Bounty crypto bisa menjadi cara menarik untuk mendapatkan koin secara gratis. Apa saja jenis bounty crypto yang bisa Anda ikuti?
Dalam dunia cryptocurrency, ada banyak cara untuk menghasilkan keuntungan, dan salah satunya adalah melalui bounty crypto. Bounty crypto adalah sebuah program di mana peserta dapat memperoleh token atau koin secara gratis dengan menyelesaikan tugas tertentu yang diberikan oleh perusahaan.
Token atau koin kripto yang diperoleh bebas digunakan untuk trading, investasi, atau bahkan alat pembayaran. Seiring dengan semakin berkembangnya dunia cryptocurrency, semakin banyak pula proyek-proyek kripto yang menawarkan program bounty crypto sebagai salah satu cara untuk mempromosikan proyek mereka.
Beberapa jenis bounty crypto yang akan kita bahas di sini adalah:
- Mendaftar Akun: Peserta mendapatkan hadiah dengan membuka akun di exchange atau proyek kripto tertentu.
- Mengunggah Konten atau Video Campaign: Reward diberikan setelah peserta mengerjakan dan upload artikel dan/atau video promosi.
- Translation Campaign: Mengharuskan peserta untuk menerjemahkan konten.
- Twitter dan Facebook Campaign: Melibatkan aktivitas di social media seperti post, komentar, like, dan share.
- Bug Bounty: Peserta perlu mencari bug dan kelemahan dalam sistem kripto yang ditentukan.
Untuk mengetahui cara kerja dan keuntungan jenis-jenis bounty crypto di atas, simak penjelasan di bawah ini.
1. Mendaftar Akun
Jenis bounty crypto ini mengharuskan peserta untuk membuka akun di exchange kripto tertentu. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin diharuskan untuk aktif di forum-forum exchange tersebut.
Bahkan, beberapa exchange mengharuskan peserta bounty untuk mengunggah materi yang diberikan dalam jumlah dan waktu tertentu. Nantinya, peserta akan mendapatkan hadiah sesuai dengan ketentuan bounty tersebut. Hadiah yang diberikan biasanya bergantung pada tingkat keanggotaan dari masing-masing peserta. Salah satu contoh bounty crypto ini adalah promo Signature Campaign yang diselenggarakan oleh BitcoinTalk.
Baca juga: 7 Forum Bitcoin Terbaik untuk Belajar Kripto
2. Mengunggah Konten atau Video Campaign
Selain mendaftar akun, ada pula jenis bounty crypto yang mengharuskan peserta untuk mengunggah video atau menulis konten sesuai materi yang ditentukan perusahaan. Memang jenis bounty crypto ini terdengar sederhana dan mudah dilakukan, tetapi ada beberapa tantangan yang muncul dari bounty ini. Misalnya, peserta harus betul-betul memahami kondisi proyek yang menggelar bounty crypto agar bisa menyajikan konten yang baik.
Selain itu, materi yang mereka buat haruslah unik supaya bisa mendapatkan perhatian dari perusahaan. Salah satu contoh bounty crypto ini adalah promo yang diselenggarakan oleh Protokol Helios. Kala itu, Helios menawarkan hadiah sebesar 10,000 H untuk peserta bounty yang menulis artikel positif tentang Helios. Koin tersebut nantinya bisa dijual lagi untuk mendapatkan profit.
Baca juga: Kapan Saat Tepat Jual Crypto?
3. Translation Campaign
Jenis bounty crypto yang satu ini mungkin sedikit lebih unik dibandingkan lainnya. Pasalnya, para peserta akan diminta menerjemahkan konten-konten sesuai permintaan penyelenggara program. Konten yang diterjemahkan bisa berupa unggahan di situs atau whitepaper. Hal ini sangat menguntungkan peserta bounty yang memiliki pengalaman menerjemahkan dokumen.
Salah satu jenis translation campaign yang bisa dilihat adalah promo yang diadakan oleh Texochat. Saat itu, Texochat mengumumkan hadiah sebesar 400 dolar AS atau setara 5.6 juta rupiah untuk peserta bounty yang dapat menerjemahkan whitepaper perusahaan.
4. Twitter dan Facebook Campaign
Salah satu jenis bounty crypto yang paling umum ditemukan biasanya melibatkan media sosial. Umumnya, platform media sosial yang menjadi sasaran jenis bounty crypto ini adalah Twitter dan Facebook. Tugas yang diberikan bisa bermacam-macam, mulai dari post, share, reply, hingga sekedar like konten yang ditentukan oleh penyelenggara program. Untuk itu, jenis bounty crypto ini sangat cocok bagi peserta yang aktif di media sosial.
