadi gejolak pasar yang besar.

Gap bisa menjadi keuntungan atau kerugian tergantung posisi yang kamu ambil dan arah pergerakan harga. Misalnya, jika kamu memegang posisi beli dan terjadi gap ke atas, maka kamu akan mendapat keuntungan yang signifikan. Namun, jika kamu memegang posisi jual dan terjadi gap ke atas, maka kamu akan menderita kerugian.

Memprediksi gap bisa menjadi sulit karena tergantung pada faktor-faktor eksternal yang sulit diprediksi seperti berita atau peristiwa penting. Namun, analisis charting dapat membantu untuk mengidentifikasi area di mana gap mungkin terjadi, misalnya pada level support atau resistance yang signifikan.

Terakhir, gap bisa terjadi tiba-tiba dalam waktu yang singkat, terutama saat terjadi peristiwa penting yang mempengaruhi pasar. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk memahami risiko gap dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti menempatkan stop loss atau memantau posisi trading secara aktif.

Andre 9 May 2023
Tjandra | 5 Oct 2015

Pagi Pak,

bagaimana cara mengkonfirmasi bahwa hrga akan bounce atau break pd level2 support/resistant? Selain melihat candle pattern, apakah kita hrs mlihat indikator juga? Indikator apa yg bisa mengkonfirmasi keadaan bounce/break sekaligus sbg momentum entry posisi?

Thanks

Lihat Reply [25]

Dalam hal ini, yang mesti dilakukan terlebih dahulu adalah memahami kinerja dari indikator yang digunakan. Anda akan mampu membuat entry dan exit market saat anda memahami indikator yang anda gunakan.

Thanks.

Basir 25 Sep 2014

@ eddy spade:
Tergantung dari indikatornya Pak. Biasanya cara seperti itu sering digunakan pada indikator oscillator (terutama RSI) dan indikator trend (moving average). Untuk indikator RSI bisa ditarik garis trend sesuai dengan arah pergerakan harga dan arah indikator itu sendiri (pada saat tidak terjadi divergensi). Entry atau exit bisa pada saat ada RSI break garis trend tersebut.
Untuk moving average lebih sederhana, dengan hanya mengamati apakah harga break atau memotong kurva indikator tsb.

M Singgih 12 Feb 2018

Untuk Eddy Spade,

Hal ini tergantung dari indikator yang Anda gunakan. Misalnya Anda menggunakan indikator Moving Average (MA), maka Anda bisa memberlakukan kurva MA tersebut sebagai support dan resisten dinamis. Maka, ketika terjadi breakout, Anda dapat membuka posisi sesuai dengan arah breakout tersebut.

Jika harga sedang berada diatas kurva MA, maka Anda dapat membuka posisi Sell ketika harga bergerak menembus MA kearah bawah. Sebaliknya, jika harga bergerak dibawah MA, maka Anda dapat membuka posisi Buy ketika harga bergerak menembus MA kearah atas. Tentu hal ini harus dikonfirmasi oleh indikator lain ataupun price ation untuk menghasilkan akurasi yang tinggi.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 14 Jul 2019

@ Tjandra:
Ya, sebaiknya dikonfirmasikan dengan minimal 1 indikator karena ketika kita berurusan dengan kemungkinan-kemungkinan maka semakin banyak faktor pendukung akan semakin besar persentasi keberhasilannya. Jadi semakin banyak indikator yang mengkonfirmasi akan semakin valid sinyal yang diberikan oleh price action.

Indikator untuk konfirmator umumnya adalah moving averages, MACD dan indikator oscillator (RSI, stochastics, CCI). Dalam hal indikator oscillator ketika uptrend adalah untuk melihat adanya divergensi, misal uptrend dan break resistance, tetapi terjadi divergensi bearish pada indikator oscillator, maka sebaiknya tidak entry. Berikut contoh GBP/USD daily uptrend, break resistance psikologis 1.5000, terbentuk rejection pin bar dan didukung oleh 6 indikator:



Pada A: terbentuk rejection pin bar oleh resistance 1.5000 dan kurva sma 50.

Indikator Parabolic SAR dibawah harga, harga bergerak pada upper band indikator Bollinger Bands, kurva MACD berada diatas kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang melebar dan OSMA diatas level 0.00, RSI berada diatas level 50 dan tidak menunjukkan divergensi bearish, serta ADX yang berwarna hijau menunjukkan dominan bullish. Jadi semua syarat-syarat untuk break (entry buy) sudah terkonfirmasi.

Kalau lebih dari 80% indikator tidak mengkonfirmasi maka tidak perlu entry, tunggu sampai ada sinyal lagi baik untuk kemungkinan break atau bouncing (sell). Untuk menentukan momentum entry yang lebih detail Anda bisa melihat pada time frame yang lebih rendah.

M Singgih 7 Oct 2015

malam coach SF.....
bagaimana breakout yang dikatakan valid, misalnya dg menggunakan pivot point dan candle sdh closed diatas R/dibwh S, apakah harus menunggu candle berikutnya yg closing diatas R/dbwh S lagi? terkadang sdh closed diatas R /bwh S tapi candle berikutnya closing dibwh R/diatas S lagi.mohon penjelasannya coach.mks

Ahmad 12 Dec 2017

@ Ahmad:

Ya, harus menunggu candle berikutnya. Dalam trading, istilah valid bukan berarti benar 100% atau pasti, tetapi yang kemungkinan benarnya paling besar. Untuk memastikan validitasnya Anda harus mengkonfirmasikan dengan price action yang terbentuk pada bar berikutnya, dan juga dikonfirmasi oleh minimal 2 indikator teknikal.

Berikut contohnya pada USD/JPY daily:



Pada A:
Candle sebelumnya telah break resistance kuat 110.66. Candle di A sempat menembus 110.66 dan bergerak diatas kurva middle band indikator Bollinger Bands, tetapi tidak didukung oleh indikator MACD dan ADX, dan akhirnya ditutup dibawah middle band dan juga dibawah resistance 110.66, berupa bearish bar. Candle tsb adalah fakey bar (sinyal break yang palsu).

Pada B:
Candle sebelumnya telah break resistance kuat 110.66. Candle di B menembus 110.66 dan bergerak pada kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan juga didukung oleh indikator MACD dan ADX, dan akhirnya ditutup diatas resistance 110.66, dan membentuk bullish engulfing bar. Candle di B tsb adalah sinyal breakout yang valid.

Jadi konfirmasi price action dan indikator teknikal dalam hal ini sangat penting.

- … terkadang sdh closed diatas R /bwh S tapi candle berikutnya closing dibwh R/diatas S lagi…

Komentar:
Candle yang berikutnya itu disebut dengan fakey bar atau sinyal palsu yang menyebabkan false break.

M Singgih 15 Dec 2017

Selamat sore, saya baru belajar tentang trading pada daerah ranging dan breakout. Dan saya menemukan indikator bollinger bands dan donchian channel. masing-masing punya parameter sendiri. Saya ingin bertanya, mana yang lebih baik ya? menggunakan level high/low seperti donchian atau standar deviasi seperti bb? thx

Mas Sinar 1 May 2018

@ Mas Sinar:

Untuk breakout berdasarkan daily range, Donchian channel lebih akurat. Richard Donchian merancang indikator ini berdasarkan level high / low periode 20 hari, jadi akurasinya akan lebih baik kalau digunakan pada time frame daily.

Kalau Bollinger Bands lebih ke volatilitas untuk melihat kekuatan trend. Standard deviasi perhitungannya tetap, tidak berdasarkan level high / low pada periode tertentu. Kalau harga melewati batas atas (upper band) atau batas bawah (lower band) maka harga sedang bergerak uptrend atau downtrend dengan kuat.

