XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 2 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 2 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 2 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

Cara Deteksi Sinyal Entry dengan Daily Inside Bar dan Trendline

Rida 10 Jun 2022
Dibaca Normal 6 Menit
forex > candlestick > #inside-bar #sinyal-entry #trendline
Pola candlestick Inside Bar sering menjadi pilihan populer karena mudah dikenali serta dikombinasikan dengan indikator pendukung. Strategi kali ini mengupas cara mencari sinyal entry Daily Inside Bar dan Trendline.

Trading forex sebenarnya dapat dilakukan dengan sistem sederhana yang bisa diterapkan mulai dari trader pemula hingga mereka yang sudah makan asam garam di pasar. Dalam hal ini, pola candlestick Inside Bar sering diperhatikan untuk mencari peluang entry.

Hal mendasar yang harus dipahami terkait penggunaan Inside Bar adalah bahwa formasi ini bukanlah pola satu candlestick, juga bukan pola banyak candlestick. Simpel saja, Inside Bar adalah susunan dua candlestick dengan karakteristik sebagai berikut:

  • Candle pertama merupakan candle induk (Mother Candle). Batang kedua di sebelahnya adalah candle turunan yang merupakan Inside Bar itu sendiri.
  • Nilai tertinggi (high) candlestick kedua selalu lebih rendah daripada high candle pertama. Low candle kedua selalu lebih tinggi dari candle induk. Jadi secara visual, candlestick turunan akan selalu berada "di dalam" candle induk.

Tampilannya kurang lebih demikian:

Terlihat dari gambar di atas bahwa candlestick pertama terbentuk saat dinamika harga bergerak ke salah satu sisi, sementara candle kedua bergerak sebatas range high dan low candle pertama. Formasi demikian terbilang sering ditemukan pada akhir sebuah tren. Dengan kata lain, Inside Bar merupakan sinyal reversal atau pembalikan arah.

Bila dicermati lebih jauh, Inside Bar sesungguhnya menunjukkan bahwa penjual tidak mampu menekan harga ke bawah nilai low. Di saat yang sama, pembeli juga gagal mendorong harga ke atas nilai high candlestick sebelumnya.

Lalu bagaimana cara menemukan Inside Bar dalam chart? Trader pemula sering tidak yakin apakah formasi yang diamatinya pada chart sungguh-sungguh Inside Bar. Anda yang sudah punya jam terbang tinggi mungkin tidak menemui kesulitan ini. Namun apabila masih pemula dan sering bingung dalam menemukan Inside Bar dengan mata telanjang, serahkan saja urusan ini kepada chart. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan custom indicator yang secara khusus dapat mengenali dan menampilkan sinyal kemunculan Inside Bar di chart.

Variasi Inside Bar

Tampilan Inside Bar di chart memiliki berbagai kemungkinan, di antaranya:

  • Multi-Inside Bar: terdiri dari beberapa Inside Bar dengan satu bar induk yang sama. Ini menunjukan periode ketidakpastian yang panjang dan tanpa trend.
  • Inside Bar Berliku: terjadi ketika ada minimal dua Inside Bar yang membentuk arah seolah berliku ke atas dan mengecil. Hal ini biasanya mensinyalkan kontraksi pasar dengan harga berangsur-angsur menunjukan arah aslinya serta siap menghentak dalam lonjakan yang kentara.
  • Inside Bar Palsu: ini terjadi ketika candle sempat menembus harga tertinggi atau terendah Mother Bar, namun kemudian justru kembali ke dalam kisaran harga atau bahkan melawan arah harga.
  • Pola Ganda (Inside Bar dengan Pin Bar): umumnya menunjukkan penundaan pergerakan harga, dengan munculnya Pin Bar menambah kekuatan sinyal.

Beberapa Kesalahan Umum Saat menggunakan Inside Bar

  • Tidak Mempertimbangkan Inside Bar pada Chart Daily
    Patut diperhatikan bahwa ketika trading dengan metode price action, maka sinyal-sinyal yang dihasilkan pada time frame rendah banyak mengandung noise. Akibatnya, sinyal yang ditunjuk oleh Inside Bar boleh jadi menipu; tampaknya valid, tapi ternyata gagal menghasilkan profit. Tambahan lagi, trading Inside Bar pada time frame lebih kecil kerap memicu overtrading. Untuk itu, Inside Bar akan sangat tepat digunakan dalam chart daily karena dapat menunjukkan gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan pasar.

  • Tidak Memanfaatkan Inside Bar sebagai Trend Following
    Trading yang searah dengan pergerakan tren (trend following) cenderung lebih mudah dalam meraup profit, baik itu dalam jangka panjang maupun pendek. Dalam kaitan ini, kendati formasi Inside Bar dapat mengindikasikan potensi reversal, namun kemunculannya dalam tren yang berlanjut juga bermanfaat.

