Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 1 hari, #Saham Indonesia

4 Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

Wiji Purnama 21 Nov 2016
Dibaca Normal 6 Menit
forex > belajar >   #risiko   #manajemen-risiko
Trading forex tanpa manajemen risiko sama bahayanya dengan berkendara tanpa rem. Mengapa manajemen risiko begitu penting dalam belajar trading forex?

Salah satu kunci sukses dalam belajar trading forex adalah manajemen risiko. Anda bisa mengklaim punya strategi trading ampuh atau menggunakan analisa terpercaya, tapi percuma saja jika itu semua diterapkan tanpa manajemen risiko. Mengapa? Karena tanpa adanya manajemen risiko, cepat atau lambat trading Anda akan gagal meraih hasil yang profitable.

Dalam pasar forex tak ada ilmu pasti yang bisa 100% memperkirakan pergerakan harga dengan benar. Sebaik-baiknya suatu sistem pasti ada potensi kesalahan prediksi yang bisa membuat posisi trading Anda loss. Oleh karena itu, saat belajar trading forex Anda wajib membiasakan diri dengan pengaturan manajemen risiko yang baik. Mengutip kata para ahli, "risiko itu pasti ada, tinggal bagaimana kita mengelolanya".

manajemen risiko untuk belajar trading forex
Lantas, bagaimana cara trader belajar trading forex untuk mengatur manajemen risiko yang baik? Ada beberapa solusi manajemen risiko yang bisa Anda terapkan, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Menentukan Besar Risiko Per Trade

Katakanlah Anda mempunyai modal sebesar 1,000 USD. Setelah 'diungkit' dengan leverage 1:100, maka saldo trading yang bisa Anda gunakan berjumlah 100,000 USD. Sekarang pertanyaannya, apakah Anda langsung memakai 100,000 USD tersebut dalam sekali trade?

Jika ya, maka artinya Anda sama sekali tidak memperhitungkan manajemen risiko saat belajar trading forex. Menggunakan semua saldo yang ada dalam satu posisi itu namanya sama saja dengan bertaruh. Jika menang maka profitnya banyak, namun apabila kalah semua dana Anda bisa langsung habis karena merugi. Padahal, kesempatan trading tak hanya sekali. Kenyataannya, ada banyak sekali peluang yang bisa senantiasa Anda temukan dari pergerakan harga di pasar forex.

Jadi agar bisa bertahan lama di pasar forex, sebaiknya terapkan cara trading forex dengan menentukan besar risiko per trade. Risiko per trade dianjurkan seukuran 0.5% sampai 2% dari modal trading. Jadi apabila punya modal 1,000 USD, tetapkan risiko per trade antara 5 USD hingga 20 USD saja. Menerapkan metode manajemen risiko ini akan sangat bermanfaat untuk mencegah risiko loss berlebih, sekaligus memberikan kesempatan lebih banyak bagi Anda untuk bertrading.

 

2. Membatasi Open Posisi

Sudah menjadi rahasia umum bila broker forex memperkenankan Anda untuk membuka beberapa posisi dalam satu waktu. Cara trading forex seperti ini bagus dilakukan untuk memanfaatkan peluang dari beberapa pair sekaligus. Namun jika ada terlalu banyak posisi yang dibuka secara simultan, maka sama saja Anda telah merisikokan ukuran trading yang sangat besar.

Sebagai contoh, dengan besar risiko per trade sebanyak 2% dan leverage 1:200, membuka 40 posisi sekaligus sama saja dengan mempertaruhkan semua dana di akun Anda. Idealnya, Anda disarankan untuk tidak membuka lebih dari 4 posisi dalam satu waktu. Kontrol manajemen risiko seperti ini akan mempermudah Anda mengukur potensi kerugian trading.

 

3. Mengatur Rasio Risk Reward

Tips manajemen risiko ini berkenaan dengan pemanfaatan fungsi stop loss dan take profit. Dalam materi belajar trading forex sebelumnya, telah disebutkan bahwa stop loss bermanfaat melindungi posisi trading dari kerugian lebih banyak. Sedangkan take profit dapat digunakan untuk mengunci profit.

