Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Mengenal SOTS dalam Trading Saham Syariah

Yuvita 7 Feb 2022
Dibaca Normal 14 Menit
bisnis > saham > #syariah #saham
Syariah Online Trading System atau SOTS dapat membantu mempermudah dan mempercepat investasi saham syariah. Bagi kalian yang ingin trading saham syariah, wajib tahu soal ini.

DI

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup, pasar modal syariah juga semakin diminati oleh investor baik muslim maupun non-muslim. Dalam praktiknya, investor kerap mencari suatu produk investasi baru dan salah satunya adalah investasi syariah.

Produk keuangan syariah harus mematuhi aturan syariah dengan ketat dan dasar yang kuat, sehingga sejumlah investor menganggap instrumen investasi ini bertanggung jawab secara sosial.

Pasar modal syariah memang menggunakan prinsip Islam dalam semua kegiatannya. Di Indonesia sendiri, pasar modal syariah sudah menjadi bagian dari industri keuangan, secara umum diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan secara khusus oleh direktorat pasar modal syariah.

Dilihat secara sekilas, pasar modal syariah memang tampak sama seperti pasar modal konvensional. Namun, baik produk serta mekanisme transaksi yang ada pada pasar modal syariah tentu memiliki karakteristik khusus yang sesuai dengan prinsip syariah.

Simak Juga: Inilah Kriteria Investasi Halal Menurut MUI

Hingga saat ini, Indonesia masih menjadi negara dengan pangsa pasar modal syariah terbesar di dunia karena populasi penduduk muslimnya yang banyak. Dengan rasio nilai kapitalisasi pasar terhadap GDP (Gross Domestic Products) masih di bawah 50%, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan pasar modal syariah.

Sejarah Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah pertama kali dirintis di Indonesia pada 3 Juli 1997 dengan munculnya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management. Beberapa tahun setelahnya, Bursa Efek Indonesia resmi melakukan kerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management untuk menyusun Jakarta Islamic Index (JII).

Munculnya indeks tersebut membuat beberapa saham syariah lain bermunculan. Pada 18 April 2001, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang mengatur tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah dengan Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001.

Simak Juga: Pasar Modal Dan Saham Menurut Islam

Setelah adanya fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI, banyak investasi syariah yang mulai bermunculan. Kemudian pada awal September 2002, PT. Indosat Tbk juga meluncurkan instrumen investasi syariah berjenis obligasi syariah dan menggunakan akad mudharabah.

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia semakin meningkat seiring dengan disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008 mengenai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 7 Mei 2008. Undang-Undang ini sangat diperlukan karena nantinya akan digunakan untuk menerbitkan surat berharga syariah negara atau sukuk negara. Pada 26 Agustus 2008, pemerintah pun mengeluarkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.

Perkembangan Saham Syariah di Indonesia

Jumlah investor saham syariah selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan sebanyak 2159%. Pada akhir tahun 2014, jumlah investor saham syariah hanyal sebanyak 2705. Namun pada September 2019, jumlah investor meningkat secara signifikan hingga 61,130.

Jika dilihat dari sisi penawaran, saham syariah juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Pada bulan Oktober 2019, tercatat ada 413 saham syariah di Indonesia, berbeda jauh dengan tahun 2011 yang saat itu hanya memiliki 237 saham syariah. Hingga saat ini, dari keseluruhan saham yang tercatat di BEI, 63% saham yang ada merupakan saham syariah.

Baca juga: Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Karena popularitasnya yang meningkat, kapitalisasi pasar saham syariah akhirnya menembus separuh dari kapitalisasi pasar BEI yaitu 53% atau sebesar Rp3807 triliun. Terhitung hingga 30 September 2019, investor saham syariah tumbuh sebanyak 37% hanya dalam waktu satu tahun. Sementara itu, pangsa pasarnya mencapai 5.7% dari total investor yang ada di bursa.

Apa Itu Syariah Online Trading System (SOTS)

Syariah Online Trading System (SOTS) pertama kali dikembangkan pada tahun 2011 oleh salah satu anggota bursa, yaitu PT. Indopremier Sekuritas. Tujuannya adalah untuk memudahkan para investor mencari saham syariah.

Selain itu, dengan adanya SOTS, segala jenis transaksi di pasar modal syariah juga menjadi lebih terfokus pada transaksi saham dengan prinsip syariah.

Simak Juga: Cara Cerdas Investasi Saham Syariah Untuk Pemula

Sebelum adanya SOTS, investor diharuskan untuk memilih dengan cermat saham mana saja yang telah memenuhi kriteria syariah sebelum melakukan investasi. Namun sejak adanya SOTS, para investor tidak perlu lagi meragukan suatu saham karena produk investasi yang termasuk dalam SOTS sudah dipastikan bagian dari pasar modal syariah.

SOTS ini juga telah disertifikasi oleh DSN-MUI, sebagai pengaktualisasian dari fatwa DSN No. 80 Tahun 2011 mengenai penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar reguler bursa efek.

Kriteria dalam Fitur SOTS

Agar Syariah Online Trading System (SOTS) dapat berjalan sebagaimana mestinya, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:

  1. SOTS tidak dapat memfasilitasi margin trading.
  2. SOTS tidak dapat memfasilitasi short selling.
  3. Menerapkan cash basis transaction yang berarti setiap kegiatan jual beli harus disesuaikan dengan modal yang dimiliki.
  4. Hanya akan menunjukkan pilihan saham khusus saham syariah dan terpisah dengan saham non-syariah.

Manfaat Penggunaan SOTS

Setelah mengetahui tentang kriteria dan cara kerja SOTS, seorang investor akan memperoleh beberapa keuntungan ketika menggunakan layanan SOTS dalam investasi saham syariah. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Mendapatkan keuntungan saham syariah dalam keadaan apa pun dan di mana pun dengan mudah serta relatif cepat.
  2. Mencari saham syariah menjadi semakin mudah, nyaman, dan tentu saja aman sesuai prinsip syariah.
  3. Dengan jangkauan yang luas, SOTS bisa membantu meningkatkan jumlah investor.
  4. Terhindar dari investasi bodong dan tindakan kriminal yang mengatasnamakan investasi syariah karena layanan SOTS telah dilindungi oleh Bursa Efek Indonesia.

Cara Kerja Saham Syariah pada Sistem SOTS

Menggunakan SOTS berarti melakukan segala kegiatan mulai dari penyetoran modal, pembelian, penjualan, pencatatan hingga penarikan dana secara online. Ketika akan melakukan suatu pembelian, investor dapat memasukkan kode saham yang akan dibeli.

Misalnya, Anda akan membeli suatu saham dengan kode "ACES" yang kemudian memilih harga beli sesuai dengan harga tertera. Selanjutnya, Anda tinggal mengisi jumlah saham yang akan dibeli guna melanjutkan proses pembelian saham syariah. Ketika akan menjual saham, proses yang akan dilalui juga tidak jauh berbeda seperti ketika melakukan pembelian.

Namun, perlu diingat bahwa sistem ini tidak mengizinkan investor untuk melakukan transaksi short selling seperti transaksi jual saham pada umumnya. Sistem ini hanya memperlihatkan produk investasi dengan prinsip syariah, sehingga investor hanya akan dapat menjual saham yang telah dimiliki.

Baca juga: Kenapa Short Selling Saham Dibatasi di Indonesia?

Setelah investor melakukan jual atau beli, transaksi akan dilanjutkan oleh anggota bursa menggunakan SOTS guna mempertemukan penawaran beli dan jual pada harga yang telah diajukan oleh investor.

Apabila terjadi pembelian, saham akan secara otomatis melakukan pencatatan pada portofolio efek yang dimiliki oleh investor. Selain itu, sistem SOTS juga menyediakan fasilitas lainnya seperti hak pilih untuk menentukan apakah transaksi pembelian atau penjualan dapat dilanjutkan atau tidak.