Tidaklah berlebihan bila dikatakan jika formasi Inside Bar mengindikasikan keraguan pasar di mana terjadi tarik ulur antara trader bull dan trader bear. Inilah yang menyebabkan sinyal entry Inside Bar masih memerlukan dukungan dari indikator lain seperti Bollinger Bands, Moving Average, ataupun tools teknikal seperti trendline.

Inside Bar dengan Dukungan Trendline

Nah, paparan selanjutnya akan berfokus pada upaya menerapkan Inside Bar dengan bantuan trendline. Kombinasi keduanya boleh dibilang pendekatan yang relatif tidak memusingkan namun peluang profitnya cukup lumayan.

Penasaran?

Setelah Inside Bar dan variasinya dalam chart ditemukan, mari aplikasikan pola ini untuk trading. Ini dia beberapa aturan agar pemanfaatan Inside Bar efektif:

  1. Temukan Inside Bar dalam chart daily.

  2. Beralih ke chart dengan time frame lebih kecil, misalnya chart 30 menit atau 1 jam untuk menemukan peluang di mana sebuah trendline dapat digambarkan, baik yang sifatnya uptrend maupun downtrend, dengan memanfaatkan high dan low yang bisa ditemukan.

  3. Cermati dan antisipasi bila harga menembus garis tren. Di sini, ada dua hal yang perlu diingat:
    1. Bila harga memotong trendline dengan posisi sedikit di atas atau di bawah chart 30 menit atau 1 jam, lakukan order pending buy stop atau sell stop 2 pips di atas atau di bawah candlestick.
    2. Penempatan stop loss dapat dilakukan dengan dua alternatif, yaitu 2 pips di bawah low atau high candlestick breakout atau 2 pips di bawah low high terdekat.
      Seperti ini kurang lebih visualisasinya.



  4. Tetapkan target profit antara 100-200 pips sambil terus mengikuti kekuatan pasar, untuk menentukan apakah harga benar-benar bergerak ke arah yang diharapkan.

  5. Tunggulah barang satu hingga tiga hari sebelum target profit tercapai. Tentu saja, dalam hal ini trader harus bergeser menggunakan chart daily.

Baca juga: 4 Cara Mengenali Pola Inside Bar Yang Menguntungkan

Tips Sukses Trading dengan Inside Bar

  • Harap dicatat bahwa trading Inside Bar hanya memperhitungkan nilai high dan low saja, tanpa memperdulikan posisi body atau badan candle. Tidak masalah jika harga open atau close candle kedua menerobos range badan candle pertama.
  • Inside Bar seringkali muncul sebelum terjadi pergerakan harga besar dan karenanya, formasi ini dapat dikatakan sebagai titik konsolidasi sebelum harga mengalami breakout ke salah satu arah.
  • Indikator pendukung pada tulisan ini adalah trendline. Meski demikian, ini tidak mutlak, dalam arti bahwa trader dapat memodifikasi indikator tambahan yang digunakannya sesuai gaya trading masing-masing. Jadi, faktor keunikan berperan di sini, sehingga tingkat kesuksesannya tidak bisa dibanding-bandingkan antara pelaku pasar satu dengan yang lainya.
  • Inside Bar tidak harus dicari dengan mata telanjang karena ada custom indicator yang dapat menunjukkannya dengan tepat kepada trader.
  • Semakin banyak candle dalam range Daily Inside Bar, semakin kuat sinyal yang ditunjukkan. Ini berarti kisaran harga candle induk cukup kuat sebagai support dan resistance. Begitu resisten Mother Bar tertembus, harga akan bergerak kuat pada satu arah. Inilah yang dinantikan para trader untuk meraup profit maksimal.
  • Hindari Inside Bar ketika harga sedang sideways. Jika terjadi hal demikian, sebaiknya tunggu harga melewati daerah support resisten atau paling tidak wait and see dulu.

Tahukah Anda? pasar sideways dan choppy sering dianggap sebagai kondisi trading yang paling kurang menguntungkan sehingga banyak dihindari oleh para trader. Namun selain itu, ada pula beberapa kondisi yang sebaiknya tidak dijadikan acuan untuk melakukan analisa apalagi mengambil posisi. Simak info lengkapnya di 4 Waktu Trading Yang Paling Tidak Tepat Untuk Bermain Forex.

Terkait Lainnya

Forum Terkait

Gunawan | 30 May 2012

Salam Masta..mo minta bantuan ni master ane newbi pngn masang trendline di chart tp bingung nentuinnya pd saat itu trendnya apa start narik garisnya dr mana ama di TF mn aja..kasih contoh ya master maklum msh belajer.. terima kasih master..

