Kenaikan USD/JPY di atas level 144 mengantarkan pair tersebut ke level tertinggi 24 tahun. Sementara itu, emas masih bisa mengambil peluang kenaikan dari penurunan yield obligasi AS.
Selamat pagi, para pencari profit! Optimisme kenaikan suku bunga The Fed sukses mendorong Dolar AS menguat signifikan terhadap Yen Jepang. Di saat yang sama, sejumlah aset seperti Bitcoin, emas, dan saham-saham AS menunjukkan kenaikan.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
USD/JPY melanjutkan reli di sekitar 144.100. Apabila outlook kebijakan The Fed saat ini terus bertahan, pair ini berpeluang menanjak lebih jauh hingga menembus 150.00.
Fundamental
- USD/JPY diperdagangkan menguat di dekat level tertinggi 24 tahun pada awal sesi Tokyo hari ini.
- PDB kuartal II/2022 Jepang membukukan hasil 0.9% secara QoQ, sementara PDB tahunan naik menjadi 3.5%. Merespon data tersebut, USD/JPY sempat mundur dari level tertinggi intraday.
- Bias bullish USD/JPY dilatarbelakangi oleh optimisme pasar menjelang pertemuan ECB dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
- Penguatan lebih lanjut akan bergantung pada seberapa baik Powell berhasil meyakinkan pasar tentang kenaikan suku bunga.
- Buyer USD/JPY tetap optimis di tengah rumor intervensi nilai tukar Yen. Hal ini karena pasar meyakini jika otoritas Jepang tidak akan melakukan intervensi tersebut.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, David Song, USD/JPY reli ke titik tertinggi baru tahunan (144.99) setelah memperpanjang rangkaian Higher High dan Higher dan Low
- Namun, momentum bullish USD/JPY terancam oleh posisi RSI yang sudah mencapai area overbought.
- USD/JPY perlu ditutup di atas area 144.10 (ekspansi 100%) dan level tertinggi Agustus 1998 (147.67) untuk mengkonfirmasi uptrend.
- Break di atas level 150.00 (retracement 38.2%) akan membuka peluang kenaikan ke level tertinggi Agustus 1990 (151.65).
- Jika harga tidak terkonfirmasi menguat di wilayah 144.10 (ekspansi 100%), USD/JPY kemungkinan akan mengalami pullback jangka pendek di di bawah 143.00 (ekspansi 4.236%) sampai area 141.70 (ekspansi 161.8%).
Kripto
Meski terlihat diperdagangkan di zona hijau, market kripto belum bisa dikatakan sepenuhnya pulih. BTC belum bisa keluar dari zona Extreme Fear, dan para investor masih sangat berhati-hati untuk masuk ke aset berisiko.
Fundamental
- Tekanan inflasi dan kekhawatiran resesi global telah mendorong investor menjauh dari aset-aset berisiko termasuk cryptocurrency.
- Meski pasar kripto terlihat sedikit menguat dalam outlook jangka pendek, para investor masih sangat mewaspadai kebijakan-kebijakan bank sentral yang sejauh ini lebih menguntungkan Dolar AS.
- Total market cap kripto secara global saat ini mencapai $974 miliar, naik 3.35% dari hari sebelumnya.
- Fear & Greed index Bitcoin berada di angka 20/100, kembali turun dari hari sebelumnya dan semakin terbenam di zona Extreme Fear.
Teknikal
- Harga Bitcoin rebound dengan kembali diperdagangkan di atas level $19,000.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, BTC perlu menjauhi level pivot $19,099 dan menargetkan penutupan di area R1 $19,649 atau resistance $20,000 untuk mempertahankan momentum bullish.
- Jika berhasil melewati level R1, BTC berpotensi mengalami reli hingga area R2 di $20,013, atau bahkan bisa menyentuh level $20,500.
- Namun jika BTC justru ditutup di bawah level pivot, ada kemungkinan Bitcoin kembali tersungkur di bawah area S1 $18,735 atau bahkan S2 di $18,185.
Emas
Harga emas menguat di sesi AS kemarin, tetapi pergerakan ini masih rentan karena sentimen yang mendukung Dolar jauh lebih dominan.
Fundamental
- Dolar masih mempertahankan kekuatannya di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
- Data ekonomi Tiongkok yang melemah, jatuhnya indeks saham Asia dan Eropa, serta krisis energi di Eropa, menjadi faktor utama kekhawatiran para investor terhadap potensi resesi global.
- Namun, penurunan yield obligasi 10-tahunan AS membuat kenaikan Indeks Dolar menjadi terbatas. Hal ini memberikan ruang bagi emas untuk mencetak pemulihan.
Teknikal
- Setelah sempat jatuh ke area support di sekitar $1691, XAU/USD pullback hingga $1719. Saat ini, harga emas spot diperdagangkan di sekitar $1715.
- Pada grafik harian, XAU/USD berpotensi naik terbatas dengan resistance di level 61.8% Fibonacci Retracement. Selain itu, SMA 20 juga telah mendekati resistance Fibonacci di sekitar harga $1744.
- Pada grafik H4, indikator teknikal RSI dan Momentum mulai bergerak ke atas dan berupaya menembus garis tengah.
- Analis FXStreet berpendapat jika trend harga emas bisa kembali bullish bila XAU/USD mampu breakout melampaui level 61.8% Fibonacci Retracement.
Saham
Dow Jones, NASDAQ 100, dan S&P 500 kompak menguat pada perdagangan kemarin. Akan tetapi, sektor energi melemah akibat penurunan harga minyak WTI. Dari pasar Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan koreksi hari ini.
Saham AS
- Indeks saham AS menghijau di pertengahan minggu. Dow Jones naik 1.32%, NASDAQ 100 menguat 1.78%, dan S&P 500 melonjak hingga 2.08% berkat penguatan sebagian besar emitennya.
- Beberapa sektor saham AS yang memiliki performa gemilang adalah utilitas, konsumen, dan bahan baku.
- Di sisi lain, sektor energi terpantau loyo akibat harga minyak mentah WTI yang merosot ke level terendah sejak pertengahan Januari.
Saham Indonesia
- IHSG ditutup melemah sebanyak 0.64% ke level 7186.
- Menurut analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan, IHSG berpotensi terkoreksi akibat aksi profit taking.
- Ia juga menambahkan bahwa sentimen global masih cenderung dibayangi oleh optimisme pasar akan rate hike The Fed.
- Beberapa saham yang dapat diamati hari ini adalah RALS, CTRA, WIKA, TOWR, dan MEDC.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.