Penguatan Dolar dan kemerosotan di pasar ekuitas AS membuat beragam aset melemah, termasuk emas, Bitcoin, dan Dolar New Zealand.
Selamat pagi, para pencari profit! Sejumlah aset berprofil risiko tinggi masih tertekan oleh penguatan Dolar pasca rilis NFP pekan lalu. Sementara itu, harga emas juga belum keluar dari ancaman bearish meski mulai terkoreksi naik.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Rilis data NFP sukses mendongkrak Dolar AS naik dari level terendah sembilan bulan dan membuat NZD/USD bertahan di jalur bearish selama tiga hari berturut-turut.
Fundamental
- Data NFP yang melampaui perkiraan memungkinkan The Fed untuk menaikkan laju rate hike. Padahal, pasar sebelumnya telah memperhitungkan pengurangan laju rate hike karena perlambatan inflasi.
- Ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan sikap hawkish memicu kekhawatiran atas naiknya biaya pinjaman.
- Selain itu, laporan pendapatan yang kurang mengesankan dari perusahaan-perusahaan teknologi AS menyebabkan penurunan minat risiko pasar. Hal ini turut mempengaruhi NZD sebagai salah satu instrumen berisiko tinggi.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Anil Pachal dari FXStreet, NZD/USD fluktuasi di sekitar 0.6300 setelah tiga hari bergerak dalam sentimen bearish.
- Untuk saat ini, pergerakan NZD/USD di bawah EMA 50 masih mensinyalkan bias bearish.
- NZD/USD bisa terkoreksi naik apabila berhasil melewati level 0.6340, 0.6400, dan 0.6500.
- Kenaikan NZD/USD di atas 0.6545 dapat mendorong harga menuju titik tertinggi Juni 2022 (0.6575) hingga level psikologis 0.6600.
- Namun jika NZD/USD merosot sampai ke bawah garis support (0.6270), tren bearish akan terkonfirmasi lebih jauh dan memicu penurunan harga di bawah 0.6000.
Kripto
Bitcoin kembali melemah di kisaran harga $22,800. Meski sedang mengalami koreksi, data on-chain menunjukkan naiknya Hodler BTC skala kecil.
Fundamental
- Sentimen BTC bergeser dari zona "greed" ke "netral" setelah Indeks Fear & Greed Bitcoin turun 2 poin dari 56 ke 54.
- Total market cap kripto global mencapai $1.06 triliun, turun sekitar 0.87% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Menurut laporan Sentiment, jumlah dompet Bitcoin mulai mengalami peningkatan pesat pada awal tahun ini.
- Sejak BTC/USD melewati $20,000 pada 13 Januari, setidaknya ada 620,000 dompet kripto yang memuat hingga 0.1 BTC. Kondisi ini berpotensi menyokong ekosistem Hodler BTC walaupun masih dalam skala yang kecil.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di area $22,800, melemah 0.61% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menjauh dari level Pivot $22,840 dan menargetkan area R1 ($23,060) untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Jika berhasil menembus area R1, ada potensi reli BTC hingga R2 $23,365 dan area psikologis $23,500.
- Sebaliknya, jika BTC jatuh di bawah level Pivot, Bitcoin akan terkoreksi hingga area S1 $22,535 atau bahkan di bawah $22,000.
Emas
Data ekonomi yang solid dan sikap hawkish The Fed terkait kebijakan moneter membuat harga emas masih dalam kondisi tertekan. Secara teknikal, XAU/USD masih berisiko turun menuju support dinamis $1851.
Fundamental
- Dengan data ketenagakerjaan AS yang kuat, para pembuat kebijakan moneter mulai optimis dengan prospek ekonomi. Hal ini mendukung Dolar untuk mempertahankan penguatannya.
- Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Presiden Joe Biden mengapresiasi lonjakan besar data NFP dan penurunan tingkat pengangguran pekan lalu.
- Dalam waktu dekat, pasar akan menyambut pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang diekspektasikan bernada hawkish.
Teknikal
- XAU/USD terkoreksi di atas $1865 setelah memantul dari level terendahnya di $1861.
- XAU/USD membutuhkan breakout resistance di sekitar $1885 untuk mengkonfirmasi kenaikan lebih lanjut.
- Dengan sinyal bearish dari indikator MACD dan RSI pada grafik harian, XAU/USD masih berisiko melanjutkan penurunan menuju support dinamis DMA 50 di $1851.
- Penembusan support tersebut dapat mendorong XAU/USD ke area support kuat di sekitar $1805 hingga $1800.
- Di sisi lain, resistance $1885 dapat menjadi support bila penutupan harian XAU/USD berada di atas $1900.
Saham
Indeks saham AS dilaporkan melemah setelah Apple dilanda aksi jual. Sementara itu, IHSG diprediksi turun hari ini.
Saham AS
- Indeks saham AS kompak melemah pada sesi perdagangan hari Senin (6/Februari).
- Dow Jones selip 0.10%, S&P 500 jatuh 0.61%, dan NASDAQ Composite anjlok 1%.
- Sejumlah saham perusahaan besar juga dilaporkan melemah, terutama saham Apple yang merosot hingga 2%.
- Apple tertekan oleh kekhawatiran pasar terkait pemotongan harga retail iPhone 14 di China untuk mendorong penjualan.
- Di sisi lain, saham Tesla (NASDAQ:TSLA) menguat 2% sehingga mampu menahan kemerosotan di sektor konsumen.
- Yield obligasi AS tenor 10-tahun saat ini menguat lebih dari 3.6% dan menyentuh level tertinggi bulanan.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0.55% ke 6873 pada sesi perdagangan hari Senin.
- Menurut Senior Technical Analyst Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, IHSG berpotensi mengalami koreksi lanjutan ke kisaran 6800-6830.
- Sentimen pasar saat ini sedang dibayangi oleh prospek penurunan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023.
- Pasalnya, banyak yang meyakini bahwa suku bunga BI sudah hampir berada di puncak karena modernisasi harga komoditas.
- Saham yang dapat dicermati hari ini adalah UNTR, MDKA, PNLF, BIPI, BRMS, BBNI, BBTN, EXCL, PGAS, dan UNVR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.