Entrynya dilihat dari breakout pada middle band, tetapi untuk kondisi sideways kurang akurat. Ketika harga break diatas middle band diasumsikan sedang bergerak uptrend dan sebaliknya. Jadi untuk deteksi arah trend. Pada kondisi sideways bisa untuk deteksi overbought dan oversold. Baca juga: Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Kalau Anda ingin trading dengan cara breakout berdasarkan daily range, bisa dibantu juga dengan indikator ADR (Average Daily Range).

M Singgih 3 May 2018

Kalau untuk strategi breakout support dan resistance trendline bagaimana pak?

Erwin Tembesi 23 Jun 2018

bounce dan breakout itu kadang terjadi secara bergantian dalam satu waktu. mana yang lebih baik ditunggu pak?

M Zainul 26 Jun 2018

@ erwin tembesi:

Breakout garis trend (trendline) maupun breakout garis horisontal support dan resistance, harus dikonfirmasi oleh price action dan indikator teknikal, baik indikator trend (MACD, parabolic SAR, ADX, Bollinger Bands) maupun indikator momentum (RSI, stochastic, CCI). Minimal ada 2 indikator yang conform.

Kenapa indikator trend, karena kita membicarakan arah trend, apa lagi jika arah trend tampak jelas dari garis trend yang telah di-plot. Konfirmasi indikator momentum juga diperlukan karena kita ingin entry pada saat (momen) yang tepat.

Contoh:



Pada garis trend 1:
Price action: terjadi bullish engulfing candle yang menembus garis trend, berarti kemungkinan akan bullish. Dalam hal ini kita harus menunggu sampai engulfing candle selesai terbentuk, dan kita lihat candle berikutnya (candle A).. Jika dikonfirmasi oleh indikator, maka kita bisa entry buy. Tampak dari indikator MACD, parabolic SAR dan RSI telah conform (RSI di atas level 50), jadi kita bisa entry buy.

Pada garis trend 2, meskipun telah menembus garis trend (candle B), tetapi dari price action tidak jelas, dan ke 3 indikator tidak conform, jadi kita seharusnya tidak entry sell pada candle B.

M Singgih 26 Jun 2018

@m zainul:

Mungkin maksudnya sebuah candle bergantian break dan bounce level tertentu. Kalau memang demikian Anda harus menunggu sampai candle tersebut selesai dibentuk, dan lihat harga penutupan (closing price)-nya.

Untuk kondisi uptrend: kalau harga penutupannya (closing price) di atas level yang dimaksud berarti terjadi breakout, dan kalau closing price di bawah level yang dimaksud berarti terjadi�rejection�(yang berarti bouncing).
Sebaliknya untuk kondisi downtrend.

M Singgih 27 Jun 2018

kalau dari sisi price action sendiri apakah ada pola candlestick trtentu yg menunjukkan harga akan breakout support/resistance??

Gio 6 Jul 2018

@ Gio:
Harga akan breakout jika formasi candlestick yang Anda maksudkan terjadi di dekat level support atau resistance.
Akan breakout level support jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bearish, yang sering terjadi adalah:
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi uptrend termasuk doji atau gravestone doji dan shooting star (1 candle)
- Formasi bearish engulfing (2 candle)
- Formasi dark cloud cover (2 candle)
- Formasi atau pola evening star (3 candle)
- Formasi atau pola three black crows (3 down bar yang berurutan)

Akan breakout level resistance jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bullish, yang sering terjadi adalah:
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi downtrend termasuk doji atau dragonfly doji dan hammer (1 candle)
- Formasi bullish engulfing (2 candle)
- Formasi piercing line (2 candle)
- Formasi atau pola morning star (3 candle)
- Formasi atau pola three white soldiers (3 up bar yang berurutan)

M Singgih 7 Jul 2018

kalau Time Frame dgn hasil yang terbaik untuk memprediksi terjadinya BreakOut dengan mencari Convergen dan ievergen pada chart candle dan RSI gimana pak?

Edi Ismanto 3 Aug 2018

Halo pak, saya masih pemula jdi saya tidak ngerti apa breakout itu pak. Mohon info nya pak

Jefri 3 Aug 2018

Bagaimana mengetahui kalau suatu harga akan breakout ke atas atau ke bawah?

Jenal 3 Aug 2018

Untuk Jefri,

Break artinya diam/istirahat, Out artinya keluar. Dalam istilah trading, Break Out diartikan penembusan pada suatu level harga, setelah bergerak diam, istirahat atau sideways pada area yang sempit.

Anda bisa memilih Mata uang apa saja, dengan menetukan Time Frame terlebih dahulu. Cari level – level sempit dimana harga bergerak. Sebagai contoh pada GBP/USD, di TF 30.

Cara diatas adalah order pending, pada GBP/USD. Dengan Buy Stop di 1.40867 dan Sell Stop 1.40485. Dengan harapan harga bisa menembus salah satunya.

Terima kasih.

Basir 4 Aug 2018

@ Jenal:

Kalau pergerakan harga sedang uptrend tentunya akan break keatas (menembus resistance), dan kalau sedang downtrend akan break ke bawah (menembus support). Untuk mengetahui sedang uptrend atau downtrend bisa dengan indikator moving average, MACD, ADX dan atau parabolic SAR.

Tetapi untuk entry sebaiknya dikonfirmasi juga dengan price action dan indikator teknikal untuk menghindari terjadinya false break (gagal break ke atas / ke bawah), seperti pada contoh di atas.

M Singgih 6 Aug 2018

@ edi ismanto:

Sebelumnya perlu diketahui bahwa istilah konvergensi pada indikator RSI sebenarnya sama dengan divergensi bullish indikator RSI, sedangkan divergensi pada indikator RSI sama dengan divergensi bearish indikator RSI. Istilah konvergensi dan divergensi mengacu pada arah trend pergerakan harga dan kurva RSI.

Divergensi sebenarnya valid pada semua time frame, artinya pada time frame berapapun kemungkinan keberhasilannya besar. Tetapi semakin tinggi time frame akan semakin tinggi juga validitasnya, karena pada time frame yang rendah (terutama di bawah H1) akan ada noise. Semakin rendah time frame akan semakin banyak noise yang menyebabkan kesalahan sinyal

M Singgih 6 Aug 2018

@ Jacob:
Sebagai contoh seperti yang terjadi pada chart EUR/USD daily, pada tanggal 24 Agustus 2015:



Setelah harga menembus R1 dan R2, terbentuk pin bar A yang merupakan isyarat untuk pergerakan reversal, tetapi pin bar tersebut perlu dikonfirmasi validitasnya, jadi jangan entry dulu. Pada bar berikutnya terbentuk inside bar (B) yang menunjukkan keadaan konsolidasi, dengan mother bar adalah pin bar A.

Kita baru bisa entry jika arah pasar sudah jelas, yaitu apakah mother bar A ditembus keatas (level tertingginya ditembus), atau ditembus kebawah (level terendahnya yang ditembus). Jika level tertingginya ditembus maka entry buy, dan jika level terendahnya yang ditembus maka entry sell. Dalam hal ini ternyata bar berikutnya (C) menembus level terendah mother bar, maka Anda bisa entry sell (pada bar C tersebut).

Jadi dalam hal ini Anda harus menunggu konfirmasi dari bar berikutnya sebelum entry. Konfirmasi juga bisa dari indikator teknikal.

M Singgih 11 Nov 2015

Saya menggunakan price action di TF D1,Setelah breakout di S/R, bagaimana cara mengetahui kalau harga akan retest dulu di S/R atau akan terjadi penerusan tanpa retest?

Jacob 7 Nov 2015

Bgmn cr memanfaatkan break pd sinyal indikator sbg entry & exit poin?

Eddy Spade 25 Sep 2018

Bagaimana cara mengetahui perbedaan harga sedang mengalami bounce atau pullback?

Syakur 12 Sep 2022

Tidak ada yang bisa mengetahui secara PASTI harga berbalik adalah pullback atau reversal (bounce).

