EUR/USD adalah pair yang paling banyak ditradingkan di dunia. Tak heran jika para pemula belajar trading dengan pair ini. Namun, sudahkah Anda tahu 5 fakta unik EUR/USD ini?
Menelisik statistik trading forex di jaman now, Dolar AS vs. Euro telah menjadi pasangan mata uang (pair) terpopuler di dunia berdasarkan volume tradingnya yang fantastis. Saking populernya, masyarakat lupa bahwa kurang dari dua dasawarsa lalu, pair EUR/USD bahkan belum ada.
Pada artikel kali ini, sejarah dan fakta EUR/USD dibahas secara singkat dan jelas. Mulai dari asal-usulnya dalam sejarah trading, tindakan bank sentral, dan faktor-faktor penggerak pair EUR/USD di pasar.
DI
|
Daftar Isi |
1. Sejarah Peluncuran dan Rivalitas dengan Dolar
Sejarah trading forex pada tahun 90-an tampaknya menjadi garis waktu terpenting bagi pair EUR/USD. Pada saat itu, deretan pair forex yang ada sangat berbeda dengan hari ini. Sebagai contoh, Mark Jerman vs. Dolar AS adalah pair terbesar dalam sejarah forex tahun 90-an, diikuti oleh Franc Prancis vs. Dolar AS.
Di akhir tahun 90-an, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1999, sejarah telah berubah karena pada saat inilah mata uang Euro muncul sebagai single currency. Sebenarnya, perjalanan Euro telah dimulai beberapa dekade sebelumnya, yaitu ketika Euro masih dalam bentuk unit akuntansi internal untuk anggota European Community (EC).
Ada dua bentuk Euro saat itu, yaitu sebagai satuan hitung Eropa dan satuan mata uang Eropa (ECU). Namun, keduanya bukanlah mata uang yang sebenarnya. Sebaliknya, kedua bentuk "mata uang" tersebut seperti sekeranjang beberapa mata uang EC tertentu yang dirancang untuk membantu stabilitas nilai tukar Eropa. Itulah sebabnya mereka tidak mengubah jalur sejarah forex seperti saat pengenalan mata uang Euro. Mata uang ECU justru membukakan jalan bagi single currency atau mata uang tunggal Euro, karena nilai satu Euro ditetapkan sama dengan satu ECU pada tanggal 1 Januari 1999 (saat peluncuran perdananya).
Sementara itu, nilai tukar Euro asli vs. Dolar AS saat itu berada pada angka 1.1686. Meskipun Euro tidak menjadi mata uang fisik dalam sejarah trading forex sampai tahun 2002, peluncuran Euro pada tahun baru 1999 sudah mengikat rasio mata uang Eurozone secara kolektif. Dengan kata lain, Franc Prancis, Deutsche Mark Jerman, Peseta Spanyol, Lira Italia, dan negara-negara Eurozone lainnya, tidak lagi memiliki nilai tukar yang terpisah.
Euro pada awal kemunculannya terkenal sebagai rival Dolar AS. Keberadaan Euro dianggap sebagai ancaman yang akan merebut gelar tak resmi Dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Meskipun memang mungkin terjadi, Dolar AS masih mempertahankan takhtanya dengan selisih yang cukup besar hingga saat ini.
2. Dipengaruhi Divergensi Kebijakan Moneter
Dalam sejarah forex, fluktuasi jangka pendek EUR/USD memang dipengaruhi banyak faktor, tetapi kinerja jangka panjangnya dipengaruhi oleh faktor fundamental. Tentu saja, faktor ini menjadi penggerak harga pair forex secara umum, tidak terbatas pada EUR/USD saja.
Dua faktor fundamental yang paling mempengaruhi nilai tukar EUR/USD sepanjang sejarah adalah:
- Kekuatan ekonomi dasar
- Kebijakan moneter dari bank sentral masing-masing
Kedua faktor tersebut saling memiliki keterkaitan yang erat. Semakin pendek jangka waktunya, semakin terfokus pula pada spekulasi. Oleh sebab itu, harapan atas kebijakan moneter bank sentral juga memiliki dampak besar.
Mari kita lihat kilas balik pergerakan EUR/USD saat terjadi krisis keuangan global tahun 2007. Saat itu, perekonomian di seluruh dunia yang sedang tertekan memaksa bank sentral untuk memberikan respons luar biasa. Namun, yang terjadi adalah: responsnya tidak seragam.
Divergensi kebijakan antara Federal Reserve (The Fed) dan European Central Bank (ECB) sangat mencolok. Dari pihak The Fed, langkah-langkah yang diambil cenderung agresif untuk merangsang ekonomi AS dengan tiga tranch pelonggaran kuantitatif (QE) yang berbeda. Sebaliknya, ECB menolak QE untuk jangka waktu lama. Ketika pembelian obligasi pemerintah akhirnya diambil sebagai tindakan stimulus, progres ECB pun tertinggal beberapa tahun dari The Fed.
Perbedaan kebijakan tersebut didasari oleh fokus kedua bank sentral dalam menerapkan kebijakan moneter. The Fed memiliki dualisme mandat, yaitu menstabilkan harga dan mendorong penciptaan lapangan kerja secara optimal, sementara ECB hanya punya satu tujuan yakni stabilitas harga.
Perbedaan ini pada akhirnya juga menyebabkan beberapa efek menarik pada nilai tukar EUR/USD. Bahkan, untuk jangka waktu lama, berita forex EUR/USD yang paling penting cenderung berkaitan dengan kebijakan The Fed.