Lihat Reply [22]

Untuk Muhamad Suhadi,

Agar object yang sudah digambar dapat terlihat di semua timeframe, maka Anda dapat mengaktifkan opsi “Show on all timeframes”. Untuk mengaktifkan opsi tersebut, klik kanan pada object (dalam hal ini adalah trendline), lalu pilih Trendline Properties untuk merubah preferensi object tersebut.


Pada tab Visualization, beri centang pada opsi “show on all timeframes”, lalu klik OK.


Dengan begitu, object yang sudah Anda buat akan selalu terlihat meskipun Anda sudah berganti timeframe. Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 1 Sep 2019

@ Bayu:

Trendline atau garis trend bisa ditarik pada semua time frame. Hanya saja trendline pada time frame yang tinggi lebih akurat sebagai acuan support dan resistance, dibandingkan dengan time frame yang lebih rendah.

M Singgih 6 May 2020

@Bayu
Semua time frame punya trend sendiri. Misalnya ketika kamu gunakan time frame M5 trend naik, sedangkan ketika kamu lihat time frame H1 trend malah turun. Artinya chart pair itu jika dilihat di time frame H1 atau dalam waktu 14 hari akan terlihat turun, saya biasa melihat chart sampai 14 hari karena chartnya saya perkecil, perkecil aja chartnya supaya jangkauannya jauh kebelakang.

Jika kamu gunakan M5 maka yg terlihat trend naik karena dalam 1 hari itu terjadi koreksi. Jika mau lihat arah trend misalnya di time frame H1 maka perkecil saja chartnya sampai yg terkecil, disitulah terlihat sebenarnya arah harga itu mau kemana. Jika kamu tidak perkecil maka yg terlihat hanya candle-candle.

Untuk melihat trend gunakan indikator SMA periode 200. Sedangkan untuk melihat arah trend gunakan time frame tinggi H1 sedangkan untuk entry gunakan time frame M1 atau M5. Ikuti aja konsep arah trend di TF H1 sama dengan TF M5 dan TF M1. Sebenarnya harga itu punya trend yg bisa dibaca, dengan mengikuti arah trend itu pasti profit.

Mursala Robbi 11 May 2020

Untuk Sodikhin K,

Garis trendline ataupun channel bekerja layaknay support dan resisten. Sehingga adalah normal jika harga bergerak keluar (menembus) garis trendline ataupun channel. Dengan keluarnya harga dari garis trendline atau channel, berarti mengindikasikan harga akan mulai terkoreksi atau bahkan memungkinkan untuk berubah trend. Oleh karena itu, ketika trendline atau channel telah tertembus, maka Anda dapat menggunakan strategi trading breakout.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 27 Mar 2019

Trend line terkait dengan pergerakan Harga sendiri. Trendline hanya lukisan atau coretan coretan area area perkiraan harga yang didasarkan High Low open close harga sebelumnya.








Tidak ada yang bisa memastikan bahwa harga bisa menembus area area tersebut.

Thanks

Basir 30 May 2012

@gunawan: penggunaan sistem trading dengan metode trendline biasanya menggunakan time frame besar seperti Daily ke atas. Time frame H1 ke bawah memiliki noise yang banyak, sehingga sangat berpengaruh terhadap winrate dan Risk/reward yang dihasilkan.

Contoh penggunaan trendline Daily.

Terdapat area sell berdasarkan trendline Daily yang ditarik dari dua Top sebelumnya. Entry sell dapat dilakukan di time frame H4 atau H1.

Kiki R 19 Sep 2019

@ Rs:
Trend line atau garis trend bisa dibuat pada semua time frame baik M1, M5, H1 atau daily. Semakin tinggi time frame maka akan semakin akurat garis trend tersebut. Cara membuat garis trend adalah dengan menghubungkan titik-titik lembah (bottom) yang berdekatan untuk uptrend, atau menghubungkan titik-titik puncak yang berdekatan untuk downtrend. Berikut contoh garis uptrend dan garis downtrend pada time frame M5 dan daily:


M Singgih 10 Nov 2015

Untuk Reddy..

Setelah membuat dan menarig garis trend line. Arahkan Mouse ke chart tersebut. Klik Kanan. Pilih Objects List. Pilih Edit. Pilih parameter. Hilangkan centangan pada Ray.

Anda bisa memperpanjang atau memperpendek trendline dengan klik centang atau menghilangkan centang pada Trendlind di kolom Objects.

Thanks.

Basir 6 Mar 2017

Gampangnya tinggal diklik aja garis trend, terus ada tanda kotak putih kecil di ujung itu bisa diklik 2x terus didrag... digeser ke kanan atau kekiri. dari situ garis trend bisa diperpanjang/diperpendek.

