EUR/USD kehilangan momentum karena kenaikan masih dibatasi oleh taruhan kuat penurunan suku bunga ECB, 5 jam lalu, #Forex Fundamental | USD/CAD dekati level 1.3700 di tengah penjualan USD pasca FOMC, SMA-200 memegang kunci, 5 jam lalu, #Forex Teknikal | Valas harian: Powell yang dovish menjaga kenaikan dolar tetap terkendali, 5 jam lalu, #Forex Teknikal | Pound Sterling pertahankan kenaikan di tengah petunjuk suku bunga the Fed yang tidak terlalu hawkish, 5 jam lalu, #Forex Fundamental | PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia | Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia | Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

5 Mitos Trading Dengan Time Frame Harian

Nandini 18 Dec 2020
Dibaca Normal 7 Menit
forex > belajar > #mitos-trading #time-frame
Trading di time frame Daily (harian) konon dapat menimbulkan berbagai kerugian, termasuk lambat menunjukkan peluang profit. Benarkah demikian?

DI

Time frame adalah hal paling mendasar yang perlu diperhatikan saat seseorang mulai bertrading. Lantas, apakah yang dimaksud dengan time frame itu? Simak penjelasannya berikut ini.

Definisi Time Frame

Saat membuka platform trading, trader pasti akan menjumpai suatu grafik yang menampilkan harga-harga di pasar forex. Harga-harga tersebut pastinya mengalami pergerakan naik, turun, bahkan statis. Salah satu hal yang mempengaruhi pergerakan tersebut adalah time frame. Time frame dalam trading adalah satuan waktu tertentu yang digunakan untuk menentukan rentang pengamatan harga.

Biasanya, time frame yang ditampilkan dalam berbagai platform trading berkisar mulai dari M1 (1 menit) hingga MN (Monthly atau Bulanan). Secara lebih jelas, berikut adalah jenis-jenis time frame popular yang diambil dari beberapa platform berbeda, di antaranya:

  • M1 (one-minute);
  • M5 (five-minute);
  • M15 (fifteen-minute);
  • M30 (thirty-minute);
  • H1 (hourly);
  • H4 (four-hour);
  • D1 (Daily);
  • W1 (weekly);
  • MN (monthly).

Dari beberapa jenis time frame di atas, para pemula lebih tertarik di time frame rendah seperti 15 menit (M15) atau 1 jam (H1) dibandingkan time frame Daily. Alasan utamanya tak lain adalah karena ingin mendapatkan profit sebanyak-banyaknya secara singkat.

Meskipun demikian, bukan tidak mungkin pula jika para trader akan mencoba time frame lain setingkat Daily, atau sesuai dengan gaya tradingnya.

Tips Memilih Time Frame untuk Trading

Masih bingung menentukan time frame mana yang akan digunakan untuk trading? Yuk simak beberapa tips berikut ini yang mungkin bisa Anda pertimbangkan.

1. Pertimbangkan Time Frame Daily (D1)

Bagi trader yang sudah profesional, time frame Daily dianggap sebagai time frame favorit karena dianggap mampu menunjukkan pergerakan harga di periode sebelumnya secara lengkap, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk membaca arah candlestick.

Namun bagi pemula yang cenderung "ingin cepat profit", time frame D1 ini pergerakannya dianggap lambat, sehingga akan menghambat pencapaian profit pula.

(Baca Juga: Kiat Sukses Menerapkan Strategi Day Trading Dalam Forex)

2. Cocokkan Time Frame Dengan Teknik Trading

Bila dilihat berdasarkan time framenya, teknik trading dibedakan menjadi empat, yaitu Scalping, Day Trading, Swing Trading, dan Position Trading.

  • Scalper adalah mereka yang melakukan open dan close posisi dengan cepat dan meraih profit kecil sekitar 5-10 pips per posisi. Untuk itu, mereka biasanya menggunakan time frame rendah, seperti M1, M15 dan seterusnya.
  • Untuk Day Trader, mereka cenderung menggunakan time frame di bawah Daily, seperti H1 dan H4.
  • Untuk Swing dan Position Trader, mereka menggunakan time frame mulai D1 hingga lebih tinggi.

