AUD/JPY melonjak ke dekat level 102.00 di tengah sikap hawkish RBA jelang keputusan kebijakan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | Pound Sterling mengalami konsolidasi karena hari libur, fokus pada kebijakan BoE, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | USD/JPY merayap lebih tinggi ke level 153.70 di tengah penguatan dolar AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | EUR/USD dapat mempertahankan kendali level 1.0750, sebagai support, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | EUR/USD diprediksi turun dan menguji support di sekitar level 1.0615 sebelum terkoreksi naik hingga level 1.1175, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Konfirmasi bullish EUR/USD bisa diperkuat oleh rebound dari pola "Wolfe Wave", sinyal RSI yang menyentuh garis support, dan kenaikan di atas resistance 1.0845, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Waspadai penurunan di bawah 1.0405, karena ini mengindikasikan pelemahan lebih lanjut pada EUR/USD, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Serupa dengan Euro, Pound Inggris berpotensi turun ke support 1.2275 sebelum rebound. Area 1.3075 menjadi target kenaikan terdekat, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Penembusan di bawah 1.2045 akan mengkonfirmasi trend penurunan GBP/USD, sementara penguatan di atas 1.2965 memvalidasi trend bullish, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Dolar Australia berpotensi turun lagi di bawah 0.6135 apabila gagal menguji resistance di 0.6575, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Resistance kunci AUD/USD terlihat di level 0.6845, sedangkan support kunci ada di 0.6265, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Koreksi bearish USD/JPY kemungkinan berlanjut hingga 152.75, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Trend turun USD/JPY akan terkonfirmasi lebih jauh apabila harga turun di bawah 151.65, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Apabila USD/JPY rebound dan menembus 158.75, harga berpotensi melanjutkan penguatan ke 168.25, 14 jam lalu, #Forex Teknikal | Setelah diterpa aksi jual, Bitcoin melonjak lebih dari 6% pada Jumat pekan lalu, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal | BTC/USD saat ini masih bertahan di $63,971, menunggu katalis berikutnya untuk menguat lebih lanjut, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental | Mengikuti sentimen bullish Bitcoin, DOGE menjadi Altcoin paling menonjol setelah mencetak kenaikan 4 hari berturut-turut dan diperdagangkan di level $0.1616, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal | Sejumlah investor kripto meyakini jika kenaikan DOGE berkaitan dengan supersiklus meme coin yang tengah berlangsung saat ini, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental | Menurut Alex Carchidi dari The Motley Fool, halving Bitcoin terbaru telah memantik supersiklus meme coin karena para buyer BTC akan mencari target likuiditas baru begitu momentum kripto tersebut memudar, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental | PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah melaporkan kinerja kuartal I-2024 dengan perolehan pendapatan usaha Rp818.87 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT United Tractors Tbk (UNTR) -6.47%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) -1.04%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -0.81%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia | IHSG dibuka melemah 0.04% pagi ini (6/Mei) ke 7,131, 16 jam lalu, #Saham Indonesia | Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) amblas setelah gembok suspensi dibuka oleh BEI hari ini, turun 6.84% ke level Rp9,200, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Risiko Resesi Global Mencuat, Dolar AS Menguat

Crypholic 30 Jun 2022
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #dolar #dolar-as #resesi
Dolar AS menguat signifikan karena didukung oleh sentimen penghindaran risiko. Saat ini, investor tengah mengkhawatirkan risiko resesi global.

Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan pada kisaran 105.12 atau menguat 0.03 persen secara harian pada Kamis (30/Juni) pagi. Tangguhnya greenback sebagian besar didukung oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah ancaman resesi global.

Sebagai informasi, rilis data Keyakinan Konsumen AS terbaru menunjukkan kemerosotan hingga di 98.7. Patokan optimisme untuk data tersebut ada di level 100, sehingga pencapaian di bawah 100 mencerminkan sikap pesimisme. Kondisi suram semakin diperburuk oleh data bulan sebelumnya yang direvisi turun dari 106.4 menjadi 103.2.

Memburuknya tingkat kepercayaan konsumen AS bisa menjadi sinyal dini resesi di bulan-bulan mendatang. Di satu sisi, perlambatan ekonomi akan menghambat langkah The Fed melakukan rate hike dan menahan reli Dolar. Namun di sisi lain, kegelisahan pasar membuat sentimen risiko memudar dan memilih Dolar sebagai safe haven. Pertimbangan-pertimbangan tersebut membuat penguatan Dolar saat ini diliputi ketidakpastian.

Risiko Resesi Tak Hanya Membayangi The Fed

Terlepas dari risiko resesi terhadap pergerakan Dolar AS, The Fed bukanlah satu-satunya bank sentral yang prospek kenaikan suku bunganya terpengaruh oleh kekhawatiran pasar. ECB selaku bank sentral Eropa juga rentan terdampak oleh ancaman resesi, meski baru-baru ini menyatakan siap menaikkan suku bunga. Alhasil, pair EUR/USD pun rontok dari kisaran 1.06 menjadi 1.05.