Akbar 7 Mar 2017
Terima kasih Pa / Bu atas informasinya.
Salam,
Reddy
Reddy 7 Mar 2017

@ Musya:

Untuk menarik garis trend, teorinya menghubungkan minimal 2 titik terendah yang saling berdekatan (untuk uptrend), atau menghubungkan minimal 2 titik tertinggi yang saling berdekatan (untuk downtrend). Tetapi dalam prakteknya, garis trend yang akurat harus disesuaikan dengan level-level support atau resistance.

Berikut contoh garis trend (untuk downtrend) pada AUD/USD H4 hari ini (21 November 2017), dengan time separator seperti yang Anda maksud:

Titik 1 dan 2 memang titik tertinggi yang saling berdekatan, tetapi jika Anda paksakan menarik garis downtrend dari titik 1 dan 2 maka akan tidak relevan dengan kondisi pergerakan harga saat ini karena titik 2 bukan support ataupun resistance yang signifikan. Tampak bahwa titik 3 adalah level resistance yang signifikan, sehingga Anda bisa menghubungkan titik 1 dimana ada level resistance yang signifikan dengan titik 3.

Jadi penarikan garis trend harus disesuaikan dengan level-level support atau resistance yang signifikan untuk menjamin validitasnya. Waktu penarikan dan time separator tidak berpengaruh, yang penting level-level support atau resistancenya.

M Singgih 21 Nov 2017

Selamat sore Pak Martin, mhn bantu dijelaskan. Sy scalper, biasa melihat tren di time frame kecil yg sy gunakan, mentok M15. Dlm hal ini sy perlu jg kah utk menarik trendline di TF besar pak, misalnya H4, D, atau bahkan W? Terima kasih

Pranata Satya 7 Oct 2020

@ Pranata Satya:

Untuk scalping pada time frame M15, menurut saya tidak perlu mengamati arah trend pada time frame yang lebih tinggi. Pada dasarnya trading dengan cara scalping (pada time frame rendah) adalah membuka posisi begitu ada sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal, dan cepat keluar setelah profit. Jika ternyata salah posisi dan loss, cepat di-cut loss juga.

Jadi untuk scalping tidak harus menyesuaikan arah trend, cukup memanfaatkan volatilitas dari arah pergerakan harga yang ditunjukkan oleh price action.

M Singgih 8 Oct 2020

Garis tetap hilang

Hendro Tjahjono 15 Dec 2020

Untuk membuat trend line yg paling baik dengan candlestik M1 , M5 atau apa?

Rs 6 Nov 2015

Mau bertanya, untuk menarik garis trendline berapa periode ke belakang jika menggunakan TF h4?

jika saya menggunakan separator di h4, apakah utk menarik trendline mis.uptrend dr ttk terendah periode sblmnya ke priode berikutnya?
jd brp minggu kebelakang utk tf h4?

Musya 19 Nov 2017

Saya sudah coba trading pake strategi trendline dan channel, tapi kenapa harga malah menjebol garis trend atau garis channel yg saya buat. Parahnya lagi, mereka benar-benar keluar dari garis dan membentuk trend baru.

Sodikhin K. 27 Mar 2019

Saya sudah melukis garis trendline. Ketika pindah TF garis tsb hilang. Setelah kembali ke TF semula sewaktu sya melukis trendline tsb dan garisnya pun ttep hilang. Itu gimana ya pak? Mohon pncerahannya. Trims

Muhamad Suhadi 30 Aug 2019

Mohon maaf master, mau tanya. Apakah semua TF mempunyai trend line? Kalau kita mau menggambar trendline di tf 5 menit apakah kita juga harus menghubungkan titik2 tertinggi dan terendah? Padahal klw d tf rendah kan banyak titik2 tsb. Titik2 mana yg harus kita hubungkan untuk membuat trendline? Apakah titik2 berdasarkan candle terakhir? Terima kasih master

Bayu 4 May 2020

bagaimana cara mengedit garis tren / memotong supaya nggak keliahatan terlalu panjang

Reddy 4 Mar 2017

Apakah indikator zigzag itu juga bisa dikategorikan sbg trendline pak?

Dewi Nurinah 12 Sep 2022

Tidak, zig zag adalah indikator yang menghubungkan harga tertinggi dan harga terendah melalui garis tanpa melihat trend.

Kiki R 15 Sep 2022
Farid Dwiyo | 10 Feb 2016

masta sy lagi belajar candlestick. sy ingin tanya bagaimana y cara membedakan candle inside bar sm harami? krn sy lihat kok keduanya mirip sekali. apa yg membedakan & mana yg lebih sering muncul di chart juga sinyalnya lbh oke? thks

Lihat Reply [16]

Formasi atau pola harami menggambarkan sentimen real time harga yang ada di pasar. Setelah anda melihat pola yang ada dengan menutupi candle, anda dapat melihat ke candle berikutnya untuk mengidentifikasi bias dan titik resiko yang jelas.