Yang bisa Anda lakukan adalah melihat ciri-ciri harga yang terjadi saat ini dan dari ciri-ciri tersebut Anda nilai peluang terjadinya pullback atau malah bounce.

Salah satu ciri yang spesifik terjadinya bounce adalah pergerakan harga yang cepat melawan arah tren. Ini artinya terdapat seller/buyer yang agresif dan bisa mengubah arah tren.

Namun apakah pasti berbalik? Tidak.

Dalam trading, selalu gunakan hukum probabilitas (peluang).

Kiki R 14 Sep 2022
Gio | 24 Dec 2016

Saya telah menggunakan strategi scalping sistemnya menggunakan indikator EMA 8 & 21, RSI (9), dan PSAR. Tapi saya pernah baca salah satu artikel dari website ini juga, ada yg menyarankan utk menambah indikator MACD, kalo boleh tau setingan MACD-nya berapa yah? trus kalo boleh disertakan jg tips dan pengalaman master menggunakan strategi ini yah :D. terimakasih :)

Lihat Reply [20]

@ Gio:
- Penambahan indikator MACD adalah untuk konfirmasi saat yang paling tepat untuk entry, yaitu ketika kurva MACD tepat berpotongan dengan kurva sinyal.

- Setting MACD gunakan default, yaitu 12, 26, 9, atau ema 12, ema 26 dan sma 9. Parameter dalam MACD tidak seharusnya diubah-ubah karena akurasinya bisa berbeda, ini menurut penemunya (Gerald Appel). Selain itu MACD bisa digunakan dan valid pada semua time frame, hanya saja pada time frame yang rendah akan cenderung lagging (lebih lambat dalam merespon perubahan harga).

- Tips: kalau Anda trading di time frame 5 menit atau 1 menit tidak perlu dikonfirmasi dengan MACD, cukup ema 8 dan 21. Parabolic SAR dan RSI periode 9. Dengan ditambah MACD Anda akan terlambat entry karena respon MACD pada tf M5 dan M1 lambat, lebih cepat RSI. Tetapi jika trading di tf yang lebih tinggi (15 menit keatas) bisa dikonfirmasi dengan MACD.

M Singgih 28 Dec 2016

cara menentukan untuk entry nya sperti apa ya.?

Heri 13 Dec 2019

@Heri: Setelah mengetahui trend harga maka cara menentukan entry bisa menggunakan indikator MACD dan histogram OSMA. Entry tidak harus pada time frame 4-hour, tetapi bisa pada time frame yang lebih rendah sesuai dengan kebiasaan kita.

Setup Buy:

Buy jika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di atas level 0.00. Dalam keadaan tersebut, momentum uptrend sedang kuat, dan semakin lebar jarak antara kurva MACD dan garis sinyal maka trend semakin kuat.

Exit ketika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di bawah level 0.00. Pada kondisi tersebut, momentum uptrend sedang melemah dan kemungkinan harga akan berbalik arah.

Setup Sell:

Sell ketika MACD memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan OSMA bergerak di bawah level 0.00. Kemudian, exit jika MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan OSMA di atas level 0.00.

Dengan metode ini level stop bisa ditentukan agak ketat, dan berapapun besarnya risk/reward ratio yang direncanakan, trader harus exit ketika momentum trend telah mulai melemah.

Terima Kasih

Kiki R 19 Dec 2019

Kok sama dgn saya? saya Psar, RSI (10) & EMA 50,100 & 150. trend jangka pendek = psar. jangka panjang EMA, & kekutaan momentum RSI. ada artikel kombinasi indikator, urutan terbaik ke terburuk : 1.EMA, MFI, dan RSI : 199 kejadian2.MA, MFI, dan RSI : 198 kejadian3.MA, MACD, dan MFI : 129 kejadian4.MA, MACD dan RSI : 95 kejadian5.EMA, MACD, dan MFI : 39 kejadian6.EMA, MACD, dan RSI: 30 kejadian.

Utk MACD sudah ada artikelny kok, lupa settingannya.

Ade Bf 28 Dec 2020

Jika sudah muncul banyak candle hijau, dan MACD membengkak, apakah sinyal uptrend bisa dibilang valid?

Restu 30 Jun 2022

@Restu: Seperti yang sudah disebutkan di atas, sinyal buy dari indikator MACD yaitu saat garis MACD dan garis signal bersilang dan histogram mulai naik diatas angka 0.

Kiki R 30 Jun 2022

Bagaimana meningkatkan akurasi indikator MACD untuk day trader?

Wicaksono 13 Jul 2022

@Wicaksono: Caranya adalah dengan pemilihan struktur harga yang benar yaitu trending.

Indikator MACD akan lebih profitable jika digunakan pada market yang trending. Sedangkan pada market sideways hasil trading akan banyak loss karena harga tidak bergerak satu arah.

Jadi, kalau Anda ingin menggunakan indikator ini, terlebih dahulu pastikan tren yang sedang terjadi adalah trending.

Kiki R 14 Jul 2022

Jika pada indikator MACD pada grafik barnya (yang warna hijau) semakin panjang atau melebar, apakah itu pertanda ada penambahan volume trading?

Firman 3 Aug 2022

@Firman: Benar, jika histogram MACD (bar hijau) melebar, artinya selisih antara garis MACD terhadap garis signal melebar.

Selisih yang melebar artinya terdapat volatilitas atau bolume yang bertambah pada periode terakhir.

Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi volume didalamnya.

Kiki R 4 Aug 2022

Jika muncul divergence seperti ini, apakah konfirmasinya seperti yang saya tandai di gambar ini? Apakah snyal tradingnya nanti akan valid.

Ibrahim 5 Aug 2022

@Ibrahim: Benar, setelah divergence terbentuk, ketika histogram berada di atas, maka sinyal entry buy menjadi valid.

Kiki R 6 Aug 2022

Ijin bertanya pak, MACD kan dibuat berdasarkan perhitungan 2 buah Moving Average, kalau begitu apakah MACD ini juga sifatnya Lagging seperti MA?

Nugroho 24 Aug 2022

@Nugroho: Benar, indikator MACD sifatnya lagging.

Walaupun lagging, namun kualitas sinyal pembalikan arah lebih bagus. Ketika arah tren berubah, Anda bisa mengikuti arah yang sudah ditunjukkan oleh MACD.

Kiki R 25 Aug 2022

mohon info pak, kenapa garis di macd saya cuma 1 sedangkan contoh di atas ada 2. apakah itu macd khusus?

Fira Christi 29 Sep 2022

Benar. MACD yang mempunyai 2 garis di atas adalah MACD custom, bukan MACD bawaan metatrader 4.

MACD bawaan metatrader 4 hanya mempunyai 1 garis.

Kiki R 30 Sep 2022

Selamat pagi pak, ijin bertanya. Selama ini saya baca-baca teknik trading divergen dengan macd biasanya digunakan pada time frame h1 ke atas. pertanyaan saya apakah metode divergen dengan macd ini juga bisa digunakan pada time frame kecil seperti m15 bahkan m5?

Shaffiyah Kalana 8 Nov 2022

Hi, kak Shafiiyah.

Ya, strategi trading divergen bisa juga digunakan pada time frame kecil seperti M15 dan M5.

Kiki R 9 Nov 2022

Bagaimana cara deteksi adanya Divergence pada MACD dan chart ya kak? Saya masih belum paham.

Rivan Aditya 10 Nov 2022

Cara mendeteksi divergence menggunakan MACD simple kok mas.

Anda tinggal memperhatikan harga tertinggi (high) dan harga terendah harga (low) yang baru terbentuk.

Jadi, patokan pertama yang harus Anda lihat adalah harganya dulu.

Divergence terjadi apabila ada perbedaan antara harga dengan MACD.

Misalnya, harga membentuk harga tertinggi baru (higher high) tapi MACD malah cuma harga tertinggi yang lebih rendah (lower high)

Sebaliknya, divergence juga terjadi pada harga yang membentuk harga terendah baru (lower low) tapi MACD malah higher low.