Selain itu, Euro juga masih mengemban beban lain akibat krisis utang beberapa negara anggotanya. Hal ini timbul karena sifat kebijakan moneter yang seragam untuk mata uang bersama di negara-negara kawasan. Padahal, menyamaratakan tindakan untuk negara-negara berbeda yang memiliki kebutuhan khusus bukanlah ide bagus.
Kebijakan moneter "satu untuk semua" nyatanya tidak begitu berhasil. Hal ini memicu beberapa pihak menyangsikan masa depan Euro sebagai mata uang tunggal.
Baca juga: 4 Karakteristik EUR/USD Menurut MIFX
3. Berkorelasi Kuat dengan Kebijakan Bank Sentral
Dinamika pergerakan harga EUR/USD tercatat cukup bervariasi. Berikut ini adalah rangkuman data atas nilai tukar EUR/USD sejak 2007:
Tanggal | Peristiwa | Dampak |
18 September 2007 | The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. | EUR/USD menguat |
16 Desember 2008 | The Fed memangkas suku bunga hingga mendekati nol. | EUR/USD menguat |
19 Oktober 2009 | Yunani merevisi perkiraan defisit dari 6.7 persen PDB menjadi 12.7 persen PDB. | EUR/USD melemah |
1 Juni 2011 | Moody's menurunkan peringkat utang Yunani hingga tujuh tingkat. | EUR/USD melemah |
18 Desember 2013 | The Fed mengumumkan pengurangan stimulus akan dimulai pada Januari 2014. | EUR/USD melemah sampai Februari 2014 |
14 Juli 2014 | Presiden ECB, Mario Draghi, mempersiapkan pasar untuk QE disertai pernyataan "sudah tepat sesuai mandat". | EUR/USD melemah |
22 Januari 2015 | ECB memperkenalkan "full-blown QE". | EUR/USD melemah |
13 Desember 2015 | The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade. | EUR/USD menguat |
8 November 2016 | Donald Trump memenangkan pemilihan Presiden AS. | EUR/USD melemah |
26 Oktober 2017 | ECB membagi dua program pembelian obligasi senilai EUR60 miliar. | EUR/USD menguat |
13 Desember 2018 | ECB mengakhiri program stimulus EUR2.5 triliun. | EUR/USD melemah |
25 Juli 2019 | Presiden ECB Mario Draghi mempersiapkan penurunan suku bunga seiring dengan melambatnya pertumbuhan. | EUR/USD melemah |
Dari data historis di atas, tampak bahwa kebijakan bank sentral mendominasi pergerakan nilai tukar EUR/USD. Dengan kata lain, semakin tepat prediksi Anda terhadap tindakan The Fed, maka semakin mudah pula memperkirakan pergerakan EUR/USD.
4. Pair Paling Volatile
Pair EUR/USD sangat terkenal karena memiliki volatilitas tinggi. Sampai saat ini, volatilitas EUR/USD masih yang paling tinggi dalam sejarah forex. Fakta EUR/USD ini pun menarik perhatian banyak trader di pasar.
Euro, sebagai mata uang tunggal beberapa negara, sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik dan ekonomi negara-negara tersebut. Dalam sehari saja, ada banyak rilis data berbeda dari total 16 negara anggotanya.
Di sisi lain, berita yang masuk sepanjang hari terkait ekonomi AS dan mitra dagang utamanya juga akan mempengaruhi nilai Dolar. Dengan demikian, jelas terlihat bahwa ada banyak peluang untuk memanfaatkan pergerakan EUR/USD, bahkan gerakan kecil sekalipun.
Misalnya, perubahan kecil sebesar 1 pip pada EUR/USD dapat menghasilkan keuntungan maupun kerugian yang besar. Dalam lot trading standar, 1 pip setara dengan $10. Jadi, jika ingin bermain aman, biasanya trader menggunakan lot mini dengan nilai 1 pip setara $1.
Namun tetap saja, perlu strategi dan sistem yang ampuh agar bisa meminimalisir risiko kerugian dalam trading EUR/USD. Penting juga untuk menerapkan money management agar rasio keuntungan dan kerugian bisa tetap terjaga.
Baca juga: Kiat Sukses Trading Dengan Volatilitas
5. Optimal di Sesi Overlap
Selain beberapa hal di atas, faktor waktu juga memegang peranan penting dalam trading EUR/USD. Pasar forex memang buka 24 jam dalam 5 hari. Namun, peluang trading tidak selalu sama di sepanjang waktu tersebut.
Secara umum, pasar forex terbagi menjadi 3 sesi, yaitu London, New York, dan Australasia. Ada juga yang membaginya menjadi 4 sesi dengan memisahkan Australasia menjadi sesi Sydney dan Tokyo. Beberapa sesi sering disatukan karena overlap yang terjadi di antara waktu operasional mereka terjadi hampir bersamaan.
Contohnya, sesi overlap London dan New York (jam 7 sampai 10 malam WIB) menjadi waktu favorit part-time trader Indonesia untuk memperdagangkan EUR/USD. Pasalnya, pair-pair mayor yang melibatkan Euro, Dolar AS, Pound, dan sebagainya sedang mengalami peningkatan range yang signifikan pada sesi ini.
Jika Anda menggunakan strategi news trading, maka waktu trading terbaik EUR/USD adalah pada sesi London dan New York. Namun jika Anda ingin mengaplikasikan breakout trading, maka Anda bisa manfaatkan pergerakan kencang di awal sesi London. Beda sistem, beda pula waktu tradingnya.
Dinamika pergerakan EUR/USD menarik cukup banyak perhatian trader. Maka dari itu, tak heran jika pair forex satu ini menempati urutan tertinggi pair yang paling banyak ditradingkan. Selain mengetahui 5 fakta EUR/USD, ketahui pula cara trading EUR/USD yang paling sederhana.