AUD/USD: Penembusan di bawah level 0.6500 bisa sebabkan pelemahan yang lebih dalam, data AS menjadi fokus, 1 hari, #Forex Teknikal | Pound Sterling turun di tengah ketidakpastian jelang keputusan kebijakan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | Politburo Tiongkok: Akan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang proaktif, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/GBP membukukan kenaikan moderat di atas level 0.8500 menyusul data penjualan ritel Jerman, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitra Pack Tbk (PTMP) tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar 10% dari laba bersih yang mereka dapat sepanjang tahun 2023 lalu. , 1 hari, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 9.85%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 5.79%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2.73%, 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.53% ke 7,193, 1 hari, #Saham Indonesia

12 Kesalahan Trading Terbesar Menurut Nial Fuller

Hana Raisa 29 Apr 2023
Dibaca Normal 7 Menit
forex > belajar > #kesalahan #trading
Nial Fuller, seorang trader profesional sekaligus tokoh price action terkenal, mengungkapkan 12 kesalahan trading terbesar yang patut diwaspadai.

Melakukan kesalahan memang hal yang wajar, tetapi ada beberapa kesalahan trading terbesar yang menjadi momok banyak trader di luar sana. Melansir dari laman LearnToTradeTheMarket, Nial Fuller mengungkapkan 12 kesalahan trading terbesar yang terdiri dari:

  1. Terjebak overtrading
  2. Terobsesi melihat grafik
  3. Menggunakan time frame kecil
  4. Skip akun demo
  5. Terkecoh berita ekonomi
  6. Tidak memahami prinsip high risk high return
  7. Tidak punya rencana cadangan
  8. Mudah panik
  9. Melupakan proses
  10. Mengutak-atik posisi
  11. Ragu-ragu sampai terlambat entry
  12. Tidak memperhitungkan risiko

Untuk belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut dan mengetahui bagaimana cara menghindarinya, mari kita bedah tips Nial Fuller di bawah ini:

1. Terjebak Overtrading

Kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula sebanyak 100 persen dan hampir 90 persen trader lainnya adalah melakukan terlalu banyak perdagangan (overtrading). Bahkan, sekitar 90 persen trader mengalami kerugian dalam jangka panjang karena mereka terlalu sering melakukan kesalahan ini.

Jika Anda terlibat dalam lebih dari satu perdagangan di saat yang sama, itu menandakan bahwa Anda terjebak overtrading. Menurut Nial Fuller, tidak ada alasan logis untuk melakukan lebih dari satu perdagangan pada waktu yang sama.

Kesalahan trading ini dipicu oleh ketidakmampuan trader mengendalikan diri. Mereka cenderung mengada-ada sinyal trading sehingga kehilangan kontrol diri. Jika diteruskan, kesalahan ini bisa berbuntut pada kegagalan menghasilkan profit secara konsisten di pasar forex.

Solusinya, cobalah fokus pada trading plan yang Anda susun. Alih-alih terus-terusan bertrading secara impulsif, carilah penyeba kegagalan trading sebelumnya agar strategi Anda semakin mutakhir dan profit bisa konsisten.

Baca juga: 4 Cara Jitu Menghindari Overtrading Ala Broker Monex

2. Terobsesi Melihat Grafik

Sama dengan overtrading, terlalu fokus pada grafik adalah kesalahan trading terbesar yang sering dilakukan trader. Dalam hal ini, trader sering menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memeriksa grafik secara berulang-ulang bahkan ketika tidak ada sinyal price action yang jelas. Hal ini sering mengakibatkan mereka melanggar trading plan yang sudah disusun sedemikian rupa.

3. Menggunakan Time Frame Kecil

Menurut Nial Fuller, banyak trader pemula melakukan kesalahan dengan melakukan day trading yang mengacu pada time frame kecil seperti grafik 5-menit atau 1-menit. Mereka sering tergoda oleh potensi keuntungan cepat, tapi nyatanya hal ini dapat mengarah pada overtrading dan perilaku gambling yang berbahaya.

Padahal, grafik dengan time frame yang lebih besar perlu mendapat perhatian lebih karena mencerminkan lebih banyak data dan memiliki keandalan sinyal trading yang lebih baik. Meskipun menggunakan time frame lebih besar membutuhkan kesabaran, tetapi keuntungan yang didapat akan jauh lebih baik dan tidak menimbulkan stres berlebihan.

4. Skip Akun Demo

Kesalahan trading terbesar berikutnya adalah skip akun demo. Banyak trader pemula yang langsung trading dengan uang sungguhan sebelum mencoba strategi di akun demo. Akibatnya, mereka kurang familier dengan platform dan cara kerjanya, membuat kesalahan konyol seperti mengambil risiko lebih besar dari yang seharusnya, atau tidak memasukkan stop loss dengan benar. Hal ini tentu bisa membuat Anda kehilangan banyak uang.

Selain itu, tanpa menguji strategi di akun demo, Anda tidak akan tahu seberapa efektif strategi atau kemampuan Anda dalam bertrading. Skip akun demo akan menumbuhkan mental-mental gambling dalam diri Anda.

5. Terkecoh Berita Ekonomi

Rilis berita ekonomi bisa membawa Anda ke puncak atau malah membuat Anda jatuh terjungkal. Jika tidak berhati-hati, Anda bisa terkecoh dan kehilangan semua uang.

Trader pemula sering mencari-cari alasan mengapa posisi mereka harus berhasil dan mencari berita atau opini di internet untuk mendukung keputusan tersebut. Namun, sangat berbahaya jika Anda hanya bertrading berdasarkan berita karena rilis data seringkali sudah tercermin dalam price action sebelum perilisan resmi.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari kesalahan trading terbesar satu ini agar tak rugi. Dengan belajar membaca dan menggunakan price action saja, Anda sudah bisa membaca dan memperdagangkan berita tanpa harus benar-benar menganalisis atau membaca berita itu sendiri.

Baca juga: Cara Trading Aman Bebas Stres Dengan Price Action

6. Tidak Memahami Prinsip High Risk High Return

Trading forex memiliki prinsip high risk, high return. Artinya, bersama keuntungan besar, ada risiko yang sama besarnya. Kesalahan trading terbesar yang masih sering dilakukan trader adalah tidak benar-benar memahami prinsip ini.

Seperti halnya dengan melempar koin, Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan kepala atau ekor dengan probabilitas yang sama. Mungkin saja, dalam setiap sampel lemparan koin, Anda mendapatkan serangkaian 10 kepala berturut-turut, meskipun peluangnya tetap 50-50.

Sama halnya dengan bertrading, Anda mungkin mengalami serangkaian kerugian berturut-turut dalam beberapa transaksi, tetapi dalam jangka panjang, tingkat keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai. Maka dari itu, Anda harus bisa menerapkan manajemen risiko yang baik untuk meminimalisir risiko kerugian berturut-turut.

7. Tidak Punya Rencana Cadangan

Kesalahan yang banyak terjadi pada trader pemula adalah memasukkan semua "telur" ke dalam satu keranjang perdagangan. Hal ini dapat menjadi kesalahan trading terbesar karena trading adalah kegiatan yang berisiko dan sulit, serta memerlukan kekuatan mental yang kuat.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menyadari dan menerima bahwa trading tidak bisa menjadi rencana utama. Bahkan jika Anda bisa menghasilkan keuntungan secara konsisten dari waktu ke waktu, Anda tetap harus mempertahankan pekerjaan sampingan atau investasi jangka panjang lain yang lebih aman. Pastikan juga bahwa Anda tidak mempertaruhkan semua uang Anda di pasar.

Kesuksesan dalam trading datang saat Anda tenang dan tidak terlalu mempedulikan apakah posisi Anda menang atau kalah. Terdengar konyol, tetapi kenyataannya begitu Anda terlalu emosional, Anda sudah selangkah lebih dekat dengan kerugian besar.

Baca juga: 5 Tokoh Ini Terbukti Punya Mental Trading Terbaik

8. Mudah Panik

Seorang trader sering kali menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis pasar, menemukan sinyal trading, mengeksekusinya, dan kembali beberapa waktu kemudian untuk memonitor posisi. Namun jika ternyata harga sedikit bergerak melawan posisi, mereka seringkali panik dan mengambil sikap irasional yang berujung pada overtrading.

Setiap trader pasti akan mengalami kerugian, tetapi jika Anda panik setiap kali harga sedikit melawan Anda, maka risiko kehilangan uang bisa semakin tinggi. Oleh karena itu, jangan terlalu khawatir pada setiap transaksi yang Anda lakukan. Biarkan perdagangan Anda berjalan dan pasar bergerak dengan cara yang diinginkannya sehingga Anda dapat trading tanpa stres.