Ketika investor telah melakukan pemesanan, investor akan memiliki hak yang disebut khiar dalam fiqih Islam. Khiar adalah hak memilih yang dimiliki oleh penjual atau pembeli untuk mendapatkan kesempatan memilih meneruskan atau membatalkan suatu transaksi.

Meski demikian, hak memilih pada sistem SOTS hanya dapat dilakukan oleh investor sebelum terjadinya pertemuan antara penawaran beli dan jual, atau sebelum proses transaksi telah selesai dilakukan.

Sekuritas yang Menyediakan SOTS

Tertarik melakukan trading saham syariah dengan SOTS? Buatlah rekening efek syariah terlebih dahulu sebelum melakukan investasi saham syariah secara online. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk membuat rekening efek syariah adalah menggunakan jasa sekuritas atau broker yang terpercaya.

Baca juga: Cara Mendaftar Ke Broker Saham Dan Buka Rekening Efek

Per Januari 2020, telah terdapat 17 sekuritas yang menyediakan layanan Syariah Online Trading System (SOTS) dan 15 di antaranya telah mendapatkan sertifikat DSN-MUI. Berikut 17 sekuritas penyedia SOTS beserta nama platform trading masing-masing:

  1. PT Indo Premier Securities (IPOT Syariah)
  2. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (HOTS Syariah)
  3. PT BNI Securities (e-Smart Syariah)
  4. PT Trimegah Securities Tbk. (iTrimegah Syariah)
  5. PT Mandiri Sekuritas (MOST Syariah)
  6. PT Panin Sekuritas Tbk. (POST Syariah)
  7. PT Phintraco Securities (PROFITS Syariah)
  8. PT Sucorinvest (SPOT Syariah)
  9. PT FAC Sekuritas Indonesia (FAST Syariah)
  10. PT MNC Securities (MNC Trade Syariah)
  11. PT Henan Putihrai (HPX Syariah)
  12. PT Philip Sekuritas (POEM Syariah)
  13. PT RHB Sekuritas (RHB TradeSmart)
  14. PT Samuel Sekuritas (STAR Syariah)
  15. PT Maybank Kim Eng Sekuritas (KE Trade Syariah)

Meski demikian, terdapat dua sekuritas yang meskipun telah menyediakan layanan SOTS, sekuritas ini masih belum mendapatkan sertifikat DSN-MUI, yaitu:

  1. PT Sucor Sekuritas (SPOT Syariah)
  2. PT Trimegah Sekuritas (iTrimegah)

Sebagai investor yang bijak, pilihlah sekuritas yang tidak hanya berkualitas namun juga cocok dengan tujuan investasi. Dengan menggunakan sekuritas yang menyediakan SOTS, investor dapat melakukan kegiatan investasi dengan mudah dan di mana pun. Segala jenis transaksi saham syariah yang dilakukan dapat diproses dengan aman dan cepat selama masih dalam waktu perdagangan bursa.

Tips Trading Saham Syariah dengan SOTS

Walaupun saat ini melakukan investasi syariah bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi investasi berbentuk digital, investor tetap perlu mengetahui cara yang efisien dalam trading saham syariah menggunakan SOTS. Berikut beberapa rekomendasi yang dapat membantu investor untuk berinvestasi saham syariah dengan SOTS:

Kenali dan Pahami Daftar Saham Syariah

Dengan adanya sistem SOTS, investor memang akan langsung menemukan banyak pilihan saham syariah. Namun dengan melihat banyaknya daftar saham syariah saja tentu tidak cukup. Agar tidak keliru, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali daftar perusahaan apa saja yang menyediakan saham syariah.

Dalam saham syariah terdapat tiga indeks di BEI, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII & JII70 Index). Investor akan menemui banyak pilihan saham syariah dalam ketiga indeks tersebut. Bahkan di ISSI saja telah ada lebih dari 400 saham syariah yang tersedia.

Baca juga: Ingin Investasi Saham Syariah? Yuk Kenali ISSI Dan JII

Lakukan riset yang mendalam pada saham-saham syariah yang telah dipilih, lalu cermati trend saham syariah untuk kemudian menentukan investasi syariah mana yang sesuai dengan tujuan serta jangka waktu investasi Anda.

Pastikan bahwa Praktik yang Dilakukan sesuai dengan Prinsip Syariah

Meskipun SOTS memudahkan investor untuk menemukan saham syariah, sebagai investor yang bijak, pastikan untuk melakukan cek ketepatan emiten terlebih dahulu. Ketika memilih berinvestasi saham syariah, Anda pasti ingin investasi pada produk saham yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, kan?

Maka dari itu, meskipun perusahaan telah ada dalam sistem SOTS, Anda masih bisa memastikan bahwa perusahaan tetap bebas dari praktik yang melanggar prinsip syariah. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat beberapa syarat agar sebuah emiten dapat masuk dalam kategori saham syariah.

Baca juga: Beda Laporan Keuangan Syariah dan Konvensional, Apa Sajakah?

Jenis usaha, produk barang atau jasa, serta akad dan pengelolaan saham tidak boleh berseberangan dengan prinsip syariah. Emiten wajib menandatangani dan memenuhi syarat akad sesuai dengan prinsip syariah, serta memiliki Syariah Compliance Officer (SCO) yang bertujuan untuk menjelaskan prinsip syariah yang dianut.

Syariah Compliance Officer (SCO) itu sendiri haruslah seorang pejabat di dalam lembaga atau perusahaan yang telah memiliki sertifikasi Dewan Syariah Nasional dalam Majelis Ulama Indonesia. Hal ini sebagai tanda bahwa orang tersebut benar-benar memahami konsep syariah khususnya di pasar modal.

Mulai Investasi Meski Hanya dengan Modal Kecil

Saat ini siapapun tanpa terkecuali dapat mulai melakukan investasi. Jika Anda ingin memulai investasi saham syariah, tak perlu berkecil hati karena sama seperti investasi saham konvensional, saham syariah juga tidak harus mulai dengan modal Rp1 juta atau bahkan Rp1 miliar. Bahkan, investor pemula dapat mulai investasi hanya dengan modal kurang dari Rp 1 juta. Buktinya, tidak sedikit saham syariah yang dapat dibeli hanya dengan menggunakan modal kurang dari Rp1 juta.

Simak Juga: Investasi Syariah Dengan Budget Murah, Apa Sajakah?

Apabila Anda masih belajar investasi, memulai dengan modal kecil dapat berguna untuk mencegah kerugian cukup besar terutama jika pada tahap-tahap awal masih sering keliru melakukan analisa pasar. Namun, perlu diketahui bahwa mulai dengan modal kecil juga tidak akan mendapatkan keuntungan besar.

Meski demikian, hal itu dapat diatasi dengan melakukan investasi setiap bulannya. Misalnya, Anda menemukan saham syariah X seharga Rp1000 per lembar. Hanya dengan minimal pembelian 1 lot atau 100 lembar, maka sebagai investor Anda hanya memerlukan uang setidaknya Rp100,000 untuk memulai. Hal ini dapat Anda lakukan secara rutin setiap bulannya, sehingga nilai investasi yang terakumulasi akan semakin besar dan memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan.

Analisis Saham Sebelum Mengeluarkan Uang untuk Investasi

Sebelum mengalokasikan dana untuk investasi saham syariah, dari semua saham yang telah ada, lakukanlah analisis agar tidak memilih saham atas dasar asal pilih atau FOMO.

Jika belum terbiasa untuk analisis suatu saham, cobalah melihat performa saham tersebut dengan mengecek langsung melalui Ringkasan Performa Perusahaan Tercatat di website IDX.

Ketika melihat suatu performa saham, cek apakah saham tersebut terbukti memiliki kinerja baik dengan mempertimbangkan apakah saham tersebut tergolong dalam kapitalisasi pasar besar dan memiliki prospek bisnis yang bagus. Selain itu, jika memang ingin lebih mendalami, Anda juga bisa melakukan analisis secara teknikal dan fundamental.

Analisis teknikal merupakan suatu metode analisis menggunakan tren, pergerakan grafik, dan perubahan pola yang terjadi. Sedangkan analisis fundamental lebih melihat kondisi internal serta kinerja keuangan perusahaan.

