RBA memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga di bulan April. Bank sentral Australia itu membutuhkan waktu tambahan untuk menilai dampak rate hike.
Pada hari Selasa (04/April), bank sentral Australia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 3.6%. Ini adalah pertama kalinya RBA menahan suku bunga dalam 11 pertemuan terakhir. Saat ini, AUD/USD bergerak pada kisaran 0.6740-an atau melemah 0.54% secara harian.
Menurut gubernur RBA Philip Lowe, bank sentral masih membutuhkan waktu tambahan untuk melihat seperti apa dampak dari suku bunga tinggi. Para pembuat kebijakan juga ingin melihat prospek ekonomi Australia di tengah kondisi ini.
Terkait prospek suku bunga RBA di masa mendatang, Lowe menegaskan komite pembuat kebijakan masih membuka peluang apabila dibutuhkan sebagai upaya menurunkan tingkat inflasi.
"Dewan pembuat kebijakan (policy maker) RBA mengekspektasikan skenario pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut yang masih diperlukan di bulan-bulan mendatang untuk memastikan penurunan inflasi konsumen dapat terjadi secara berkesinambungan menuju target bank sentral di kiasaran 2-3%", demikian statement resmi RBA yang dipublikasikan beberapa waktu lalu.
Menteri Keuangan Australia, Katy Gallagher merespon positif keputusan RBA mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan bulan ini.
"Saya pikir keputusan RBA menahan suku bunga sebagai sinyal bahwa puncak inflasi sudah berlalu dan kini berangsur-angsur melandai. Meski demikian, kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan inflasi akan kembali naik secara jangka pendek. Itulah mengapa rilis data inflasi yang akan datang akan menjadi prioritas dewan RBA," ujar Katy.
Menurut Philip Lowe, trend inflasi memang terlihat mulai surut dan berpotensi akan semakin menurun dalam beberapa bulan ke depan. Penurunan inflasi dipengaruhi sejumlah faktor seperti trend global serta turunnya permintaan pasar domestik.
Sebagai catatan, inflasi Australia menunjukkan penurunan cukup signifikan dari 8.4% menjadi 6.8% (Year-over-Year) pada bulan Februari lalu. Data inflasi berikutnya akan dipublikasikan pada tanggal 24 April mendatang atau seminggu sebelum pertemuan RBA pada 2 Mei.
"Ekspektasi kami terhadap inflasi jangka menengah cukup terkendali dan kami harap kondisi seperti ini dapat bertahan," pungkas Lowe.