Gejolak pasar pasca pengumuman The Fed dan BoJ mulai reda. Dolar masih bullish sementara Bitcoin dan emas mulai mencari celah pemulihan.
Selamat pagi, para pencari profit! Pasar kemarin diombang-ambingkan oleh sejumlah pengumuman bank sentral. The Fed dan BoJ menjadi dua aktor utama setelah sukses melambungkan Dolar di sesi Asia lalu menghempaskannya turun di sesi Eropa.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
USD/CAD merespon pernyataan hawkish The Fed dengan reli di sekitar 1.35. Di saat yang sama, Dolar Kanada ditopang oleh kenaikan harga minyak dunia.
Fundamental
- USD/CAD masih diperdagangkan bullish di 1.3540 pagi ini (23/September).
- Kenaikan harga minyak membantu CAD terkoreksi dari level terendah 2 tahun.
- Lonjakan minyak terjadi setelah permintaan dari China meningkat. Sebagai informasi, China merupakan salah satu importir minyak terbesar dunia.
- Trader USD/CAD akan menanti rilis data penjualan ritel Kanada untuk bulan Juli yang akan diumumkan hari ini.
Teknikal
- USD/CAD telah menembus level tertinggi November 2020 (1.3371) menyusul keputusan suku bunga The Fed.
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, David Song, USD/CAD berpotensi menguji titik tertinggi Juli 2020 (1.3646).
- USD/CAD dapat mempertahankan trend bullish selama indikator RSI belum turun dari area 70 dan harga ditutup di atas 1.3540 (retracement 23.6%).
- Kegagalan harga mengkonfirmasi pergerakan di atas 1.3540 dan pergerakan turun RSI akan memicu pembalikan USD/CAD.
Kripto
Bitcoin bergerak ke zona positif setelah kembali diperdagangkan di atas level $19,000. Namun, investor masih perlu mewaspadai indeks Fear & Greed yang belum menunjukkan pemulihan.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin jatuh dari 22/100 ke angka 20/100, semakin menenggelamkan BTC di zona Extreme Fear.
- Namun, total market cap kripto secara global mengalami kenaikan sebesar 4.56% dan saat ini mencapai $940 miliar.
- Sentimen bullish datang dari orang yang sangat berpengaruh dalam Bitcoin, Michael Saylor. Ia menyatakan bahwa BTC akan stabil di kisaran $20,000 dan kembali ke level $60,000 dalam waktu 4 tahun.
- Sentimen bullish juga didukung oleh terjadinya event Vasil Hard Fork Cardano (ADA).
Teknikal
- Bitcoin kembali diperdagangkan di atas level $19,000, tumbuh 4.52% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menghindari level Pivot $19,105 dan menargetkan penutupan di zona R1 ($19,832) guna mempertahankan mementum bullish.
- Untuk memicu reli lanjutan, Bitcoin setidaknya perlu menguji level R2 di kisaran harga $20,252.
- Jika Bitcoin justru di tutup di bawah area Pivot, ada potensi koreksi ke level S1 di harga $18,685.
Emas
Struktur bullish Indeks Dolar melemah akibat intervensi Bank of Japan di pasar mata uang. Kekhawatiran bank-bank sentral terhadap resesi semakin terlihat, meski fokus utama masih untuk menurunkan inflasi. Selain itu, konflik Rusia-Ukraina kian memanas menjelang referendum beberapa wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia.
Fundamental
- Indeks Dolar sempat melemah tajam dari level tertinggi 111.81 ke 110.47 akibat intervensi Bank of Japan (BoJ) di pasar mata uang. Saat ini, Indeks berada di level 111.12 dengan kekuatan bullish yang masih rentan.
- Yield obligasi 10-tahunan AS melonjak hingga 3.712. Hal ini menahan pelemahan Indeks Dolar dan membatasi upaya rebound emas.
- Bank-bank sentral dunia masih fokus pada inflasi meskipun kekhawatiran terhadap resesi semakin terlihat.
- Di sisi lain, harga emas didukung oleh sikap hati-hati investor menjelang pelaksanaan referendum beberapa wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia.
Teknikal
- Pada chart H1, XAU/USD berada di sekitar area support $1672 setelah menguji resistance di $1685.
- Apabila XAU/USD membentuk pola candlestick bullish yang valid di sekitar area support, maka harga berpotensi kembali menuju area $1685.
- Namun jika XAU/USD bergerak bearish dan bertahan di bawah area $1663, maka harga berpotensi menguji support selanjutnya di $1649.
- Berdasarkan data di atas, analis kontributor FXStreet berpendapat jika XAU/USD masih akan mencoba naik dan berpotensi menguji resistance terdekat di $1685.
Saham
Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 kompak melemah. Sementara itu, pasar domestik masih merespons positif keputusan BI untuk menaikkan suku bunga.
Saham AS
- Imbas hasil obligasi AS terus mengalami kenaikan dan akhirnya menembus 4.10%, level terbaik sejak 2007.
- Sebagai akibatnya, indeks saham AS kompak melemah dan menyentuh level terendah sejak bulan Juli.
- Di sesi penutupan kemarin, Dow Jones terperosok 0.36%, S&P 500 mundur 0.85%, dan NASDAQ melemah hingga 1.17%.
- Sembilan dari sebelas sektor S&P 500 merosot, dipimpin oleh sektor konsumen, finansial, dan industrial.
- Sementara itu, saham teknologi dengan penurunan terbesar adalah AMD.
- Kenaikan suku bunga AS berisiko mempengaruhi arus penghasilan di sektor teknologi, sehingga memicu aksi jual yang menyeret turun NASDAQ.
- Fokus pasar setelah ini akan beralih pada pidato Jerome Powell.
Saham Indonesia
- Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4.25%.
- Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya, mengatakan bahwa pasar domestik masih merespons positif kabar tersebut pada perdagangan hari ini.
- Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0.43% ke level 7218.
- Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, memprediksi bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke sekitar level 7250 hingga 7300.
- Sejumlah saham yang dapat diperhatikan hari ini adalah BCAP, BULL, MDKA, PGAS, BRPT, dan INDY.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.