9. Melupakan Proses

Seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya, Anda harus melepaskan kendali dan biarkan proses trading mengambil alih dengan sendirinya. Banyak trader terlalu fokus pada uang, sampai melupakan proses penting untuk mencapainya. Misalnya, strategi trading, manajemen risiko, ukuran posisi, dan sebagainya. Hindarilah kesalahan trading satu ini, karena faktor penting dalam kesuksesan justru adalah proses di baliknya.

10. Mengutak-atik Posisi

Faktanya, salah satu kesalahan trading terbesar yang dilakukan oleh trader menurut Nial Fuller adalah terlalu sering mengutak-atik posisi yang sudah dibuka.

Padahal, tindakan terbaik setelah open posisi adalah tidak melakukan apa-apa. Namun, kebanyakan trader (khususnya pemula) melakukan hal yang berlawanan dengan mengutak-atik posisi mereka terlalu sering, mengacaukannya, dan pada akhirnya mengalami kerugian yang tidak seharusnya.

11. Ragu-Ragu Sampai Terlambat Entry

Kesalahan ini juga sering terjadi pada trader pemula. Misalnya, Anda melihat peluang yang menarik, tetapi Anda memutuskan untuk tidak membuka posisi karena beberapa alasan. Kemudian, Anda melihat bahwa harga bergerak sesuai keinginan Anda. Keragu-raguan seperti ini memang menjengkelkan, tetapi jangan sampai emosi mempengaruhi keputusan Anda.

Solusinya, tunggu saja kesempatan berikutnya. Sadari bahwa pasar akan selalu ada esok hari. Jangan terburu-buru untuk memasuki perdagangan yang Anda lewatkan karena itu bisa menjadi keputusan emosional yang berisiko membuat Anda kehilangan uang. Ingatlah bahwa perdagangan yang sukses membutuhkan keputusan yang bijaksana dan terukur, bukan impuls emosional.

Baca juga: Kupas Tuntas FOMO dalam Trading Forex

12. Tidak Memperhitungkan Risiko

Apakah Anda tahu besaran risiko yang dapat Anda ambil dalam setiap perdagangan? Apakah jumlah tersebut dapat Anda relakan? Jika tidak, maka Anda harus menyesuaikannya.

Banyak trader tidak meluangkan waktu untuk menentukan risiko yang dapat mereka tanggung serta memastikan bahwa jumlah tersebut dapat ditoleransi secara finansial maupun emosional. Jika Anda belum melakukannya, sebaiknya hentikan tradig sejenak sampai Anda mengetahui besar risiko yang dapat Anda ambil.

Dengan belajar dari 12 kesalahan trading di atas, kini Anda bisa selangkah lebih dekat menjadi trader yang sukses profit konsisten. Menghasilkan profit konsisten artinya Anda sudah punya strategi yang andal, manajemen risiko yang baik, dan bisa mengatur emosi saat trading.

Terkait Lainnya

Forum Terkait

Panglo | 2 Dec 2018

Mohon pencerahannya mengenai apa itu sistem trading dan jenis-jenisnya?

Lihat Reply [32]

Untuk Rudy Sejahtera,

Terkait pertanyaan Anda, bisa menyimak ulasannya di: Indikator Dinapoli Target

Sistem trading ini adalah untuk mengetahui level Support dan Resitance. Tidak jauh berbeda dengan penggunaan Pivot Point dan Fibo. Jika memang sedang banyak dibahas, maka ke depan akan kami usahakan untuk menambah ulasan mengenai sistem trading Dinapoli.

Terima kasih.

Basir 18 May 2018

@ Panglo:

Tidak ada jenis-jenis sistem trading. Sistem trading adalah kombinasi dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal atau analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Agar dalam jangka panjang bisa profitable, risk/reward ratio setiap kali entry sebaiknya lebih besar dari 1:1.

Metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Misal terjadi bullish engulfing dan pada saat yang bersamaan kurva indikator MACD diatas kurva sinyal, maka bisa entry dengan open buy, dsb.

Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry. Untuk strategi entry yang berdasarkan analisa teknikal misalnya entry ketika pasar trending (strategi breakout), atau ketika terjadi bouncing (strategi buy the dip / sell the rally). Strategi entry yang berdasarkan analisa fundamental adalah entry beberapa saat setelah rilis news data berdampak tinggi.

Strategi mana yang Anda pilih tentunya tergantung dari keinginan dan kecocokan Anda, dan sebaiknya disesuaikan dengan type kepribadian Anda. Misal jika Anda cenderung agresif maka sebaiknya memilih strategi breakout, bukan strategi buy the dip sell the rally.

M Singgih 4 Dec 2018

@ Panglo:

Tidak ada satu sistem trading yang bisa menghasilkan profit secara terus menerus
. Suatu sistem trading suatu ketika bisa meleset (tidak profitable), dan jika itu terjadi Anda harus melakukan adjustment pada sistem trading tersebut.

Ini bisa terjadi karena karakter pergerakan pasar tidak terus-menerus sama. Suatu ketika karakter pergerakan harga bisa berubah karena perubahan sentimen pelaku pasar. Perubahan sentimen pelaku pasar tidak bisa diprediksi. Misalnya pergerakan GBP/USD sebelum Brexit dan sesudah Brexit berbeda.

Kalau Anda telah menemukan sistem trading yang profitable untuk satu pair tertentu, maka sebelum diterapkan untuk trading beneran, lakukan pengujian sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam kun demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.

Dari hasil backtest tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L) (dalam satuan uang). Untuk keterangan lebih lanjut bisa baca: Risk Reward Ratio Dan Harapan Profit.

Jika ternyata dari hasil backtest W% lebih kecil dari L%, atau angka harapan profitnya negatif maka Anda bisa memperbaiki metode trading atau money management-nya. Memang hasil backtest yang bagus tidak menjamin akan selalu profit, tetapi kemungkinan profitnya akan lebih besar dari hasil backtest yang kurang bagus.

Tanpa backtest Anda tidak akan mengetahui kualitas strategi trading yang Anda gunakan terhadap pair yang sedang Anda tradingkan. Mungkin kalau ditest pada pair lain hasilnya akan berbeda.

Alternatif lain Anda bisa melakukan forward test, jadi tidak usah mem-backtest tetapi mencobanya di akun demo selama beberapa bulan kedepan. Dalam hal ini Anda mesti bersabar untuk tidak trading dulu sampai mengetahui W% dan angka harapan profitnya.

Setelah itu lakukan ini:

1. Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.

4.Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.

5. Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentase keuntungannya.

Meski Anda punya sistem andalan, kerugian dalam trading tidak bisa dihindari dan pasti akan terjadi, tetapi Anda bisa mengendalikannya dengan mengatur besar kecilnya kerugian per trade yang Anda sepakati (yang bisa Anda relakan).

Jadi agar tidak cepat terkena margin call maka Anda harus memperkecil resiko atau batas kerugian Anda per trade, misalnya 1% dari balance Anda. Itulah nilai stop loss Anda per trade dalam satuan uang, setelah itu baru Anda konversikan dalam pip dan Anda tentukan besarnya lot atau volume trading.

Setelah menentukan volume trading (position sizing), maka agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1 : 1, misal: 1 : 1.5 atau 1 : 2.

Selamat mencoba, semoga sukses..

M Singgih 4 Dec 2018

Sistem trading apa yang terbaik untuk scalper seperti saya?

Roman 15 Feb 2019

@ Roman:

- Scalping full mengandalkan analisa teknikal dan analisa sentimen (price action), yaitu bentuk-bentuk candle dan chart pattern (pola pergerakan harga).
- Setelah entry, secepatnya keluar. Jadi untuk pengaturan money management tidak bisa dibuat rinciannya, tetapi sebaiknya gunakan stop loss juga meski kebanyakan trader mengabaikan ini. Tanpa stop loss, takutnya kalau sudah loss males closing sehingga kebablasan...
- Hindari entry pada saat ada rilis news berdampak tinggi, untuk menghindari slippage atau lonjakan harga.

M Singgih 18 Feb 2019

@ Panji:

- …. apakah sistem trading yang dipakai bisa terus digunakan dalam jangka panjang dan terus menghasilkan profit?

Tidak bisa Pak. Persentase profit dari sebuah sistem trading bisa meleset atau berubah dari hasil backtest kita kalau karakteristik pergerakan harga berubah.

