Di tengah tingginya kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi, konflik geopolitik kembali terdeteksi. Dolar tampak melemah, tetapi emas melaju naik.
Selamat pagi, para pencari profit! Trend konsolidasi di pasar forex dan emas tampaknya akan segera berakhir. Dolar kembali beranjak melemah, sementara kripto dan emas cenderung bullish. Saham-saham AS pun ditutup menguat meski ada ketegangan baru yang berpotensi memicu konflik geopolitik.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Pemulihan harga minyak dan memanasnya ketegangan geopolitik mendorong USD/CAD bearish ke level 1.3500-an.
Fundamental
- Minyak mentah WTI mencetak kenaikan 1.08% di angka $72.35.
- Ketegangan geopolitik memanas setelah AS berencana memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia dan China gegara penyebaran drone Rusia di Ukraina. Selain itu, ada pula dugaan pelanggaran HAM dan dukungan Beijing atas dugaan penangkapan ikan ilegal di lautan Pasifik.
- Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa resesi ekonomi sudah tak terhindarkan.
- Data Klaim Pengangguran AS bertambah dari 226 ribu menjadi 230 ribu, sesuai dengan konsensus pasar.
- Ke depan, fokus trader akan tertuju pada rilis preliminer Indeks Sentimen Konsumen AS versi UoM yang diprediksi melemah dari 56.8 ke 53.3.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan Anil Pachal dari FXStreet, USD/CAD bergerak bearish di sekitar 1.3600 setelah terbentuk bearish Doji.
- Namun, sinyal bullish indikator MACD dan DMA 50 (1.3560) masih mengkonfirmasi trend naik untuk ke depannya.
- Buyer USD/CAD bisa mempertahankan sentimen bullish selama harga tidak turun di bawah garis support 1.3430.
- Meskipun demikian, untuk benar-benar bullish, USD/CAD harus melewati level 1.3850 dan 1.3900.
- Jika USD/CAD turun dan menembus garis support DMA 50, maka level retracement Fibonacci 38.2% dari kenaikan Agustus-Oktober (1.3500) akan menjadi level kunci berikutnya.
Kripto
Bitcoin kembali bangkit ke level $17,000 setelah sentimen negatif para investor terhadap kebijakan The Fed sedikit mereda. Secara teknikal, BTC masih perlu konfirmasi lanjutan untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin naik 1 poin ke angka 26/100, sehingga sentimen BTC bergeser dari "extreme fear" ke zona "fear".
- Total market cap kripto global mencapai $859 miliar, naik 2.43% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Kekhawatiran investor atas langkah hawkish The Fed untuk minggu depan mulai mereda. Hal ini menjadi angin segar untuk Indeks NASDAQ dan pasar kripto secara luas.
- Para investor tengah mengamati Indeks Dolar AS dengan cermat sebagai acuan pergerakan kripto dalam waktu dekat.
Teknikal
- Bitcoin saat ini bergerak di area $17,200, mengalami penurunan sebesar 2.48% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menghindari area Pivot $17,108. menembus level (R1) $17,461, serta menguji area resistance $17,500 untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Jika berhasil menembus R1, Bitcoin berpotensi reli hingga level R2 $17,675.
- Namun apabila harga Bitcoin justru jatuh ke bawah level S1 $16,894, ada potensi BTC akan terkoreksi hingga ke area (S2) $16,541.
Emas
Yield obligasi 10-tahunan AS pulih dari level terendah sebelumnya, namun Indeks Dolar masih bergerak melemah. Berita terkait resesi dan konlik geopolitik bisa memicu pergolakan emas dalam jangka pendek.
Fundamental
- Indeks Dolar ditutup melemah dua hari beruntun meskipun yield obligasi 10-tahunan AS pulih ke 3.463%.
- Penurunan Dolar kemungkinan disebabkan oleh kontradiksi antara kondisi data ekonomi AS terbaru dan pernyataan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.
- Mantan Ketua The Fed tersebut menyatakan bahwa resesi tidak dapat dihindari. Ia juga enggan mengatakan apakah posisi Dolar terhadap mata uang lain saat ini telah mencapai puncaknya.
- Sementara itu, kebijakan China terkait penanganan COVID semakin dilonggarkan. Perdana Menteri China, Li Keqiang, juga menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Yuan.
- Ketegangan geopolitik yang masih membayangi bersumber dari ancaman nuklir Rusia dan pengesahan RUU bantuan senjata AS untuk Taiwan.
Teknikal
- XAU/USD tengah membentuk pola Rising Wedge pada chart H4, namun indikator RSI dan MACD masih menunjukkan sinyal bullish yang kuat tanpa indikasi overbought.
- Menurut analis FXStreet, Anil Panchal, XAU/USD berpotensi menguji level $1800 dan $1810 dengan target berikutnya di level tertinggi bulan Januari ($1858).
- Meski demikian, konvergensi EMA 50 dengan garis bawah pola Rising Wedge di sekitar $1777, bisa menjadi support krusial bagi XAU/USD.
- Bila area support tersebut ditembus, maka XAU/USD berisiko turun mendekati support selanjutnya di sekitar $1730.
Saham
Dari pasar AS, 3 indeks saham mayor menguat meski sektor energi masih menjadi beban. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat hari ini.
Saham AS
- Pada akhir sesi perdagangan kemarin, NASDAQ 100 menguat 1.13% ke 11,082.
- Sejumlah emiten NASDAQ yang dilaporkan menguat adalah Apple, Nvidia, dan Amazon.
- Tak jauh berbeda, indeks Dow Jones naik 0.55% ke 33,781, dan S&P 500 menguat 0.75% ke 3963.
- Akan tetapi, sektor energi tergelincir meski saham Exxon menguat tipis 0.7%. Perusahan tersebut mengumumkan akan memperluas program repurchase saham senilai $30 miliar.
Saham Indonesia
- IHSG melemah 0.21% ke 6804 pada penutupan Kamis kemarin.
- Analis Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, memproyeksikan IHSG rebound di rentang 6650-6850 pada akhir pekan ini.
- Salah satu hal yang dianggap mendukung penguatan IHSG adalah pelonggaran lebih lanjut dari kebijakan COVID-19.
- Sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan hari ini adalah BMRI, KLBF, PGAS, WIKA, AKRA, dan TBIG.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.