Kiki R 11 Nov 2022
Muhammad Yusuf | 12 Nov 2017

Salam pagi master......Saat ini saya sedang mendalami price action. saya ingin bertanya apakah sebuah price pattern reversal atau continu dibentuk dari garis horizontal dan garis trend yang di break? lalu apakah hammer dan shoting star tergantung dari arah sumbunya menghadap keatas/kebawah atau warnanya (bearish atau bullish)? formasi pin bar apa yang paling profitable? Terima kasih.

Lihat Reply [21]

Untuk Asmi,

Pergerakan reversal sebenarnya dapat diidentifikasi sedari awal, yaitu dengan membaca formasi candlestick/price action. Formasi candlestick yang biasa digunakan sebagai pendeteksi akan adanya pergerakan reversal adalah candle doji, tweezer top/bottom, dan formasi inside bar.

Berikut contoh reversal jika dideteksi dengan candle doji.



Pola tweezer top/bottom juga dapat digunakan sebagai pendeteksi pergerakan reversal.



Fungsi dari formasi inside bar sebenarnya dua, yaitu selain sebagai pendeteksi dini dari suatu reversal, akan tetapi juga sebagai sinyal penerusan trend (trend continuation).






Selain mengamati pola candlestick, pergerakan reversal dapat diketahui dari divergensi indikator teknikal. Berikut contoh pergerakan reversal yang dideteksi dari bullish divergence dan pola tweezer bottom.



Kurang lebih itulah beberapa cara untuk dapat mendeteksi pergerakan reversal dengan menggunakan metode price action dan bentuk/pola candle. Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 14 Mar 2019

@Dani: Konsep dasar pola candlestick digunakan dalam trading adalah sebagai petunjuk/tanda kondisi harga. Petunjuk/tanda tersebut selalu dihubungkan dengan peluang karena tidak ada kepastian 100% dalam market. Semua berdasarkan peluang.

Petunjuk/tanda candlestick yang saya riset sebagai pola reversal yang memiliki tingkat akurasi paling bagus adalah engulfing, pin bar dan inside bar. Namun bukan berarti ketika candlestick ini muncul akan 100% harga akan reversal. Semua kembali pada teori peluang.

Dalam trading ada istilah winrate (singkatan dari winning rate) sebagai peluang berhasil suatu kejadian. Sebagai contoh winrate pola engulfing berkisar 50-60% di time frame H4 ke atas.

Apa syarat candlestick tersebut valid reversal?

Bergantung ke pola candlestick tersebut seperti apa. Misalnya pola bearish/bullish engulfing valid apabila candlestick terakhir berhasil menutup di bawah/di atas harga open sebelumnya.

Valid engulfing tentu berbeda dengan valid pada pin bar karena di pin bar terdapat shadow panjang.

Silakan diperinci pola candlestick reversal apa yang dimaksud agar pembahasan lebih detail.

Kiki R 7 Feb 2020

@ Muhammad Yusuf:

- ….. apakah sebuah price pattern reversal atau continu dibentuk dari garis horizontal dan garis trend yang di break?

Jawaban:
Ya, salah satunya begitu, tetapi sebaiknya dikonfirmasikan dengan indikator. Kalau pattern yang Anda maksud adalah formasi price action seperti pin bar, maka kemungkinan terjadi reversal akan tinggi jika kepala pin bar (bukan ekor) ditembus, tetapi kalau ekornya yang ditembus pergerakan reversal tidak valid dan kemungkinannya akan terjadi penerusan trend (trend continuing).

Berikut contoh pada USD/JPY H1 kemarin (13 November 2017):


Dari indikator MACD dan RSI, pin bar A terkonfirmasi sedang pin bar B tidak terkonfirmasi. Juga bar setelah pin bar A menembus kurva resistance ema 34 dan kurva middle band indikator Bollinger Bands, sedang pin bar B tidak.

Dari chart H1 diatas tampak jelas peran indikator dalam mengkonfirmasi arah pergerakan harga disamping garis level resistance dan support.

- …. apakah hammer dan shoting star tergantung dari arah sumbunya menghadap keatas/kebawah atau warnanya (bearish atau bullish)?

Jawaban:

Hammer dan shooting star adalah 2 formasi candle yang berlawanan. Dalam bahasa price action keduanya termasuk pin bar. Arah sumbu hammer selalu dibawah sedangkan arah sumbu shooting star selalu diatas.
Formasi hammer mengisyaratkan kemungkinan pergerakan bullish sedang shooting star mengisyaratkan kemungkinan pergerakan bearish.

Warna candle tidak berpengaruh. Warna hanya menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan, yang penting diperhatikan adalah valid atau tidaknya formasi candle tersebut.

Berikut contoh formasi shooting star dan hammer yang terjadi paga GBP/USD H4 dan USD/JPY H1 kemarin, keduanya berwarna hitam tetapi sama-sama valid:


- Formasi pin bar apa yang paling profitable?

Jawaban:

Semua formasi candle yang berbentuk pin bar kemungkinan untuk validnya tinggi asalkan terkonfirmasi, baik oleh candle yang terbentuk sesudahnya maupun oleh indikator teknikal. Formasi candle yang berbentuk pin bar misalnya doji, hammer, shooting star.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan baca:
Kupas Tuntas Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar

M Singgih 14 Nov 2017

Terimakasih banyak master, satu lagi yg saya bingung nih master2 kami, jika setelah pinbar bullish terjadi di bias bearish lalu setelah pinbar tsb terjadi inside bar apakah inside bar tersebut menunjukan continu pin bar(bullish) atau continu bias awalnya (bearish), lalu jika setelah fakey setup terbentuk ada inside bar(kasusnya sama seperti yg diatas) sinyal apa yg terbentuk? bullish/bearish? apakah nial fuller menggunakan 3 formasi inti ini saja master? karena saya ingin sekali mnjadi seperti beliau

Muhammad Yusuf 14 Nov 2017

@ Muhammad Yusuf:

Inside bar menunjukkan keadaan konsolidasi, tidak mengisyaratkan kemungkinan bullish atau bearish. Anda harus menunggu inside bar tersebut selesai terbentuk apapun bentuk mother bar-nya (bisa berbentuk pin bar, engulfing dsb).

Setelah tampak jelas mother bar dan inside bar, kemudian Anda tunggu bar setelah inside bar, bar tersebut menembus level tertinggi atau terendah dari mother bar. Kalau break level tertinggi maka bisa open buy dan sebaliknya kalau break level terendah bisa open sell.

Berikut contoh untuk yang break level tertinggi mother bar:


Selain itu sebaiknya dikonfirmasi juga dengan level-level resistance / support, dan juga indikator seperti moving avererage, RSI, parabolic SAR, MACD atau Bollinger Bands untuk memastikan validitas sinyalnya. Ini penting karena bisa terjadi sinyal palsu (fakey) setelah inside bar, yaitu seolah-olah break tetapi balik lagi.

Baca: Strategi Trading Ketika Terjadi False Break

M Singgih 20 Nov 2017

@ Harry Ismawa:

Untuk single candle ada pin bar dan doji. Untuk double candle ada double top/bottom, tweezer top/bottom dan juga bullish/bearish engulfing. Untuk triple candle ada morning star dan evening star.

M Singgih 20 Mar 2019

Untuk Rozak,

Ya. Pinbar selalu menjadi sinyal atau indikasi awal akan adanya pembalikan sebuah trend (reversal). Selengkapnya, silakan baca : Kupas Tuntas Strategi Trading Reversal Dengan Pin Bar

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 27 Dec 2021

Untuk Bong Iwan,

Ada banyak pola candle yang mengindikasikan akan adanya pergerakan reversal seperti doji, evening star, inside bar, dsb.

Argo Gold Spotter 30 Dec 2021

Untuk timeframnya berapa pak? Yang bisa menghasilkan pola-pola tersebut dengan akurat?