Baca juga: Mencari Harga Saham Murah Dengan Analisa Fundamental

Dengan melakukan analisis, investor dapat terhindar dari risiko kerugian serta memaksimalkan keuntungan meski dengan modal yang tidak banyak.

Menggunakan List DES

Dalam trading menggunakan SOTS, investor juga dapat memanfaatkan list DES atau Daftar Efek Syariah yang telah dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). List ini biasanya terbit secara berkala setiap tahun pada bulan Mei atau November.

Akan tetapi, perlu diperhatikan jika di dalam list DES masih ada banyak sekali perusahaan konvensional yang tidak menggunakan prinsip syariah seperti bank dengan bunga, perusahaan rokok, atau alkohol.

Oleh karena itu, ketika menggunakan DES, perhatikan perusahaan yang akan dituju. Investor masih tetap dapat melihat serta memilih bank syariah yang ada pada list DES seperti BTPS, PNBS, atau BRIS.

Rutin Lakukan Review Berkala

Setiap investor wajib melakukan review berkala pada saham yang telah dibeli. Melakukan review berkala dapat dilakukan setiap satu bulan sekali, tiga bulan, atau enam bulan sekali. Hal ini akan berdampak pada keputusan investasi yang telah diambil dan yang akan datang.

Dengan melakukan pengecekan secara berkala, investor dapat memperbaiki keputusan sebelumnya dan mengambil langkah yang paling baik untuk melepas atau menambah suatu saham. Selain itu, investor juga dapat mempertimbangkan saham syariah lainnya yang lebih menguntungkan.

Baca juga: 4 Tips Investasi Saham Anti Gagal Untuk Pemula

Pertimbangkan untuk Diversifikasi

Diversifikasi merupakan suatu strategi untuk meminimalisir eksposur portofolio terhadap risiko penurunan di suatu sektor dengan berinvestasi pada emiten lain di sektor berbeda. Harapannya, jika suatu sektor saham sedang menurun, masih ada saham dari sektor lain yang mengimbangi penurunan tersebut, sehingga seluruh nilai investasi Anda tidak mengalami kemerosotan.

Dengan banyaknya saham syariah yang saat ini bisa diperdagangkan di bursa, tentu ada banyak sektor yang bisa Anda pilih untuk melakukan diversifikasi. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan instrumen lain seperti obligasi syariah ataupun reksa dana syariah.

Berbicara tentang kepemilikan aset syariah, mungkin Anda bertanya-tanya mengenai kewajiban zakat dan perhitungan dari investasi jenis ini, terutama jika Anda telah mengumpulkan keuntungan yang cukup signifikan. Untuk kajian lebih dalam, Anda bisa mempelajarinya di Profit Investasi Syariah, Perlukah Dikeluarkan Zakatnya?

Terkait Lainnya

Forum Terkait

Reno Leonardo | 20 Jan 2015

Saya mau tanya.. apakah ketika kita beli suatu saham emiten, akan langsung terbeli? dan apakah ketika kita menjualnya akan langsung terjual? dan bagaimana saja cara untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham tersebut.. terimakasih..

Lihat Reply [34]

Trading online memungkinkan seseorang saat dia melakukan transaksi akan terjadi aktivitas jual beli. Ketika anda BUY misalnya, maka akan terlihat dalam platform trading anda nilai beli yang anda beli, begitupun saat melakukan jual.

Thanks.

Basir 27 Jan 2015
yang bisa langsung terbeli itu khusus untuk trading online sajakah atau untuk semua model trading saham bisa?
saya juga penasaran sama cara mendapatkan keuntungan dari investasi saham..
mohon dijelaskan lebih lanjut....
Faris Wijaya 4 Feb 2015

@ reno leonardo, @ faris wijaya :
- apakah ketika kita beli suatu saham emiten, akan langsung terbeli???

setahu saya tidak Pak, baik trading on-line maupun via pialang saham. Tergantung dari ada tidaknya yang mau menjual sesuai dengan harga yang Anda inginkan. Kalaupun ada, belum tentu jumlah yang Anda inginkan terpenuhi semuanya. Misalkan Anda ingin membeli saham ABCD sebanyak 10 lot, tetapi yang tersedia dengan harga beli Anda hanya 5 lot maka yang Anda inginkan hanya terpenuhi sebagian. Untuk itulah Anda mesti antri dan menunggu hingga ada yang menjual sesuai dengan harga yang Anda inginkan, karena mungkin yang ingin membeli saham ABCD dengan harga tersebut tidak hanya Anda, jadi mana yang duluan.

Demikian juga jika Anda menjual saham. Tergantung dari ada tidaknya yang mau membeli sesuai dengan harga yang Anda inginkan.
Persedian saham itu jauh lebih terbatas jika dibandingkan dengan mata uang.

- dan bagaimana saja cara untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham tersebut..

untuk trading di pasar saham, Anda hanya bisa membeli (buy), dan jika harga telah naik Anda bisa menjualnya. Keuntungan yang Anda peroleh biasanya akan dipotong biaya transaksi oleh pialang Anda. Jadi Anda tidak bisa open posisi sell seperti trafing forex, kecuali Anda telah punya barangnya (saham yang akan Anda jual).
Keuntungan lain adalah pembagian dividen dari perusahaan yang Anda beli sahamnya (biasanya dibagikan tiap tahun).

M Singgih 6 Feb 2015

Cara untuk mendapatkan keuntungan dari saham ada dua: dari dividen dan dari capital gain.

Dividen biasanya dibagikan setiap tahun untuk pemegang saham per cum date. Jadwal dividen dan besarnya berbeda-beda untuk setiap emiten, tetapi umumnya asalkan Anda membeli sebelum hari H cum date saja, maka Anda berhak mendapatkan dividen tersebut. Namun, harga saham biasanya bergolak di sekitar tanggal cum date dan ex date, sehingga bisa menjebak investor untuk membeli di harga tinggi sebelum cum date, kemudian jatuh setelah lewat ex date.

Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham. Setiap transaksi beli maupun jual akan dikenakan fee oleh broker, yang menjadi biaya trading bagi investor saham sendiri. Kunci untuk mendapatkan profit dari Capital Gain adalah membeli saham di harga tertentu, untuk dijual kembali di tingkat harga lebih tinggi hingga mampu meng-cover biaya trading tadi plus ada kelebihan sebagai profit.

Transaksi jual-beli saham bisa dilakukan secara online. Di platform trading saham, akan muncul penampilan seperti ini:

Bisa dilihat di sana, ada kolom Bid dan kolom Offer. Kolom Bid merupakan daftar harga dimana para investor ingin membeli saham BBNI. Jadi, misal Anda punya saham BBNI, dan ingin menjualnya pada harga 5400, maka Anda akan langsung mendapatkan pembeli. Namun, bila Anda ingin menjualnya pada harga 5450, maka akan masuk sebagai antrian baru di daftar Offer, dan baru tereksekusi jika ada investor yang setuju membeli di harga 5450.

Demikian pula, di kolom Offer merupakan daftar harga dimana para investor yang memiliki saham BBNI ingin menjual sahamnya. Apabila Anda sedang mencari saham BBNI, dan setuju untuk membeli di harga 5425, maka saham BBNI yang dipesan akan langsung terbeli. Namun, jika Anda ingin membeli di tingkat harga berbeda, misalnya 5400, maka akan masuk antrian di kolom Bid, dan baru tereksekusi jika ada investor yang menurunkan harga jual sahamnya.

Perlu diperhatikan juga angka lot di sebelah Bid/Offer, yang menunjukkan seberapa banyak volume saham yang ditawarkan/akan dibeli pada tingkat harga Bid/Offer terkait. Jika ingin membeli saham BBNI di harga 5425 sebanyak 1000 lot, misalnya, maka yang akan tereksekusi hanya 583 lot saja, karena yang tersedia di pasar pada harga itu hanya segitu. Sedangkan sisa pesanan sebanyak 417 lot akan masuk antrian.