Kapan karakteristik pergerakan harga bisa berubah, tidak ada yang bisa memperkirakan. Jika dalam suatu periode waktu tertentu sistem trading yang kita gunakan meleset, segera benahi parameter-parameternya, money management-nya, atau ganti dengan sistem trading yang lain.

Sistem trading terdiri dari metode, strategi entry dan exit dan strategi money management, yang telah diuji coba (backtest) pada pair yang hendak Anda tradingkan.

- Apakah ada kemungkinan sebuah sistem trading yang sudah digunakan bertahun-tahun bisa berubah menjadi tidak menguntungkan lagi (kadaluarsa)?

Biasanya tidak bertahan sampai bertahun-tahun Pak. Sekali lagi, tergantung dari karakteristik pergerakan harga, ada yang sebulan berubah. Biasanya itu sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental.

M Singgih 8 Aug 2019

Pak, saya merasa ada yang aneh...strategi trading saya ketika trading di pair EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY strategi sering berhasil. Tapi kalo main di EUR/GBP, GBP/JPY, JPY/CAD, XAU/USD, saya sering loss..mengapa bisa gitu ya pak....?

Masalahnya, terkadang dari pair EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY itu tadi seharian gada sinyal..akhirnya tidak bisa trading. Minta solusinya dong pak...

Lingga 14 Dec 2020

@ Lingga:

Strategi adalah bagian dari sistem trading. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management. Agar dalam jangka panjang hasil trading bisa profit, maka sistem trading harus profitable. Sistem trading yang profitable bukan berarti setiap trade mesti profit, tetapi hasil akumulasi dari sekian kali trade dalam periode waktu tertentu secara keseluruhan hasilnya masih profit.

Untuk itu Anda harus melakukan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam akun demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.

Dari hasil test tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L).

Sebuah sistem trading tidak selalu berjalan pada semua pair dan semua time frame. Misal sebuah sistem trading bisa berjalan pada pair EUR/USD dan GBP/USD tf H4, tetapi tidak bisa berjalan pada pair GBP/JPY tf H4. Jika memang demikian, maka untuk GBP/JPY tf H4 harus dibuatkan sistem trading sendiri.

Mengenai sinyal trading, kalau memang tidak ada sinyal tidak harus dipaksakan untuk entry. Dalam hal ini Anda bisa mencoba untuk ganti time frame, karena mungkin saja pada time frame yang lebih tinggi atau lebih rendah ada sinyal.

M Singgih 15 Dec 2020

Halo teman teman. Saya mau tanya tentang sistem trading.

Bagi teman yang sudah berpengalaman dengan sistem tradingnya, apakah sistem trading yang dipakai bisa terus digunakan dalam jangka panjang dan terus menghasilkan profit? Apakah ada kemungkinan sebuah sistem trading yang sudah digunakan bertahun-tahun bisa berubah menjadi tidak menguntungkan lagi (kadaluarsa)?

Terima Kasih.

Panji 7 Aug 2019

Bagaimanakah cara menerapkan sistem trading supaya terus profit?

Panglo 2 Dec 2018

Cara mengevaluasi teknis sistem trading sebelum digunakan pada akun live?

Prabowo 7 Apr 2022

Pernah dengar sistem trading Dinapoli pak? minta tolong buatkan artikelnya donk. saya liat di grup fb lagi terkenal sistemnya

Rudy Sejahtera 18 May 2018

Nyatat aja gan, loss dan profit agan. Dilihat juga persentase profit sama profit yang didapatkan. Lakukan hal itu berulang-ulang. Bukan berhari-hari ya kalau bisa minimal 3 bulan 4 bulan, makin lama makin bagus. Lihat konsistensinya bagus gak disegala kondisi pasar. Kalau udah klop ya langsung trading di live.

Dimas 11 Dec 2022

@Prabowo: Cara mengevaluasi teknis sistem trading adalah dengan melihat jurnal proses.

Ada 2 jenis evaluasi dalam trading:

1. Evaluasi hasil

Evaluasi hasil adalah kegiatan peninjauan ulang hasil trading untuk melihat performa. Parameter yang digunakan antara lain nilai ekspektasi, winrate, loss rate, average profit, average loss, maximum drawdown, dst.

Evaluasi hasil hanya fokus pada data hasil trading tanpa menyentuh hal-hal teknis dalam trading.

2. Evaluasi proses

Evaluasi proses adalah kegiatan peninjauan ulang teknis trading dari sebelum entry sampai exit dari market.

Evaluasi ini biasanya menggunakan rekaman setiap proses mulai dari cara pilih pair, cara menentukan level, sampai cara keluar dari market.

Evaluasi proses menyentuh bagian teknis yang paling detail.

Rekaman proses bisa menggunakan gambar (screenshot grafik) atau video (suara dan audio).

Dengan melakukan evaluasi proses, Anda bisa menjawab persoalan teknis detail dalam trading.

Kiki R 13 Dec 2022

Tidak ada yang namanya sistem trading scalping terbaik. Sistem trading terbaik adalah yang cocok dengan karakter Anda.

Pada dasarnya, pertanyaan ini bukan orang lain yang bisa menjawab, karena yang benar-benar tahu apa yang cocok dengan bapak adalah diri bapak sendiri.

Sebagai contoh, saya menyarankan scalping dengan price action (tanpa indikator) karena saya cocok dengan cara tersebut. Apakah sistem trading ini juga terbaik buat bapak?

Belum tentu. Bisa saja bapak tidak cocok dengan price action, malah lebih cocok dengan indikator. Misalnya Anda cocok dengan BB dan MA.

Indikator pun bermacam-macam, ada yang suka BB dan MA, ada yang suka RSI dan stochastic, dst.

Kiki R 15 Dec 2022

Permisi, mau tanya mengenai Trading scalping, saya taunya scalping itu buka posisi banyak tetapi masih kurang mengerti apa dipakai di timeframe menit kah, atau 1 jam, 4 jam? Sedangkan pair yang cocok untuk scalping itu apa? Bisa trade misalkan buka di EUR/USD, tar juga di USD/JPY bersamaan gitu? Terima kasih

Rahmad 29 Dec 2022

@ Rahmad:

- Mengenai time frame, biasanya scalper menggunakan time frame 5 menit (M5), 15 menit (M15), 30 menit (M30), maksimal 1 jam (H1). Setahu saya kebanyakan scalper main di M5 dan M15.

- Mengenai pair yang ditradingkan, bisa semua pair terutama pair mayor dan pair cross yang volatilitas pergerakan harganya sedang tinggi.

- … Bisa trade misalkan buka di EUR/USD, tar juga di USD/JPY bersamaan gitu?

Bisa. Setahu saya kebanyakan scalper trading di beberapa pair sekaligus. Mengenai hal ini, selalu amati free margin agar bisa membuka posisi-posisi baru.

M Singgih 31 Dec 2022

Jawaban untuk Rahmad:

  • saya taunya scalping itu buka posisi banyak tetapi masih kurang mengerti apa dipakai di timeframe menit kah, atau 1 jam, 4 jam?

Scalping biasanya entry di time frame kecil seperti M5 sampai M1.

  • Sedangkan pair yang cocok untuk scalping itu apa?

Pair yang cocok untuk scalping adalah pair major dengan spread yang kecil. Contohnya EURUSD, GBPUSD, AUDUSD, dst.

  • Bisa trade misalkan buka di EUR/USD, tar juga di USD/JPY bersamaan gitu?

Scalping biasanya fokus di salah satu pair saat eksekusi. Namun, ada juga tipe scalper yang bisa entry di beberapa pair sekaligus.

Selama di kedua pair tersebut ada peluang (EURUSD dan USDJPY), maka kedua pair tersebut bisa dieksekusi.

Yang perlu diperhatikan adalah risiko saat melakukan eksekusi secara bersamaan tersebut. Risikonya menjadi dua kali lipat kalau ternyata dua-duanya terkena loss.

Kiki R 3 Jan 2023

Terima kasih banyak atas pencerahannya pak Kiki dan Pak Singgih. Selain timeframe, pair yang digunakan. Apakah ada aspek-aspek lain yang perlu saya perhatikan diluar dari trading? Seperti broker kah atau minimal deposit yang diperlulkan atau apapun itu agar bisa sukses menjadi seorang scalper ya? sekali lagi terima kasih banyak.