Bong Iwan 30 Dec 2021

Untuk Bong Iwan,

Pola-pola candle tersebut dapat terbentuk di timeframe manapun. Hanya saja, jika pola tersebut muncul pada timeframe besar seperti H4 atau lebih, maka akan menjanjikan validitas dan akurasi yang besar pula. Oleh karena itu, kami menyarankan untuk menggunakan timeframe besar seperti H4, Daily, bahkan hingga Monthly agar menghasilkan sinyal trading yang akurat.

Argo Gold Spotter 1 Jan 2022

Terus untuk indikator trading yang biasanya diguanakan apa pak, lalo untuk mendeteksi reversal?

Yanu 4 Jan 2022

Untuk Yanu,

Indikator teknikal biasanya jarang sekali bisa mendeteksi pergerakan reversal. Karena pada dasarnya semua indikator teknikal (indikator yang mengandalkan perhitungan/formula matematis) bersifat lagging. Sedangkan untuk mendeteksi pergerakan reversal membutuhkan metode pendekatan leading seperti penggunaan price action ataupun price pattern.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 4 Jan 2022

Salam profit, saya seorang trader price action. Mau tanya, selain Pin Bar, Candle Apa saja yang menandakan reversal?

Harry Ismawa 19 Mar 2019

Ketika terbentuk sebuah pola candlestick reversal apa aja sih syarat syarat klo si candlestick tersebut valid akan reversal ?

Dani 5 Feb 2020

Halo master,...

Pada stratei price action yang menjadi pembeda pola candle menandakan reversal / pembalik arah? Makasih pak

Asmi 14 Mar 2019

Apakah pin bar selalu digunakan untuk konfirmasi/penanda reversal?

Rozak 24 Dec 2021

Candlestick jenis apa ya yang paling bagus untuk mendeteksi market akan reversal?

Bong Iwan 29 Dec 2021

Dari sisi winrate dan RR untuk kesehatan akun trading, trading yang mana yg paling enak pak? Pakai pola reversal atau continuation?

Ahmad Sukri 15 Jun 2022

@Ahmad Sukri:

Untuk ini sebenarnya bukan dilihat dari sisi WR ataupun RR-nya pak. Tapi dilihat dari sisi psikologis trader yang menjalani sistem tersebut. Jika bapak suka melihat jumlah profit yang besar dalam satu posisi serta tidak takut terlalu banyak salah maka pola-pola Continuation atau sering kita kenal dengan jenis Trend Following cocok untuk bapak.

Tapi jika bapak lebih suka melihat banyak posisi yang profit tidak peduli besaran profit itu, maka pola Reversal atau sering kita sebut dengan Countertrend lah yang cocok untuk bapak.

Kesehatan akun trading sendiri bergantung pada Risk serta Money Management yang bapak terapkan dalam trading.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim 23 Jun 2022

Apakah sinyal reversal seperti ini sudah valid? Mohon masukannya bang...

Wildan 4 Aug 2022

@Wildan: Valid, pola reversal yang terbentuk adalah outside bar. Candle bullish yang naik berhasil menutup di atas range harga sebelumnya menandakan akhir dari penurunan harga.

Kiki R 5 Aug 2022
Hizkia | 5 Sep 2019

1. Saya mau nanya bagaimana caranya atau analisa yang digunakan dalam menentukan posisi supply and demand pada saat trading?

2. Apakah posisi supply and demand akan terus sama dari waktu ke waktu atau ada kemungkinan posisi tersebut berubah-ubah?

Lihat Reply [35]

Untuk Alif,

Jika harga belum mencapai area yang Supply / Demand, anda bisa memasang Order pending Sell Limit dan Buy Limit.

Jika harga sudah mencapai area Supply / Demand anda bisa langsung Sell / Buy.

Resiko 1. dari semuanya harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah. Anda bisa mesang Stop Loss.

Resiko 2. harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah namun kemudian berbalik arah kembali (pullback)

Terima kasih.

Basir 12 Nov 2019

Untuk Hizkia,

1. Silahkan baca :

2. Zona supply atau demand akan tetap sama dari waktu ke waktu selama zona tersebut masih fresh atau masih belum pernah diuji/retest. Sebuah zona tentu akan berubah range-nya jika harga telah menguji zona tersebut. Dan sebuah zona akan menjadi tidak valid atau sudah tidak berlaku hanya jika harga mampu mempenetrasinya.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 8 Sep 2019

@KangEwok: Sore kang Ewok, salam kenal. Pengukuran area supply and demand memakai analisis supply and demand mas. Materi supply and demand juga banyak referensinya, silahkan semuanya temukan di situs ini.

Kiki R 21 Feb 2020

@Fadhal Ahmad: Tidak ada patokan khusus atau aturan terperinci dalam menggambar area SnD. Menggambar zona SnD bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan zona SnD tersebut. Satu-satunya aturan yang perlu diingat dan ditanamkan dalam menggambar zona SnD adalah:

Zona SnD adalah saat OHLC (open, high, low, close) saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris sejajar dan rapi.

Kiki R 26 Feb 2020

@aldi wakid: Cara menggambar area supply and demand ada 2. Pertama menggunakan OHLC candle saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris dengan sejajar dan rapi. Kedua, menggunakan candlestick seperti pin bar dan engulfing.

Silakan baca baik-baik dan perbanyak latihan karena area supply and demand ini memang bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan area supply and demand tersebut.

Kiki R 7 Apr 2020

Salam kenal, dan salam profit untuk Anda bung Yulius.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih terlebih dahulu atas apresiasi Anda selama ini terhadap media kami. Selain disini (Inbizia), Anda juga bisa mengunjungi media Seputar Forex untuk mempelajari materi-materi lain yang berkaitan dengan trading forex.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 4 Jan 2022

Apakah Supply And Demand dan Support And Reistance itu memiliki cara kerja yang sama?

Fugari 5 Jan 2022

Untuk Fugari,

Prinsip penerapan antara level support/resisten dan zona supply/demand pada dasarnya hampir sama. Keduanya digunakan untuk mencari pentujuk apakah terdapat reaksi harga yang mengindikasikan akan adanya breakout ataupun reversal.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 6 Jan 2022

@Alfanura:

Betul pak. Memang banyak sekali versi Supply And Demand yang beredar di Internet sekarang. Baik itu artikel gratisan ataupun Course berbayar. Kalau ditanya yang benar, semua sebenarnya benar kok pak. Perbedaan nama itu biasanya muncul karena perbedaan preferensi dari pembuatnya saja. Tapi yang penting sebenarnya bapak paham sama konsep dari masing-masing SND. Konsepnya secara umum ada 3.

Pertama, ada Supply And Demand yang memanfaatkan Equillibrium atau zona keseimbangan. SND ini umumnya memanfaatkan prinsip Breakout yang terjadi pada zona keseimbangan yang terbentuk saat harga Sideway. Ada juga beberapa yang menggunakan konsep Retest, dll. Untuk lebih lengkapnya, bapak bisa baca pada artikel tentang zona Supply And Demand untuk pemula berikut.

Kedua, ada Supply And Demand yang memanfaatkan zona Imbalance atau zona ketidakseimbangan. Beda dengan zona keseimbangan, SND yang satu ini memanfaatkan zona-zona yang terbentuk saat harga dalam keadaan extreme atau tidak normal. Umumnya ada pada Swing High Swing Low harga. Prosedur tradingnya sendiri lebih ke arah Retest ke zona Imbalance tersebut untuk mencari sisa-sisa order yang masih ada di sana. Untuk lengkapnya bisa bapak coba baca di artikel Supply And Demand untuk trader pro ini.

Ketiga dan yang paling banyak dibahas di internet saat ini adalah Supply And Demand yang memanfaatkan zona manupulasi. Berbeda dari kedua pendahulunya di atas, kalau zona manipulasi ini memanfaatkan konsep harga yang sering dimanipulasi untuk menipu trader-trader Breakout ataupun Retest. Pola dan prosedurnya secara singkat merupakan gabungan dari kedua SND di atas. Pola-pola ini sekarang sering dikenal dengan nama Quasimodo Level, Diamond Level, dll. Contohnya sebagai berikut:

Jadi mengenai mana yang benar, semua yang bapak baca dan pelajari tersebut sudah benar. Mengenai mana yang paling menguntungkan, jika digunakan dengan disiplin dan konsisten semuanya akan menguntungkan kok pak. Secara pribadi sendiri, zona keseimbangan biasanya menawarkan cara yang paling aman, zona imbalance menawarkan ringkat Risk:Reward Ratio yang stabil, sedangkan zona manipulasi menawarkan tingkat Win Rate yang paling tinggi.

Terima kasih, semoga bisa membantu.

Nur Salim 22 Jan 2022

Betul sekali pak, memang metode yang paling mudah dalam menentukan zona SnD adalah dengan melihat pola Candlestick reversal yang terbentuk sebelumnya. Hanya saja metode ini hanya bisa digunakan jika bapak berpatokan pada zona-zona Imbalance tempat dimana harga berpotensi membentuk Reversal. Oleh karena itu pola-pola Candlestick yang digunakan juga biasanya berpatokan dengan pola candlestick Reversal. Mengenai pola mana yang lebih baik, menurut pengalaman saya pribadi ada 2 pola, yaitu:

a. Bullish/Bearish Engulfing

Yang pertama dan utama adalah pola Engulfing baik itu Bullish ataupun Bearish Engulfing. Selain bisa digunakan untuk melihat titik-titik pembalikan trend, pola ini juga bisa menjadi patokan Retrace sebagai titik-titik penerusan trend. Kelebihan utama pola ini karena akan banyak order-order yang muncul di sekitaran pola tersebut muncul sebagai upaya untuk menunggu Retest. Namun perlu diingat, pola ini jauh lebih efektif semakin cepat harga melakukan Retest atau Retrace ke sekitaran pola/zona.

b. Morning/Evening Star

Pola selanjutnya yang juga memiliki tingkat Winrate yang tinggi sebagai tempat terbentuknya zona SnD adalah Morning/Evening Star. Berbeda dengan Engulfing, Pin Bar dan beberapa pola reversal lainnya, pola ini memiliki tingkat akurasi tinggi sebagai zona SnD karena memang jarang sekali terbentuk terutama pada time frame H4 ke atas. Sehingga tidak akan banyak False Signal atau zona yang bisa menipu terbentuk dari pola candlestick satu ini.

Selain pola-pola di atas, pola Candlestick reversal lainnya seperti Pin Bar, Doji juga tetap bisa digunakan sebagai patokan zona. Hanya saja seperti yang ibu ketahui memang, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja sehingga bisa sedikit menipu.

Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim 13 Apr 2022

saya mau bertanya..
bagaimana cara menggambar garis suply dan demand yg benar??
Karena saya bingung sekali

Aldi Wakid 4 Apr 2020

Hallo Mas erik.. salam kenal.. saya Yulius dari Jambi..

Saya baru menemukan blog ini tadi malam, sy juga trader, masih pemula.. 1 tahun terakhir sy trading menggunakan S&D dan sy kira tulisan ini cukup menambahbah wawasan saya tentang itu.. sy inin menanyakan apakah forum di blog ini masih aktif,,,? atau barangkali ada media terbaru tentang forex yang mas erik kelola akhir2 ini... Terima kasih..

Bang Yul 3 Jan 2022

Selamat malam, saya mulai mengenal Supply And Demand beberapa bulan belakangan dari ebooknya Samibegod dan mulai mendalami sejak saat itu. Tapi semakin belajar, kenapa banyak sekali versi SND ya? Dan berbeda-beda jatuhnya. Terlebih lagi ketika mulai masuk banyak jenis-jenis Setup. Ada yg namanya sama tapi berbeda, ada yg jenisnya sama tp justru namanya berbeda. Sebenarnya versi mana yang benar dan menguntungkan? thx

Alfanura 20 Jan 2022

bagaimana menyikapi supply atau demand yang sudah di break / bahkan setelah di retest?

Alif 9 Nov 2019

Mohon bantuan, di buku snd yang saya pelajari ada banyak sekali pola candlestik yg bisa dipake untuk zona snd. Dari semua pola candle itu, adakah pola-pola yang memang lebih tinggi akurasinya daripada yang lain? Terima kasih

Pandu Wicaksono 13 Apr 2022

Kak, untuk mengetahui supply atau demand itu kuat dr mna nya ya? Terkadang di dlm satu chart ada snd yg saling berdekatan. Nah untuk mngetahui kuat atau tidaknya itu gmn?

Adi Permana 9 Jun 2022

@Adi Permana: Ada 2 hal yang Anda gunakan untuk melihat kuat tidaknya S&D.

1. Panjang candle setelah S&D terbentuk.

Semakin penjang candle yang terbentuk setelah S&D maka semakin kuat S&D-nya begitupun sebaliknya.

2. Cepatnya harga berbalik (reject) setelah mengenai S&D tersebut.

Semakin cepat harga berbalik dari S&D maka semakin kuat S&D tersebut, begitupun sebaliknya.

Apabila terdapat 2 S&D kuat yang berdekatan, cari parameter baru yang menguatkan contohnya garis trendline atau bisa juga menggunakan fibonacci retracement.

Kiki R 9 Jun 2022

Bagaimana sebenarnya orang tahu bahwa di satu zona terdapat pending order tersisa yang bisa membuat harga bereaksi hingga akhirnya menemukan strategi snd ini pak. mohon pencerahannya

Muhammad Hilmi 31 Jul 2022

@Muhammad Hilmi: Jawaban pastinya tidak ada yang benar-benar tahu pada zona tersebut ada pending order tersisa sehingga harga bisa pantul pada level tersebut.

Pertama, ini dulu dipahami, karena banyak yang salah kaprah menganggap cara ini seperti holy grail. Setiap zona harus pantul, maka apabila beberapa kali loss mereka sudah mundur.

Padahal kalau dilihat secara keseluruhan winrate zona tersebut berkisar 55-60%. Sudah cukup baik tinggal dikombinasikan dengan rasio risk/reward yang diatas 1/2.

Kedua, jawaban dari yang bapak/mas inginkan butuh banyak latihan untuk menjawabnya.

Salah satu cara yang saya gunakan untuk melihat zona S&D yang bagus bukan hanya dari zona tapi strukturnya.

Untuk menjelaskannya hal ini cukup susah karena harus berhadapan chart dan menjelaskannya satu persatu.

Kalau mau lebih jelas, nanti bisa tanyakan di grup telegram Seputarforex Belajar sistem trading: https://t.me/belajarsistemtrading

Saya akan menjelaskan dengan rinci jawaban ini.

Kiki R 2 Aug 2022

Kriteria level Supply Demand yang kuat itu seperti apa kak?

Nirwana 2 Aug 2022

@Nirwana: Berikut beberapa kriteria level supply/demand yang kuat.

1. Candlestick memiliki body panjang dan shadow kecil (atau tanpa shadow) setelah membuat base supply/demand

Candlestick dengan body panjang dan shadow kecil ini menandakan adanya tekanan salah satu pihak (seller atau buyer) yang dominan dan akan menjadi level ini apabila tersentuh.

2. Candlestick body panjang tersebut berhasil menembus (break) level support/resisten

Jika candlestick body panjang (poin 1) ini berhasil menembus level support/resisten artinya salah satu pihak mengalami kerugian cukup besar karena biasanya stop loss trader diletakkan pada level support/resisten tersebut.

Akibatnya, jika hal ini terjadi maka peluang harga akan melanjutkan arah menjadi lebih besar dan peluang harga pantul pada saat datang kembali ke level supply/demand juga lebih besar.