3. Sesuaikan Time Frame Dengan Strategi Analisa

Selain menyesuaikan teknik, trader juga harus menyesuaikan time frame dengan strategi analisa yang mereka gunakan. Sebagai contoh, apabila trader menggunakan strategi Price Action, sinyal yang valid biasanya akan tampak pada time frame tinggi seperti H4, D1, atau W1. Sinyal dari time frame tinggi ini akan mencerminkan sentimen pasar secara lebih jelas, sehingga trader bisa "terhindar" dari fake signal dan noise di time frame rendah.

Mitos-mitos Trading Dengan Daily Time Frame

Poin plus dari penggunaan time frame Daily adalah trader bisa mengetahui gambaran pasar dengan jelas, sehingga dapat menghindari kesalahan entry dari sinyal tipu-tipu (fake signal). Namun, time frame ini masih dianggap momok bagi para pemula karena adanya mitos-mitos yang tidak terbukti kebenarannya. Apa sajakah itu?

1. Trading Dengan Time Frame Daily Terlalu Mahal

Banyak trader menganggap bahwa trading dengan time frame Daily akan menguras dana dalam akun mereka. Pendapat ini muncul karena memang range di time frame Daily lebih tinggi dari time frame di bawahnya, sehingga ukuran pip Stop Loss akan lebih tinggi pula.

Namun, konsep tersebut layak untuk dikaji ulang sebab kerugian yang timbul pun tidak harus lebih besar dibandingkan time frame rendah. Di sini, trader bebas mengatur besarnya risiko, ukuran lot atau volume berdasarkan ukuran pip dari Loss dengan perhitungan Position Sizing. Dengan demikian, tidak ada pengaruhnya sama sekali antara ukuran akun dengan time frame yang Anda gunakan.

2. Sulit Memperoleh Keuntungan Cepat

Para pemula berpikir bahwa time frame rendah lebih mudah untuk memperoleh profit. Alasannya karena harga dalam time frame rendah akan lebih cepat berubah, sehingga sinyal yang muncul juga lebih sering. Namun di sisi lain, trading dengan time frame rendah juga bisa jadi jebakan, karena banyaknya pergerakan harga yang tidak signifikan dan kurang bisa dipercaya (noise).

Di atas merupakan contoh-contoh sinyal yang dihasilkan di time frame M15 dan Daily. Pada chart 15 menit, harga hanya menghasilkan beberapa Pin Bar dengan trend yang tidak jelas, bahkan ada yang gagal direspon. Sebaliknya pada chart Daily, pergerakan trend terlihat jelas dan sinyal Pin Bar mengisyaratkan trend continuation.

Oleh karena itu, sinyal dari time frame Daily dianggap lebih valid dan berkualitas -meski secara frekuensi sinyalnya lebih sedikit karena hanya menghasilkan 1 bar sehari- dibandingkan time frame M15.

3. Semakin Lama Menahan Posisi Akan Semakin Berisiko

Kebanyakan trader berpikir bahwa menahan posisi akan memperbesar risiko trading, sehingga mereka lebih sering entry dan exit untuk memperkecil risiko serta memperbesar profit. Mereka menganggap jika sering melakukan entry dan exit, maka trader bisa terhindar dari Stop Loss akibat tingginya volatilitas. Saat volatilitas mulai naik, trader akan segera exit, lalu akan entry kembali saat pasar mulai tenang.

Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Jika trader sering melakukan entry-exit di time frame rendah, mereka akan berhadapan dengan intra-day volatility yang sulit diinterpretasikan. Sedangkan pada time frame Daily, intra-day volatility akan disaring dan data yang diberikan lebih reliable.

(Baca Juga: Apa Itu Overtrading Dalam Forex?)

4. Menahan Posisi Overnight Itu Bahaya

Maksudnya adalah menahan posisi trading sampai hari berikutnya alias menginap. Bagi seorang trader saham, kondisi ini amat riskan karena adanya kemungkinan lompatan harga (gap) pada pembukaan sesi trading. Jika gap yang terjadi melawan posisi trader, maka Stop Loss bisa ter-trigger. Namun, lain halnya dengan pasar forex. Trader bisa saja menahan posisi hingga hari berikutnya bahkan beberapa hari setelahnya jika bertrading di time frame rendah.

Pada gambar di bawah ini, bisa dilihat kondisi pasar yang berkonsolidasi selama 4 hari sebelum melanjutkan pergerakan bearish. Terlalu dini menutup posisi jika khawatir overnight gap menyebabkan kerugian.