Rahmad 3 Jan 2023

@Roman:

Sistem trading yang terbaik digunakan baik itu Scalping, Swing ataupun Intraday adalah sistem yang telah melewati masa Backtest dan Forward Test dengan baik dan benar. Banyak yang salah sangka bahwa jika menggunakan prinsip ABC (Asal Biru Close) saat Scalping maka hasilnya pasti baik. Kenyataannya tidak begitu. Justru sistem saat scalping benar-benar harus teruji dengan detail terlebih dahulu termasuk dalam hal-hal kecil seperti kecepatan dalam bertransaksi, Slippage, Spread bahkan komisi. Tanpa adanya perhitungan detail tersebut, sistem yang profitable tersebut keuntungannya bisa habis termakan oleh biaya komisi dan Slippage.

Nur Salim 5 Jan 2023

@ Rahmad:

Pemilihan broker memang harus menjadi perhatian utama, jangan sampai memilih broker yang terbukti curang karena akan merugikan trading Anda.

Demi keamanan trading dan dana Anda, kami sarankan untuk memilih broker yang sudah diregulasi oleh badan regulator yang kredibel secara internasional, yaitu: : CFTC, NFA, FCA, FSA, FINMA, MiFID, ASIC dan FMA.
Badan regulator yang kredibel adalah yang telah teruji dan diakui dunia, dan memberikan sanksi dengan tegas kepada broker jika ternyata melanggar ketentuan yang telah disepakati. Badan regulator tersebut juga bertanggung jawab terhadap keamanan dana klien.

Jika Anda ingin trading di broker lokal (broker di Indonesia), kami sarankan untuk memilih broker yang telah mendapatkan regulasi dari Bappebti, silahkan lihat di daftar broker (pialang berjangka) resmi Bappebti disini.

Jika ingin trading dengan cara scalping, pilihlah broker yang menawarkan spread rendah. Mengenai minimal deposit, setiap broker mempunyai ketentuan yang berbeda. Baca juga: Tutorial Forex Scalping Untuk Trader Pemula

M Singgih 7 Jan 2023

Jawaban untuk Panji:

  • apakah sistem trading yang dipakai bisa terus digunakan dalam jangka panjang dan terus menghasilkan profit?

Bisa, namun akan diperlukan penyesuaian sesuai dengan perubahan karakter instrumen yang Anda tradingkan.

Perubahan karakter ini bisa terjadi dalam waktu bulanan atau tahunan.

Kalau Anda terbiasa menggunakan jurnal trading yang mencatat detail-detail setiap transaksi maka Anda akan mudah menemukan perubahan market dan bisa langsung mencari settingan yang pas.

  • Apakah ada kemungkinan sebuah sistem trading yang sudah digunakan bertahun-tahun bisa berubah menjadi tidak menguntungkan lagi (kadaluarsa)?

Ada, tidak ada jaminan sebuah sistem trading akan terus bekerja selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, seorang trader harus bisa beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di market.

Caranya adalah dengan melakukan penyesuaian dalam sistem tradingnya.

Kiki R 10 Jan 2023

Halo! Sblmnya saya ingin mengajukan pertanyaan terkait dngn sistem traiding yd didiskusikan disini. Utk pemula seperti saya, apakah saya perlu mebgutamakan sistem trading terlebih dahulu atau saya bsa membuat trading plan terlebih dahulu?

Ssaya pernah membaca bahwa hal yg pertama kali dilakukan adalah menyusun trading plan tetapi ada juga yg menyususn sistem trading terlebih dahulu juga.

Selain itu, saya ada pertanyaan lanjutan mengenai sistem trading ini juga. APAKAH sistem trading itu ada kaitannya dngn jumlah modal yg dibutuhkan utk trading juga? Kmudian sistem trading itu sndiri apakah ada kaitan dngn spread, komisi, dan leverage juga?

Minta bantuannya ya kakak2, sebelumnya saya ucapkan terima kasih!

Nirma 13 Jul 2023

@ Nirma:

- … Utk pemula seperti saya, apakah saya perlu mebgutamakan sistem trading terlebih dahulu atau saya bsa membuat trading plan terlebih dahulu?

Bagaimana Anda membuat rencana trading tanpa punya sistem trading? Tentunya Anda harus punya sistem trading terlebih dahulu sebelum membuat rencana trading.

- … APAKAH sistem trading itu ada kaitannya dngn jumlah modal yg dibutuhkan utk trading juga?

Tidak ada.

- … Kmudian sistem trading itu sndiri apakah ada kaitan dngn spread, komisi, dan leverage juga?

Tidak ada. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

M Singgih 16 Jul 2023

M Singgih: Wah terima kasih pak atas tanggapannya. Berarti trading plan itu lebih kepada cara entry dan kapan exit, strategi, dan juga money management ya. Apakah dngn bgitu utk jumlah modal misalnya, itu menyesuaikan dgn kemampuan kita masing2 dong ya? Dan dri penjalsan singkat bapak, speertinya trading plan itu kyknya ga gitu susah utk di susun ya?

Dan ada ga pak, kira2 artikel ato sumber yg membahas tentang strategi exit yg bapak sampaikan tadi? Soalnya saya sndiri masih buta nihh, hehehe...

BTW sekali lagi thanks ya pak atas tanggapannyaa.

Nirma 16 Jul 2023

@ Nirma:

- … Apakah dngn bgitu utk jumlah modal misalnya, itu menyesuaikan dgn kemampuan kita masing2 dong ya?

Ya.

M Singgih 22 Jul 2023

@ Roman:

Untuk scalping tidak perlu pakai sistem trading. Cukup amati price action yang terbentuk. Kalau mengisyaratkan bullish maka langsung entry buy, sebaliknya kalau memberikan sinyal bearish langsung entry sell. Begitu profit ataupun loss langsung exit (closed).

M Singgih 27 Jul 2023

Nirma:

Berdasar pengalaman ya, bikin sistem trading dulu baru bisa punya plan.

Gambarannya gini. Awal-awal latihan trading demo itu pasti mencoba-coba indikator dan macam-macam teknik trading, seperti RSI, BOLLINGER, FIBONACCI, dst. Setelah itu, mengumpulkan indikator dan teknik trading mana yang paling nyaman dipakai dan dirasa jitu.

Dari kumpulan itu, lalu kita bikin suatu sistem trading awal. Baru awal lho ya. Sistem trading itu lalu kita coba pakai di akun demo. Ini proses trial & error. Kalau hasilnya bagus, selanjutnya bisa kita pakai terus. Kalau hasilnya jelek, coba bikin sistem baru lagi.

Nah, selama uji coba itu, kita juga bakal bisa memperkirakan berapa banyak modal yang perlu dipakai untuk trading, berapa leverage, juga jenis akun apa (spread-only, zero commission, atau lainnya), dan seterusnya. Kalau masih bingung, cobalah dengan patokan ini:

  • akun Cent atau Mikro yang komisinya nol
  • modal 100 dolar
  • leverage 1:100
  • trading EUR/USD saja dengan 1 lot mikro per open posisi, dan cuma open satu posisi tiap kali trade.
Sofiyan 4 Aug 2023

Adakah yang pernah dengan sistem trading jam 7 pagi? Kedengarannya simpel bgt ya, tapi apa beneran ampuh? Pengen coba-coba, tapi kuatir malah celaka.

Sonia 14 Sep 2023

@ Sonia:

Maaf, saya belum pernah tahu sistem trading yang Anda maksud.

M Singgih 24 Sep 2023

@ Prabowo:

Pada dasarnya, sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management. Yang perlu dilakukan agar sistem trading bisa digunakan dengan baik:

1. Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang) dalam akun demo, dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut, misalnya dengan merubah setting parameter indikator dsb.

2. Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.

3. Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.

4. Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentase keuntungannya.

Kalaupun Anda sudah punya sistem trading andalan, kerugian dalam trading tidak bisa dihindari dan pasti akan terjadi, tetapi Anda bisa mengendalikannya dengan mengatur besar kecilnya kerugian per trade yang Anda sepakati (yang bisa Anda relakan). jadi agar tidak cepat terkena margin call maka Anda harus memperkecil risiko atau batas kerugian Anda per trade, misalnya 2% atau 3% dari balance atau equity Anda. Itulah nilai stop loss Anda per trade dalam satuan uang, setelah itu baru Anda konversikan dalam pip dan Anda tentukan besarnya lot atau volume trading.

M Singgih 11 Oct 2023

Jawaban untuk Sonia: Maaf, saya juga baru tahu setelah Anda tanyakan. Mgkn bisa dijelaskan sedikit detail sistem tradingnya seperti apa?

Kiki R 23 Oct 2023
Kurniawan | 20 Feb 2019

Apakah kita trader kecil dengan modal ratusan dolar saat ini bertrading melawan bank-bank besar dengan modal jutaan dolar?

