Berbagai macam modus pencurian Bitcoin mengincar investor. Bagaimana cara pencuri cyber mengincar uang kripto dan bagaimana cara mencegahnya?
Mekipun dinggap aman karena dibangun di atas teknologi Blockchain, ternyata Bitcoin bisa menjadi sasaran pencurian cyber. Modus peretasan Bitcoin yang bermacam-macam, membuat banyak pengguna khawatir kehilangan aset Kripto mereka. Apalagi para pengguna yang kehilangan Bitcoin tidak bisa berbuat apapun. Karena transaksi di Blockchain yang bersifat irreversible. Artinya, transaksi yang sudah dikonfirmasi tidak bisa dibatalkan.
Selain itu, transaksi di Blockchain juga bersifat anonim, sehingga identitas pemilik Wallet akan sukar diketahui. Sebenarnya, bagaimana modus peretasan Bitcoin yang sering digunakan percuri cyber dan bagaimana cara mencegahnya?
DI
|
Daftar Isi |
Macam-Macam Cara Peretas Mencuri Bitcoin
Saat ini, salah satu cara yang dianggap paling ideal untuk menyimpan Bitcoin adalah menggunakan Wallet online. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol informasi penyimpanan aset kipto mereka, seperti login, kata sandi, alamat pengiriman, hingga detail kartu kredit. Sayangnya, Wallet tak sepenuhnya aman dari ancaman peretas. Bagaimana cara pencuri cyber meretas dana Bitcoin Anda?
-
Melalui Private Key: Salah satu modus pencurian Bitcoin yang paling umum adalah melalui Private Key. Namun, banyak kasus pencurian Private Key yang justru dilakukan oleh orang dalam.
-
Keylogger: Keystroke Logger atau Keylogger, merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk melacak tombol-tombol yang ditekan pada keyboard. Tujuannya adalah memperoleh nomor penting, kata sandi, serta data pribadi lainnya.
-
Wallet Palsu: Wallet palsu memiliki tampilan menyerupai yang asli. Sebetulnya, aplikasi palsu semacam ini sudah dicekal oleh pihak store. Namun para peretas masih rutin mengunggahnya.
- Malware dan Phishing: Meski sedikit berbeda, keduanya memiliki tujuan serupa, yakni mendapatkan data korban sehingga para pencuri cyber bisa meretas akun Wallet online mereka.
-
Melalui Penggalangan Dana: Modus peretasan Bitcoin ini umumnya dilakukan ketika sebuah perusahaan mengadakan penggalangan dana dalam bentuk Initial Coin Offering (ICO).
Cara Meminimalisir Risiko
Meski banyak bahaya mengintai, Wallet tetap menjadi pilihan terpopuler untuk menyimpan aset kripto. Hal yang terpenting adalah mencari cara mengamankan Wallet Bitcoin agar tak menjadi korban peretasan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Cek Reputasi Penyedia Wallet
Cara mengamankan Wallet Bitcoin yang pertama adalah memastikan layanan yang digunakan aman dan terpercaya. Percuma saja melakukan berbagai macam tindakan pengamanan jika layanan yang digunakan kurang bisa diandalkan.
Saat ini ada banyak layanan penyedia Wallet online yang bisa digunakan. Ada baiknya untuk memastikan reputasi mereka sebelum menggunakan jasa penyimpanannya. Pastikan layanan ini aktif dan terpercaya. Salah satu cara memastikannya adalah mencari informasi di forum-forum online. Lihat bagaimana review pengguna lain, lalu jadikan pertimbangan. Jangan ragu untuk bertanya kepada sesama investor.
Jangan lupa untuk mengunjungi situs resmi Wallet tersebut, untuk memastikan bahwa Wallet ini bukanlah aplikasi palsu. Pastikan link di Store sama dengan situs resminya. Jika sudah menemukan Wallet yang terpercaya, lebih baik jangan bergonta-ganti aplikasi. Pastikan hanya berlangganan di aplikasi yang paling berpengalaman.
Baca juga: Cara Memilih Bitcoin Wallet Yang Aman Dan Terpercaya
2. Gunakan Anti Virus
Menggunakkan anti virus merupakan salah satu cara mencegah modus peretasan Bitcoin melalui Phishing dan malware. Seringkali, peretas memasang malware seperti Keylogger untuk mendapatkan data para korban. Jadi, pastikan anti virus yang digunakan selalu on dan update secara berkala.
Hindari download dan install aplikasi yang mencurigakan. Apabila perangkat yang digunakan melambat, segera scan menggunakan anti virus. Yang paling penting, jangan menggunakan perangkat umum seperti komputer warnet untuk mengakses Wallet Bitcoin.
Selain itu, jangan lupa untuk memperbaharui perangkat lunak agar sistem keamanannya tetap terjaga. Software yang tidak diperbarui bisa menjadi sasaran empuk para peretas. Selain itu, perangkat lunak versi terbaru umumnya sudah diperbaiki sehingga meminimalisir permasalahan yang timbul di kemudian hari.
Baca juga: 5 Kasus Penipuan Kripto Terbesar
Berhati-hatilah dengan lampiran email berupa file .exe atau .pdf. Sebab file ini sering kali menjadi sasaran untuk menyematkan malware. Tak jarang hal ini juga melalui situs jahat untuk menginstal perangkat lunak atau membagikan aplikasi yang diunggah di beberapa komunitas Bitcoin. Hati-hati lah sebelum klik link yang ada di berbagai situs.
3. Multi-Signature
Untuk mengatasi modus peretasan Bitcoin, investor bisa menggunakan sistem multi-signature. Pada dasarnya, konsep ini menggunakan persetujuan dari sejumlah orang agar transaksi Bitcoin bisa berjalan. Contohnya, jika seorang pengguna ingin membeli atau mengirim Bitcoin, maka mereka harus meminta persetujuan orang lain di dalam grup agar transaksi ini dapat dilakukan. Beberapa web Wallet kini sudah menyediakan sistem Multi-signature yang menjamin keamanan penggunanya.
4. Enkripsi dan Back-up Wallet Anda
Cara mengamankan Wallet Bitcoin yang lainnya adalah dengan membuat cadangan dompet. Jika disimpan di tempat yang aman, melakukan pencadangan bisa melindungi dari kerusakan komputer dan faktor human error. Selain itu, Back-up dompet Bitcoin juga memungkinkan pengguna mendapatkan kembali aset kripto jika ponsel atau komputer hilang dicuri. Sebaiknya, lakukan Back-up secara berkala untuk memastikan semua perubahan alamat Bitcoin tercatat.
Baca juga: 7 Aplikasi Bitcoin Terbaik Di Android
Selain pencadangan, jangan lupa untuk mengenkripsi Wallet atau ponsel demi mencegah pencurian. Sebaiknya gunakan kata sandi yang kuat, misalnya kata sandi yang terdiri dari campuran huruf, angka, dan tanda baca dengan panjang setidaknya 16 karakter. Namun, jangan sampai lupa dengan sandi sendiri.
5. Wallet Offline untuk Penyimpanan
Cara lain untuk menghindari modus peretasan Bitcoin adalah dengan menggunakan Cold Wallet atau dompet offline. Pada dasarnya, Wallet offline ini tidak terhubung ke internet sehingga mengurangi risiko peretasan. Dompet ini bisa menyimpan alamat pengguna dan kunci pribadi. Namun, Cold Wallet juga dilengkapi dengan perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya melihat portofolio aset tanpa membahayakan password.
Salah satu cara paling aman untuk menyimpan aset kripto secara offline adalah dengan menggunakan Paper Wallet. Dompet ini dihasilkan oleh situs-situs web tertentu, dimana situs ini menghasilkan kunci publik dan kunci pribadi yang bisa dicetak di selembar kertas. Cara ini cocok untuk Anda yang gemar menabung kripto, sebab keamanan aset akan lebih terjaga. Namun, pengguna harus berhati-hati dalam menjaga kertas tersebut agar tidak rusak maupun hilang.
Akhir Kata
Sebagai salah satu aset kripto terpopuler, Bitcoin sering menjadi sasaran pencurian. Modus peretasan Bitcoin bermacam-macam, mulai dari Phishing, menyusupkan malware, Wallet palsu, hingga memasang keylogger di perangkat korban. Namun, pemilik aset Bitcoin bisa melakukan upaya pencegahan demi melindungi aset kripto. Beberapa contohnya adalah dengan menggunakan sistem multi-signature, memastikan reputasi jasa Wallet yang digunakan, enkripsi Wallet, hingga menggunakan Wallet offline. Hal yang terpenting adalah selalu berhati-hati dan jangan lupa melakukan back-up Wallet secara berkala agar aset Bitcoin yang dimiliki selalu aman.
Selain dalam hal penyimpanan, memastikan keamanan Bitcoin juga bersangkutan dengan proses tradingnya. Untuk panduan lengkapnya, Anda bisa berkunjung ke Cara Aman Trading Bitcoin untuk Pemula.