Bank Sentral Eropa (ECB) telah berulang kali mengatakan rencana kenaikan suku bunga kemungkinan besar akan dilakukan pada bulan Juli dan September. Namun, pidato terbaru dari Christine Lagarde justru membuat pasar gamang. Pasalnya, Presiden ECB tersebut tidak memberikan petunjuk apapun perihal rencana rate hike ECB. Malahan, ia menegaskan jika kebijakan bank sentral selanjutnya akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi kawasan terkini.

"... Kami menyakini sikap ECB ke depannya tetap akan lebih dovish dibanding bank sentral negara maju lainnya (G10) hingga mereka menyelesaikan masalah fragmentasi," kata Athanasios Vamvakidis, Kepala Strategi Forex Global di Bank of America Merrill Lynch.

Menurut Vamvakidis, Euro tahun ini akan berada pada kisaran 1.05 dan baru akan menguat ke 1.13 di tahun 2023. Sementara di tahun 2024, Euro ia proyeksikan dapat mencapai kisaran 1.20.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
AUD/JPY melonjak ke dekat level 102.00 di tengah sikap hawkish RBA jelang keputusan kebijakan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

Pound Sterling mengalami konsolidasi karena hari libur, fokus pada kebijakan BoE, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/JPY merayap lebih tinggi ke level 153.70 di tengah penguatan dolar AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD dapat mempertahankan kendali level 1.0750, sebagai support, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD diprediksi turun dan menguji support di sekitar level 1.0615 sebelum terkoreksi naik hingga level 1.1175, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Konfirmasi bullish EUR/USD bisa diperkuat oleh rebound dari pola "Wolfe Wave", sinyal RSI yang menyentuh garis support, dan kenaikan di atas resistance 1.0845, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Waspadai penurunan di bawah 1.0405, karena ini mengindikasikan pelemahan lebih lanjut pada EUR/USD, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Serupa dengan Euro, Pound Inggris berpotensi turun ke support 1.2275 sebelum rebound. Area 1.3075 menjadi target kenaikan terdekat, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Penembusan di bawah 1.2045 akan mengkonfirmasi trend penurunan GBP/USD, sementara penguatan di atas 1.2965 memvalidasi trend bullish, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar Australia berpotensi turun lagi di bawah 0.6135 apabila gagal menguji resistance di 0.6575, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Resistance kunci AUD/USD terlihat di level 0.6845, sedangkan support kunci ada di 0.6265, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Koreksi bearish USD/JPY kemungkinan berlanjut hingga 152.75, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Trend turun USD/JPY akan terkonfirmasi lebih jauh apabila harga turun di bawah 151.65, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Apabila USD/JPY rebound dan menembus 158.75, harga berpotensi melanjutkan penguatan ke 168.25, 14 jam lalu, #Forex Teknikal

Setelah diterpa aksi jual, Bitcoin melonjak lebih dari 6% pada Jumat pekan lalu, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal

BTC/USD saat ini masih bertahan di $63,971, menunggu katalis berikutnya untuk menguat lebih lanjut, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental

Mengikuti sentimen bullish Bitcoin, DOGE menjadi Altcoin paling menonjol setelah mencetak kenaikan 4 hari berturut-turut dan diperdagangkan di level $0.1616, 14 jam lalu, #Kripto Teknikal

Sejumlah investor kripto meyakini jika kenaikan DOGE berkaitan dengan supersiklus meme coin yang tengah berlangsung saat ini, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental

Menurut Alex Carchidi dari The Motley Fool, halving Bitcoin terbaru telah memantik supersiklus meme coin karena para buyer BTC akan mencari target likuiditas baru begitu momentum kripto tersebut memudar, 14 jam lalu, #Kripto Fundamental

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah melaporkan kinerja kuartal I-2024 dengan perolehan pendapatan usaha Rp818.87 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT United Tractors Tbk (UNTR) -6.47%, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) -1.04%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -0.81%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka melemah 0.04% pagi ini (6/Mei) ke 7,131, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) amblas setelah gembok suspensi dibuka oleh BEI hari ini, turun 6.84% ke level Rp9,200, 16 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar[2]
Marta | 30 Jun 2022

Kenapa inflasi dan buruknya data ekonomi Amerika malah bikin dollar menguat? Kenapa investor masih lebih memilih dolar daripada investasi lainnya? Bingung gue

Aisha | 3 Jul 2022

Dolar AS terkenal sebagai mata uang "safe haven". Itu artinya, investor cenderung memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk dolar AS ketika terjadi gejolak keuangan atau krisis ekonomi. Dan ini berlaku baik saat negara lain yang mengalami krisis, maupun AS sendiri yang mengalami krisis.

Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa seburuk-buruknya kondisi AS sekarang, masih banyak negara lain yang bernasib lebih buruk. Alhasil, orang-orang dari negara-negara lain itu memilih untuk menyimpan uang mereka dalam dolar AS daripada mata uangnya sendiri.

Kenapa bukan dibelikan aset investasi lain? Masalahnya, dalam kondisi menjelang krisis, "cash is king" (uang tunai adalah raja). Pertanyaannya, uang tunai apa yang paling aman? Pilihannya jelas, dolar AS sebagai mata uang cadangan devisa global, diterima di negara mana pun.

Inilah beberapa alasan mengapa dolar AS menguat meskipun kondisi ekonomi Amerika sendiri gonjang-ganjing.