Lihat Reply [6]

@ Kurniawan:

Kalau Anda tidak tahu posisi yang dibuka oleh bank-bank besar tsb, tidak bisa dikatakan Anda melawan. Dikatakan melawan kalau misalnya bank-bank besar tsb membuka posisi buy dan Anda sebagai trader kecil membuka posisi sell.

Setahu kami, selama ini tidak ada yang tahu pasti besarnya lot yang dibuka oleh pemain-pemain besar seperti bank-bank besar dan institusi keuangan atau perusahaan hedge fund kelas kakap, karena untuk pasar forex dan futures tidak ada bursanya seperti halnya pasar saham. Kalau trader tahu dengan pasti posisi yang dibuka oleh pemain-pemain besar, maka tinggal ngikut saja, kemungkinan besar akan profit.

Jadi kesimpulannya belum tentu Anda melawan, kecuali kalau posisi Anda berlawanan. Sedangkan kita tidak tahu pasti apa posisi mereka. Mungkin kita tahu dari salah satu broker besar, tetapi kita tidak akan tahu pasti semua broker-broker besar yang meng-handle order bank-bank besar ataupun institusi keuangan di seluruh dunia.

Disamping itu, beberapa bank besar juga ada yang menawarkan layanan trading forex secara ritel. Jadi, apabila mereka trading melawan pemain-pemain kecil, maka hal itu juga akan merugikan kliennya dan membuat bisnis mereka jadi kurang diminati.

Selain itu, ada beberapa cara mudah mengetahui aksi yang dilakukan smart money (bank-bank besar dan institusi keuangan lainnya) melalui pengamatan harga di chart. Salah satunya adalah dengan memahami teori Accumulation, Manipulation, dan Distribution. Prinsip tersebut cukup dikenal di kalangan trader ritel sebagai strategi trading bank yang tercermin dalam pergerakan harga.

M Singgih 21 Feb 2019

Bisa dikatakan apabila melawan arah pergerakan pasar maka kita bukan hanya melawan bank saja tapi hampir semua orang. Dan kita trader harus memperhatikan detail setiap.pergerakan harga dan mencari celah untuk taking profit karena memang pasarnya fluktuatif daan tentunya menggunakan analisa dan strategi yang tepat.

Cancelo 20 Nov 2022

Partisipan pasar di forex itu buanyaaaaak sekali. Bukan hanya trader kecil yang berjumlah banyak, melainkan juga trader besar

Yang disebut "bank-bank besar" itu pun bukan satu lembaga tunggal, melainkan banyak sekali lembaga dengan latar belakang dan misi yang berbeda-beda.

Kalau km menyimak berita di media tentang analisis bank-bank seperti JP Morgan, Deutshce Bank, Citibank, dll, km juga akan melihat bahwa MEREKA PUNYA ANALISIS YANG BERBEDA-BEDA!

Ada masanya JP Morgan dan Citibank itu sama-sama sell dolar. Tapi ada juga masanya salah satu sell dolar, satunya lagi buy dolar. TIDAK SELALU KOMPAK.

So, apakah kita trading melawan bank besar di pasar forex? Nah, jawabannya akan tergantung pada:

  • Bank besar yang dimaksud itu bank besar mana?
  • Kamu sedang trading apa?

Faktanya: Setiap saat, trader kecil bisa jadi sedang trading searah maupun berlawanan arah dengan suatu bank besar.

Umpamanya: Sekarang sy sedang open buy EURUSD. Teman saya sedang sell EURUSD. Kebetulan JP Morgan sedang sell EURUSD. Itu berarti saya berbeda arah dengan JP Morgan, tetapi teman saya searah dengan JP Morgan.

Aisha 6 Oct 2023

Jawaban untuk Kurniawan: Lebih tepatnya, Anda trading melawan semua pelaku pasar.

Dalam mekanismenya, pada market over-the-counter (OTC) posisi Anda akan "dipasangkan" dengan posisi yang Anda tidak tahu identitas aslinya. Bisa jadi bank, individu, perusahaan investasi, dst.

Saat ini, ada beberapa broker mencantumkan siapa liquidity provider yang mereka miliki. Contoh liqudity provider adalah Deutsche Bank, UBS, Barclays, Citi Bank, dan Royal Bank of Scotland (RBS).

Kiki R 16 Oct 2023

@Kurniawan:

Tergantung sih, trading di broker mana.

Kalau brokernya bandar, maka yang km lawan itu broker km sendiri, bukan bank mana pun.

Kalau brokernya ECN/STP, broker bakal ngoper order km ke pasar interbank. Nah, order km di situ bisa ketemu sama order trader kecil lainnya, bisa juga ketemu order bank besar.

Jadi, apakah kita trader kecil dengan modal ratusan dolar saat ini bertrading melawan bank-bank besar dengan modal jutaan dolar? Bisa ya, bisa enggak.

Sofiyan 24 Oct 2023

Bank besar ini siapa saja ya kak maksutnya?

Ragil Pangestu 25 Oct 2023
Ginanjar | 2 Dec 2020

Oversold atau Overbought, seharusnya open posisi apa? Soalnya ketika oversold kan harga jenuh >> kemungkinan akan naik lagi>>Jadi saya buka BUY. Tapi kok harganya semakin jatuh ya pak, ga kunjung balik? Dan sebaliknya untuk overbought juga sama harga semakin naik. Apakah saya yang salah setting RSI nya?

Lihat Reply [31]

@ Ginanjar:

Sinyal overbought dan oversold yang ditunjukkan oleh indikator oscillator (RSI, stochastic dsb) digunakan untuk entry pada saat pergerakan harga sedang sideways atau ranging, yaitu bergerak dalam range yang terbatas. Sebagai referensi bacaan, silahkan simak 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI berikut.

Jika pergerakan harga sedang trending atau berubah dari sideways menjadi trending (baik uptrend atau downtrend), maka sinyal overbought dan oversold tidak berlaku. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang sideways atau trending, bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX melebihi level 25, maka diasumsikan pergerakan harga sedang trending.

M Singgih 3 Dec 2020

Hemmm..berarti saya salah pakai indikator ini..soalnya benar, benar seperti yang Anda bilang, saya tradingnya trendnya kebetulan naik..

Kalau pakai indikator ADX biasanya dipasangkan sama indikator apa gan? Apa cukup dengan indikator ADX aja?

Ginanjar 4 Dec 2020

@ Ginanjar:

Kombinasi indikator trend biasanya adalah moving average (SMA atau EMA), MACD, parabolic SAR dan ADX. Untuk melihat volatilitas pergerakan harga bisa digunakan indikator Bollinger Bands bersamaan dengan indikator trend.

M Singgih 6 Dec 2020

Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya? Soalnya ada beberapa artikel yang menyarankan dan ada juga yang tidak menyarankan pembukaan posisi saat Overbought/Oversold.

Kalau iya dianjurkan buka posisi. Gimana skemanya? pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)? Makasih pak

Robin 25 Feb 2021

@ Robin:

- Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya?

Jika pergerakan harga sedang sideways, maka keadaan overbought atau oversold adalah sinyal untuk membuka posisi. Saat overbought maka open sell, dan saat oversold open buy.


- … pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)?

Pembukaan posisi dilakukan ketika kurva indikator oscillator (RSI, stochastic atau CCI) sudah berada pada area overbought atau oversold. Bukan candle-nya, tetapi kurva indikatornya. Candle tidak mengenali keadaan overbought atau oversold.

M Singgih 26 Feb 2021

@Edi Aminoto: Ada, namanya komisi. Ada broker yang tanpa komisi dan ada juga yang menggunakan komisi.

Lihat di detail akun yang Anda gunakan mengenai komisi transaksi.

Kiki R 5 Apr 2022

@ Darminto:

Adanya istilah overbought atau jenuh beli dan oversold atau jenuh jual pada indikator jenis oscillator (RSI, stochastic, CCI, dsb) adalah sebagai sinyal untuk membuka posisi pada saat pergerakan harga dalam keadaan sideways.

Ketika harga berada pada area overboght atau jenuh beli berarti sinyal untuk sell, dan sebaliknya ketika harga berada pada area oversold atau jenuh jual berarti sinyal untuk buy.

Jika pergerakan harga dalam keadaan trending, baik uptrend maupun downtrend, atau berubah dari sideways menjadi trending, maka sinyal dari overbought dan oversold tidak berlaku. Dalam hal ini trader bisa mengamati keadaan divergensi antara pergerakan harga dan penunjukkan kurva indikator oscillator.

