Walaupun Indeks Dolar tampak menguat pesat, USD/JPY hanya naik tipis. Emas mengalami kemerosotan cukup tajam karena kenaikan Indeks Dolar.
Selamat pagi, para pencari profit! USD/JPY akan menghadapi pengumuman suku bunga bank sentral AS (The Fed) dan Jepang (BoJ) dalam waktu kurang dari 24 jam ke depan. Optimisme Fed rate hike tidak hanya mempengaruhi USD/JPY, tetapi juga menekan pasar kripto, harga emas, dan saham-saham AS sejak awal pekan ini.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Menunggu pengumuman kenaikan suku bunga The Fed, USD/JPY bimbang di sekitar 143.600-an pada awal perdagangan sesi Asia hari ini (21/September).
Fundamental
- USD/JPY bergerak terbatas di sekitar 143.600 menjelang pengumuman Fed rate hike dini hari besok.
- Biro Statistik Jepang melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional sebesar 3%, lebih tinggi dari perkiraan dan rilis sebelumnya yang hanya 2.6%.
- Peningkatan IHK Jepang memperkuat posisi netral BoJ dalam kebijakan moneter.
- Alih-alih terpicu untuk menaikkan suku bunga seperti The Fed dan bank sentral negara maju lainnya, BoJ tidak akan banyak bertindak untuk meredam kenaikan inflasi.
- BoJ akan mengumumkan kebijakannya Kamis besok (22/September), hanya beberapa jam setelah rilis suku bunga The Fed.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, USD/JPY memperpanjang trend bullish dari awal minggu setelah terdorong ke titik tertinggi baru tahunan (144.99).
- Namun, USD/JPY saat ini tampak terjebak dalam range sempit setelah gagal menembus 144.99.
- Kegagalan untuk mempertahankan area 141.70 (ekspansi 161.8%) meningkatkan potensi pullback ke 140.30 (ekspansi 78.6%) hingga 138.84 (titik terendah bulanan).
- Di sisi upside, USD/JPY berpeluang melanjutkan kenaikan apabila bertahan di atas 143.00 (ekspansi 4.236%) dan breakout dari area 144.10 (ekspansi 100%) sampai 144.99.
- Apabila trend bullish berlanjut, USD/JPY dapat menargetkan level tertinggi Agustus 1998 (147.67) dan area 150.00 (retracement 38.2%) hingga 151.65 (level tertinggi Agustus 1990).
Kripto
Pasar kripto kembali meradang. Bitcoin mengalami penurunan dari hari sebelumnya dan jatuh di bawah level $19,000.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 23/100, sama seperti hari sebelumnya. Ini menandakan jika BTC masih berada di zona Extreme Fear.
- Total market cap kripto global saat ini berada mencapai $923 miliar, mengalami penurunan 1.67% dari hari sebelumnya.
- Ketidakpastian pasar akibat kebijakan The Fed membuat para investor lebih waspada dan menghindari aset-aset berisiko seperti kripto.
- Bila The Fed kembali hawkish, ada potensi Bitcoin dan pasar kripto mengalami penurunan lebih dalam dari trend bearish saat ini.
Teknikal
- Bitcoin kembali jatuh di bawah level $19,000 dan mengalami penurunan sebesar 2.71% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu melewati area Pivot $19,092 dan menargetkan penutupan di zona R1 ($19,430) untuk bisa kembali bangkit.
- Jika berhasil melewati area Pivot dan R1, potensi reli bullish hingga ke zona R2 $19,973 dan resistance $20,500 juga semakin tinggi.
- Jika BTC justru ditutup di bawah area Pivot, ada potensi koreksi hingga ke level S1 di $18,549 atau bahkan S2 ($18,211).
Emas
Safe haven Dolar menguat karena sentimen pasar yang negatif dan penguatan yield obligasi 10-tahunan AS. Hal ini berimbas pada penurunan harga emas.
Fundamental
- Yield obligasi 10-tahunan AS sempat melonjak hingga ke level tertinggi di 3.604%.
- Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed hingga 1.0% dan masalah geopolitik membentuk sentimen negatif bagi pergerakan emas.
- Sentimen tersebut membuat pasar saham lesu dan mendukung permintaan safe haven Dolar.
Teknikal
- Grafik harian XAU/USD menunjukkan konsolidasi di kisaran $1660-$1680 selama tiga hari berturut-turut.
- Saat ini, logam mulia diperdagangkan pada harga $1664, jauh di bawah garis SMA 20 yang mengarah ke bawah.
- Meskipun indikator Momentum belum menunjukkan arah yang pasti, RSI terlihat melanjutkan penurunan mendekati area oversold.
- Pada grafik H4, XAU/USD masih netral dengan kecenderungan bearish.
- Menurut analis FXStreet, level support terlihat di $1654, $1643, dan $1641, sedangkan resistance terindikasi di $1680, $1692, dan $1707.
Saham
Indeks saham AS terkoreksi di tengah antisipasi pasar terkait rate hike The Fed. Sementara itu, Indeks Harga Saham Indonesia (IHSG) diprediksi dapat melanjutkan relinya hari ini.
Saham AS
- Imbal hasil obligasi AS melanjutkan penguatan di tengah penantian pasar akan rapat FOMC besok. Akibatnya, indeks saham AS dibuka melemah pada perdagangan Selasa kemarin.
- Dow Jones merosot sebesar 1.01%, NASDAQ 100 jatuh 0.90%, dan S&P 500 mundur 1.12%.
- Hampir semua sektor saham di S&P 500 terpantau melemah. Industri bahan baku, material, dan properti, menjadi 3 sektor dengan penurunan paling signifikan.
- Saham perusahaan otomotif, Ford, terperosok hingga 12.3% akibat tekanan inflasi.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0.02% ke level 7196 pada perdagangan hari Selasa kemarin.
- Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar, memprediksi jika IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya hari ini.
- Ia mengatakan bahwa selama posisi harga berada di atas support 7148, IHSG berpeluang bullish dengan rentang breakout di 7148-7377.
- Sejumlah saham yang bisa diperhatikan pergerakannya hari ini adalah ADRO, GOTO, MEDC, dan UNVR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.