Setelah ditunjang terus-menerus oleh pernyataan hawkish dari The Fed, Dolar kehilangan momentum begitu salah seorang pejabat The Fed mengendurkan sikap agresifnya.
Selamat pagi para pencari profit! Laju kenaikan Dolar tampak berkurang seiring dengan yield obligasi AS yang mundur dari level tertingginya setelah komentar kurang hawkish dari pejabat The Fed. Euro, kripto, emas, dan pasar saham memanfaatkan kondisi ini untuk membentuk pemulihan.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Jelang rilis data PMI Manufkatur, EUR/USD mulai pulih dan diperdagangkan di sekitar 0.9800 hari ini (24/Oktober). Sementara itu, salah satu pejabat The Fed melontarkan komentar kurang hawkish terkait rate hike.
Fundamental
- Setelah menguat dengan cukup meyakinkan pada hari Jumat lalu, pasangan mata uang EUR/USD lanjut naik di sesi Asia awal pekan.
- Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, memperingatkan adanya risiko perlambatan ekonomi karena kenaikan suku bunga. Ia berpendapat jika kebijakan moneter telah sangat diperketat dalam rentang waktu singkat sehingga The Fed mungkin perlu mulai memangkas laju kenaikan suku bunga.
- Komentar Daly mengakibatkan penurunan imbal hasil Imbal hasil Treasury AS 10-tahun dari level tertinggi 14-tahun di 4.33% ke 4.21%.
- Data PMI Markit akan menjadi sorotan dalam waktu dekat. PMI Manufaktur AS diperkirakan turun dari 52.0 ke 51.2, sementara PMI Jasa diprediksi melemah tipis dari 49.3 ke 49.2.
- Sementara itu, lonjakan inflasi telah merusak prospek ekonomi Zona Euro, sehingga Presiden ECB (Christine Lagarde) diharapkan dapat mengambil langkah untuk menaikkan suku bunga yang lebih besar.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Ross J Burland dari FXStreet, resistance trendline di chart Daily masih menahan penembusan EUR/USD menuju 1.0000.
- Sedangkan pada chart H4, koreksi berpeluang terjadi apabila buyer gagal melanjutkan kenaikan dari level kunci 0.98. Skenario tersebut berisiko menekan EUR/USD ke area support antara 0.9750 hingga 0.9700.
- Dalam perspektif H1, Fibonacci Retracement 38.2% yang sejajar dengan garis resisten 0.9800 berpotensi memberikan tekanan bullish yang kuat.
Kripto
Mengawali pekan ini, Bitcoin bergerak di sekitar level $19,500 akibat sentimen The Fed dan peningkatan jumlah Hodler BTC.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di 22/100, masih menempatkan sentimen BTC di zona extreme fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $938 miliar, naik tipis 1.78% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Reaksi investor terhadap komentar pejabat Fed yang kurang hawkish menjadi sentimen positif untuk kripto.
- Menurut data Glassnode, jumlah Hodler 100 - 1,000 BTC mengalami peningkatan dari 3.71 juta pada bulan Juni menjadi 3.77 juta pada bulan Oktober 2022.
- Sementara itu, Hodler 10 - 100 BTC juga meningkat dari 3 juta ke 3.15 juta dalam periode yang sama.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $19,500 atau mengalami penurunan sebesar 1.28% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $19,459 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $19,833 untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $20,080 atau bahkan $20,500.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $19,000 atau bahkan level psikologis 18,500.
Emas
Indeks Dolar dibuka dengan volatilitas tinggi akibat ketidakpastian intervensi Bank of Japan (BoJ). Hal ini menyebabkan seluruh pergerakan pair USD termasuk XAU/USD. Selain itu, rilis data Purchasing Managers Index (PMI) AS akan menjadi sorotan utama malam ini.
Fundamental
- Isu mengenai kemungkinan intervensi BoJ semakin intens. Namun, Wakil Menteri Keuangan Jepang Masato Kanda masih menolak untuk mengomentari hal ini.
- Hal tersebut membuat yield obligasi 10-tahunan AS turun jauh dari level tertingginya di 4.33%. Penurunan ini menyebabkan Indeks Dolar jatuh sampai menyentuh 111.71 pada sesi penutupan akhir pekan lalu.
- Selain menunggu kejelasan isu intervensi BoJ, pasar juga akan mencermati perilisan data PMI AS yang bisa mengindikasikan pertumbuhan ekonomi di sektor manufaktur dan jasa.
Teknikal
- XAU/USD mengalami penurunan tajam dari level psikologis $1670 hingga $1652 di tengah volatilitas Indeks Dolar yang tinggi.
- Grafik XAU/USD pada time frame H1 menunjukkan minat pembelian emas yang besar setelah menguji zona demand di $1614-$1621. Hal itu ditunjukkan dengan pergerakan harga yang telah menembus EMA 50 dan 200 dalam waktu singkat.
- Sementara itu, indikator RSI yang tengah berada di level positif juga bisa menjadi tanda kenaikan lanjutan. Meski demikian, posisi buyer masih agak riskan dengan belum adanya crossing ke atas garis-garis EMA sebagai sinyal reversal uptrend yang valid.
Saham
Indeks S&P 500, NASDAQ 100, dan Dow Jones mengakhiri pekan lalu dengan penguatan. Sementara itu, IHSG dapat terkoreksi hari ini, sedikit banyak karena pengaruh laporan kinerja kuartal ketiga.
Saham AS
- Indeks S&P 500 mencatatkan penguatan sebesar 2.37%, NASDAQ 100 naik 2.39%, sementara Dow Jones menguat 2.47%.
- Koreksi yield obligasi AS 10-tahunan dari level tertinggi menjadi katalis yang memicu sentimen bullish di pasar saham.
- Menurut analis Jesse Cohen, hal itu dipicu oleh komentar salah satu pejabat The Fed yang menginginkan pengurangan sikap agresif setelah rapat bulan November.
- Terlepas dari gejolak harga minyak akhir-akhir ini, Exxon Mobil (NYSE:XOM) diekspektasikan mengalami penguatan dan membentuk level tertinggi baru dalam pekan ini. Pasalnya, laporan keuangan perusahaan yang akan dirilis menjelang sesi pembukaan Jumat besok diyakini mencatat pertumbuhan pendapatan yang eksplosif.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.53% ke level 7017 di akhir pekan.
- Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi bahwa IHSG berpotensi terkoreksi ke rentang 6950–7000 hari ini. Ia mengatakan bahwa sektor infrastruktur dan kesehatan layak untuk dicermati hari ini.
- Sejumlah saham yang berpotensi hold hari ini adalah TLKM dan AKRA. Sementara itu, TBIG dan HMSP diproyeksikan speculative buy.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.