Untuk penjelasan mengenai fungsi overbought dan oversold, silahkan baca:
Apa Fungsi Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?

M Singgih 11 Apr 2022

@ Aslam Khan:

Overbought atau keadaan jenuh beli dan oversold atau keadaan jenuh jual hanya berlaku atau valid jika pergerakan harga sedang sideways. Ketika pergerakan harga sedang trending (uptrend atau downtrend) maka keadaan overbought dan oversold tidak valid.

Mengenai time frame, semakin tinggi time frame yang digunakan maka akan semakin akurat area overbought dan oversold yang ditunjukkan. Misal overbought dan oversold yang terjadi pada time frame daily akan lebih akurat dibandingkan dengan yang terjadi pada time frame 30 menit (M30).

M Singgih 13 Apr 2022

@ Ardi Yanto:

Sinyal untuk entry biasanya diamati dari price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator teknikal. Jika terkonfirmasi berarti sinyal tsb valid dan bisa entry. Sebaliknya jika tidak terkonfirmasi oleh indikator teknikal, maka jangan entry dulu, tunggu sampai terkonfirmasi.

Price action bisa berupa single candle seperti pin bar, doji, hammer, shooting star, dsb. Bisa juga double candle seperti bullish / bearish engulfing, double top, double bottom, dsb. Bisa tripe candle seperti morning star dan evening star. Bisa juga multi candle yaitu pola-pola pada chart seperti head and shoulders.

Misal terjadi bullish engulfing candle dan indikator trend misal titik parabolic SAR berada di bawah candle, maka sinyal bullish terkonfirmasi dan trader bisa entry buy.

Untuk penjelasan mengenai entry berdasarkan price action, silahkan baca: Trading Dengan Metode Price Action

M Singgih 27 Apr 2022

@Sofy Amalia:

Tentu saja bisa bu. Ada dua cara untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD). Cara pertama dan yang paling sering digunakan adalah dengan melihat perpotongan antara Histogram MACD dengan level MACD Line.

Overbought terjadi saat Histogram MACD berhasil Cross level MACD Line dari bawah ke atas. Sedangkan Oversold terjadi saat Histogram MACD Cross level MACD Line dari atas ke bawah (lihat gambarpada bagian yang dilingkari di atas)

Cara kedua adalah menarik garis secara manual pada Histogram MACD dengan menghubungkan level-level tempat terjadi pembalikan di Histogram MACD. Penarikannya sama seperti ketika ibu menarik garis Support dan Resistance pada chart.

Overbought terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian atas garis Resistance yang ditarik. Sedangkan kondisi Oversold terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian bawah garis Support yang ditarik.

Nur Salim 30 Apr 2022

Fungsi overbought dan oversold dalam trading?

Darminto 7 Apr 2022

Time frame apa yang akurat untuk menentukan overbought dan oversold?

Aslam Khan 12 Apr 2022

Min, kalau MACD termasuk jenis Oscillator, bagaimana caranya ya kita melihat overbought dan oversoldnya?

Sofy Amalia 30 Apr 2022

bagaimana cara memahami signal agar tidak salah memasang open posisi?

Ardi Yanto 26 Apr 2022

Adakah biaya yang dikeluarkan saat open posisi?

Edi Aminoto 5 Apr 2022

Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda? Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Patrick 10 Jun 2022

@Patrick: Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Berbeda, dari dasar perhitungan kedua indikator ini saja berbeda.

Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Saya menyarankan stochastic daripada RSI. Alasannya karena secara default stochastic lebih sensitif daripada RSI.

Pada time frame rendah, sensitifitas sangat diperlukan karena perubahan harga lebih cepat.

Kiki R 13 Jun 2022

Untuk menentukan overbought atau oversold, baiknya menggunakan time frame mana ya kak? Terima kasih

Endah 20 Jul 2022

@Endah: Boleh di semua time frame, namun sebaiknya gunakan sesuai gaya trading Anda.

Misalnya Anda seorang daytrading (intraday trader), Anda bisa menentukan overbought dan oversold pada time frame H4 atau H1.

Kiki R 21 Jul 2022

Pak, apakah overbought dalam saham itu sama dengan overvalued?

Nana 26 Oct 2022

@ Nana:

Pada perdagangan saham, istilah overbought bisa diartikan secara fundamental atau secara teknikal. Secara fundamental, sebuah saham dianggap overbought ketika price-earnings ratio (P/E ratio)-nya melebihi indeks relevan atau lebih tinggi dibanding rata-rata sektornya. Investor cenderung menganggap saham ini overvalued dan menahan diri untuk tidak melakukan pembelian.

Secara teknikal, keadaan overbought dan oversold terjadi ketika pergerakan harga sedang sideways atau ranging. Ketika pergerakan harga sedang bergerak trending baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku.

Secara teknikal, keadaan overbought bukan berarti harga saham tersebut telah overvalued, tetapi secara sentimen pasar telah jenuh beli. Hal ini bisa terjadi ketika volume beli sudah cukup banyak sehingga minat beli semakin kecil hingga harga saham sulit untuk naik lebih tinggi lagi. Di level tersebut, harga saham itu dinamakan dengan overbought atau jenuh beli. Overbought dan oversold bisa diamati dari indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.

M Singgih 27 Oct 2022

@ Sofy Amalia:

Sebenarnya MACD bukan termasuk indikator ienis oscillator. Tetapi kalau mau dipaksakan sebagai oscillator dan mengamati area overbought dan oversold-nya, maka amati bentukan histogram MACD. Meski demikian, pengamatan overbought dan oversold berdasarkan histogram MACD kurang akurat.

M Singgih 2 Oct 2023

@ Edi Aminoto:

Saat membuka posisi, trader akan dikenakan margin atau jaminan untuk posisi tersebut. Besarnya margin tergantung dari leverage yang digunakan. Semakin besar leverage maka semakin kecil margin yang dibutuhkan.
Silahkan baca: Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex

M Singgih 2 Oct 2023

@ Patrick:

- Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Maksudnya penunjukan overbought dan oversold-nya? Kalau penunjukkannya sama Pak. Keduanya sama-sama indikator jenis oscillator. Ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan overbought, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan overbought. Sebaliknya, ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan oversold, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan oversold.

Hanya saja cara perhitungannya berbeda. RSI dihitung berdasarkan nilai rata-rata yang positif vs yang negatif (average gain vs average loss), sedangkan stochastic dihitung berdasarkan range pada periode tertentu (level tertinggi - level terendah), tetapi dalam menunjukkan kondisi overbought dan oversold sama saja.


- … Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Sama saja, asalkan pergerakan harga sedang dalam kondisi sideways. Kalau pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku dan bisa diabaikan. Dalam kondisi trending, amati apakah terjadi divergensi pada RSI atau stochastic.

M Singgih 2 Oct 2023

Jawaban untuk Darminto: Overbought dan oversold berfungsi sebagai pertanda harga sudah mengalami kejenuhan dan akan mungkin akan berbalik.

  • Overbought mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan (misalnya, saham, pasangan mata uang, atau komoditas) telah mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap overbought, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan mengalami penurunan atau koreksi dalam waktu dekat.
  • Oversold mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap oversold, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan naik atau mengalami koreksi ke atas dalam waktu dekat.

Penting untuk diingat bahwa overbought dan oversold hanya merupakan indikasi potensial, dan tidak selalu berarti bahwa harga akan bergerak sesuai dengan ekspektasi. Oleh karena itu, trader sering menggunakan analisis dan konfirmasi tambahan dan konfirmasi untuk mengambil keputusan trading.

Kiki R 3 Oct 2023

Jawaban untuk Aslam Khan: Tidak ada time frame yang "akurat" secara mutlak untuk mengidentifikasi overbought dan oversold.

Yang paling penting adalah Anda memiliki trading plan yang konsisten dan memahami bagaimana time frame yang Anda pilih memengaruhi analisa Anda.

Semakin pendek time frame, semakin sering sinyal overbought atau oversold akan muncul, tetapi sinyal ini kurang dapat diandalkan. Di sisi lain, time frame yang lebih panjang mungkin memberikan sinyal yang lebih kuat, tetapi Anda mungkin harus bersabar lebih lama menunggu sinyal muncul.

Kiki R 3 Oct 2023

@ Endah:

Indikator oscillator bisa menunjukkan keadaan overbought dan oversold pada semua time frame. Meski demikian, belum tentu penunjukkan pada time frame yang satu sama dengan time frame lainnya. Misal pada time frame 1 jam (H1) indikator oscillator menunjukkan keadaan overbought, pada time frame daily (D1) belum tentu akan menunjukkan overbought juga.