Dalam kaitannya dengan pengaturan manajemen risiko, Anda bisa sesuaikan pengaturan level stop loss dan take profit dengan rasio risk reward (laba rugi) tertentu. Sebaiknya rasio risk ditetapkan lebih kecil dari reward, supaya capaian profit yang Anda kumpulkan bisa lebih banyak dari jumlah kerugian.

Misalnya, ketika belajar trading forex Anda dapat menggunakan metode manajemen risiko dengan rasio risk reward 1:2. Maka perhitungan stop loss dan take profitnya adalah sebagai berikut: entry buy EUR/USD pada level 1.1280 ditentukan dengan stop loss pada 1.1260 (jarak 20 pips), dan take profit pada 1.1320 (selisih 40 pips dari level entry). Jika digunakan secara konsisten dengan strategi trading yang telah teruji, maka rasio risk reward tersebut dapat menunjang profitabilitas trading Anda dalam jangka panjang.

 

4. Memanfaatkan Trailing Stop

Satu lagi cara mengatur manajemen risiko yang bisa Anda gunakan adalah dengan menggunakan trailing stop. Fasilitas ini sebenarnya adalah pelengkap stop loss yang bisa diatur untuk menyempurnakan fungsi take profit. Bagaimana bisa? Coba simak dulu contoh penggunaannya di bawah ini:

Ida membuka order buy EUR/USD di 1.1280 dengan rasio risk reward 1:2 (stop loss di 1.1260 dan take profit 1.1320). Untuk mengamankan profit, ia mengatur trailing stop 5 pips ketika harga bergerak naik sesuai perkiraannya. Artinya, setiap kali harga naik 5 pips, maka stop loss juga akan bergeser ke atas sebanyak 5 pips. Katakanlah harga meningkat jadi 1.1285, maka stop loss yang tadinya di 1.1260 akan mengekor naik dan berada di level 1.1265. Apabila nantinya harga tiba-tiba turun sebelum mencapai take profit, misalnya di level 1.1310, maka keuntungan yang sudah diraih tak akan hilang, karena stop loss akan tereksekusi di level 1.1290.

Dengan demikian, jelaslah bahwa trailing stop ini membantu Anda untuk memaksimalkan fungsi stop loss dan take profit. Namun demikian, ada satu kunci manajemen risiko penting yang perlu Anda camkan baik-baik di sini: Trailing stop paling bermanfaat jika diterapkan di pasar trending, ketika harga sedang menguat atau menurun tajam. Di kondisi pasar sideways atau ranging, penggunaan take profit justru bisa membuat posisi Anda terkena stop loss lebih awal sebelum profit trading terkumpul.

Trailing stop merupakan fitur yang sudah banyak ditawarkan broker untuk melengkapi kebutuhan pengelolaan manajemen risiko trader. Namun karena tak digunakan sebanyak stop loss dan take profit, ada juga beberapa broker yang tidak melengkapi platform tradingnya dengan fungsi trailing stop. Apabila Anda memerlukan fasilitas ini untuk menyempurnakan manajemen risiko, pilihlah broker forex terbaik yang menawarkan fitur trailing stop.

 

Metode Manajemen Risiko Mana Yang Terbaik?

Saat belajar trading forex. manajemen risiko perlu dipahami karena berperan melindungi trading Anda dari risiko pergerakan pasar yang tak menentu. Teknik trading yang bagus selalu memuat rencana manajemen risiko, termasuk trading otomatis yang dikelola dengan penggunaan robot trading forex terbaik.

Manajamen risiko bisa diatur dengan beberapa cara. Anda bisa memilih salah satu tips di atas, atau menerapkan semua metode yang direkomendasikan di artikel ini sebagai cara belajar forex terbaik. Sebagai rekomendasi, sebaiknya pilihlah cara trading forex yang menurut Anda mudah, bisa diterapkan, dan sesuai dengan pengelolaan dana trading Anda.

Terkait Lainnya
 

Komentar @inbizia

Halo gue coba berikan tanggapan yaa! Buat minimal 75 pips sehari tuh gak gampang, tapi bisa dicoba day trading atau scalping. Cari momen-momen bagus buat entry dan exit, pakai Price Action, support dan resistance, serta pola candlestick. Jangan terlalu fokus sama target harian, tapi lebih pentingnya, kuasai analisis teknikal dan manajemen risiko dengan baik.