Anna 29 Dec 2016
Terus ketika kita memesan saham it harus menyesuaikan dep uang nya ap ,uang bisa menyusul
Faiz 27 Jun 2018

@ Faiz:

Setahu saya disesuaikan dengan dana yang ada di saldo akun Anda, tidak bisa menyusul (bayar belakangan) alias ngutang.

M Singgih 29 Jun 2018

Mau tanya misal kita punya saham 100 lot ,bisakah jualnya sebgian aja misal cuma 50 lot aja? Untuk investasi dgn mengharapkan dividen untuk hasil yg optimal setidaknya keep berapa lama ? Dan skrg 1 lot ada berapa lembar saham (juni 2019)

Sonny 16 Jun 2019

Untuk Sonny,

“...misal kita punya saham 100 lot ,bisakah jualnya sebgian aja misal cuma 50 lot aja?...”

Bisa. Hal itu tergantung dari platform trading yang digunakan dan juga dari ketentuan broker yang bersangkutan.

“...Untuk investasi dgn mengharapkan dividen untuk hasil yg optimal setidaknya keep berapa lama ?...”

Semua itu tergantung dari keputusan Anda sendiri. Karena hasil pembagian dividen selalu berbeda-beda untuk tiap tahunnya. Sehingga, tidak ada acuan baku mengenai berapa lama sebaiknya menyimpan saham tersebut.

“...Dan skrg 1 lot ada berapa lembar saham…”

Data terakhir yang kami terima, 1 lot masih berjumlah sebesar 100 lembar saham.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 17 Jun 2019
Bagaimana cara mendapatkan antrian pertama di jual/beli saham,karna harga saham yg di tembok oleh bandar berjuta2 lot?
Edo 11 Nov 2019

@ Edo: Setahu saya kalau ingin antrian yang cepat, kalau Anda ingin beli harganya harus lebih tinggi dari harga pasaran saat itu, dan kalau Anda ingin jual, harganya harus lebih rendah dari harga pasaran.

Baca juga: Apa Itu Saham dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?

M Singgih 26 Nov 2019
Maaf pemula,kalau investasi saham,misalnya dalam kurun waktu 5 tahun ingin berinvestasi saham,ternyata dalam tahun ke tiga tidak dapat melanjutkan ,itu gimana ya?

pernah sy baca misalnya,setiap bulan nya berinvestasi 1 juta setiap bulan nya berarti 1 Thn 12 juta .
tetapi di tahun ke 3 stop karna problem yang ada. Dana kita itu bagaimana dan selanjutnya gimna.

terimakasih maaf pemula sekali.
Radit 20 Jan 2021

Keren sekali penjelasan nya suhu..

Trimakaih

Bajam ID 26 Nov 2020

@ Radit:

Menurut saya itu tergantung dari isi perjanjian (agreement) antara Anda sebagai nasabah dan perusahaan pialang saham (broker), apakah ada kesepakatan bahwa setiap bulan harus menyetorkan dana. Setahu saya normalnya nasabah bebas (tidak terikat) apakah akan beli saham setiap bulan atau tidak. Biasanya tidak ada ikatan, kecuali ada perjanjian tertentu.

M Singgih 22 Jan 2021

Trading adalah transaksi jual beli. Barang murah lebih cepat laku, karena banyak yg mau beli murah. Seperti ketika jual aset diberi embel "BUTUH DUIT, JUAL MURAH".

Ada sederetan orang yg sudah antri membeli dengan harga murah. Jika anda jual dengan harga yang diminta, maka langsung terjual. Kemungkinan anda jual rugi. Tapi yang anda tanyakan apakah bisa langsung terjual, bukan soal untung atau ruginya. Dalam praktiknya juga kadang trader harus jual sahamnya dalam waktu cepat walau jual rugi untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Arang 6 May 2021

Karena anda sepertinya awam sekali mengenai bursa saham, sebaiknya anda anggap saja trading/invest saham hanya via online. Karena itu yg paling mudah dan memungkinkan untuk diakses anda. Untuk transaksi non reguler dan non online, itu tidak bisa diakses oleh semua orang.

Keuntungan trading saham adalah selisih harga beli dengan harga jual. Anda beli cabe 5000 sekilo, besok naik jadi 6000 sekilo. Anda untung 1000 perkilo.

Keuntungan dari invest saham juga sama, ditambah karena invest berarti menyimpan saham dalam jangka waktu lama, kemungkinan mendapat dividen dari perusahaan yg sahamnya anda beli tersebut.

Arang 6 May 2021

Apakah di trading saham akan terdapat Margin Call seperti pada trading forex?

Rispo 25 May 2022

Apabila kamu trading saham menggunakan modal yang sudah kamu punya saja, maka kamu tidak akan mengalami Margin Call.

Tapi kalau kamu menggunakan fasilitas rekening Margin dari sekuritas, itu berarti kamu menggunakan dana pinjaman dari sekuritas, sehingga kamu bisa saja mengalami Margin Call.

Tidak semua orang dapat menggunakan fasilitas rekening Margin dari sekuritas. Biasanya, rekening itu hanya dapat dibuka oleh orang yang sudah punya pengalaman trading saham dan mempunyai modal minimal Rp200 juta.

Aisha 26 May 2022

Saya pernah dengar soal saham2 yang sudah tidak bisa ditransaksikan oleh ritel karena delisting atau berkasus, masih bisa dibeli lewat private trading atau pasar sekunder.

1. Seperti apa gambaran private trading dan pasar sekunder itu?

2. Kenapa masih ada yang mau membeli saham-saham seperti itu?

3. Apakah saham yang delisting bisa balik ke bursa lagi?

terima kasih jika ada yang menjawab rasa penasaran saya.

Safitri Anisah 3 Jun 2022

1. Seperti apa gambaran private trading dan pasar sekunder itu?

Ada kesalahapahaman dalam pertanyaan kamu. Istilah "pasar sekunder" itu berbeda dengan "private trading". Pasar sekunder adalah bursa saham di mana saham diperdagangkan setelah IPO. Ketika saham sudah delisting, maka tidak bisa diperdagangkan pada pasar sekunder lagi (tapi masih bisa lewat private trading).

Private Trading itu jual-beli saham secara langsung antara penjual dan pembeli, alias bukan melalui bursa. Gambaran simpelnya: saya punya saham ABCD yang sudah delisting, sedangkan kamu ingin punya saham ABCD. Saya bertemu denganmu, kita sepakat, maka jual-beli terjadi.

2. Kenapa masih ada yang mau membeli saham-saham seperti itu?

Pembeli saham yang sudah delisting biasanya adalah pebisnis. Mereka membeli saham untuk tujuan usaha, bukan untuk berinvestasi online biasa. Mungkin mereka ingin mengambil alih pabrik, lahan, atau paten yang dimiliki oleh perusahaan yang delisting itu. Mungkin juga mereka ingin melakukan merger atau akuisisi perusahaan. Ada banyak sebab yang tidak bisa dipukul rata.

Perlu diperhatikan pula bahwa tak semua saham delisting itu jelek. Ada pula saham yang melaksanakan delisting sukarela karena pemilik saham pengendalinya ingin mendominasi perusahaan, contohnya delisting saham AQUA lantaran instruksi Danone sebagai pemilik saham mayoritasnya. Saham yang delisting sukarela seperti ini punya kualitas yang sangat bagus, sehingga tentu saja banyak dicari orang (tapi biasanya pemilik mayoritas tidak mau menjual).

3. Apakah saham yang delisting bisa balik ke bursa lagi?

Saham yang delisting bisa balik ke bursa lagi, melalui aksi korporasi yang disebut "relisting". Beberapa contoh saham relisting di Bursa Efek Indonesia antara lain Sekar Bumi (SKBM) dan Bukaka Teknik Utama (BUKK).

Aisha 8 Jun 2022

Apakah jual beli saham sudah terkena pajak? Dan bagaimana cara membayar pajaknya?

