Saham ARB (Auto Reject Bawah) tentu menimbulkan kekecewaan. Tapi, ada tiga alternatif cara menjual saham ARB yang dapat dipilih trader.
Ketika saham mengalami ARB (Auto Reject Bawah), artinya pergerakan saham itu telah merosot sampai batas maksimum penurunan hariannya. Perdagangan saham akan dihentikan oleh otoritas bursa, dan kemudian baru dapat dibuka kembali keesokan harinya atau setelah melewati serangkaian investigasi dari pihak bursa.
Saham ARB tentu menimbulkan kekecewaan bagi trader dan investor. Namun, ada beberapa solusi yang dapat dijajaki. Mari kita ulas bersama mulai dari pengertian hingga cara menjual saham ARB.
Apa Itu Auto Reject Bawah?
Auto Reject merupakan batas perubahan harga maksimum harian untuk suatu efek yang diperdagangkan di BEI. Apabila harga saham sudah naik atau turun hingga mencapai batas yang telah ditentukan, sistem BEI akan menolak order jual maupun beli yang masuk karena perdagangan saham tersebut dihentikan untuk sementara waktu.
Berapa batas penurunan harga maksimum sampai saham mencapai ARB? Berikut ini aturan yang berlaku saat artikel ini ditulis:
- Untuk kelompok harga saham Rp50 - Rp200 per lembar, batas ARB akan tercapai ketika harga saham merosot sampai 7 persen atau telah mencapai batas Rp50.
- Untuk kelompok harga saham Rp200 - Rp5000 per lembar, batas ARB sampai dengan 7 persen.
- Untuk kelompok saham berharga lebih dari Rp5000 per lembar, batas ARB sampai dengan 7 persen.
Harga saham yang dijadikan acuan untuk ARA dan ARB merupakan harga saham pada penutupan perdagangan bursa di hari sebelumnya.
Baca juga: Apa itu ARA dan ARB di Bursa Efek Indonesia?
Saham ARB terjadi lantaran aksi jual yang sangat masif, sedangkan permintaan atas saham tersebut justru nihil. Ketika ARB terjadi, biasanya order book pada baris BID akan kosong melompong. Meskipun barisan ASK atau OFFER masih penuh, tetapi tidak ada transaksi yang tereksekusi karena tak ada bid yang cocok.
Cara Jual Saham ARB
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa kita tidak akan bisa mengirim order jual maupun beli selama perdagangan saham ARB itu dihentikan. Tapi, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk menjual saham ARB.
1. Banting Harga di Pasar Negosiasi
Saham yang terkena ARB di pasar reguler mungkin masih bisa diperdagangkan di pasar negosiasi. Tapi, transaksi pasar negosiasi tidak dapat dilaksanakan melalui platform trading saham biasa. Kita perlu menghubungi broker (perusahaan sekuritas) secara khusus melalui email atau telepon untuk menawarkan saham ARB dengan harga tertentu.
Harga tertentu itu biasanya jauh lebih murah dibandingkan harga yang tercantum pada order book pasar reguler. Perlu diingat bahwa saham ARB sedang dilanda sentimen jual dahsyat, sehingga sukar laku dengan harga pasar wajar.
Alternatif ini dapat diambil jika ARB terjadi pada saham-saham yang tak punya masa depan lagi, sehingga kita mantap untuk memilih cut loss daripada seluruh modal ludes akibat saham tidur di level gocap atau malah delisting. Namun, alternatif ini kurang tepat jika saham masih punya harapan untuk pulih.
2. Menunggu Hari Perdagangan Berikutnya
Penghentian perdagangan saham ARB biasanya hanya berlangsung selama satu hari saja, sehingga kita sudah bisa berusaha untuk menjualnya lagi pada hari perdagangan berikutnya. Tapi ada kemungkinan saham mengalami ARB lagi, sehingga kita perlu siaga memasukkan order jual saham sejak awal pembukaan pasar. Harga yang diperoleh melalui skenario ini mungkin lebih rendah dibanding harga saham pada hari sebelumnya, tetapi berpotensi lebih tinggi daripada harga di pasar negosiasi.
3. Menunggu Berakhirnya Pergolakan Pasar
Fluktuasi harga saham yang sangat besar biasanya dapat berlangsung selama beberapa hari. Jika ingin menghindari panik jual, kita juga bisa memilih untuk menunggu hingga pergolakan mereda.
Saham berfundamental baik yang mengalami ARB akibat kemelut sejenak biasanya dapat pulih kembali dalam jangka panjang, sehingga alternatif ini dapat diambil. Namun, alternatif ini kurang cocok bagi saham gorengan yang mengalami ARB akibat bandarnya lepas tangan.
Demikianlah, kita dapat menyimpulkan bahwa ada banyak cara jual saham ARB tergantung pada fundamental saham itu sendiri dan toleransi risiko kita. Apabila saham berfundamental buruk atau kita ingin segera cut loss, maka cobalah mengobral saham via pasar negosiasi atau pada hari perdagangan berikutnya. Tapi jika saham berfundamental baik, kita dapat memilih untuk mendiamkannya dalam portofolio hingga situasi lebih kondusif.
FAQ Cara Menjual Saham ARB
Ketika saham yang dibeli telah ARB, maka harus ada tips dan trik khusus untuk bisa membelinya. Agar Anda tidak bingung lagi, berikut pertanyaan-pertanyaan yang paling sering muncul mengenai saham ARB.
Apa itu saham ARB?
ARB adalah singkatan dari Auto Reject Bawah, sehingga saat saham mengalami ARB, itu artinya pergerakan saham tersebut telah merosot hingga batas maksimum penurunan hariannya. Penurunan maksimum tersebut membuat perdagangan saham akan dihentikan oleh otoritas bursa, dan kemudian baru bisa dibuka lagi setelah melewati serangkaian investigasi dari pihak bursa.
Apa penyebab dan solusi dari saham ARB?
Hal tersebut terjadi karena adanya aksi jual yang sangat masif, namun permintaan atas saham tersebut tidak ada atau nihil. Ada tiga cara yang bisa Anda lakukan ketika masih memiliki saham ARB, yaitu banting harga di pasar negosiasi, menunggu hari perdagangan berikutnya, dan menunggu berakhirnya pergolakan pasar.
Bagaimana cara memasukkan saham ARB ke pasar negosiasi?
Anda perlu menghubungi broker (perusahaan sekuritas) secara khusus, bisa melalui telepon atau email untuk menawarkan saham ARB tersebut dengan harga tertentu sesuai kesepakatan.
Apakah saham yang telah ARB, bisa terkena ARB kembali?
Iya, bisa. Itu kenapa ketika saham ARB telah dibuka kembali pada hari perdagangan berikutnya, Anda perlu langsung siaga untuk memasang order jual saham sejak awal pembukaan market.
Bagaimana kalau saya tidak mau menjual saham ARB tersebut?
Tidak apa-apa, asal pastikan perusahaan tersebut memiliki fundamental yang baik. Strategi ini tidak cocok untuk saham gorengan ya.