3. Terjadi rejection yang kuat pada level supply/demand tersebut sebelumnya

Rejection yang kuat ini adalah berbentuk shadow panjang saat memasuk level supply/demand.

Hal ini menandakan adanya seller/buyer yang sangat kuat dan menjaga level tersebut. Oleh karena itu, level seperti ini patut kita tandai sebagai level supply/demand yang kuat.

Kiki R 3 Aug 2022

Halo selamat sore mas, Saya baru dalam dunia trading, dan pengetahuan saya masih minim. Bila berkenan berbagi ilmu nya, pengukuran demand zone dan supply zone dari analisis apa ya? Terimakasih. Wassalam.

KangEwok 19 Feb 2020

Saya sudah mempelajari SND di artikel Supply And Demand Untuk Pemula tapi saya masih belum paham dalam menggambar garis SND ini, apakah dalam menggambar garis SND memiliki patokan khusus ?

Fadhal Ahmad 26 Feb 2020

@ Fadhal Ahmad:

Pada dasarnya area supply dan demand adalah resistance dan support. Jika supply dan demand biasanya direpresentasikan dalam bentuk area, maka resistance dan support direpresentasikan dalam level. Tetapi fungsinya sama. Area demand menyatakan level-level support, dan area supply menyatakan level-level resistance.

Untuk menentukan level-level support dan resistance (demand dan supply), silahkan baca: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance

M Singgih 19 Jan 2023

@Nirwana:

Ada banyak kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kekuatan sebuah zona. Namun beberapa yang penting adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan harga saat membentuk zona

Kekuatan ini dapat dilihat dari bagaimana cara harga meninggalkan zona pasca pembentukan. Jika harga bergerak kuat tanpa terseok-seok pasca pembentukan maka bisa dipastikan zona tersebut juga memiliki status yang kuat. Namun jika harga bergerak lambat pasca pembentukan maka zona juga bisa dinilai lemah.

2. Terjadi Break pada level tertentu

Jika pada poin pertama dilihat bagaimana cara harga bergerak pasca zona terbentuk, maka poin kedua adalah apa yang telah harga capai pasca zona tersebut terbentuk. Hal ini bisa apa saja yang berhubungan dengan Key level dari Break pada level SnR, Break pada zona yang berlawanan, Break pada level indikator, dll.

3. Berapa kali harga telah Retest pada zona

Poin terakhir adalah telah berapa kali harga menyentuh, masuk ataupun melakukan Retest pada zona. Semakin sering harga Retest pada zona, maka akan semakin kecil pula kemungkinan zona tersebut akan bekerja di kemudian hari.

Sebenarnya ada banyak lagi hal-hal yang bisa dipantau seperti seberapa jauh jarak pergerakan harga, seberapa lama zona tersebut telah terbentuk, dll. Hanya saja ketiga poin yang telah disebutkan di atas merupakan poin yang paling penting dan harus selalu diperhatikan dalam menilai kekuatan sebuah zona.

Nur Salim 20 Jan 2023

@Adi Permana, @Kiki R:

Bener ini. Lihat aja body candle terdekat. Body candle gede, berarti S&D kuat. Body cancle makin tipis, makin lemah lesu.

Sofiyan 20 Jan 2023

Jawaban untuk Pandu Wicaksono:

  • di buku snd yang saya pelajari ada banyak sekali pola candlestik yg bisa dipake untuk zona snd. Dari semua pola candle itu, adakah pola-pola yang memang lebih tinggi akurasinya daripada yang lain?

Ada. Beberapa pola candlestick mempunyai akurasi area S&D yang lebih tinggi daripada yang lain.

Contoh pola candlestick untuk area S&D yang memiliki akurasi tinggi adalah pola engulfing.

Kiki R 20 Jan 2023

Muhammad Hilmi:

Semua upaya membaca grafik itu pada dasarnya "perkiraan berwawasan", alias "informed prediction", berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi pada masa lalu. Tapi, orang yang memprediksi itu sendiri tidak tahu persis bagaimana kondisi saat ini: baik berapa banyak pending order tersisa, berapa banyak yang buy, berapa banyak yang sell, dan seterusnya.

Ini berlaku untuk analisis SND, juga penggunaan alat analisis teknikal lainnya.

Jadi, bagaimana orang bisa bisa tahu ada zona ini dan itu untuk menjalankan strategi snd? Yaa, dengan memiliki wawasan yang cukup untuk memprediksi kondisi pasar.

Aisha 21 Feb 2023

@ Aldi Wakid:

Dalam trading, level demand adalah level support dan level supply adalah level resistance. Jadi menentukan level-level demand dan supply sama dengan menentukan level-level support dan resistance. Untuk itu silahkan baca: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance

M Singgih 29 Sep 2023

@ Alif:

Maksudnya Anda ingin entry?

Kalau untuk entry, Anda harus mengamati apakah ada sinyal dari price action atau tidak. Kalau ada sinyal silahkan entry, kalau tidak ada sinyal jangan entry dulu meskipun sudah break level support atau resistance. Sinyal dari price action tersebut juga harus terkonfirmasi oleh indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.

M Singgih 29 Sep 2023

Jawaban untuk Alfanura: Benar, detail penerapan S&D bisa berbeda-beda dengan setiap trader.

Saya pribadi menggunakan S&D namun dengan menggabungkannya dengan struktur harga yang spesifik untuk mencari area buy/sell.

Mengenai versi terbaik, Anda harus meriset sendiri dengan menguji versi S&D-nya.

Saya pun diawal-awal menggunakan S&D demikian. Awalnya saya menggunakan S&D versi standar yaitu dengan menandai setiap area harga yang valid dan hasilnya dalam 1 grafik saya ada banyak area S&D.

Namun, seiring berjalannya waktu, saya memadukan dengan struktur harga yang spesifik dan hasilnya dalam 1 grafik saya hanya menandai 1-2 area S&D saja yang saya anggap spesifik.

Kiki R 3 Oct 2023

@ Kangewok:

Mungkin maksud Anda bagaimana menentukan zona demand dan zona supply pada chart. Dalam trading, zona atau level demand adalah sama dengan level atau area support, dan zona atau level supply adalah sama dengan level atau area resistance.

Penentuan level atau area support dan resistance yang benar adalah dimulai dari time frame yang paling tinggi hingga time frame dimana Anda trading. Ini dilakukan agar level atau area support dan resistance tersebut akurat, yang mencakup support dan resistance mayor dan minor. Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih 4 Oct 2023

@ Alfanura:

Mengenai ebook yang Anda maksud, saya pribadi belum pernah membaca.

- … Ada yg namanya sama tapi berbeda, ada yg jenisnya sama tp justru namanya berbeda.
Maaf, saya tidak mengerti maksudnya, bisa diberikan contoh?

Dalam hal area atau level demand dan supply, yang paling penting adalah bagaimana menentukan level atau zona demand dan level atau zona supply pada chart. Dalam trading, zona atau level demand adalah sama dengan level atau area support, dan zona atau level supply adalah sama dengan level atau area resistance.

Penentuan level atau area support dan resistance yang benar adalah dimulai dari time frame yang paling tinggi hingga time frame dimana Anda trading. Ini dilakukan agar level atau area support dan resistance tersebut akurat, yang mencakup support dan resistance mayor dan minor.

Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih 16 Oct 2023

@ Adi Permana:

Dalam trading, zona atau level demand adalah sama dengan level atau area support, dan zona atau level supply adalah sama dengan level atau area resistance.

Penentuan level atau area support dan resistance yang benar adalah dimulai dari time frame yang paling tinggi hingga time frame dimana Anda trading. Ini dilakukan agar level atau area support dan resistance tersebut akurat, yang mencakup support dan resistance mayor dan minor.

Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca:
Beberapa Tips Dalam Menentukan Support Dan ResistancePermintaan Dan Penawaran Dalam Pasar Forex

Yang Anda maksud dengan level support / demand dan juga level resistance / supply yang kuat adalah yang valid dan akurat. Seperti penjelasan di atas, semakin tinggi time frame, level support dan resistance akan semakin valid atau yang dinamakan dengan level support dan resistance mayor.

Jadi mulailah dengan menentukan level-level support dan resistance pada time frame yang paling tinggi, kemudian turun ke time frame yang lebih rendah. Mengenai berdekatan atau tidak, itu tergantung dari pengamatan dan pergerakan harga yang telah terjadi yang membentuk level-level support dan resistance tsb.

Amati pada time frame di mana Anda trading, mana level-level support dan resistance mayor dan mana yang minor. Yang mayor jelas lebih kuat dari yang minor.

M Singgih 19 Oct 2023

Aldi Wakid:

Kalau sepaham saya ya, kita nggak perlu nggambar garis supply-demand sendiri. Sudah kelihatan kok dari chart candlestick. Candle bullish itu demand. Candle bearish itu supply.

Atau...saya salah ya?

Saliha 3 Nov 2023

Komentar @inbizia

Kalau dalam aplikasi tradingnya Maxco memang sebutannya pandangan analisi. Simple nya gini gan, kalau dilihat dari chart misalnya, angka yang agan sebut misalnya 1.0150 itu ternyata dibawah level terkini maka level 1.0150 bisa jadi support dan bisa saja bounce back, jadi bisa saja agan buka posisi sell dulu sehingga dapat profit saat mencapai level tersebut atau agan buka di level 1.0150 dengan posisi buy.

Berikut adalah analisis saya ketika memang mendapatkan sinyal pandangan analisis di Maxco. Sederhananya seperti itu.

Winarto | 12 Jan 2023
Halaman: Mengupas Perbandingan Broker Maxco Vs Mrg

Anisa:Hai kak ijin nyanggah ya

Sbnrnya emas merupakan salah satu investasi yg sngat diminati oleh para investor, mgkin kakak beranggapan klo emas itu hrs disimpan bertahun2 smpe hrga naik br dijual dan dpt keuntungan, itu jg merupakan investasi dan mgkin yg kakak maksud adalah emas batangan atau emas perhiasan.

pdhl saat ini sudah beragam jenis investasi emas mslnya spt trading emas di forex atau emas forex. jika kita trading emas di forex kita bs kok dpt profit dg cpat asal kita tau caranya. gak perlu nunggu ampe brthun2, bahkan dlm hitungan jam aja klo kita bisa tau strategi tradingnya kita bs dpt bnyk keuntungan.

selain itu di dunia investasi emas mrpkan salah satu pilihn invstasi yg bnyk diminati, krna emas mrpkan safe haven, atau aset investasi yg paling aman. apalagi klo model invstasinya pake emas btangan.

Cece | 5 Sep 2023
Halaman: Investasi Syariah Dengan Budget Murah Apa Sajakah

Autochartist adalah tools tambahan trading yang secara khusus digunakan untuk mengidentifikasi pola di chart serta terdapat pula pola Fibonacci. Autochartist sendiri mampu melakukan scanning pasar terus menerus secara otomatis dan kemudian dapat memberitahukan trader.

Pola yang langka, seperti Head and Shoulders, Triangle, ABCD, Flag, dan lain sebagainya mampu discan oleh autochartist dimana memang bila manual cari sendiri maka pola ini akan susah didentifikasi. Padahal pola pola ini mampu memprediksi pasar secara akurat.

Oleh karena h00000000000al tersebut, autochartist merupakan tools tambahan yang sangat berguna buat trader. Bahkan setau saya, di Monex sendiri memiliki trading signal yang berasal dari Autochartist. Kalau tertarik untuk menggunakannya, anda bisa mencoba membaca panduannya di Autochartist Metatrader 4 apabila memakai Metatrader 4 dan panduan autochartist MT5 apabila memakai Metatrader 5.

Larry Marry | 27 Sep 2023
Halaman: Meninjau Perbandingan Akun Standard Hfx Vs Gkinvest

Kebetulan saya pengguna baru Monex sekaligus trader newbie. apa bedanya Autochartist dengan Trading Central ya? Mengutip pernyataan agan mengenai autochartist dapat digunakan sebagai trading signal di broker Monex sedangkan setau saya Trading Central sendiri juga adalah trading signal di broker Monex.

Kalau ada yang tahu, bisa bantu jelaskan, apa bedanya Autochartist dengan trading central? tingkat akurasi mana yang lebih akurat dalam sinyal perdagangan? Jadi saya sendiri bingung tentang Trading Central dan Autochartist, apakah keduanya berhubungan satu sama lain atau merupakan analisis sinyal trading yang berbeda? Urgent ya guys, penasaran banget gw Terima kasih!
Gavriil | 28 Sep 2023
Halaman: Meninjau Perbandingan Akun Standard Hfx Vs Gkinvest

moon maap sblmyaa. Gue ini kurang ngerti apa yg di sampaikan di artikel trus di kolom komentar, utk bahasa traidngnya itu kyknya levelnya terlalu tinggi dah buat gue yg baru mengenal dunia trading.

Gue sndiri udah belajar tentng trading sekitar 3 bulanan lahh dan emang bnyk yg ngebahas tentang bntuan tools trading smcam trading central dan jga autochartist gt. Pertanyaan gue sihh cukup sederhana aja sihh,

Apa sihh yg bsa ditampilkan di autochartist? apakah sekedar sinyal trading ato ada prereferensi entry level, SL, dan TP? Selain itu autochartist itu apakah cukup versatile, dlm artian bsa trading dngn tipe gaya trading apapun?

Vio Andreas | 19 Oct 2023
Halaman: Cara Memanfaatkan Autochartist Broker Monex

Celine: Sebagai seorang pemula, punya trading plan yang bagus itu wajib, Bro/Sis! Trading plan ini penting banget buat ngatur target, manajemen risiko, dan biar nggak asal-asalan trading. Berikut beberapa alasan kenapa rencana trading itu penting:

  • Tujuan dan Fokus: Dengan trading plan, kita bisa tentuin tujuan trading kita. Entah itu buat jangka pendek atau panjang. Dengan tujuan yang jelas, kita bisa stay fokus sama strategi kita dan ngecek apakah kita mencapai tujuan itu.

  • Manajemen Risiko: Dalam trading plan, kita bisa atur berapa risiko yang siap kita hadapin di tiap transaksi. Termasuk nentuin berapa modal yang kita rela untuk kita risikoin dalam setiap trade dan sampai mana kita bakal cut loss kalau trading kita lagi minus.

  • Strategi Trading: Kita harus punya strategi trading yang jelas di trading plan. Ini termasuk masuk dan keluar dari pasar, strategi manajemen posisi, sama indikator yang bakal kita gunain. Trading plan membantu kita buat nggak trading cuma berdasarkan emosi doang.

  • Disiplin dan Konsistensi: Trading plan juga bantu kita buat tetep disiplin dan konsisten. Kita bisa ngikutin aturan dan strategi kita tanpa diganggu sama emosi yang bikin kita nggak jelas.

  • Evaluasi dan Pembelajaran: Trading plan juga ngejelasin gimana kita bakal ngevaluasi kinerja kita. Dengan memantau dan ngecek tiap trade, kita bisa belajar dari kesalahan dan perbaiki strategi kita seiring waktu.

Liam | 20 Oct 2023
Halaman: Penyebab Eksekusi Trading Plan Gagal Menurut Mifx

Kamus Forex

Chart

Grafik yang menunjukkan pergerakan harga suatu aset finansial, bisa berupa Bar, Line, atau Candlestick. Chart pada forex merepresentasikan harga pembukaan (Open), tertinggi (High), terendah (Low), dan penutupan (Close).

Emas Hitam

Sebutan untuk komoditas minyak mentah. Emas hitam juga disebut sebagai minyak bumi, dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan Crude Oil.