Laporan PMI manufaktur AS meleset dari perkiraan konsesus. Reli dolar AS pun terhenti menyusul rilisnya data tersebut.
USD/JPY ambles lebih dari 0.8% ke sekitar 144.60 menyusul rilis data ekonomi AS yang mengecewakan di awal sesi New York hari Rabu ini (23/Agustus). Indeks dolar AS (DXY) juga tertahan berada dalam kisaran yang telah ditempatinya sejak awal pekan.
Indeks dolar Amerika Serikat (DXY) sempat melonjak mendekati angka 104.00 di sesi Eropa. Pengumuman hasil survei PMI Inggris dan Zona Euro tergolong sangat buruk, yang sementara waktu meningkatkan nilai tukar greenback.
Sayangnya, data PMI Amerika Serikat yang dirilis beberapa jam kemudian juga mengecewakan.
Berdasarkan laporan dari S&P Global, skor PMI Manufaktur AS turun dari 49.0 menjadi 47.0 pada Agustus 2023, sedangkan skor PMI Jasa lengser dari 52.3 menjadi 51.0. Kedua angka ini sama-sama meleset dari perkiraan pasar.
Angka PMI Komposit merosot dari 52.0 menjadi 50.4. Padahal konsensus sebelumnya memperkirakan angka tersebut akan tetap stabil. Angka PMI Komposit ini menandakan aktivitas bisnis yang nyaris macet.
"Aktivitas bisnis yang hampir terhenti pada bulan Agustus menimbulkan keraguan atas kekuatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga," kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelligence.
"Survei menunjukkan bahwa percepatan pertumbuhan yang didorong oleh sektor jasa pada kuartal kedua telah memudar, disertai dengan penurunan lebih lanjut dalam output pabrikan," tambahnya.
Untuk sekarang, pasar masih fokus menantikan simposium Jackson Hole tanggal 24-26 Agustus. Acara tersebut akan dihadiri oleh pimpinan bank sentral paling berpengaruh di dunia. Pernyataan dari ketua The Fed dan para pemimpin bank sentral lainnya dalam acara tersebut memiliki potensi besar untuk memengaruhi pasar keuangan.
Kemungkinan besar, sejumlah pasangan mata uang utama akan terus bergerak dalam rentang terbatas sampai ada pemicu selanjutnya yang muncul.