Prinsip trading Ed Seykota bisa menjadi inspirasi para trend follower di pasar forex. Apa saja tips dari trader sukses ini?
Sosok Ed Seykota sudah tidak asing lagi di kalangan trader. Meski dikenal sebagai trader yang sukses, trader berkebangsaan Amerika Serikat ini juga sempat mengalami kegagalan di awal karirnya. Ed pun belajar strategi trend following secara otodidak agar bisa kembali mendapatkan profit. Lantas, prinsip trading seperti apa yang patut dipelajari darinya?
DI
|
Daftar Isi |
Siapa Itu Ed Seykota?
Ed Seykota adalah seorang trader kelahiran Belanda tahun 1946. Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat, dan pada 1969 menyelesaikan pendidikan di MIT.
Pertemuan Ed dengan dunia trading bermula saat ia bekerja sebagai seorang analis di perusahaan pialang. Ia mulai mengembangkan sistem trading dengan komputer. Namun, pada waktu itu sistem ini masih sangat sederhana. Ed sendiri mulai trading dengan memulai trading komoditi perak. Kala itu ia berasumsi bahwa harga perak akan naik. Sayangnya, ia justru rugi banyak.
Pantang menyerah, Ed pun mencoba mengambil posisi short (jual) pada komoditi tembaga, rekomendasi dari brokernya. Namun usaha Ed ini kembali berakhir dengan kegagalan. Ia terus-terusan mengalami kerugian hingga akhirnya semua dana tradingnya ludes. Ia tak mengerti mengapa dirinya gagal, padahal dirinya selalu mengikuti pemberitaan di pasar.
"Saya heran, mengapa harga perak jatuh lagi, saya pikir itu tidak mungkin terjadi. Saya percaya berita-berita pasar, dan itulah contoh pergerakan harga yang tidak selalu sejalan dengan prediksi," begitu kata Ed dalam wawancaranya dengan Jack Schwagger di buku Market Wizards.
Meskipun mengalami kerugian, Ed tak menyerah. Ia pun mencari tahu apa yang menyebabkan dirinya terus-terusan mengalami loss. Di tengah kebingungan itu, ia membaca tulisan Richard Donchian mengenai trend.
Dari situ Ed belajar tentang sistem trading yang mengikuti trend. Menurutnya, sistem yang mengikuti trend sangat bermanfaat sebab pasar selalu bergerak dalam trend. Tak disangka ternyata sistem trend following ini justru mendatangkan profit untuknya. Sejak itu, Ed Seykota pun memutuskan untuk menjadi trader full time.
"Saya kemudian mencoba teori itu dengan membuat program sederhana yang bisa mem-backtest teori tersebut. Sangat mengagumkan, teorinya benar-benar profitable. Meski saya tidak mengerti benar mengapa pasar demikian, tapi sejak itu saya memutuskan untuk trading for living, trading adalah pekerjaan full time saya."
Selain menjadi trader full time, Ed Seykota adalah seorang money manager. Pada awal usahanya, Ed hanya memiliki 6 klien saja. Alasannya adalah karena ia tak mau menerima sembarang orang sebagai klien. Ia hanya mau mengelola dana calon klien jika mereka mendukung metode trading jangka panjang. Ed bahkan mewawancarai kliennya terlebih dulu untuk mengetahui apakah mereka sesuai dengan kriterianya.
Gaya Trading
Ed Seykota merupakan pengguna trend following jangka panjang. Awalnya, Ed Seykota menggunakan teori 4 Week Rule dan 5-20 day Moving Averages sebagai dasar metode trend followingnya. Ia juga mengkombinasikan gaya trading trend following dengan pola-pola tertentu. Itulah sebabnya Ed selalu menyarankan trader untuk belajar mengembangkan sistem trading yang cocok dengan gaya masing-masing.
Sebagai seorang trader teknikal, Ed Seykota kurang percaya dengan analisis fundamental. Menurutnya, data fundamental kurang bisa dijadikan sebagai acuan karena pelaku pasar sudah mendiskon harga. Ed bahkan menyebutnya sebagai funny-mentals. Jika ada trader yang bisa memahami fundamental lebih awal sebelum pelaku pasar lainnya, Ed menyebutnya surprise-a-mentals.
Tips Trend Following Ala Ed Seykota
Setelah membaca tentang kisah Ed Seykota dan gaya tradingnya, Anda mungkin ingin mencoba mengaplikasikan strategi trend following saat trading di pasar forex. Tahukah Anda? ia menyusun strategi tradingnya berdasarkan buku Richard Donchian.Berikut detailnya.
1. Jangan Buka Posisi Spontan
Ada kalanya Anda ingin cepat membuka posisi secara spontan karena opini publik dan para pakar. Namun, hal ini sebetulnya kurang bijaksana. Jikapun pendapat mereka benar, maka hanya ada dua kemungkinan: Anda terlalu cepat atau justru sudah terlambat. Jika Anda terlalu cepat, bisa saja pasar berubah. Di sisi lain, jika Anda terlambat, belum tentu Anda bisa menyusul pasar.
Ketika Anda trading dengan strategi trend following, sebaiknya percaya saja dengan pola harga. Anggaplah pola harga itu adalah refleksi akurat dari fundamental yang menjadi dasar pergerakan pasar. Anda juga tak perlu terlalu serius menganalisis gejolak harga intraday yang berkaitan dengan rilis berita jangka pendek. Yakinlah bahwa pergerakan harga di akhir minggu sesuai dengan trend yang sedang berlangsung.
2. Perhatikan Volatilitas Pasar
Hindari masuk pasar saat volatilitas sedang rendah. Namun, bukan berarti kondisi ini tidak bisa dimanfaatkan untuk strategi trend following. Anda bisa menggunakan indikator untuk melihat arah pasar. Kalau bisa gunakan periode sekecil mungkin, sebab gerakan besar biasanya dimulai dari arus-arus kecil pada periode pendek.