5. Pergerakan Harga Di Time Frame Daily Sulit Diprediksi

Mitos ini timbul dengan dasar bahwa time frame Daily hanya cocok untuk trading berdasarkan analisa fundamental, karena pengetahuan fundamental ekonomi lebih cocok untuk jangka panjang. Bagi para trader teknikal, penggunaan time frame Daily dianggap kurang tepat. Namun faktanya, analisa teknikal pun bisa berjalan baik di time frame Daily karena data yang diberikan lebih reliable.

(Baca Juga: 8 Mitos Analisa Teknikal Yang Terpatahkan)

Beberapa poin di atas adalah mitos-mitos time frame Daily yang tidak terbukti. Meskipun demikian, trader sebaiknya bertrading dengan cara yang tepat dan nyaman. Apa pun time frame Anda, terapkan strategi yang baik dan atur risiko yang sudah diperhitungkan matang-matang. Ini merupakan elemen krusial yang wajib dipastikan bahkan sebelum Anda mulai mencari keuntungan di pasar forex.

Terkait Lainnya
EUR/USD kehilangan momentum karena kenaikan masih dibatasi oleh taruhan kuat penurunan suku bunga ECB, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD dekati level 1.3700 di tengah penjualan USD pasca FOMC, SMA-200 memegang kunci, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Valas harian: Powell yang dovish menjaga kenaikan dolar tetap terkendali, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Pound Sterling pertahankan kenaikan di tengah petunjuk suku bunga the Fed yang tidak terlalu hawkish, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Mnrut gue, itu adalah ciri2 dari day trading dmana gaya trading dengan H1 sebagai time frame yg lebih besar. dlm day trading, H1 bisa dianggap sebagai time frame yg lebih besar dibandingkan dengan time frame yg lebih rendah, spt M1 (1 menit) atau M5 (5 menit).

Memang benar, H1 tidak sebesar D1 (1 hari) dlm mengidentifikasi trend, tapi tetap bisa memberikan gambaran tentang pergerakan harga dlm jangka menengah. Di H1, trader bisa melihat pola2 pergerakan harga yg lebih jelas dibanding time frame yg lebih rendah, dan itu bisa membantu trader dlm menentukan arah tren.

Dengan menggunakan M15 (15 menit) sebagai konfirmasi untuk sinyal yg muncul di H1, trader mencari sinyal yg sejalan dengan tren yg lebih besar (H1) pada time frame yg lebih kecil (M15). Misalnya, jika ada sinyal buy di H1, trader mencari momen2 yg cocok untuk entry buy di M15.

Kamun | 24 Jul 2023
Halaman: Panduan Time Frame Untuk Pemula Dari Finex

Maaf, ini gue jawab sesimple mngkn yaa! Utk pola white soldier, selain ngikutin artikel ini, kita jga bsa pake metode lain. Dan mnrt gue, gak harus selalu masuk posisi di candle keempat, ya. Nggak ada aturan kaku gitu.

Kalo contohnya, kamu lihat pola ini, tiga candle bullish kok disusul candle bearish, terus diikuti lagi sama candle bullish. Itu bisa jadi tanda bahwa trend bullish masih kuat.

Tapi, nggak cuma bergantung pada pola candlestick doang, Bro. Kamu juga bisa perhatiin indikator teknis lainnya atau level support/resistance buat nyari konfirmasi tambahan sebelum masuk posisi. Atau bahkan perhatiin time frame yang berbeda biar lebih lengkap analisisnya. Moga jelas ya! Makasih!

Nicky | 27 Jul 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Setuju dengan jawaban agan! Bahwa, dalam analisis trading secara manual, metode multiple time frame sering digunakan oleh trader. Mereka biasanya melihat tren secara keseluruhan di time frame yang lebih tinggi, seperti Daily (D1) atau 4-hours (H4), kemudian beralih ke time frame yang lebih rendah untuk mencari titik entry yang lebih spesifik dan akurat.

Untuk day trader, menggunakan time frame 15 menit sebagai salah satu pilihan time frame adalah hal yang umum. Time frame yang lebih rendah seperti TF15 memberikan pergerakan harga yang lebih sensitif dan memungkinkan trader untuk melihat pergerakan harga secara lebih terperinci dalam skala kecil. Ini membantu dalam mencari titik masuk (entry point) dan peluang trading yang lebih cepat dalam jangka waktu harian.