Sally 10 Jun 2022

Transaksi saham sudah kena pajak secara otomatis. Saat kamu membeli/menjual saham, platform trading secara otomatis akan menghitung pajaknya dan memotong jumlah yang sesuai dari saldo kamu.

Setelah itu, kamu tak perlu pusing menghitung pajak saham sendiri. Dalam pelaporan SPT tahunan, kamu cukup mencatat portofolio saham akhir tahunmu dalam bagian aset yang sudah dikenai pajak (tidak dihitung sebagai aset kena pajak lagi).

Aisha 10 Jun 2022

Short selling saham di Indonesia sudah diperbolehkan atau masing dilarang ya kak?

Willy 1 Jul 2022

Short selling saham sampai saat ini masih dilarang oleh otoritas BEI. Untuk mengetahui perkembangan peraturan bursa, silakan pantau situs web dan media sosial resmi IDX.

Aisha 3 Jul 2022

Mohon pencerahannya kakak...maaf kalo agak melenceng pertanyaan saya.

Saya membeli saham TLKM 1 lot sebesar 3340. kalo saya mau beli saham lagi di TLKM itu pakai harganya sama atau harga mengikuti pergerakan harga saham? atau kita beli sesuai nominal semisal mau invest 1jt di saham TLKM tsb. mohon bimbingannya

Siswanto 11 Jul 2022

Min kalo misal jual di ARB 48 lot (offer), yang mau beli 20. Itu yg transaksi 20 itu apakah udah kelepas walaupun belum matched 48 lot? Thanks

Kevin Sailly 11 Jul 2022

Pertanyaannya, apakah offer 48 lot dan bid 20 lot itu punya harga yang cocok?

Kalau harganya cocok, maka dari offer 48 lot akan segera tereksekusi 20 lot, sedangkan 28 lot sisanya akan masuk antrian dalam order book.

Kalau harganya tidak cocok, maka tidak ada transaksi yang terjadi dan kedua order itu sama-sama masuk antrian dalam order book.

Aisha 12 Jul 2022

Beli saham posisi buy waktu bursa habis dan kita tidak sampe pada antrian, bagaimana status order kita? Apakah order cancel otomatis dan dana kembali kedeposit atau seperti apa? Mohon informasinya

Om Juju 14 Jul 2022

Untuk membeli saham TLKM lagi, kamu harus mengikuti harga pasar yang sedang berlaku. Jika harga pasar saat ini adalah 3340 (sama dengan saat kamu membeli dulu), maka kamu bisa beli pada harga 3340. Jika harga pasar saat ini 4000, maka kamu bisa beli pada harga 4000an.

Berapa banyak saham TLKM yang bisa kamu beli lagi? Ini tergantung berapa banyak modal yang kamu punya dan berapa harga saham saat ini.

Umpamanya, dengan harga Rp4000 per lembar, maka 1 lot TLKM = Rp400ribu. Kalau kamu hanya punya modal Rp1 juta, maka kamu bisa beli 2 lot saham TLKM sekarang dengan total nilai Rp800ribu, lalu sisa Rp200ribu dapat ditabung untuk membeli saham lagi di lain waktu.

Aisha 18 Jul 2022

Apabila kamu pasang order saat jam bursa sudah ditutup, maka ordermu akan ditolak otomatis (rejected). Dana kamu tidak akan berkurang dan tidak ada dana yang kembali, karena ordernya saja tidak akan terpasang.

Coba saja pasang order saat pasar tutup, nantinya kamu akan langsung dapat pesan gagal pasang order pada aplikasi trading saham kamu. Contohnya terlihat seperti ini:

Bagaimana kalau kita ingin pasang order di luar jam bursa?

Ada beberapa aplikasi trading saham yang menyediakan fitur Automatic Order. Fitur ini memungkinkan kamu untuk pasang order di luar jam bursa. Nantinya order kamu akan tersimpan oleh sistem sampai dengan pembukaan bursa esok harinya. Ketika bursa dibuka, barulah sistem akan mengirim order kamu untuk dicatat oleh bursa.

Tapi, tak semua aplikasi trading saham punya fitur Automatic Order. Silakan buka buku panduan atau tanya ke CS sekuritas kamu untuk mengetahui lebih jelas.

Aisha 18 Jul 2022

Di forum lain ada yang mengupload gambar seperti ini:

Untuk PBV (Kali), PER (kali), dan Return YTD (%) itu maksutnya apa ya kak? Dan bagaimana menggunakan informasi-informasi yang terdapat pada gambar tersebut? Terima kasih

Yujin 4 Aug 2022

Return YTD (%) menunjukkan persentase kinerja saham tersebut sejak pembukaan hari perdagangan pertama awal tahun hingga saat ini.

Umpamanya sekarang tanggal 3 Agustus 2022, terlihat ITMG memiliki return YTD (%) sebesar 119,66%. itu berarti harga saham ITMG sejak tanggal 3 Januari 2022 (tanggal 1 dan 2 Januari merupakan hari libur, sehingga hari perdagangan pertama tahun 2022 adalah tanggal 3) sampai 3 Agustus 2022 telah meningkat sebesar 119,66%.

PER (kali) adalah Price-to-Earning Ratio, atau rasio yang mengukur harga saham per lembar dibandingkan dengan laba per lembar saham. Nilai PER semakin besar, berarti saham itu semakin mahal.

Umpamanya ITMG memiliki PER sebesar 4,62x, berarti harga saham ITMG saat ini adalah 4,62 kali dari nilai laba per sahamnya.

PBV (kali) adalah Price-to-book Value, atau rasio harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. Nilai PBV semakin besar, berarti harga saham itu semakin mahal.

Umpamanya ITMG memiliki PBV sebesar 2,47x, berarti untuk mendapatkan saham ITMG sekarang, kamu harus membayar senilai 2,47 kali lipat dari nilai perusahaan yang sesungguhnya.

Untuk memahami lebih lanjut tentang rasio-rasio ini, silakan simak artikel berikut.

Aisha 5 Aug 2022

Ketika transaksi saham, apakah tersedia format pending order kayak di forex? Terus juga posisinya apakah bisa dihold berhari2 sampai ketemu harga yang cocok? Atau kalau transaksi hari itu, ya harus diselesaikan di hari yang sama??

Rony 9 Feb 2023

@ Rony:

Saat ini saya tidak trading saham, tetapi setahu saya tidak ada format khusus pending order seperti pada platform trading forex. Pada perdagangan saham, biasanya investor atau trader akan membeli suatu saham dengan harga yang paling murah dan menjual dengan harga yang paling mahal dari harga beli atau harga jual yang ditawarkan saat ini. Dengan demikian investor / trader akan antri untuk mendapatkan harga tsb. Kalau sudah dapat harganya order akan langsung tereksekusi (done). Kalaupun investor / trader akan beli atau jual pada harga saat ini, dia juga harus antri.

Kalau belum tereksekusi (done) sampai akhir hari perdagangan, secara otomatis order akan dibatalkan (withdrawn), tetapi ada juga broker yang menyediakan fitur GTC Order (Good till cancel) yang mana order buy / sell apabila belum done, order akan terus disimpan dan diteruskan ke bursa hingga batas waktu tertentu, ada yang maksimal 7 hari, ada yang maksimal 30 hari, bahkan ada yang tidak ada batas waktunya, jadi order tersebut akan tetap aktif selama belum match (done), atau sampai investor secara manual membatalkan orderan tersebut.

M Singgih 13 Feb 2023

Rony:

Dalam trading saham, ada fitur AUTO ORDER yang mirip dengan pending order dalam forex.

Auto Order memungkinkan kita untuk pasang instruksi jual ataupun beli di luar jam bursa, pada titik harga tertentu yang kita inginkan. Kita juga bisa menentukan sampai kapan instruksi Auto Order itu akan berlaku. Bisa jadi hanya berlaku untuk satu sesi, satu hari perdagangan, ataupun sampai instruksi tereksekusi (Good Till Cancelled).