Sbnrnyua EUR/USD tuh pasangan yang oke, lumayan stabil dan bisa diprediksi shgga cocok banget utk trader pemula. Jadi, coba pakai metode itu buat analisis. Sebelum main pakai uang sungguhan, pastiin loh udah paham betul tentang trading dan latih skill di akun demo dulu. Pilih broker yang tepercaya dan cocok buat modal kamu, kayak MIFX, bisa jadi pilihan terbaik. Ingat, trading ada risikonya, jadi main dengan bijaksana dan gak ambil resiko yang gak bisa ditanggung ya! Semangat dan good luck, bro!

 Andi |  3 Aug 2023
Halaman: Karakteristik Eurusd Menurut Mifx

Vino: Pengertian agan sdh benar! Spread adlh perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) pada saat tertentu. Itu adalah biaya utama yg trader hadapi saat membuka posisi, terutama bagi trader jangka pendek seperti scalper dan day trader. Mengutip apa yg agan katakan, memang penting untuk memastikan bahwa potensi keuntungan yg kita peroleh melebihi biaya spread agar tetap menguntungkan.

Cuma, yang ane ga setuju itu adalah kita ngesampingkan perhitungan pips. Sbnrnya pnting bngt utk memahami spread dan menghitung pips untuk mengatasi biaya. dan ini adlaah prinsip yg baik dalam trading.

Tapi ya jangan lupa jg untuk memahami risiko yg terkait dengan trading, terutama jika agan adalah scalper atau day trader. Karena trading dalam jangka waktu singkat bisa lebih stres dan memerlukan analisis cepat, penting untuk memiliki rencana manajemen risiko yang baik. Agan bisa coba pake alat bantu yang ada di sini: Kalkulator Money Management

 Nicholas |  26 Aug 2023
Halaman: Tips Mudah Menghitung Nilai Pip Dari Broker Finex

Jadi, sebagai trader, pastiin banget deh kita nggak kejebak sama broker yang mencurigakan. Nyari broker yang ngasih platform bagus, layanan oke, dan biayanya terjangkau itu penting banget buat ngurangin beban dan lancarin proses trading biar bisa dapet profit.

Nih, gue kasih penjelasan lebih santai. Jadi, broker yang bagus mungkin punya izin dari Belize, BVI (British Virgin Islands), Cayman Island, Seychelles, Rusia, Vanuatu, atau negara lainnya. Tapi ya, inget lo, kalo misalnya ada masalah kayak dana nggak masuk rekening, urusannya bakal ribet banget, dan hukum dari negara itu nggak bisa bantu lo.

Apalagi kalo broker itu tiba-tiba bangkrut atau ditutup karena melanggar aturan di negara asalnya, hukum sana nggak bisa nolongin nasabah dari Indonesia. Broker resmi biasanya punya izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), regulator yang ada di bawah Kementerian Perdagangan Indonesia. Terus, mereka juga jadi anggota di salah satu bursa berjangka di Indonesia, kayak Jakarta Future Exchange (JFX) dan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX).

Selain itu, broker resmi juga daftar sebagai anggota di Lembaga kliring berjangka di Indonesia, kayak Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Indonesia Clearing House (ICH). Jadi, lembaga kliring itu bakal jamin kalo transaksi lo berjalan dengan baik.

Jelasnya, broker-broker yang nggak resmi itu biasanya nggak sesuai sama standar yang diatur dalam peraturan-perundang-undangan industri berjangka di Indonesia. Mereka nggak ikut peraturan yang mengatur banyak hal penting dalam industri ini, kayak permodalan, pemasaran, penjualan, perpajakan, manajemen risiko, sampe perlindungan buat perusahaan dan nasabah.

Jadi, pertanyaannya sekarang, broker yang lo suka itu udah legal di Indonesia belum? Ingat, lo harus cermat dalam pilih broker buat jaga keamanan transaksi, dana yang lo invest, dan buat punya perlindungan hukum. Kalo lo mau tau lebih lanjut, gue saranin baca artikel "4 Jenis Broker Forex Yang Perlu Diwaspadai" biar lo punya panduan buat pilih broker yang beneran bagus dan aman, bukan yang cuma buat tampang doang.

