Tiga data ekonomi Inggris yang dirilis minggu ini diperkirakan lebih buruk daripada ekspektasi. Para investor pun lebih memilih menghindari Sterling.
Selama perdagangan hari ini (15/Januari), pasangan mata uang GBP/USD merosot hingga ke area 1.2710-an. Padahal, pair tersebut cenderung menguat sejak 3 Januari lalu.
Para pelaku pasar saat ini memilih ambil aman karena Pound dianggap sarat risiko. Sejumlah analis dan pakar strategi forex memperingatkan bahwa GBP/USD berisiko menurun minggu ini.
Secara teknikal, GBP/USD kesulitan untuk menembus level resistance mayor. Selain itu, ada tiga rilis data ekonomi Inggris berdampak tinggi dalam minggu ini:
- Average Earnings/Pendapatan Rata-Rata (Selasa/16 Januari)
- Data inflasi CPI (Rabu/17 Januari)
- Retail sales (Jumat/19 Januari)
Data-data tersebut merupakan indikator untuk mengukur tekanan inflasi dan daya beli masyarakat Inggris. Menurut Jeremy Stretch dari CIBC Capital Market, ketiga data penting tersebut mungkin akan sama-sama berada di bawah ekspektasi pasar.
Apabila data aktual lebih buruk daripada perkiraan, spekulasi pemangkasan suku bunga BoE akan meningkat dan Sterling semakin tertekan.
Data Pekan Lalu Tak Bisa Jadi Referensi
Rilis data GDP (Gross Domestic Product) Inggris Raya minggu lalu memang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang melampaui estimasi. GDP Inggris naik ke 0.3% pada November 2023, lebih tinggi daripada perkiraan 0.2%.
Namun, ada sejumlah komponen data yang menunjukkan adanya risiko resesi ringan di Inggris pada beberapa bulan mendatang. Oleh sebab itu, para pelaku pasar cenderung berhati-hati mengenai risiko data jangka pendek, termasuk data-data penting minggu ini.
Baca Juga:Informasi dan Update Berita Broker Terbaru
Analis: Data Ekonomi AS Mungkin Lebih Baik daripada Inggris
Selain data ekonomi Inggris, kalender minggu ini juga dipenuhi oleh data-data penting dari Amerika Serikat. Ada rilis data Retail Sales dan produksi industri pada Rabu, serta Jobless Claims pada Kamis.
Data Retail Sales AS diperkirakan meningkat ke 0.4% pada Desember 2023. Sementara itu, produksi industri diprediksi turun tipis dari 0.2% ke 0.0% pada periode yang sama. Kemudian, konsensus memperkirakan kenaikan data klaim pengangguran dari 202k menjadi 207k.
Para analis dan pakar ekonomi memproyeksikan data-data ekonomi AS akan lebih bagus daripada Inggris. Alhasil, Dolar AS rebound dalam perdagangan hari ini.