Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Data GDP Unggul, Dolar AS Melaju

Hana Raisa 26 Oct 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #dolar   #dolar-as   #gdp
Data GDP AS menunjukkan pertumbuhan paling pesat dalam dua tahun terakhir. Dolar pun menguat terhadap mata uang mayor lainnya.

Data GDP AS Lampaui Ekspektasi

Rilis data Gross Domestic Product (GDP) AS hari ini (26/Oktober) berimbas manis pada Dolar. Pasalnya, perekonomian AS pada kuartal III/2023 berhasil tumbuh dengan laju tercepat sejak tahun 2021.

US Bureau of Economic Analysis mencatat pertumbuhan produk domestik bruto AS mencapai 4.9% quarter-over-quarter pada kuartal ketiga.

Angka tersebut jauh melampaui ekspektasi konsensus yang berada di 4.3% saja. Apabila dibandingkan dengan kuartal kedua, ada peningkatan hingga dua kali lipat lebih dari pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 2.1%.

Laporan tersebut mencerminkan perekonomian AS yang unggul di antara negara-negara mayor lainnya. Para investor juga mulai mempertimbangkan lagi kenaikan suku bunga The Fed lanjutan.

Brad Bechtel, kepala FX global di Jefferies New York, mengatakan bahwa kuatnya ekonomi Amerika Serikat berdasarkan rilis data GDP ini dapat menjadi penyokong Dolar lebih lanjut.

Terbukti, Indeks Dolar AS (DXY) menguat hingga menyentuh 106.894. USD/JPY berhasil menembus ambang 150.00 dalam dua hari terakhir dan mencapai level tertinggi baru sejak Oktober 2022.

Menurut Quincy Krosby, kepala strategi global LPL Financial, pasar saat ini kembali menspekulasikan kenaikan suku bunga lanjutan di sisa tahun 2023.

"Walaupun pasar tidak mengekspektasikan kenaikan suku bunga dalam pertemuan (The Fed) minggu depan, ada kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan merasa perlu menaikkan suku bunga lagi sebelum tahun berakhir, jika laju inflasi tidak segera melambat, dan jika pertumbuhan ekonomi terus melampaui ekspektasi yang dapat menekan belanja konsumen."

 

Juga Didukung oleh Rilis Kebijakan ECB

Penguatan Dolar terhadap semua pair mayor juga mendapat katalis dari pengumuman suku bunga bank sentral Eropa (ECB). Pasalnya, ECB gagal memberikan pernyataan yang optimistis bagi para investor.

Akibatnya, Euro terpuruk selama perdagangan hari ini. EUR/USD bergeming di rentang terendahnya di tahun 2023.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru