Dolar Australia melanjutkan koreksi bearish meski PMI Manufaktur China dirilis positif. Sementara itu, emas sudah membentuk pola bearish reversal dan tinggal menunggu konfirmasi breakout neckline.
Selamat pagi, para pencari profit! Sentimen risk-off tampaknya masih berlanjut hingga hari Selasa (31/Januari). Aset-aset berprofil risiko tinggi seperti Dolar Australia, Bitcoin, dan saham kompak merosot untuk saat ini, sementara Indeks Dolar AS melanjutkan pemulihan di atas 102.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Rilis data PMI Manufaktur China yang melebihi ekspektasi pasar belum mampu memicu pemulihan Dolar Australia. Secara teknikal, AUD/USD
Fundamental
- PMI Manufaktur China menguat dari 47.0 ke 50.1 di bulan Januari 2023, lebih baik dari ekspektasi kenaikan ke 49.8 saja.
- Progres ini menandai kembalinya manufaktur China ke zona ekspansi untuk pertama kalinya sejak September tahun lalu.
- Sementara itu, PMI Jasa China melesat cukup jauh dari 41.6 ke 54.4, melampaui perkiraan pasar yang hanya mengestimasikan kenaikan ke 52.0.
- Pergerakan AUD umumnya sensitif terhadap kondisi ekonomi China karena hubungan dagang yang erat antara Australia dan China. Selain itu, Dolar Australia sendiri merupakan mata uang berprofil risiko tinggi.
- Meski ditunjang oleh kabar positif dari China, berita domestik justru membebani AUD/USD. Pasalnya, Retail Sales Australia yang dirilis 1 jam sebelum PMI Manufaktur China anjlok dari 1.4% ke -3.9%, lebih buruk dari ekspektasi penurunan ke -0.3%.
Teknikal
- Dalam chart 1-jam, AUD/USD mengalami gejolak karena perbedaan hasil Retail Sales Australia dan PMI Manufaktur China yang cukup kontras.
- Namun pada time frame harian, Dolar Australia hanya mengalami penurunan tipis 0.31% di kisaran 0.7038.
- EMA 200 dan EMA 50 baru mengindikasikan bullish crossing di area 0.6845. Ini bisa menyediakan support kuat bagi AUD/USD yang terkoreksi setelah menyentuh level tertinggi 0.7142.
- Garis uptrend yang ditarik dari swing low 3 November 2022 di 0.6272 masih berperan sebagai batas support yang solid selama harga tidak turun di bawah 0.6900.
- Sinyal RSI sudah menunjukkan penurunan dari zona overbought, tetapi grafik indikator masih bergerak optimis di atas garis tengah 50.
Kripto
Bitcoin kembali terjatuh di bawah level $23,000 karena antisipasi pasar terhadap kebijakan bank sentral AS. Secara teknikal, BTC perlu konfirmasi lanjutan untuk kembali mendapatkan momentum bullishnya.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin merosot 10 poin ke angka 51/100, sehingga sentimen BTC kini beralih dari "greed" ke "netral".
- Total market cap kripto global mencapai $1.04 triliun, turun sekitar 3.70% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Pasar cenderung wait and see menjelang pengumuman kebijakan The Fed pekan ini. Jika lebih hawkish dari ekspektasi, indeks NASDAQ dan market kripto akan sama-sama dilanda aksi jual.
- Mayoritas bank memperkirakan AS akan mengalami resesi tajam di beberapa titik pada tahun 2023.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di area $22,800, melemah 3.45% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus area Pivot $23,038 dan menargetkan penutupan di atas R1 $23,577 untuk mengkonfirmasi reli lanjutan.
- Jika berhasil menembus Pivot dan R1, harga Bitcoin berpotensi reli hingga R2 $24,323.
- Apabila BTC justru jatuh di bawah level Pivot, ada potensi Bitcoin terkoreksi hingga area S1 $22,292 atau bahkan di bawah $21,500.
Emas
Menjelang pengumuman penting dari The Fed, ECB, dan BoE pada pekan ini, XAU/USD masih sideways di kisaran $1922-$1933. Namun, harga telah membentuk pola grafik Head and Shoulders.
Fundamental
- Keyakinan pasar terhadap perlambatan laju kenaikan suku bunga The Fed semakin menguat. Meski demikian, Indeks Dolar masih bertahan di atas 102.00 setelah berhasil menembus resistance 101.80.
- Yield obligasi 10-tahun AS juga menguat di atas 3.54%.
- Estimasi penurunan data ADP menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga The Fed dapat merusak optimisme para produsen dan membebani penyerapan tenaga kerja.
- Sejauh ini, pasar lebih optimis terhadap laju rate hike ECB dan BoE ketimbang The Fed. Namun, analis memperingatkan bahwa aksi harga kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh pernyataan dan prospek kebijakan selanjutnya dari masing-masing bank sentral.
Teknikal
- XAU/USD terlihat membentuk pola grafik Head and Shoulders di time frame H1.
- Menurut analis FXStreet, hal ini bisa menjadi sinyal pembalikan bearish bila XAU/USD menembus ke bawah neckline pola Head and Shoulders di 1917.20.
- Selain itu, adanya bearish crossing antara EMA 20 dan 50 dapat menambah momentum penurunan XAU/USD.
- Indikator RSI masih berada di sekitar garis tengah. Breakdown ke wilayah bearish dapat memicu momentum penurunan.
Saham
NASDAQ 100 memimpin pelemahan di pasar saham AS kemarin. Sementara itu, IHSG diprediksi akan menguat terbatas hari ini.
Saham AS
- Sejumlah saham AS diperdagangkan melemah. Dow Jones tergelincir 0.8% ke 33,717, S&P 500 merosot 1.3% ke 4017, dan NASDAQ anjlok hingga 2% ke 11,393.
- Saham Harmonic (NASDAQ:HLIT) runtuh 8.8% setelah laporan EPS Q4 yang menunjukkan hasil di bawah ekspektasi.
- Sebaliknya, Whirlpool (NYSE:WHR) menguat 2.7% karena terdongkrak laporan EPS Q4 yang melebihi perkiraan.
- Setelah ini, pasar akan menunggu laporan pendapatan dari Exxon Mobil Corp (NYSE:XOM), McDonald's Corporation (NYSE:MCD), Advanced Micro Devices Inc (NASDAQ:AMD), dan General Motors Company (NYSE:GM).
- Pengumuman suku bunga The Fed juga akan menjadi katalis yang diantisipasi pasar. Apabila Powell lebih hawkish dari perkiraan, saham-saham berisiko melanjutkan penurunan.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.38% ke 6872 pada sesi perdagangan hari Senin.
- CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, memperkirakan IHSG akan mengalami penguatan terbatas hari ini.
- Menurutnya, gejolak nilai tukar rupiah menunjukkan bahwa minat investasi asing belum surut dan berpotensi mendukung penguatan IHSG.
- Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6754-6921.
- Saham yang dapat diamati hari ini meliputi BRIS, TINS, ACES, BBCA, ASII, INDF, TLKM, ICBP, AALI, CTRA, dan JSMR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.