Thanks

Basir 10 Nov 2014

Untuk Farid Dwiyo

Inside bar adalah sebuah bar dengan level-level high dan low sepenuhnya berada dalam range bar sebelumnya. Sementara Harami bisa juga dikatakan sebagai turunan dari inside bar.

Harami merupakan salah satu pola pembalikan yang bermanfaat ketika sentimen pasar yang menggerakkan tren berpotensi berhenti sebelum akhirnya berbalik arah.

Konfirmasi harami umumya juga dibantu oleh pola candle ketiga yang semakin memperkuat sinyal pembalikan. Sebagai contoh, bila di akhir downtrend terbentuk bullish harami, maka tanda-tanda reversal uptrend akan semakin terkonfirmasi. Sebaliknya, jika candle ketiga dalam bearish harami adalah candle bearish, maka sinyal pembalikan downtrend akan semakin tervalidasi.

Dalam kondisi ini, tampaknya harus banyak berlatih dan mengasah keterampilan untuk memahami pola candlestick.

Anda bisa menyimak mengenai ulasan harami dan inside bar.

Thanks.

Basir 11 Feb 2016

makasih masta. dari jawaban diatas sy pahamnya kl harami ada konfirmasi candle ke3 sdngkan inside bar tdk ada candle ke3nya?

Farid Dwiyo 11 Feb 2016

Untuk Farid Dwiyo

Itulah yang membedakan antara Harami dan Inside Bar. Dua alasan Inside bar terbentuk adalah:

1. Inside bar terbentuk karena adanya konsolidasi yang terjadi pada pasar saat itu. Secara kasarnya pasar sedang menimbang-nimbang apakah harga sudah oversold apa belum dan sebaliknya.

2. harga tidak bergerak semestinya. yang umumnya cenderung terjadi adalah setelah harga bergerak bervolume besar naik atau turun, pasar mulai konsolidasi dan membentuk inside bar.

Inside bar bisanya terbentuk di sekitar:
1. Zona support & resistance.
2. Pivots.
3. Daily high atau low candlestick jika Anda trade dalam 1 jam atau jangka waktu 4 jam.
4. Tingkat level fibonaccie.

Ketika sebuah inside bar terbentuk di sekitar lokasi tersebut, itu dianggap signifikan. Dalam arti signitifikan adalah harus memberikan perhatian lebih untuk menganalisa area tersebut.

Thanks

Basir 12 Feb 2016

@ Muhammad Yusuf:

- …. bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya….

Jawaban:

Sebaiknya memang begitu karena inside bar menunjukkan keadaan konsolidasi. Bar setelah inside bar pun kadang bisa salah (false) yang biasanya disebut dengan sinyal palsu (fakey).

Oleh karena itu untuk menghindari jebakan sinyal palsu, price action termasuk inside bar harus selalu dikonfirmasikan dengan level-level support atau resistance, dan juga indikator teknikal.

-…. atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish?

Jawaban:

Inside bar memang selalu berada dalam range dari bar sebelumnya. Dalam istilah price action, bar atau candle yang berada tepat sebelum inside bar disebut dengan outside bar, tetapi istilah ini tidak lazim digunakan. Yang harus Anda perhatikan bukan bar sebelumnya tetapi bar sesudahnya, break atau tidak.

Saat terbentuk inside bar, pasar sedang konsolidasi, kalau break level tertinggi bar (candle) sebelumnya maka akan cenderung bullish, dan sebaliknya jika break level terendah bar sebelumnya maka akan cenderung bearish.

- …. lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Jawaban:

Untuk time frame H1 (1 jam) dan dibawahnya (M30, M15 dsb) bisa, tetapi untuk time frame diatas H1 (H4, daily) gunakan stochastic 14,3,3. Semakin rendah time frrame trading biasanya digunakan parameter yang lebih rendah agar responnya lebih cepat.

M Singgih 16 Nov 2017

Tambahan penjelasan yg sgt baik. thanks

Rindu 20 Oct 2021

Izin bertanya coach, bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish? lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Muhammad Yusuf 12 Nov 2017

Pola harami pada candle yang tepat itu sebenarnya seperti apa?

Anjar Lukito 10 Nov 2014

Jawaban untuk Muhammad Yusuf:

  • bagaimana melihat sifat inside bar apa harus menunggu candle selanjutnya atau melihat sifat inside bar yang berada di range sebelumnya saja (bullish/bearish)?

Untuk melihat sifat inside bar, Anda harus menunggu candle selanjutnya untuk terbentuk. Inside bar yang terbentuk di range sebelumnya hanya menunjukkan bahwa harga tidak berubah signifikan dari periode sebelumnya, tetapi tidak memberikan informasi tentang arah pergerakan harga yang akan datang.

Inside bar merupakan pola yang terbentuk ketika harga di dalam candle saat ini tidak melebihi range harga candle sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa tekanan beli atau jual tidak cukup kuat untuk menggerakkan harga keluar dari range tersebut. Untuk menentukan sifat inside bar, Anda harus menunggu candle selanjutnya untuk terbentuk dan melihat apakah harga akan naik atau turun.

Jika harga naik setelah inside bar terbentuk, maka inside bar tersebut dapat dikategorikan sebagai pola bullish. Sebaliknya, jika harga turun setelah inside bar terbentuk, maka inside bar tersebut dapat dikategorikan sebagai pola bearish.

  • lalu jika kita melakukan price action cocokkah jika dibarengi dengan stochastic 5,3,3 sebagai konfirmasi?

Cocok. Menggabungkan price action dengan indikator lain, seperti stochastic, dapat membantu Anda dalam memperkuat sinyal yang diberikan oleh price action.

Namun, jangan terlalu bergantung pada indikator tersebut, karena indikator hanya memberikan sinyal setelah harga sudah terbentuk, sedangkan price action bisa memberikan sinyal lebih awal.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan indikator sebagai konfirmasi tambahan, bukan sebagai satu-satunya sumber sinyal.

Kiki R 5 Jan 2023

Jawaban untuk Farid Dwiyo:

  • dari jawaban diatas sy pahamnya kl harami ada konfirmasi candle ke3 sdngkan inside bar tdk ada candle ke3nya?

Kedua pola candlestick ini (harami dan inside bar) membutuhkan konfirmasi candle ketiga.

Karena pada candle kedua, harga belum menunjukkan akan berbalik arah. Peluangnya masih sangat besar harga akan berlanjut setelah membentuk kedua pola candlestick tersebut.

Dengan menunggu konfirmasi candle ketiga, maka arah menjadi jelas, apakah harga berlanjut atau malah reversal.

Kiki R 8 Jan 2023

Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi? Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid? Makasih

Sugeng Riyadi 9 Jan 2023

@ Sugeng Riyadi:

- Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi?

Ya, benar. Candle ke 3 harus break mother bar-nya.


- Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid?

Masih valid. Berarti candle ke 2 dan candle ke 3 adalah inside bar.

M Singgih 11 Jan 2023

Jawaban untuk Sugeng Riyadi:

  • Pada pola inside bar, apakah break candle ke-3 menjadi konfirmasi? Lantas, bagaimana jika candle ke-3 belum terjadi break? Apakah inside barnya masih valid?

Ya, break candle ketiga menjadi konfirmasi.

Jika candle ketiga belum terjadi break, candle inside bar masih valid.

Kiki R 12 Jan 2023

@Farid Dwiyo:

Tips buat pakai candle inside bar, harami, dll: Tunggu konfirmasi dari satu candle lagi setelah pola candle terbentuk sempurna.

Sebenernya kita juga bisa langsung trade tanpa nunggu konfirmasi, tapi risikonya tinggi. Kalau sudah ada konfirmasi dari satu candle lagi, atau dari indikator lagi, prospeknya jadi lebih baik.

Sofiyan 15 Jan 2023

untuk harami, jika tidak ada Gap yang muncul saat terbentuknya Candlestick kecil apakah masih bisa dikatakan valid pak?

Jaya Diningrat 5 Mar 2023

Jawaban untuk Jaya Diningrat:

Validitas sebuah pola candlestick tidak hanya ditentukan oleh keberadaan gap pada formasi tersebut. Dalam kasus harami, ketika tidak ada gap yang muncul saat terbentuknya candlestick kecil, pola ini tetap dapat dianggap valid asalkan memenuhi kriteria dasar dari pola harami.

Kriteria dasar dari pola harami adalah:

  • Pola harus muncul pada akhir sebuah tren yang jelas.
  • Candlestick pertama harus memiliki body yang relatif panjang dan mengindikasikan tren yang sedang berlangsung.
  • Candlestick kedua harus memiliki body yang lebih kecil dan terletak di dalam range body candlestick pertama.
  • Candlestick kedua harus menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah, misalnya dengan memiliki shadow yang panjang di sisi yang berlawanan dengan tren utama.

Jadi, keberadaan gap tidak menjadi kriteria utama untuk validitas pola harami.

Kiki R 12 Mar 2023
Reno | 12 Jan 2022

Pada saat menggunakan 2 garis MA atau lebih. Sinyal entrinya apakah hanya bergantung pada crossover saja?

Lihat Reply [6]

@ Reno:

Sinyal entry utama dari price action yang terbentuk. Crossover MA bisa sebagai konfirmasi.

M Singgih 13 Jan 2022

Terima kasih atas jawabannya...