Akan tetapi, tidak semua platform trading saham menyediakan fitur Auto Order. Auto Order sejauh ini yang kita tahu ada dalam MOST (Mandiri Sekuritas), Ajaib, BIONS (BNI Sekuritas), dan HOTS (Mirae). Mungkin masih ada sekuritas lain yang punya fitur ini, bisa ditanyakan kepada CS masing-masing.

Aisha 13 Feb 2023
Bilqis | 11 May 2021

Apakah saham dengan reksadana saham memiliki cara kerja yang sama? Dan juga ada istilah trading saham, kalau di reksadana saham apakah juga ada trading reksadana saham?

Lihat Reply [38]

@ Bilqis:

- Apakah saham dengan reksadana saham memiliki cara kerja yang sama?

Dalam hal trading saham, investor atau trader mengelola sendiri dananya dengan membeli saham-saham pilihan yang listing di Bursa efek Indonesia (BEI) sesuai dengan hasil analisanya. Bedanya dengan reksadana saham: Reksadana saham adalah instrumen investasi yang menempatkan sebagian besar atau seluruh portofolionya dalam saham yang listing di BEI. Pengelolaan dana pada reksadana dilakukan oleh manajer investasi dari perusahaan penerbit produk reksadana . Investor reksadana bisa memantau NAB (Nilai Aktiva Bersih) dari reksadana yang dibeli, yang nilainya bisa berubah setiap waktu.

Dengan demikian cara kerjanya berbeda dalam hal pengelolaan dananya. Kalau trader saham mengelola dananya sendisi sedangkan investor reksadana dananya dikelola oleh manajer investasi.


- Dan juga ada istilah trading saham, kalau di reksadana saham apakah juga ada trading reksadana saham?

Trading saham artinya membeli atau menjual sejumlah saham perusahaan yang listing di suatu bursa lewat perusahaan pialang saham (broker saham). Untuk reksadana saham tidak ada istilah trading reksadana seperti halnya trading saham atau forex. Dalam hal reksadana, Anda bisa membeli atau menjual suatu produk reksadana baik secara offline maupun online di perusahaan sekuritas (broker saham), bank, atau lembaga keuangan lainnya yang menawarkan produk reksadana.

M Singgih 14 May 2021

@ Fahrudin:

PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) adalah portal marketplace reksadana yang memperjual-belikan produk investasi Reksadana secara online. Keduanya telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jadi legalitasnya jelas.

Di Bareksa, ada banyak pilihan produk Reksadana yang berasal dari berbagai perusahaan management investasi, sementara Bibit membrikan rekomendasi portofolio Reksadana terbaik.

Menurut kami baik Bareksa maupun Bibit sama saja, keduanya adalah perusahaan yang sudah berpengalaman dalam memberikan rekomendasi produk Reksadana.

M Singgih 20 Jun 2021

tapi kalau dari review-reviewnya, katanya pilihan manajer investasinya lebih banyak di Bareksa ya kak?

Fahrudin 22 Jun 2021

@ Fahrudin:

Mengenai hal tsb saya kurang tahu, karena saya pribadi bukan pengamat Reksadana. Mungkin ada pembaca yang lebih tahu silahkan sharing di sini.

M Singgih 23 Jun 2021

Nitip pertanyaan juga, misalnya kita punya dana 12 juta, dan mau diinvestasikan ke reksadana. Bagusnya 12 juta langsung dibelikan semuanya di awal atau dibagi menjadi 12x dalam setahun, jadi sebulan invest 1 juta?

Aprilio 2 Jul 2021

@ Aprilio:

Menurut kami, jika ada waktu sebaiknya tidak dibelikan sekaligus. Bisa dicicil sambil mengamati naik turunnya nilai investasi reksadana Anda melalui NAB (Nilai Aktiva Bersih).
Baca juga: Reksadana Sedang Profit Atau Loss? Begini Cara Menghitungnya

M Singgih 5 Jul 2021

Nitip tanya juga dong, kalau untuk SUKUK apakah cara investnya juga sama dengan reksadana?

Wijanarko 13 Jul 2021

@ Wijanarko:

Mengeai caranya, silahkan menghubungi salah satu mitra distribusi Sukuk berikut ini:
PT. Bank Central Asia Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Permata Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
PT. Bank Maybank Indonesia Tbk
PT. Bank Panin Tbk
PT. Bank CIMB Niaga Tbk
PT. Bank DBS Indonesia
PT. Bank OCBC NISP Tbk
PT. Bank HSBC Indonesia
PT. Bank Commonwealth
PT. Bank UOB Indonesia
PT. Bank Mega Tbk
PT. Bank Syariah Mandiri.
PT. Bank BRISyariah Tbk
PT. Bank Muamalat Tbk
PT. Bank BNI Syariah
PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
PT. Danareksa Sekurita
PT. Bahana Sekuritas
PT. Mandiri Sekuritas
PT. Sinarmas Sekuritas
PT. Bareksa Portal Investasi (Bareksa)
PT. Star Mercato Capitale (Tanamduit)
PT. Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)
PT. Investree Radhika Jaya
PT. Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
PT. Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).

M Singgih 14 Jul 2021

@ Paman Joe:

Biasanya yang volatilitas NAB-nya tinggi adalah reksadana saham., Jika IHSG sedang drop memang NAB bisa turun. Dari informasi yang kami dapatkan, penurunan NAB tahunan (selama setahun) ada yang mencapai 26.72%. Informasinya bisa dibaca di halaman ini.

M Singgih 25 Jul 2021

Hemmm gt ya pak....nah pada saat minus sampai sebanyak itu, apakah itu sinyal untuk di-cut pak?

Paman Joe 26 Jul 2021

@ Paman Joe:

Mengenai apakah reksadana Anda layak untuk dicairkan (dijual) karena telah mengalami kerugian, silahkan Anda berkonsultasi dengan manager investasi dari perusahaan penerbit reksadana tersebut, karena pihak manager investasi yang bisa memberikan rekomendasi berdasarkan pengalamannya mengelola portofolio reksadana.

M Singgih 27 Jul 2021

Apakah saldo kita yang terkumpul di manager investasi reksadana, akan ditradingkan sebagian ke forex juga?

Piloo 3 Aug 2021

@ Piloo:

Tergantung Anda milih reksadana jenis apa. Kalau reksadana saham ya hanya ditradingkan di saham. Kalau reksadana campuran bisa dimainkan di deposito, obligasi dsb.

M Singgih 4 Aug 2021

Iya pak, saya main di reksadana campuran. Untuk tau modal kita ditradingkan di instrumen apa aja gimana ya pak caranya? Makasih sebelumnya

Piloo 4 Aug 2021

@ Piloo:

Silahkan tanya langsung pada manager investasi perusahaan reksadana tsb.

M Singgih 4 Aug 2021

Pak Investasi Reksadana melalui bareksa apakah aman?

Mr Tan 24 Sep 2021

@ Mr Tan:

Bareksa adalah sebuah marketplace khusus untuk produk-produk finansial dan investasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai agen penjual reksadana dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Dengan demikian membeli atau berinvestasi reksadana melalui Bareksa tentunya aman.

M Singgih 26 Sep 2021

Kok penjual saham/reksada regulasinya dari OJK, tapi kok forex yang ngatur itu Bappebti ya pak?

Jerome 4 Nov 2021

@ Jerome:

Karena forex termasuk dalam perdagangan berjangka, maka diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sementara perdagangan saham di pasar modal yang bukan perdagangan berjangka diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Sejak tahun 2013, tugas dan fungsi Bapepam berpindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

M Singgih 5 Nov 2021

Reksadana termasuk investasi yang tak membutuhkan investasi minimal dalam jumlah besar. Kita bisa mulai berinvestasi hanya dengan modal Rp10 ribu saja melalui aplikasi investasi reksa dana seperti Ajaib, Tanamduit, dan lain-lain.

Tapi, berapa minimal investasi reksa dana yang ideal? Hal ini tergantung rencana dan tujuan investasi masing-masing.

Mari ambil contoh dari pengalaman saya.

