USD/CAD kurang bertenaga meski Indeks Dolar AS tampak menguat. Sementara itu, emas terlihat melemah di tengah antisipasi pasar.
Selamat pagi, para pencari profit! Minat risiko pasar mulai berubah menjelang pernyataan kebijakan The Fed dan rilis data-data ekonomi AS berdampak tinggi pekan ini. Harga emas mulai menurun, tetapi Dolar AS masih relatif bearish terhadap Dolar Kanada.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Jelang keputusan suku bunga The Fed dan rilis data ADP, USD/CAD semakin tergerus oleh suramnya ekonomi AS. Secara teknikal, USD/CAD cenderung bearish kecuali harga mampu bertahan di atas level 1.3520.
Fundamental
- Harga minyak menurun tajam lantaran permintaan yang lebih lemah dari Amerika Serikat. Hal ini sehubungan dengan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.
- Pengumuman kebijakan The Fed memang menjadi katalis utama pekan ini. Menurut CME FedWatch, suku bunga The Fed diproyeksikan kuat naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4.50-4.75%.
- Namun sebelum itu, data Ketenagakerjaan ADP akan dirilis dengan forecast penurunan dari 235,000 menjadi 86,000. Permintaan tenaga kerja melemah secara dramatis karena sejumlah perusahaan telah menghentikan proses rekrutmen di tengah prospek ekonomi AS yang suram.
- Pemuatan minyak Rusia dari pelabuhan Baltik ditetapkan naik 50% untuk mengatasi lonjakan permintaan dari Asia. Akibatnya, pasokan minyak Rusia tetap tinggi meskipun ada sanksi dari Barat.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Anil Pachal, USD/CAD tampak memantul dari titik terendah intraday ke level 1.3310.
- Meski begitu, USD/CAD tetap di dalam formasi bearish triangle yang terbentuk sejak hari Rabu. Indikator RSI (14) juga makin mengkonfirmasi trend bearish USD/CAD.
- Walaupun USD/CAD berhasil melewati 1.3325, level 1.3360 dan HMA 200 (1.3395) dapat membatasi koreksi kenaikan.
- Apabila USD/CAD berhasil menguat di atas resistance 1.3430, harga berpeluang naik menuju swing high 19 Januari di dekat 1.3520.
- Di sisi lain, kemerosotan USD/CAD sampai level 1.329 berisiko menekan harga ke level terendah November 2022 (1.3225) dan 1.3200.
Kripto
Bitcoin kembali bullish dan berhasil menyentuh harga $23,600. Hasil survei Pureprofile menunjukkan para investor masih sangat optimis dengan prospek BTC. Sehingga, potensi kenaikan Bitcoin masih terbuka lebar untuk saat ini.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin melejit ke angka 61/100, berhasil menggeser sentimen BTC dari zona "netral" ke "greed".
- Total market cap kripto global mencapai $1.08 triliun, naik sekitar 1.22% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Pureprofile, sebuah firma riset pasar, melakukan survei global di antara investor institusional AS, Inggris, Jerman, Singapura, Swiss, Uni Emirat Arab, dan Brasil. Hasilnya, 23% peserta meyakini jika harga Bitcoin akan kembali melampaui $30,000 pada tahun 2023.
- Dua pertiga investor institusi meyakini jika Bitcoin berpotensi mencapai $100,000 dalam jangka panjang. Di antara mereka, hampir 60% berpendapat level tersebut akan tercapai dalam 3-5 tahun; sementara 25% lainnya mengatakan akan memerlukan waktu lebih dari 5 tahun.
- Sementara itu, 39% responden setuju jika nilai Bitcoin akan mencapai All Time High di harga $69,000 dalam waktu 3 tahun, dan 76% sisanya mengatakan itu akan terjadi dalam 5 tahun.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di area $23,600, sementara Ethereum melemah 3.08% di kisaran $1500.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menjauh dari area Pivot $23,569 dan menargetkan penutupan di atas R1 $24,139 untuk mengkonfirmasi reli lanjutan.
- Jika bertahan di atas area Pivot dan R1, harga Bitcoin berpotensi reli hingga R2 $24,531.
- Namun apabila BTC justru jatuh di bawah level Pivot, ada potensi Bitcoin terkoreksi hingga area S1 $23,177 atau bahkan di bawah level psikologis $23,000.
Emas
Harga emas bergerak sideways seiring dengan memudarnya minat risiko pasar jelang pengumuman kenaikan suku bunga The Fed. Secara teknikal, indikator RSI bergerak stagnan dan menunjukkan bahwa pasar sedang menunggu momentum.
Fundamental
- Sentimen pasar berubah dari risk-on menjadi risk-off pada awal pekan ini, terlihat dari penurunan S&P 500 yang menggambarkan kehati-hatian pasar.
- Indeks Dolar AS pulih cukup signifikan ke sekitar 102.00 menjelang pengumuman kebijakan The Fed minggu ini.
- Pemulihan Indeks Dolar juga didukung oleh meningkatnya yield obligasi 10-tahun AS di sekitar 3.53%.
- Selain kebijakan moneter Federal Reverse, pasar juga akan fokus pada rilis data ADP AS yang diestimasikan turun dari 235,000.
Teknikal
- Pada chart H1, XAU/USD terlihat bergerak terbatas dalam kisaran support dan resistance yang sempit.
- Pergerakan XAU/USD ini dibatasi oleh garis EMA 50 di sekitar $1930 yang berlaku sebagai resistance utama.
- Di sisi lain, area support terpantau pada kisaran $1917-$1920.
- Indikator RSI masih bergerak di kisaran nilai tengahnya, mengindikasikan bahwa investor sedang menunggu momentum baru.
Saham
Saham AS kompak menguat, dipimpin oleh NASDAQ yang mencatatkan penguatan terbanyak. Sementara itu, IHSG diprediksi akan kembali menguat hari ini.
Saham AS
- Dow Jones menguat tipis 0.1% ke 33,978, S&P 500 naik 0.3% ke 4,070.6, dan NASDAQ melesat 1% ke 11,621.
- Pekan ini, trader akan fokus menantikan sejumlah rilis penting seperti Nonfarm Payrolls, ADP Employment Change, ISM Manufacturing PMI, dan keputusan suku bunga dari The Fed.
- Laporan pendapatan yang berpotensi menjadi katalis hari ini adalah dari Exxon Mobil (NYSE:XOM), Meta (NASDAQ:META), Alphabet Class C (NASDAQ:GOOG), Amazon (NASDAQ:AMZN), dan Apple (NASDAQ:AAPL).
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebanyak 0.50% ke level 6898 pada sesi perdagangan Jumat kemarin.
- Analis Teknikal Samuel Sekuritas, William Mamudi, memproyeksikan jika IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke level 6950 hari ini.
- Kondisi pasar sedang relatif positif karena mayoritas laporan keuangan Q4 melebihi estimasi konsensus.
- Selain itu, penguatan bursa global dan berlanjutnya capital inflow juga menyumbang sentimen bullish.
- Saham yang dapat dicermati hari ini adalah MNCN, WIKA, WSKT, CTRA, dan RAJA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.