EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 2 hari, #Forex Fundamental | Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 2 hari, #Forex Fundamental | GBP/USD naik mendekati level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 2 hari, #Forex Teknikal | Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 2 hari, #Saham Indonesia | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia

Pernyataan Powell Ambigu, Dolar AS Terpukul

Hana Raisa 2 Nov 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #dolar #dolar-as #powell
Komentar-komentar Jerome Powell pasca rapat FOMC penuh dengan ketidakpastian. Sebagian besar analis yakin The Fed pertahankan suku bunga sepanjang tahun depan.

Indeks Dolar AS (DXY) turun dan menciptakan jarak yang lebar di antara 106.670 dan 106.504 dalam perdagangan hari ini (2/November). Hal tersebut dipicu oleh komentar-komentar Ketua The Fed Jerome Powell saat konferensi pers yang diselenggarakan dini hari tadi.

Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 5.35%-5.50%, sesuai dengan ekspektasi pasar. FOMC menyatakan bahwa masih ada kemungkinan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan, sejalan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Namun dalam konferensi persnya, Jerome Powell mengeluarkan komentar yang cenderung bersifat dovish. Powell berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi AS perlu melambat dan situasi pasar tenaga kerja perlu menurun lebih lanjut demi memulihkan stabilitas harga. Di saat yang sama, ia mengatakan kondisi keuangan sudah makin ketat dan banyak risiko bermunculan di masa mendatang.

Menurut Powell, langkah terbaik saat ini adalah mempertahankan suku bunga The Fed di kisaran 5.25%-5.50% sambil memantau perkembangan data-data hingga rapat kebijakan berikutnya di bulan Desember.

Mengenai prospek kenaikan suku bunga, Powell tampak ragu-ragu dan masih mempertanyakan urgensi kebijakan tersebut.

Komentar-komentar Powell yang penuh ketidakpastian memicu tekanan bearish pada kurs Dolar AS sampai berita ini ditulis.

Analis: The Fed Akan Pertahankan Suku Bunga Sampai Tahun Depan

Menanggapi pernyataan Jerome Powell selama konferensi pers tersebut, mayoritas analis kini berpendapat bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga hingga tahun 2024 jika tidak ada situasi yang menyimpang dari perkiraan.

Whitney Watson, Co-Head sekaligus Co-CIO Fixed Income dan Liquidity Solutions Goldman Sachs Asset Management, mengatakan bahwa ketangguhan perekonomian AS tidak menjadi penghalang untuk menyeimbangkan kembali pasar tenaga kerja maupun menghidupkan kembali tekanan upah dan harga, sehingga disinflasi akan berlanjut.

Hal tersebut memperkuat indikasi bahwa kebijakan The Fed mungkin tidak akan berubah sepanjang tahun depan.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait