Trading dengan MA kadang membingungkan karena ada banyak periode yang bisa dipilih. Khusus untuk chart 1-jam, ini rekomendasi setting MA yang bisa digunakan.
Aktivitas perdagangan dalam grafik 1-jam membutuhkan pengamatan yang responsif terhadap pergerakan harga jangka pendek. Untuk itu, trader dituntut dapat melakukan analisis cepat untuk dapat mengidentifikasi peluang entry maupun exit.
Baca juga: Panduan Setting EMA Terbaik untuk Scalping
Dalam hal ini, Moving Average (MA) dapat membantu day trader yang berpatokan pada chart 1-jam sebagai filter makro. Namun dari sekian banyak periode yang bisa digunakan, manakah setting MA terbaik untuk chart 1-jam?
Memahami Moving Average
Sebelum membahas strategi MA di chart 1-jam, ada baiknya untuk mengenal esensi dari indikator Moving Average itu sendiri.
Pada dasarnya, Moving Average digunakan untuk mendeteksi arah tren pada periode waktu tertentu. Moving Average umumnya dikenal sebagai indikator lagging atau trend-following karena diukur berdasarkan harga yang sudah terbentuk. Jadi, semakin tinggi periode Moving Average, semakin lagging pula sinyal yang ditampilkan.
Ada banyak jenis Moving Average yang dikembangkan, tapi yang paling umum dikenal trader diantaranya:
- Simple Moving Average
- Weighted Moving Average
- Exponential Moving Average
Terlepas dari jenis-jenis MA di atas, trader bisa memilih berbagai jenis MA dengan periode yang berbeda-beda. Sebagai contoh, trader jangka panjang akan memilih MA periode besar, sementara trader jangka pendek cenderung mengandalkan MA periode kecil. Oleh karenanya, trader yang menggunakan chart 1-jam lebih memanfaatkan MA dengan periode-periode kecil seperti 5, 8, dan 13.
Baca juga: Strategi Trading H4 Menggunakan EMA 200 dan EMA 50
Moving Average 5-8-13
Menggabungkan Moving Average periode 5, 8, dan 13 adalah strategi yang cukup menjanjikan di chart 1-jam karena ketiganya telah disesuaikan dengan pengaturan Fibonacci yang selama ini dikenal efektif dalam menginterpretasikan level-level penting harga.
Berikut adalah ilustrasi penggunakan MA 5-8-13 dalam chart 1-jam:
Ketika garis MA 5 berada di atas MA 8 dan 13, harga sedang berada dalam trend bullish, sedangkan MA 13 yang bergerak di atas MA 5 dan MA 8 menandakan trend bearish. Momen persilangan MA 5 di atas MA 8 dan MA 13 bisa ditandai sebagai titik buy potensial, begitu pula jika MA 13 memotong dari bawah ke atas; akan mengindikasikan peluang sell dalam jangka panjang.
Yang perlu diperhatikan dalam teknik trading dengan 3 periode MA adalah, jarak antar garis Moving Average bisa menjadi indikator kekuatan trend, di mana pergerakan garis yang melebar mengindikasikan trend kuat dan masih akan bertahan, sementara garis-garis MA yang menyempit menunjukkan trend lemah atau mendekati terjadinya reversal.
Baca juga: 3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Trend
Selain itu, apabila garis-garis MA tidak juga terurai dengan jelas setelah terjadi persilangan, sebaiknya trader tidak masuk pasar karena hal itu mengindikasikan ketidakpastian. Biasanya, harga akan cenderung bergerak sideways atau bahkan choppy; suatu kondisi yang kurang menguntungkan secara teknikal dan bisa menjebak trader untuk masuk dalam posisi perdagangan yang kurang menguntungkan.
Akhir Kata
Meskipun memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya secara akurat 100% adalah hal yang mustahil, trader bisa melakukan analisa teknikal untuk mendapatkan peluang dengan probabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam hal ini, trader bisa mencoba menggunakan indikator MA 5-8-13 untuk trading di chart 1-jam apabila memiliki kecenderungan untuk melakukan analisa jangka pendek.
Terlepas dari teknik yang telah dijelaskan, trading tak akan menuai keberhasilan apabila tidak dibarengi dengan mindset yang benar dan manajemen risiko. Untuk itu, apabila trader sudah mendapatkan setting MA terbaik di chart 1-jam, pastikan juga untuk belajar mengelola emosi trading dan mengantisipasi risiko pasar dengan manajemen yang sesuai batas toleransi.