Saya punya beberapa jenis reksa dana. Ada reksa dana yang ditujukan untuk dana darurat, ada yang ditujukan untuk mengimbangi risiko trading saham & forex, dan lain-lain.

Untuk dana darurat, saya memilih jenis reksa dana pasar uang (RDPU). Awalnya saya setor dana setara pengeluaran 3 bulan ke dalam RDPU tersebut. Setelah itu, saya menyetor uang Rp20 ribu tiap minggu ke dalam reksa dana tersebut.

Untuk mengimbangi risiko trading, saya memilih jenis reksa dana pendapatan tetap (RDPT). Saya menganut prinsip portofolio berimbang 50:50, sehingga dana yang disetorkan ke RDPT adalah sama besarnya dengan dana yang disetorkan ke akun trading.

Aisha 2 Apr 2022

Perbedaan mendasar antara investasi saham dan reksa dana sama ada tiga:

  • Pengelolaan Dana Investasi

Untuk investasi saham, kita harus menganalisis sendiri dan membeli saham sendiri. Kita bisa memilih saham yang cocok dengan minat dan tujuan investasi kita, tetapi kita harus rajin belajar dan menganalisis sendiri.

Sedangkan kalau berinvestasi melalui reksa dana saham, kita cukup setor dana untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi belum tentu membeli saham yang kita inginkan, tetapi kita jelas tidak perlu repot menganalisis sendiri.

  • Kebutuhan Modal

Untuk investasi saham, kita harus menyiapkan modal sesuai dengan harga saham per lot yang ingin kita beli. Umpama harga saham BBCA Rp7700 per lembar, maka kita harus menyiapkan modal minimal Rp770.000 per lot.

Sedangkan dalam reksa dana, kita dapat berinvestasi mulai dari Rp10 ribu atau Rp100 ribu saja. Kita tidak harus memiliki seluruh dana yang dibutuhkan untuk membeli 1 lot saham dulu.

  • Potensi Risiko dan Return

Kalau berinvestasi saham sendiri, kita dapat memperoleh keuntungan dari capital gain dan dividen secara langsung. Semua itu akan masuk ke rekening efek, yang kemudian bisa langsung ditarik ke rekening bank kita.

Sedangkan dalam reksa dana saham, keuntungan dari hasil pengelolaan Manajer Investasi akan tertampung dalam reksa dana itu. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana akan meningkat, sehingga dana investasi kita bertumbuh. Tapi kita tidak akan menerima capital gain dan dividen secara langsung dari reksa dana saham.

Jadi, mana yang lebih untung antara investasi saham dan reksa dana saham? Hal itu tergantung kebutuhan kamu sendiri. Bagi seorang pemula, reksa dana saham mungkin lebih baik karena tidak perlu menganalisis sendiri dan bisa dijadikan bahan belajar. Tapi bagi investor berpengalaman, investasi saham langsung jelas akan jauh lebih menguntungkan.

Perlu diketahui, rata-rata kinerja tahunan reksa dana saham di Indonesia biasanya lebih rendah daripada kinerja IHSG. Reksa dana saham juga sering tersangkut skandal saham gorengan yang berakhir fatal seperti Asabri dan Jamsostek.

Aisha 20 Apr 2022

bagaimana dengan reksadana saham, reksadana saham apa yg bagus?

Ansharullah El Rahman 18 May 2022

saya baru mendengar istilah "Sukuk", sukuk itu apa ya? mohon infonya. trims

Paprika Merah 18 May 2022

tips agar terhindar dari investasi saham abal2?

Rahayu Pujiwati 20 May 2022

apakah investasi saham yang dimaksud disini sama dengan trading saham?

Erni Puspikasari 20 May 2022

kak.. bantu rekomendasi reksadana yang bagus saat ini apa? trims

Naufal Zidane 20 May 2022

@ Paprika Merah:

Sukuk adalah salah satu bentuk surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu membiayai pembangunan Negara. Jadi termasuk obligasi.
Silahkan baca juga: Ragam Jenis Obligasi di Indonesia yang Harus Anda Ketahui

M Singgih 21 May 2022

@ Ansharullah El Rahman:

Silahkan lihat perubahan NAB (Nilai Aktiva Bersih) dalam periode waktu tertentu. Jika NAB setelah periode waktu tertentu mengalami kenaikan, berarti reksadana tsb menguntungkan.

Untuk penjelasan mengenai return (imbal hasil) dari reksadana, silahkan baca:
Cara Mudah Menghitung Return Reksadana
Cara Menghitung NAB Reksadana

M Singgih 21 May 2022

Asalkan kamu buka rekening efek pada sekuritas yang sudah terdaftar di OJK dan BEI, maka kamu tidak akan kena modus investasi saham abal-abal.

Aisha 24 May 2022

Istilah "investasi saham" mengarah pada beli saham untuk disimpan dalam jangka panjang, dengan target keuntungannya mencakup dividen dan capital gain.

Sedangkan istilah "trading saham" mengarah pada beli saham untuk dijual demi keuntungan dalam jangka pendek. Target keuntungan biasanya hanya capital gain.

Kita bisa membandingkan investasi saham dengan reksa dana saham, karena dua-duanya sama-sama untuk jangka panjang. Tapi "trading saham" dan reksa dana saham tidak bisa diperbandingkan, karena targetnya berbeda.

Aisha 24 May 2022

Aplikasi reksa dana online biasanya sudah dilengkapi dengan alat untuk menyaring reksa dana berdasarkan kinerjanya. Kamu bisa dapat rekomendasi reksa dana yang bagus dengan memanfaatkan alat yang tersedia di sana, sehingga real-time berdasarkan reksa dana yang bagus pada saat kamu mau beli.

Aisha 24 May 2022

Apa perbedaan mendasar investasi saham vs reksadana saham? MAna yang lebih menguntungkan untuk investor jangka panjang?

Zaenal Mustofa 18 Apr 2022

Berapa ya minimal investasi yang ideal untuk reksadana? Trm ksh

Reisa Bawazir 28 Mar 2022

Bagaimana cara diversifikasi investasi reksadana yang benar?

Bondan 15 Dec 2021

Saya mau tanya, Reksadana saham saya minus lebih dari 10% apakah memang masih tahap wajar? Makasih

Paman Joe 23 Jul 2021

Saya baru belajar mengenai Reksadana, antara Bareksa dan Bibit mana yang lebih cocok untuk pemula?

Fahrudin 18 Jun 2021

Cara diversifikasi investasi reksa dana yang benar adalah yang sesuai dengan tujuan investasi kamu.

Setiap investor bebas menentukan cara diversifikasi sendiri yang sesuai dengan tujuan investasi masing-masing. Jadi, tidak ada istilah "cara diversifikasi reksadana yang benar". Semua cara itu benar, asalkan sesuai dengan tujuan investasi kamu.

Contohnya: Investor saham ternama Lo Kheng Hong berinvestasi paling besar dalam saham, tetapi ia juga menyimpan sejumlah dananya dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT). Tujuannya melakukan diversifikasi reksa dana seperti ini adalah karena likuiditas yang bagus, sehingga dana dapat disimpan dalam RDPT dulu sebelum diinvestasikan ke dalam saham.

Orang lain pun tentu bisa punya strategi diversifikasi reksa dana berbeda yang sama-sama jitunya. Contoh lain: seorang ibu rumah tangga menyimpan sebagian besar uangnya dalam reksa dana pasar uang (RDPU) dengan niat menabung dana darurat keluarga. Kemudian sebagian lagi diinvestasikan dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT), karena ingin mendapatkan return lebih tinggi tapi tak mau menanggung risiko saham.

Aisha 3 Jun 2022

Erni Puspikasari: Investasi saham dan trading saham itu beda. Meskipun keduanya ngelakuin jual-beli saham di pasar, tapi tujuannya, cara ngelakuinnya, dan waktu yang dipake beda banget.