Dengan demikian seharusnya Anda fokus pada time frame yang Anda gunakan untuk trading, dengan sistem trading yang telah diuji. Perlu diketahui bahwa penunjukkan keadaan overbought atau oversold dari indikator oscillator hanya akurat ketika pergerakan harga sedang sideways.

M Singgih 4 Oct 2023

Darminto:

Fungsi overbought & oversold itu simpel aja:

  • Overbought membantu kita tahu kapan harga udah kemahalan.
  • Oversold membantu kita tahu kapan harga udah murah.

Gambarannya gini. Umpamanya km mau borong beras buat dijual lagi. Apakah km bakal beli beras waktu harganya kemahalan? Atau cari harga yang murah? Atau malah nggak peduli?

Kalau nggak tahu soal overbought/oversold, berarti sama seperti km nggak peduli soal harga beras udah kemahalan atau masih murah. Km mungkin bisa tetep untung kalau kebetulan borong beras saat harga murah. Tapi bisa tekor dobel dobel kalau malah borong saat harganya udah kemahalan.

Aisha 17 Oct 2023

Aslam Khan:

Kayaknya tergantung deh ya. Tiap trader kan pakai timeframe yang beda-beda, maka otomatis acuan buat overbought/oversold yang akurat juga beda-beda. Nggak ada aturan kaku.

Sofiyan 17 Oct 2023

Jawaban untuk Sofy Amalia: MACD lebih tepatnya adalah indikator trend bukan oscillator. Adapun jika kita ingin mengamati kondisi overboard dan oversold maka kita melihat dari seberapa tinggi atau seberapa rendah histogram MACD.

Semakin tinggi histogramnya maka semakin overbought dan semakin rendah histogramnya maka semakin oversold.

Kiki R 23 Oct 2023

Patrick:

Setuju sama bung Kiki.

Buat TF Daily ke bawah, Stoch itu lebih peka.

Tapi ada baiknya juga nambah indikator lain buat konfirmasi, soalnya terlalu peka itu kadang juga bikin masalah.

Sofiyan 24 Oct 2023
Wijanarko | 6 Jan 2021

Apakah dengan lot segini sudah pas pak? Apakah ada masukan lagi?



Ini saya tradingnya masih dengan full analisa teknikal, bagaimana cara mengaplikasikan analisa fundamental?

Lihat Reply [3]

@ Wijanarko:

Jika ingin ketahanan besar, dengan modal sekitar USD 10, Anda bisa trading dengan akun Cent. Dengan akun micro, jika Anda trading 0.01 lot pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD atau NZD/USD) maka ketahanan modal Anda sekitar 100 pip, yang mana pip value atau nilai per pip untuk 0.01 lot XXX/USD adalah USD 0.1.

Untuk 0.02 lot GBP/USD, maka jika modal sekitar USD 10, maka nilai per pip-nya adalah USD 0.2, sehingga ketahanan modal Anda hanya sekitar (USD 10) / (USD 0.2) = 50 pip.
Jika ingin trading pada akun micro, sebaiknya tambah modal.

- Ini saya tradingnya masih dengan full analisa teknikal, bagaimana cara mengaplikasikan analisa fundamental?

Jika Anda ingin trading berdasarkan rilis data fundamental, maka:
1. Perhatikan hasil actual versus forecast dan previous-nya.
Misal data Non Farm Payrolls (NFP) AS. Data previous 200,000 job, forecast 150,000 job:
- Jika hasil rilisnya (data actual) diatas data previous dan forecast (misal 250,000 job) maka kemungkinan besar USD akan menguat.
- Jika hasil rilisnya (data actual) dibawah data previous dan forecast (misal 100,000 job) maka kemungkinan besar USD akan melemah.
- Jika hasil rilisnya (data actual) diantara data previous dan forecast (misal 175,000 job) maka unpredictable, USD bisa menguat bisa melemah. Dalam hal ini sebaiknya tunggu arah sentimen pasar sebelum entry.

2. Perhatikan revisi data. Revisi data yang telah dirilis sebelumnya akan mempunyai dampak pada pergerakan harga saat ini, tetapi biasanya dampaknya tidak sebesar hasil rilis data actual. Jika data sebelumnya direvisi menjadi lebih baik maka akan berdampak positif pada mata uang negara tersebut, dan sebaliknya.

3. Hindari entry menjelang atau pada saat rilis data, untuk menghindari slippage (loncatan harga) yang mungkin terjadi akibat volatilitas yang tinggi. Entry sekitar 15-30 menit setelah rilis data, yang mana arah pergerakan harga sudah jelas.

M Singgih 7 Jan 2021

Maaf,

Bapak menyebut pairnya (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD atau NZD/USD) itu yang bapak maksud harus trading di pair mayor ya pak? Kalau di pair lain seperti EUR/GBP, GBP/JPY, NZD/CAD apakah tidak direkomendasikan?

Wah ternyata masih banyak ya yang harus dipelajari untuk fundamentalnya....dan kelihatannya lebih sulit daripada teknikal...

Apakah dampaknya besar pak, fundamental kalau di time frame kecil?

Terima kasih atas penjelasannya pak

Wijanarko 7 Jan 2021

@ Wijanarko:

- Pair XXX/USD sebagai contoh saja karena perhitungan pip value-nya mudah. Untuk cross pair seperti EUR/GBP, EUR/JPY dll. Perhitungan pip value-nya agak berbeda.

- Trading berdasarkan rilis data fundamental bisa pada semua time frame. Semakin rendah time frame maka volatilitas akan semakin tinggi, dan risiko terjadinya slippage (loncatan harga) juga semakin besar.

M Singgih 8 Jan 2021
Adiyaksa | 10 May 2021

Halo admin Inbizia, apakah GRANDPRIX Indonesia aman di ikuti? ini situsnya gpfxseries.com

Makasih

Lihat Reply [5]

@ Adiyaksa:

Maaf, kami tidak bisa membuka web yang Anda cantumkan di atas.

M Singgih 10 May 2021

Situsnya bisa kok pak, ini coba tak klik langsung menuju halaman situsnya.

Adiyaksa 18 May 2021

@ Adiyaksa:

Kalau saya pribadi tidak berani ikutan. Dari keterangan pada situs tsb, tidak jelas siapa penyelenggaranya, bagaimana mekanisme tradingnya, apakah dilempar ke liquidity provider tertentu, atau ditahan (bandar).

M Singgih 19 May 2021

Hemm begitu ya pak.

Kalau bandar yang memainkan, apakah user akan pasti rugi?

Adiyaksa 20 May 2021

@ Adiyaksa:

Kemungkinan besar.

M Singgih 21 May 2021

Komentar @inbizia

Menurut saya, 1-2 bulan itu memang gak terlalu cukup buat uji coba trading plan. Meskipun bisa jadi langkah awal buat nyoba strategi, tapi untuk benar-benar yakin dan paham performa strategi, butuh waktu lebih lama. Trading itu kompleks, dan strategi bisa berjalan beda-beda di berbagai situasi pasar.

Saran gue, lu coba aja di akun demo selama beberapa bulan sampe setidaknya ada beberapa siklus pasar yang berbeda. Catat setiap trading yang lu lakuin, analisis hasilnya, lihat apa yang bisa diperbaiki atau diubah. Selama proses ini, pasti ada momen-momen di mana lu belajar banyak dari kesalahan atau keberhasilan lu sendiri.

Kalo lu merasa udah nyaman dengan performa strategi lu dan bisa konsisten untung di akun demo, masih ada satu langkah lagi sebelum terjun ke akun riil, yaitu uji coba di akun live dengan ukuran lot kecil. Jadi meskipun ada risiko uang sungguhan, tapi gak akan bikin buntung banget.

Leonardo | 23 Jul 2023
Halaman: Penyebab Eksekusi Trading Plan Gagal Menurut Mifx

Halo aku ingin bertanya mengenai modal yg disiapkan antara emas yg batangan dngn emas CFD. Misalkan aja asumsi, trading dngn emas CFD itu kan di Monex bisa dibuka dngn minimal 0.01 lot. Dan dlm hal ini, kan dlm trading emas sekitar 1 lot itu adalah 100 Troy Ons dan klo dikonversikan ke gram maka sekitar 3110 gr. Berarti dlm hal ini 1 lot = 3.1 ton, shngga klu trading dngn 0.01 lot brrti di kisaran 0.31 ton ato sekitar 31.1 gr emas.