 Clarissa |  23 Aug 2023
Halaman: Perbandingan Aplikasi Trading Maxco Vs Dcfx

Nadeo : Kedua broker yg loe sebutkan memiliki perbedaan kecil dalam leverage. Jadi ibarat beda 100 kali lipat saja shngga dari sisi resiko itu sama2 memiliki resiko leverage yang cukup besar. Utk preferensi broker mana yg terbaik, gue ga bsa saranin yaa. Coba deh utk perhatiin, ada faktor lain ga yg bsa mengurangi biaya trading ato membantu proses trading loe misalkan seperti spread, komisi, jenis akun, layanan pelanggan, dan fitur platform yg harus dipertimbangkan. Sebelum memilih, pastikan loe memahami dengan baik aturan dan biaya trading dari kedua broker.

Dalam memilih leverage, penting untuk memahami bahwa tingginya leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga risiko kerugian. Jika loe pemula, lebih baik memulai dengan leverage yg lebih rendah dan fokus pada pembelajaran serta manajemen risiko yg baik. Dalam trading, keselamatan modal lebih penting daripada potensi keuntungan besar.

Baca Juga:

 Suliman |  30 Aug 2023
Halaman: Membandingkan Biaya Trading Maxco Dan Javafx

Zorro: Simplenya gini gan, gue bantu jawab ya!

  • Yg pertama, trading dengan target harga: Ini cocok untuk trader yg ingin memiliki rencana yang lebih pasti dan mengukur potensi keuntungan dan risiko secara lebih konservatif. Target harga digunakan untuk ngambil keputusan trading dan manajemen risiko.
  • Trading tanpa Target Harga (Open-ended): Beberapa trader lebih suka tidak memiliki target harga yg pasti dan mungkin memilih utk membiarkan posisi terbuka dngnn harapan bahwa harga akan trus bergerak sesuai tren. Ini mungkin lebih sesuai utk trader jangka panjang atau swing trading.

So, kseimpulannya, scalper umumnya memiliki target harga yg sangat singkat dan sangat spesifik. Mereka sering menetapkan target keuntungan kecil dan keluar dari posisi mereka begitu target tercapai. Jadi, target harga dapat sangat penting dalam trading scalping. But ini back to trader masing2 ya, apakah ingin trading dngn target harga or not, ini up to trader serta trading plan yg udah direncakana masing2

 Foden |  17 Oct 2023
Halaman: Kupas Tuntas Pola Quasimodo Bersama Broker Hsb

Andi: Saya bantu jawab ya! Untuk pelebaran spread selama periode volatilitas yang disebabkan oleh rilis berita penting dapat bervariasi tergantung pada broker dan pasangan mata uang yang Anda perdagangkan. Tidak ada angka pasti untuk pelebaran spread karena itu bisa berkisar dari beberapa pips hingga puluhan pips atau bahkan lebih, tergantung pada kebijakan broker dan seberapa besar dampak berita tersebut diharapkan memiliki terhadap pasar. Jadi, tidak ada angka pasti seperti 10 pips atau 20 pips.

Tentang volatilitas, Anda benar bahwa volatilitas dapat memberikan peluang untuk profit yang lebih besar karena pergerakan harga yang lebih kuat. Namun, volatilitas juga dapat meningkatkan risiko, sehingga trader perlu sangat berhati-hati saat trading selama periode volatilitas tinggi. Harga yang fluktuatif dapat dengan cepat mengubah arah perdagangan Anda.

Selain NFP (Non-Farm Payrolls), beberapa berita ekonomi penting lainnya yang sering mempengaruhi pasar termasuk data GDP (Gross Domestic Product), pengumuman suku bunga oleh bank sentral, data inflasi seperti CPI (Consumer Price Index), data ketenagakerjaan, dan banyak lagi. Intinya adalah selalu follow up berita ekonomi terutama berita ekonomi terkait mata uang yang anda trading kan.

 Erling |  19 Oct 2023
Halaman: Kiat Memilih Maxco Vs Hfx Untuk Scalping

Komentar[2]    
  Ciro   |   8 Jun 2022

Ada gak aplikasi yang bisa ngitungin mm secara otomatis? Gw males ngitung soalnya wkwkwkw

  Evan   |   10 Jun 2022

Ada. Silahkan dibuka link Kalkulator Money Management