Perlu diingat, perusahaan yang menggelar bounty crypto ini biasanya menggunakan TwitterAudit untuk menghindari penggunaan akun palsu.
Exchange Indodax dari Indonesia pernah mengadakan program ini dengan tawaran hadiah berupa BUSD. Di sini, peserta diminta mengisi komentar di media sosial terkait fitur favorit mereka di Indodax.
5. Bug Bounty
Bug bounty adalah salah satu jenis bounty crypto yang cukup unik. Sesuai namanya, peserta diminta untuk mencari bug atau gangguan yang ada pada proyek kripto terkait. Jadi, jenis bounty ini mungkin cocok bagi para peserta yang memiliki keahlian dalam teknologi kripto.
Salah satu contoh perusahaan yang berpengalaman menggelar program ini adalah The Libra Foundation. Tak tanggung-tanggung, reward yang ditawarkan mencapai 10 ribu dolar AS atau setara Rp142 juta.
Baca juga: Bisakah Menggunakan Blockchain Tanpa Cryptocurrency?
Apakah Bounty Crypto Menguntungkan?
Bisa dibilang, bounty crypto menguntungkan kedua belah pihak. Bagi peserta, program-program semacam ini dapat membuka peluang untuk memperoleh pendapatan tanpa harus mendepositkan dana dan membuka posisi trading apapun.
Di saat yang sama, perusahaan yang mengadakan program bounty crypto juga akan mendapatkan promosi efektif untuk memperkenalkan proyek mereka secara lebih luas. Selain itu, jenis program seperti bug bounty juga bermanfaat untuk membantu meningkatkan keamanan aset kripto yang mereka kembangkan.
Risiko Bounty Crypto
Meskipun bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, ada beberapa risiko bounty crypto yang harus diwaspadai peserta. Salah satunya adalah risiko penipuan bounty, di mana perusahaan tidak membayar imbalan kepada peserta yang telah menyelesaikan tugas. Hal ini tentu bisa menimbulkan kerugian bagi peserta yang telah membuang waktu dan usaha untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Baca juga: 5 Kasus Penipuan Kripto Terbesar
Apakah Bounty Crypto Sama Dengan Airdrop?
Meski memiliki beberapa kemiripan, bounty crypto dan Airdrop adalah dua hal yang sangat berbeda. Perbedaan utamanya adalah jenis tugas yang harus dilakukan dan tingkat kesulitannya. Airdrop adalah mekanisme pemberian hadiah atau giveaway dengan tugas-tugas sederhana seperti like media sosial atau membuat review tentang perusahaan penyelenggara airdrop.
Sebaliknya, bounty bisa melibatkan lebih banyak tugas dalam satu proyek, seperti promosi di forum atau media sosial, membuat materi campaign, melaporkan bug, dan meningkatkan framework aset kripto. Tugas-tugas ini dapat dilakukan dalam suatu program terstruktur selama campaign berlangsung; tidak seperti Airdrop yang dihitung untuk sekali pengerjaan tugas. Untuk itu, bounty crypto seringkali lebih menantang dan kompleks, serta memerlukan waktu dan usaha ekstra untuk menyelesaikannya.
Untuk memahami lebih jelas perbedaan bounty crypto dan Airdrop, cek juga tabel perbedaan di bawah ini.
Bounty Crypto | Airdrop | |
Pengertian | Pemberian reward dalam bentuk crypto | Giveaway dalam bentuk crypto |
Bentuk Tugas | Lebih rumit (melporkan bug, menerjemahkan, dll) | Lebih sederhana (share, like, komentar) |
Waktu yang Dibutuhkan | Memerlukan waktu lebih lama | Dapat diselesaikan dalam sekali jalan |
Akhir Kata
Pada akhirnya, program crypto bounty adalah bagian dari strategi pemasaran yang efektif untuk membantu perusahaan kripto rintisan dalam mempromosikan proyek mereka. Dengan memberikan hadiah kepada individu yang berhasil menyelesaikan tugas-tugas tertentu, perusahaan dapat menarik perhatian dan minat banyak orang untuk berinvestasi dalam proyek aset kripto tersebut. Sebaliknya, peserta juga mendapat keuntungan dari reward yang bisa diraih secara cuma-cuma karena mereka hanya perlu bermodalkan waktu dan usaha untuk menyelesaikan tugas. Bahkan, mereka yang aktif berpartisipasi dalam program crypto bounty dapat mengumpulkan hadiahnya untuk berinvestasi di pasar kripto.
Crypto bounty bisa menjadi sarana yang menarik untuk memudahkan peserta memulai investasi crypto. Meskipun begitu, Anda harus tetap hati-hati saat berinvestasi supaya tak terjebak bubble crypto.