Baca juga: Kiat Sukses Trading Dengan Volatilitas
3. Perhatikan Perbedaan Trend
Ingat, pasar selalu bergerak dalam bentuk trend. Jika Anda belum mengenal trend, itu berarti Anda belum mengenal pasar seutuhnya. Perlu diingat juga bahwa tidak semua trend serupa. Sebagai trend follower, Anda harus bisa membedakan trend mayor dengan trend minor. Ketika trend minor sudah break, bersiaplah untuk membuka posisi.
Nasehat Trading Ed Seykota
Kesuksesan Ed Seykota bukan hanya karena ia sukses menerapkan teknik trend following. Namun juga karena ia disiplin terhadap peraturan yang dibuatnya. Trader sukses ini sering membagikan nasehat trading kepada pelaku pasar lainnya. Seperti apa prinsip trading Ed Seykota?
1. Jangan Takut Cut Loss
Berani untuk cut loss merupakan salah satu prinsip trading Ed Seykota yang bisa ditiru oleh trader. Secara singkat, pengertian cut loss berarti sebuah usaha untuk mencegah terjadinya kerugian yang lebih banyak.
Kondisi ini akan sering ditemui oleh trader yang sedang belajar. Ed menyarankan trader untuk segera menutup posisi secara manual agar dana trading tidak ludes. Menurut Ed Seykota, melindungi dana trading jauh lebih penting daripada memperoleh profit itu sendiri.
Meski sudah berusaha melakukan cut loss semaksimal mungkin, akan ada masa di mana Anda loss. Jika ini terjadi, cobalah untuk menerima kekalahan dengan lapang dada. Lakukan evaluasi terhadap trading plan yang sudah dibuat. Selain itu, perkuatlah psikologi trading Anda agar tidak mudah tersulut emosi saat kondisi pasar berbeda dari harapan.
Baca juga: Belajar Mempersiapkan Mental Sebelum Trading
2. Perhatikan Risk dan Reward Ratio
Risk reward ratio berarti perbandingan target keuntungan serta kerugian yang diterima oleh trader. Faktor ini memegang peranan yang sangat penting dalam trading forex dan berhubungan dengan praktik money management. Karena itulah, selalu memperhatikan risk reward ratio menjadi salah satu prinsip trading Ed Seykota. Trader yang disiplin menerapkan risk reward ratio di setiap posisi tradingnya, biasanya memperoleh profit konsisten.
Secara singkat, risk reward ratio dapat dimengerti dengan contoh berikut. Pertama Anda harus menentukan besarnya risiko yang sanggup diterima, misalnya 50 pips. Lalu tentukan perbandingan risk dan reward, anggap saja 1:2, berarti dengan kerugian 50 pips, target jumlah keuntungan Anda adalah 100 pips.
3. Jangan Membuka Lot Besar
Membuka lot yang besar memang bisa mendatangkan keuntungan besar ketika profit. Namun perlu diingat, jika Anda mengalami loss, maka kerugian yang timbul juga sama besarnya. Hal ini sejalan dengan prinsip High Risk High Return yang ada dalam dunia trading forex. Karena itu, prinsip trading Ed Seykota adalah tidak membuka lot 'gajah' atau lot yang telalu besar.
Lebih baik menentukan lot dengan nilai yang tidak melebihi batas kerugian Anda. Sehingga ketika terjadi loss, Anda tidak sampai rugi terlalu besar. Sebagai trader, Anda harus selalu realistis dan sadar dengan kemampuan ketika memasang posisi.
4. Buat Rencana Trading
Prinsip trading Ed Seykota keempat adalah selalu disiplin dan mengikuti rencana trading yang sudah di buat. Sebagai trader, membuat rencana trading wajib hukumnya. Rencana ini biasanya berisi strategi trading apa yang akan dipakai, bagaimana pengaturan money management, dan lain sebagainya.
Baca juga: Panduan Menyusun Rencana Trading Forex
5. Tajamkan Intuisi
Prinsip trading Ed Seykota yang terakhir ini mungkin sedikit bertentangan dengan nasehat sebelumnya. Ed berpendapat bahwa intuisi serta feeling terkadang juga dibutuhkan saat trading. Menurutnya, jika Anda menemukan ada sesuatu yang tak wajar, atau pergerakan harga yang terasa aneh, tak perlu mengikuti trading plan yang sudah dibuat.
Ed Seykota sendiri mengakui bahwa dirinya terkadang tidak mengikuti rencana trading karena mengikuti intuisi. Bahkan sesekali dirinya tidak melakukan aktivitas trading sama sekali. Menurutnya, jika ia tidak fleksibel dalam menerapkan aturan trading, maka akan terjadi ledakan kerugian.
Akhir Kata
Banyak trader yang ingin sukses trading dengan trend following. Ed Seykota merupakan salah satu tokoh yang terkenal dengan kesuksesannya mengaplikasikan strategi ini. Meski dirinya bekecimpung di dunia trading komoditas, prinsip trading Ed Seykota bisa juga digunakan oleh trader forex.
Jika ingin mengikuti kiat tradingnya, selalu perhatikan volatilitas pasar, perbedaan trend, dan jangan membuka posisi secara spontan. Kenali juga cara membuat manajemen risiko yang baik untuk mengantisipasi kerugian dari pergerakan pasar yang tak menentu.
Selain trend following, ada juga metode counter trend yang memanfaatkan pembalikan harga untuk mencari peluang keuntungan. Seperti apa caranya? Anda bisa pelajari di Mengupas 3 Strategi Trading Forex Dengan Trend Reversal.