Sentimen konsumen Australia turun semakin dalam di zona pesimis, terbebani oleh kemerosotan prospek ekonomi untuk 12 bulan dan 5 tahun ke depan.
Pada hari Selasa (11/Oktober), Westpac Banking Corp merilis indeks kepercayaan konsumen Australia yang menurun 0.9 persen ke 83.7 pada bulan Oktober. Angka ini melanjutkan trend suram yang sudah terjadi sejak Maret 2022, dan semakin membenamkan indeks di bawah angka 100 yang membatasi zona pesimisme dan optimisme.
Survei yang dilakukan Westpac menunjukkan terjadi penurunan optimisme pekerjaan sebesar 11.7 persen. Hal ini dilatarbelakangi oleh kenaikan upah yang tidak sebanding dengan lonjakan inflasi.
Menurut Westpac, langkah RBA (Reserve Bank of Australia) yang hanya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) merupakan tindakan tepat. Penurunan sentimen konsumen akan semakin dalam apabila RBA melakukan rate hike 50 bps sesuai proyeksi pasar, mengingat sebagian besar masyarakat Australia mempunyai kredit di sektor properti.
Secara garis besar, sentimen konsumen Australia saat ini masih dalam kondisi terpuruk dengan penurunan tahunan mencapai 20 persen. Kemerosotan juga terjadi pada beberapa sub-indeks seperti prospek ekonomi 12 bulan ke depan (-4.2 persen) dan prospek ekonomi 5 tahun ke depan (-2.1 persen).
Sub-indeks yang mengukur kondisi keuangan dibandingkan tahun lalu naik tipis 1.1 persen dari 68.6 menjadi 69.3, tetapi prospek keuangan untuk 12 bulan ke depan merosot 0.4 persen.
Pasca rilis data sentimen konsumen Westpac pagi ini, AUD/USD bergerak bearish pada kisaran 0.6300. Pair ini terus merosot dalam beberapa hari terakhir karena sentimen risk-off global dan keputusan RBA yang menurunkan agresivitas rate hike. Kebijakan moneter tersebut berbanding terbalik dengan The Fed yang terus berkomitmen menaikkan laju suku bunga untuk meredam lonjakan inflasi.