Keterlibatan China dalam perang Rusia-Ukraina berpotensi memancing amarah AS. Akan tetapi, aset-aset berisiko masih mencoba bertahan versus safe haven.
Selamat pagi, para pencari profit! Pound hanya melemah terbatas terhadap Yen, begitu pula dengan posisi emas versus Dolar AS. Padahal, Pound merupakan mata uang high-risk sementara Dolar AS dikenal sebagai safe haven yang menjadi pilihan utama investor di tengah ancaman konflik Rusia. Apa yang terjadi?
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Meski hubungan China-Rusia dan masalah Brexit yang tak kunjung usai makin membebani Pound, GBP/JPY masih bertahan dalam bias netral.
Fundamental
- Sentimen pasar menurun drastis sehubungan dengan kesiapan China untuk memasok pesawat drone tempur ke Rusia.
- Ketegangan geopolitik semakin panas setelah senator AS mendorong larangan maskapai China untuk melintasi wilayah Rusia dalam rute penerbangan menuju AS.
- Sementara itu, kekhawatiran Brexit kembali membebani Pound Inggris (GBP) pasca penolakan Boris Johnson untuk mendukung kesepakatan Brexit yang diajukan PM Rishi Sunak.
- Sebelumnya, Rishi Sunak menghadapi protes dari Partai Konservatif yang menginginkan sang Perdana Menteri segera mendorong kesepakatan perdagangan Irlandia Utara dengan Uni Eropa.
- Di tengah berbagai ketidakpastian, Pound masih bertahan dalam pair GBP/JPY karena calon Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, ternyata membela kebijakan longgar.
- Selain itu, Indeks Kepuasan Konsumen GfK Inggris dikabarkan melonjak ke level tertinggi 10 bulan.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Christian Borjon Valencia, GBP/JPY diperdagangkan di sekitar 161.70 setelah gagal bertahan di level 162.00. Pair tersebut juga tergelincir di bawah EMA 200 (161.82) dan EMA 100 (161.98).
- Indikator RSI mengisyaratkan bullish dan Rate of Change (RoC) mensinyalkan dominasi buyer. Namun, bias GBP/JPY cenderung netral karena grafik RSI terlihat melandai.
- GBP/JPY bisa mengkonfirmasi trend bearish apabila harga merosot ke EMA 50 (161.10). Setelahnya, support harga kemungkinan terlihat di EMA 20 (160.87) dan 160.00.
- Jika GBP/JPY berhasil mencapai 162.30, harga diproyeksikan menguat lebih lanjut menuju level tertinggi harian 23 Februari (162.85) hingga 163.75.
Kripto
Bitcoin bergerak stabil di kisaran $24,000. Ganjalan dari SEC menjadi salah satu penyebab alotnya kenaikan harga BTC.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin kembali merosot 3 poin ke angka 53/100. Dengan demikian, sentimen BTC berubah dari "greed" ke "neutral".
- Total market cap kripto global mencapai $1.10 triliun, turun sekitar 0.19% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Setelah menyelidiki sejumlah exchange besar, SEC dan otoritas AS lainnya dikabarkan keberatan dengan akuisisi Voyager oleh Binance.US. Ini menjadi katalis yang memicu sentimen bearish di pasar kripto.
Teknikal
- Bitcoin diperdagangkan di area $24,000, turun tipis 0.68% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $24,057 dan menargetkan area R1 ($24,493) untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Keberhasilan mencapai level $24,5000 dan R1 akan mendorong BTC reli hingga R2 $25,035 atau bahkan area psikologis $25,500.
- Apabila harga jatuh di bawah level Pivot, Bitcoin berpotensi terkoreksi ke area S1 $23,515 atau lebih rendah dari $23,000.
Emas
XAU/USD berada di sekitar $1825 setelah menyentuh level terendah tahunan di $1817. Harga emas masih defensif sehubungan dengan penurunan dalam yield obligasi AS.
Fundamental
- Selama 3 hari berturut-turut, yield obligasi 10-tahunan AS terus menurun dari puncak 3.97% ke 3.87%.
- Namun, harga emas mendapat tekanan dari data ekonomi AS yang positif.
- GDP kuartal IV AS memang turun dari 3.2% menjadi 2.7%, namun klaim pengangguran dan inflasi PCE sukses melampaui ekspektasi.
- Sementara itu, kondisi geopolitik AS-China dan Rusia mendukung Indeks Dolar tetap bullish di atas 104.57.
Teknikal
- XAU/USD melemah terbatas di sekitar $1825; bertahan dalam Bearish Channel yang terbentuk pada chart H4.
- Indikator MACD dan RSI menunjukkan sinyal bearish, sehingga XAU/USD masih berisiko melanjutkan penurunan.
- Penurunan lebih lanjut diperkirakan menuju ke level 78.6% Fibonacci Retracement di sekitar $1813.
- Jika XAU/USD berhasil menembus garis SMA 50 dan level 61.8% Fibo di sekitar $1840-$1845, maka harga berpotensi menuju level 50% Fibo di $1868.
Saham
Penguatan indeks saham AS dipimpin oleh NASDAQ pada perdagangan kemarin. Sementara itu, IHSG diprediksi menguat hari ini.
Saham AS
- NASDAQ Composite menguat 0.7% ke 11,590, disusul oleh S&P 500 yang menguat 0.5% ke 4012, dan Dow Jones dengan kenaikan 0.3% ke 33,153.
- Beyond Meat (NASDAQ:BYND) menguat 6.&% berkat laporan EPS Q4 yang lebih baik dari perkiraan.
- Sebaliknya, Boeing (NYSE:BA) merosot 2.7% setelah menghentikan sementara pengiriman 787 Dreamliner Jet.
- Setelah ini, pernyataan petinggi The Fed seperti Philip N. Jefferson dan Loretta Mester akan menjadi fokus pasar.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0.43% ke 6.839 pada sesi perdagangan hari Kamis.
- Penguatan kemarin didukung oleh naiknya saham TLKM sebesar 2.8% dan kebangkitan saham big cap seperti BBRI, BBCA, serta BMRI.
- Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melihat adanya potensi penguatan jangka pendek dalam sesi hari ini.
- IHSG diperkirakan menguji resistance di level 6865, dengan support terdekat di 6781.
- Sentimen yang mempengaruhi IHSG hari ini masih berkisar pada outlook kebijakan moneter The Fed.
- Emiten yang dapat dicermati hari ini adalah HRUM, MEDC, RMKE, BIPI, AKRA, PGAS, BMRI, BBNI, BBRI, BBCA, BRIS, AGRO, BTPS, PWON, BSDE dan SMRA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.