Mengenai multiple time frame bisa baca di artikel ini: Panduan Time Frame untuk Pemula dari Finex

Hans | 29 Jul 2023
Halaman: Cara Tingkatkan Analisa Dengan Trading Tools Mifx

sada

Maaf kak, ini gue krang ngerti maksud dari pertanyaan kakak. Apa mngkn yg dimaksud dngn pertanyaan kakak adalah : "Bagaimana cara memperhatikan pola chart di timeframe untuk pemula day trader ya? Apakah per menit atau per jam?"

Nah, kalau emang yg dimaksud kakak adalah itu, akan gue bantu jelaskan ya:

Pada umumnya day trader itu mengambil TF H4 atau lbbh besar sebagai patokan utk menentukan trend utama, dan di TF15 M misalnya mereka baru mengidentifikasi pola2 utk melakukan entry. Hal ini mengapa begitu, krna emang mereka biasanya ingin melihat konfirmasi2 yg terjadi, dan di Timeframe yg rendah emang lebih bisa kita perhatikan arah pergerakan pasar secara detil.

Utk lebih jelasnya tentang penggunaan pola chart secara real time via time frame bsa baca di artikel berikut ya kak : Panduan Time Frame untuk Pemula

Heru | 29 Jul 2023
Halaman: Cara Memanfaatkan Autochartist Broker Monex

Bntu jawab yaa! Untuk melihat grafik atau chart pada platform Monex, biasanya tampilannya cukup jelas dan mudah dipahami. Grafik biasanya menampilkan pergerakan harga dalam bentuk candlestick atau garis, dan Anda bisa mengatur interval waktu untuk melihat pergerakan harga dalam berbagai time frame. Dan perlu diingat bahwa Monex menggunakaan chart dari Trading View di aplikasi nyaa sehingga tampilan chartnya akan seperti tampilan di Trading View dan ini sangat2 jelas dan clear yaa

Tentu saja, menentukan tren yang sedang terjadi memang tidak selalu mudah, terutama untuk trader pemula. Tren bisa berubah-ubah dengan cepat, dan ada berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan harga. Ada beberapa tools dan indikator yang dapat membantu Anda mengidentifikasi tren, seperti moving average, MACD, dan trend line. Dan karena chart dari Trading View, maka tools seperti yang saya sebutkan diatas juga tersedia di MIFX Mobile!

Sammy | 31 Jul 2023
Halaman: Kiat Belajar Trading Gratis Di Broker Monex

Baiq: gw nambahin jwbn ya

Selain strategi breakout ada juga strategi scalping yg bs digunakan pemula dalam day trading. Strategi ini sngt cocok utk pemula krn sangt mdh dipelajari.

Lo ckp buka posisi pd time frame rndah mungkin bs antra 1-20 mnit aja, tujuannya utk dpt profit kcil tp lo hrs memprthnkan frekuensi trading yg tinggi. Krn profitnya kecil biasanya siiih pr scalper nyari pasar spt forex.

Lo mungkin hny bs mndpatkan stngh dr kemungkinan keuntungan, tp gak usah khawatir krna hal itu jg mengurangi resiko kerugian.

Dlm mnjlnkan scalping ini lo jg hrs nerapin strategi exit, krna tnpa strategi exit ini bs membuat Lo ngalamin kerugian besar yg bs menghanguskan keuntungan2 kecil yg Lo dptkan dg susah payah slm scalping td.

Dlm menerapkan strategi scalping ini, Lo jg hrs punya stamina, daya tahan tubuh, dan konsentrasi yg tinggi, krna Lo hrs mantau pasar slma berjam2.

Baca Juga: Mengenal Strategi Scalping Dalam Trading Forex

Nola | 22 Aug 2023
Halaman: Pilih Maxco Atau Asiatrade Futures Untuk Day Trading
Komentar[1]
Luca Toni | 19 Nov 2022

Sah sah aja sih kalau ada yang nganggap semua poin yang dijabarkan itu fakta. Memang sih saya setuju dengan poin 1 dan 3 dimana kalau modal terbatas akan sulit untuk trading karena pasti akan menahan Loss yang lebih banyak. Jadi memang ada benarnya modal besar lebih enak main di daily. Tetapi ini berlaku buat akun standard sih. Kalau untuk akun micro atau cent sangat mungkin bisa dilakukan.

Ada beberapa trader yang mungkin melakukan trading part-time, ya kalau ga ada waktu untuk pantengin layar lebih baik belajar daily trading aja sih