Nah bila kita trading dngn emas batangan asli, apakah itu berarti modal yg diperlukan utk emas batangan asli itu cukup besar modalnyaa? Mengingat broker Monex menyediakan trading dngn minimal deposit Rp 500.000 aja.

Baca Juga: Kesalahan Investasi Emas dan Cara Menghindarinya

Ardi | 2 Aug 2023
Halaman: Keuntungan Trading Emas Di Broker Monex

Fortuner888: Paham, paham. Jadi, yang loe lihat ini sebenernya ada kaitannya sama pola candlestick dan bagaimana loe bisa ngambil keputusan trading berdasarkan pola itu. Kalau diliat dari contohnya yang loe sebutin, tampaknya itu adalah contoh dari pola "Three Inside Up" yang merupakan jenis pola pembalikan bullish.

Jadi, di sini, ketika loe lihat tiga candlestick bullish pertama dengan ekor yang pendek, ini bisa ngindikasiin perubahan arah dari downtrend ke uptrend. Terus, si candlestick keempat itu bearish, tapi dia nggak nembus bawah dari candlestick ketiga, yang artinya ada kemungkinan harga nggak akan turun lebih jauh dan ada potensi buat balik naik lagi. Lalu, candle kelima yang bullish menunjukkan bahwa uptrend mungkin lagi kebangkitan.

Tapi ini nggak selalu berlaku, sih. Pola candlestick itu kayak petunjuk buat analisis loe, tapi nggak bisa jadi patokan pasti buat masukin order di satu candle tertentu. Nggak semua pola bakal selalu berhasil atau memberi sinyal yang bener, karena faktor lain juga bisa mempengaruhi pergerakan harga, kayak berita ekonomi atau peristiwa global.

Buat cara lainnya, loe bisa pakai konfirmasi dari indikator lain, misalnya moving average atau RSI. Ini bisa bantu loe dapetin gambaran yang lebih lengkap sebelum loe putusin buat entry.

Baca Juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

Sabarianto | 25 Aug 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Wilson: Kalo eloo pnya kemampuan untuk tahu kapan waktunya memulai trading dan kapan waktu yg tepat untuk berhenti, itu artinya eloo udah paham gimana cara lihat situasi pasar dengan benar.

Tapi, soal perasaan yg kuat saat mau berhenti trading, itu bagus, tapi nggak seharusnya hanya mengandalkan perasaan. Biasanya, strategi trading yg berhasil tuh didasarkan pada analisis yg bagus dan rencana yg matang. Kalo eloo pnya feeling yg kuat, itu bonus, tapi lebih baik Kalo didukung sama rencana yg solid.

Nah, soal siap nggaknya buat trading beneran, ini sebaiknya eloo udah pnya pengalaman bagus di akun demo. Tapi, ingat ya, trading beneran itu beda sama demo. Pas trading pake uang beneran, eloo bakal merasakan tekanan dan emosi yg nggak ada di demo. Sebelum beralih ke trading beneran, pastikan eloo udah pnya rencana yg bagus, tahu cara atur risiko, dan siap menghadapi situasi yg bisa aja nggak seperti yg eloo harapkan.

Kalo soal masalah sulitnya nentuin kapan waktunya mulai trading yg pas, nggak perlu khawatir. Ini hal yg lumrah, khususnya buat pemula. Tetap berlatih di akun demo, pelajari lebih banyak tentang analisis pasar, dan mungkin belajar dari orang yg udah lebih berpengalaman.

Intinya, sukses dalam trading itu perlu kombinasi antara paham situasi pasar, tahu cara atur risiko, pnya rencana yg jelas, dan bisa kendalikan emosi. Kalo bingung, terus belajar dan cari nasihat dari yg udah pnya pengalaman.

And sebagai tambahan aja, bila record win rate serta trading plan dah berjalan lancar dan teruji selama berbulan2, maka bsa dibilang eloo dah siap utk trading gan.

Baca Juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

Brandon | 29 Aug 2023
Halaman: Tips Entry Trading Akurat Versi Broker Hsb

Widayanti: Hai kak gw bntu jawab ya

Sebenernya kk gak perlu khawatir dg broker yg udah terdaftar atau teregulasi Bappebti krn broker2 lokal yg udah terdaftar dan teregulasi mrpkn broker yg udah dijamin kredibilitasnya olh bappebti dan tntu aja hal itu bakal mengurangi resiko trader yg mnggunakan broker tsb.

Broker yg udah terdaftar tdk akan mudah melakukan penipuan thdp nasabah atau melakukan pelanggaran, soalnya pengawasan dr bappebti utk pr broker2 itu sangat ketat. selain itu broker2 itu jg akan berpikir dua kali jk akan mencurangi trader2nya, krna resikonya sangat besar.

jika ada broker yg ketahuan melakukan pelanggaran sedikit aja, maka akan ada tindakan tegas dr bappebti, bahkan plnggaran sdkit aja bs dikenakan sanksi pembekuan ijin lhoo, apalagi plnggaran berat, bs2 dicabut tuh ijinnya dan bisa ditutup paksa kantornya.

Jika hal itu terjadi maka broker akan kesulitan utk mendapat ijin beroperasi lg, bhkan misalnya broker yg melakukan pelanggaran akan mengganti nama perusahaannya utk bs beroperasi mrka juga tidak bs semudah itu beroperasi lg.

jd kk gak usah khawatir dg broker2 lokal yg udah terdaftar, krna mereka tidak akan sembarangan melakukan kesalahan, apalagi smpe merugikan pr nasabah atau tradernya.

Arra | 13 Oct 2023
Halaman: Daftar Broker Lokal Penipu Menurut Bappebti

Bagi trader pro aja nihh (buat agan2 yg udah pro), kira2 yg paling berpengaruh trhdp biaya trading itu apa? Apakah spread ato komisi? Krna klo berdebat tnntng spread dan komisi ini ga bakal abis2nya. Ane perhtiin aja, di beberapa artikel di INbizia serta website international kyk brokerxplorer gitu, di bagian broker, selalu ada broker yg nawarin spread rendah tetapi komisi tinggi, bgitu jga sebaliknya. NGerti sihh ini adlaah salah satu pricing dri broker shngga bsa mempertahankan usaha yg dimiliki agar ga mengalami kerugian.

Tetapi dri sisi trader sndiri terutama pemula, psti bakakl mengalami kebingungan aja. Apa memilih spread rendah ato komisi rendah.

Hanif | 24 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Biaya Trading Maxco Vs Asiatrade Futures

Kamus Forex

Day Trading

Strategi yang dilakukan trader dengan membuka dan menutup posisi trading dalam hari yang sama, sehingga kepastian Loss/Profit dapat diketahui segera.

Overtrading, Over Trading, Overtrade

Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:

  1. Serakah mengejar profit.
  2. Bernafsu mengganti kerugian dari posisi loss.
Swing Trading

Strategi trading yang menargetkan keuntungan semaksimal mungkin, dan dilakukan dengan menempatkan posisi Buy atau Sell pada titik pembalikan harga.

Accomodation Trading

Termasuk aktivitas trading ilegal karena satu pedagang mengakomodasi yang lain dengan memasukkan order pada harga yang tidak kompetitif.

Carry Trade, Carry Trading

Strategi trading yang lebih memanfaatkan selisih suku bunga antara dua mata uang yang diperdagangkan, daripada perubahan nilai tukar.

Sinyal Trading

Update analisa trading yang memberikan saran untuk membuka posisi trading (buy/sell) pada harga dan jangka waktu tertentu. Sinyal trading biasanya ditawarkan oleh broker atau analis forex, baik secara berbayar maupun gratis.

Platform Trading

Fasilitas trading yang memungkinkan trader mengatur dan mengeksekusi order secara real-time di pasar forex. Platform trading biasanya dipasang sebagai aplikasi di PC atau Smartphone, bisa pula dibuka sebagai halaman web di browser. Fasilitas ini wajib disediakan broker forex untuk para tradernya. Selain memiliki fitur untuk mengatur dan memasang order, platform juga umum dilengkapi dengan chart harga real-time dan berbagai tool analisa.

Contoh platform yang umum ditawarkan adalah MetaTrader (dari MetaQuotes), cTrader (dari SpotWare), dan jenis platform yang dikembangkan sendiri oleh broker (proprietary).

Quantitative Trading

Strategi trading yang bergantung pada perhitungan matematis untuk mendeteksi peluang trading. Fokus Quantitative Trading biasnaya tertuju pada Harga dan Volume. Termasuk dalam jenis strategi ini adalah High-Frequency Trading dan Algorithmic Trading yang sering diaplikasikan oleh institusi finansial dan lembaga Hedge Fund.