Kalau boleh rekomendasi, pola price action apa yang biasanya dipasangkan dengan MA crosover pak? Saya menggunakan MA-200 dan MA-50. Matur Suwun.

Reno 21 Jan 2022

@ Reno:

Semua bentukan dari price action bisa dianggap sebagai sinyal, baik yang berupa single candle (pin bar, doji, hammer, shooting star dsb), double candle (bullish / bearish engulfing, double top / bottom, dsb), triple candle (morning / evening star, dsb), multi candle (head and shoulders dsb). Crossing MA bisa digunakan sebagai konfirmasi pergerakan bullish atau bearish.

Untuk penjelasan mengenai price action, silahkan baca: Trading Dengan Metode Price Action

M Singgih 30 Jan 2022

Antara SMA dan EMA, lebih bagus mana untuk timfrane rendah pak? Misalnya 5 menit dan 15 menit. Terima kasih

Wondo 10 Feb 2022

@ Wondo:

Untuk time frame 5 menit dan 15 menit, kebanyakan trader menganjurkan agar menggunakan EMA karena trader yang menggunakan time frame rendah tentu menginginkan respon yang cepat dari pembobotan yang lebih besar dari harga rata-rata terakhir.

M Singgih 11 Feb 2022

Wondo:

Stuju om Singgih. Bagusan EMA deh. Kalau SMA kurang smooth.

SMA lebih pas buat swing, long term, atau buat trading saham yang TF lebih gede daripada forex

Alvin 2 Mar 2023

Komentar @inbizia

Oh iya min, ane mau brtnya tentang strategy dari Cory Mitchell. Dari contoh yang dipaparkan di artikel, apakah contoh dari NFP yang menunjukkan hasil yang kurang baik ya? Jadi saat perilisan sempat turun kemudian naik sebntar dan muncul candlestick Inside Bar setelah itu dari chart menunjukkan penurunan yang signifikan?

Mohon maaf kalau misalkan ngawur soalnya sy sndiri baru belajar dan mencoba untuk nganalisa chart dan sepertinya dngn adanya event sprti NFP, pasar Forex mdh diprediksi klu diliat dri trend trend yng trjdi sesuai dngn hasil laporan ekonomi NFP trsbt.

Rianto | 8 Feb 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx

Selain stratregi yg dipaparkan di artikel yakni Cory Mithcell pnya. Ada ga staretgi lain dlm menghadapi NFP. Soalnya menrut ku straetgi Cory Mitchell ini agak ga cocok dngn gue gitu. Terutama kita harus menunggu candle inside bar terbentuk kmudian baru melakukan entry setelah candle inside bar. Mksd gue, inside bar ini kan ga selalu terjadi, dan bisa aja lho ada candle lain yg mncl gitu. Jdi dngn mnggu kyk gini, gue ngerasa agak ga cocok aja.

Kmudian balik lagi ke inside bar. Sbtulnya apa yg dimaksud dngn inside bar yg diterapkan di staretgi Cory Mithcell? Inside bar dalam hal ini, nunjukin apa aja?

Brandon | 19 Jun 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx

Joey: Bener banget, bro! Prinsip penggunaan multiple time frame (MTF) itu memang kayak gitu. Timeframe yang agak panjang digunakan buat nentuin tren secara keseluruhan, sementara timeframe yang agak pendek digunakan buat nyari sinyal-sinyal entry atau sinyal trading.

Tapi, biar bisa menerapin MTF dengan baik, kita harus tau dulu timeframe mana aja yang termasuk panjang dan pendek, betul banget! Jadi, timeframenya bisa bervariasi tergantung dari preferensi masing-masing trader. Tapi umumnya, time frame yang lebih panjang biasanya dimulai dari Daily (Harian) sampe Monthly (Bulanan). Ini time frame yang bisa nunjukin gambaran tren dalam jangka waktu yang lebih lama.

Sedangkan time frame yang lebih pendek bisa mulai dari H1 (1 jam), H4 (4 jam), atau M15 (15 menit), bahkan sampe yang paling pendek kayak M1 (1 menit). Time frame yang pendek ini lebih fokus ke pergerakan harga yang lebih cepat dan bisa nunjukin sinyal-sinyal entry yang lebih detail.

semoga membantu ya!

