Data PMI Inggris terbaru mencerminkan kinerja yang lebih baik daripada perkiraan. Sementara itu, aktivitas bisnis Zona Euro mengalami kontraksi berkelanjutan.
Data Purchasing Managers' Index (PMI) Inggris pada sektor manufaktur dan jasa yang dirilis hari ini (24/Januari) kompak membaik.
S&P Global/CIPS melaporkan PMI Manufaktur Inggris naik signifikan dari 46.2 ke 47.3, lebih baik daripada perkiraan 46.7. PMI Jasa juga pulih dari 53.4 menjadi 53.8. Sebelumnya, konsensus justru mengantisipasi penurunan ke 53.2.
PMI Composite Inggris pun meningkat dari 52.1 ke 52.5 pada laporan preliminer Januari. Ini juga lebih tinggi daripada perkiraan konsensus sebesar 52.2 saja.
Baca Juga:Kumpulan Berita Terbaru dari Berbagai Broker
Rate Cut BoE Lebih Lambat, Pound Menanjak
Serangkaian data PMI Inggris Raya mendongkrak harapan terhadap suku bunga Bank of England (BoE). Pasar memperkirakan BoE dapat mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama.
Francesco Peso, ahli strategi forex dari Bank ING mengatakan:
"PMI Inggris saat ini tampak menggembirakan... Data inflasi ditambah data PMI Inggris yang membaik mungkin dapat mengimbangi anjloknya retail sales Inggris bulan Desember."
Mayoritas trader dan investor saat ini memprediksi BoE akan memulai rate cut pada pertengahan tahun sehingga kemungkinan tidak ada sinyal dovish pada rapat kebijakan minggu depan.
Sementara itu, para pelaku pasar memperkirakan ECB dan The Fed setidaknya sudah melakukan satu kali pemotongan suku bunga pada Juni.
Alhasil, nilai tukar Pound sterling menguat, terutama terhadap Euro dan Dolar AS. Pasangan mata uang GBP/USD melesat lebih dari 0.5% ke 1.2774 selama perdagangan hari ini.
Di sisi lain, EUR/GBP ambles ke 0.85350—level terendah sejak Desember tahun lalu. Berkebalikan dengan Inggris, laporan preliminer PMI Zona Euro versi HCOB memang menunjukkan kinerja yang mengecewakan.