Menteri dan Wakil Menteri Keuangan Jepang memperingatkan bahwa otoritas Jepang bisa mengambil tindakan di pasar forex demi menghentikan pelemahan Yen.
Setelah rilis data inflasi Amerika Serikat kemarin, nilai tukar Yen jatuh secara masif terhadap Dolar AS. Pasangan mata uang USD/JPY kembali menembus ambang 150 setelah November tahun lalu.
Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Urusan Luar Negeri, mengatakan bahwa Jepang dapat mengambil tindakan yang sesuai di pasar forex jika memang diperlukan. Ia menegaskan urgensi pengendalian kurs Yen, meski tidak secara gamblang menyatakan akan mengambil langkah intervensi.
Dalam sebuah wawancara di kantor Kementerian Keuangan Jepang, Kanda menyampaikan:
"Fluktuasi mata uang akhir-akhir ini terjadi sangat cepat. Kurs Yen sudah melemah hampir ¥10 hanya dalam satu bulan lebih. Pergerakan secepat ini tidak bagus untuk perekonomian... Kami tidak mengincar tingkat nilai tukar mata uang tertentu. Sebaliknya, kami secara komprehensif mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kecepatan pergerakan dan kesenjangan dengan nilai fundamental."
Selang beberapa jam kemudian, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan hal yang sama. Suzuki mengungkapkan bahwa otoritas Jepang selalu memantau pasar untuk merespons perubahan dengan cepat.
"Pasar valas seharusnya bergerak secara stabil untuk mencerminkan nilai fundamental. Volatilitas berlebihan adalah sesuatu yang ingin kami hindari. Itu adalah sikap dasar kami... Kami selalu memantau pasar tanpa henti dan akan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi fluktuasi di luar batas," ucap Suzuki.
Peringatan keras dari Kanda dan Suzuki berhasil mengerem penurunan Yen Jepang dalam jangka pendek. Selama perdagangan hari ini (14/Februari), pasangan mata uang USD/JPY terhambat di 150.80-an.
Baca Juga:Informasi Terbaru Seputar Broker
Prospek Suku Bunga BoJ dan The Fed Terpaut Jauh
Pengaruh peringatan otoritas Jepang terhadap nilai tukar Yen saat ini memang cukup efektif. Namun, selisih ekspektasi suku bunga Bank of Japan (BoJ) dengan The Fed dapat memicu pelemahan Yen kembali.
Para pelaku pasar saat ini memperkirakan Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga pada Mei atau Juni. Sementara itu, BoJ mungkin akan menaikkan suku bunga dari -0.1% menjadi 0.0% pada Maret atau April, tetapi tidak ada kenaikan lebih lanjut.