Setiawan | 5 Jul 2023
Halaman: Panduan Time Frame Untuk Pemula Dari Finex

Jawaban untuk Tiara:

Untuk menghindari sinyal palsu saat menggunakan tipe entry retracement dalam price action, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  • Konfirmasi dengan multiple time frames: Periksa retracement yang teridentifikasi di time frame yang lebih tinggi dan lebih rendah untuk memastikan konsistensi dan validitas retracement tersebut. Jika retracement terjadi dalam sejumlah time frame yang berbeda, ini dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang validitasnya.
  • Gunakan konfirmasi price action tambahan: Jangan hanya mengandalkan retracement sebagai sinyal entry. Carilah konfirmasi tambahan dari pola candlestick, formasi harga, atau sinyal price action lainnya yang mendukung retracement. Misalnya, Anda dapat mencari pola pembalikan seperti engulfing pattern, hammer, atau shooting star yang terjadi di dekat level retracement yang diidentifikasi. Konfirmasi price action tambahan memberikan kekuatan tambahan pada sinyal retracement.
  • Perhatikan konfluensi dengan level teknis lainnya: Pastikan ada konfluensi dengan level support atau resistance lainnya saat mengidentifikasi retracement. Misalnya, jika retracement terjadi di dekat level Fibonacci dan juga di dekat garis tren atau level horizontal, ini memberikan konfirmasi tambahan tentang kekuatan retracement. Konfluensi dengan level teknis lainnya meningkatkan validitas retracement dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu.
  • Pertimbangkan konteks pasar yang lebih luas: Analisis konteks pasar yang lebih luas juga penting dalam menghindari sinyal palsu. Perhatikan apakah retracement yang terjadi sejalan dengan tren utama atau hanya koreksi sementara. Jika retracement berlawanan dengan tren utama atau tidak konsisten dengan kondisi pasar secara keseluruhan, itu dapat menjadi sinyal palsu.
  • Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry: Hindari terburu-buru masuk pasar segera setelah retracement teridentifikasi. Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry, seperti pola candlestick pembalikan, penolakan harga pada level retracement, atau perubahan momentum yang jelas. Ini membantu memfilter sinyal palsu dan meningkatkan peluang keberhasilan.
  • Gunakan stop loss yang tepat: Tentukan level stop loss yang tepat untuk melindungi posisi Anda jika retracement yang diharapkan ternyata salah. Stop loss yang ketat tetapi masuk akal dapat membantu membatasi kerugian jika sinyal palsu terjadi. Dalam beberapa kasus, penggunaan teknik trailing stop juga bisa efektif untuk mengunci keuntungan saat retracement berlangsung.
  • Pertimbangkan kombinasi indikator: Gunakan kombinasi indikator yang saling mendukung untuk meningkatkan keandalan sinyal retracement. Misalnya, Anda dapat menggunakan Fibonacci Retracement bersama dengan indikator oscillator seperti RSI atau Stochastic Oscillator untuk memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang retracement yang valid.
  • Kiki R | 20 Jun 2023
    Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu

    Jelas, bro! Jadi, penarikan garis tren itu agak flexible ya. Gak ada patokan pasti tentang sudutnya. Tapi ada beberapa hal yang bisa kita perhatiin.

    • Minimal 3 Titik: Buat garis tren yang bener, setidaknya harus ada 3 titik yang nyambungin garisnya. Jadi, paling nggak ada 2 titik di atas atau bawah buat bentukin tren, dan titik ketiga yang konfirmasiin garis tren itu valid.
    • Selain itu, kita mesti hindari garis tren yang terlalu curam, soalnya bisa aja itu cuma ngegambarkan pergerakan harga sebentar dan gak akurat buat jangka panjang. Tapi juga jangan terlalu datar, ya, biar tetep bisa ngikutin tren pasar. Utk kira2 trendline yg bagus itu bsa dilihat di artikel disini.
    • Selain itu, kita bsa boleh coba gambar garis tren dari sudut yang beda-beda dan liat mana yang paling pas dengan pola pergerakan harga.

    Semoga membantu ya!

    Leonardo | 24 Jul 2023
    Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx

    SEkedar bertanya nihhh soal peluang trading dengan kombinasi antara trendline dngn oschilator. Di artikel di tunjukkan bahwa ketika stochastic oscillator itu garisnyaa itu ke arah angka 80 dan melewati garis 80. Sedangkan di chart, harga itu sepertinya lagi ke arah naik tetapi ga nembus resistance dari lower high sblmnyaa, itu kita langsung buka trading sell, dan ternyata harga kemudian drop dan langsung nembus lower low sblmnya hingga membntuk lower low baru. Disaat harga dah nyentuh angka 20 kebawah, kita langsung diarahkan utk tutup posisi. Menilik dari itu, rasanya kok dngn stochastic oscillator serta trendline ini mudah digunakan ya? Kira2 stochastic oscillator ini memang cara penggunaanya seperti itu yaa?

    Kelvin | 23 Jul 2023
    Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx
    Komentar[2]
    Gilang L. | 10 Jun 2022

    Inside bar ini kok kayak harami ya? Apa itu pola candle yang sama?

    Tommy | 14 Jun 2022

    Katanya Harami itu turunan dari inside bar. katanya loh ya