  • Investasi Saham: Kalo investasi saham, tujuannya adalah beli saham perusahaan dan pegang lama-lama dengan harapan nilainya naik atau dapat dividen. Biasanya, investor saham fokus pada hal-hal dasar kayak kinerja keuangan perusahaan, peluang pertumbuhan, dan manajemen. Mereka biasanya mikirin jangka panjang dan nggak terlalu sering jual-beli.

  • Trading Saham: Nah, kalo trading saham, lebih ke aktivitas jual-beli saham dengan ngejar keuntungan dari perubahan harga saham dalam waktu singkat. Trader saham sering pake analisis teknikal, grafik harga, dan indikator teknikal buat cari peluang trading cepat dan untung. Mereka lebih aktif dan mungkin sering jual-beli dalam hitungan menit atau beberapa hari.

Pokoknya, intinya investasi saham itu buat jangka panjang dan menekankan pertumbuhan nilai, sedangkan trading saham lebih ke jangka pendek buat manfaatin fluktuasi harga.

Boateng 11 Jul 2023
Reyno | 8 Jul 2021

Bang, ini saham BBRI kok longsor terus ada apa ya? Ada faktor fundamentalnya kah?

Lihat Reply [4]

@ Reyno:

Dari informasi yang kami dapatkan, kemarin memang ada sentimen negatif pada saham BBRI karena adanya skema rights issue yang diproyeksikan berada di bawah harga pasar. Silahkan baca berita selengkapnya di halaman ini. Tetapi hari ini naik karena dibrong investor asing.

M Singgih 9 Jul 2021

Kalau untuk jangka panjang, mending invest di BBRI atau BBCA pak?

Kacung 12 Jul 2021

@ Kacung:

Dari informasi yang kami dapatkan, kedua saham perbankan tsb termasuk dalam saham blue chip terbaik. Jadi menurut kami sama saja mau invest di BBCA atau BBRI.

M Singgih 13 Jul 2021

Gan, kalo beli saham UNVR saat ini apakah waktu paling tepat?

Priyono 1 Sep 2021
Wahyono | 15 Jul 2021

Untuk melihat daftar saham termasuk golongan blue chip, midle, dan small cap itu dimana ya min? Mohon pencerahannya

Lihat Reply [7]

@ Wahyono:

Saham-saham blue chip termasuk dalam anggota indeks LQ45, daftarnya silahkan baca di halaman ini.
Silahkan baca juga:

Baca juga di halaman ini.

M Singgih 16 Jul 2021

Berarti di luar daftar ini sudah pasti bukan blue chip ya pak?

Wahyono 16 Jul 2021

@ Wahyono:

Daftar saham blue chip yang masuk dalam LQ45 selalu berubah dan dievaluasi setiap periode. Referensi di atas adalah untuk periode bulan Februari hingga Juli 2021. Jadi silahkan periksa daftarnya setiap periode.

M Singgih 19 Jul 2021

Kategori saham seperti apa yang wajib dipantau dan sebaliknya dihindari di tahun 2022 ini?

Jayadi 10 Oct 2022

Saham apa saja yang patut dipantau itu akan selalu berubah sesuai situasi makro, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Tidak ada daftar pasti golongan saham apa saja yang bakal bagus/jelek tiap tahunnya, sehingga kita harus mencermati perkembangan makro terbaru.

Mari ambil contoh pada tahun 2020 silam. Siapa yang bisa meramalkan kalau sedunia bakal kena pandemi? Saham farmasi yang sebelumnya melempem, mendadak jadi primadona dalam waktu singkat gara-gara muncul pandemi.

Ambil contoh lagi saat ini, Bank Indonesia menaikkan suku bunga terus. Kebijakan itu bukan direncanakan sejak tahun 2021, melainkan baru dimulai tahun 2022 ini. Sebelumnya, saham properti masih banyak disukai investor karena bunga rendah. Tapi karena BI menaikkan bunga, maka saham-saham properti jadi tidak disukai.

Aisha 10 Oct 2022

Untuk melihat daftar saham yang termasuk dalam golongan blue chip, mid cap, dan small cap, Anda bisa cek melalui bursa saham atau situs web yang menyediakan informasi keuangan dan pasar modal.

Kalau di Indonesia, daftar saham blue chip dapat ditemukan melalui situs web resmi BEI, sedangkan daftar saham mid cap dan small cap dapat ditemukan melalui situs web perusahaan sekuritas atau situs web yang menyediakan informasi keuangan dan pasar modal.

Ananta 11 Feb 2023

@ Jayadi:

Di tahun berapapun, menurut saya hindari saham-saham gorengan atau saham-saham yang berpotensi untuk digoreng kalau Anda tidak mendapatkan informasi yang benar-benar valid. Juga hindari saham-saham perusahaan yang laporan keuangannya tidak jelas. Saran kami supaya aman masuklah ke saham-saham blue chip saja.

M Singgih 11 Sep 2023
Manopo | 18 Aug 2021

Ada istilah short selling saham, itu bedanya dengan trading saham gimana ya kak?

Lihat Reply [3]

@ Manopo:

Short selling adalah transaksi penjualan saham dimana investor tidak memiliki saham tersebut. Dalam hal ini investor meminjam saham dari pihak lain misal perusahaan sekuritas, dan berharap harga saham itu turun agar memperoleh profit. Setahu kami praktek short selling ini tidak diperbolehkan.

M Singgih 19 Aug 2021

Perusahaan sekuritas dan broker itu apakah sama pak?

Manopo 20 Aug 2021

@ Manopo:

Sama. Di Indonesia, perusahaan sekuritas adalah broker khusus untuk saham yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

M Singgih 20 Aug 2021

Komentar @inbizia

Martha: hai kak...

jd gini kak, sbnrnya reksadana itu sederhananya mrpkan tmpat dana kolektif dr bbrapa org atau investor yg kmudian dikelola utk investasi.

bntuk investasinya mcem2 kak, bs deposito, obligasi, atau saham melalui prusahaan manager investasi yg lgsung diawasi oleh OJK.

nah di perusahaan investasi itu ada org yg sangat ahli dan bersertifikasi dan dipercaya utk mengelola kumpulan dana investasi.

Nah untuk memulai investasi mungkin kakak bs belajar investasi reksadana di sini

sebenernya gak perlu pake ribet kok klo mau investasi reksadana, apalagi saat ini udah bnyk aplikasi online yg nyediain fitur investasi reksadana, tinggal klik aja dan gak perlu modal yg banyak.

klo masalah untung atau rugi sbnrnya semua jenis investasi sama kok, bisa untung dikit, untung banyak, bahkan bisa rugi jd wlpun msh pmula gak perlu takut deh kak utk coba inves reksadana.

Okky | 15 Sep 2023
Halaman: Peluang Investasi Saat Dolar As Melemah

Nita: Hai kak ijin nyanggah yee..

jd sebnrnya kita mau investasi apa aja ada risiko yg hrs kita terima, baik itu investasi saham, forex, kripto, emas, mata uang atau lainnya.

kakak berinvestasi kripto pada thn 2022, nah pd saat itu emang pasar kripto sangat bergejolak yg menyebabkan harga kripto tdk stabil, bahkan smpe turun drastis.

pd pertenghan 2022 lalu, harga kripto terutama Terra Luna (LUNA) dan TerraUSD (UST) terjun bebas, tidak tanggung2, dlm satu semester awal 2022 hmpir semua jenis kripto mengalami dua kali penurunan tajam.

bahkan LUNA dlm hitungan hari menjadi aset yg tidak ada harganya lagi. Pd awal mei 2022 harga LUNA masih ditransaksikan di atas Rp1 juta per koin, tp mendekati pertenghan Mei harga LUNA anjlok hingga 100% menjadi hanya Rp0,25 per koin.

Saat itu emang harga komoditas energi melambung cukup tinggi, shg para investor lgsung beralih ke komoditas dan meninggalkan kripto, itulah yg menyebabkan harga kripto terjun bebas.

penyebab lainnya adalah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat juga membuat aset kripto semakin terpuruk, bahkan ada yang anjlok sampai 100%.

hal itu sudah jelas membuat pr investor kripto tdk berani lg utk berinvestasi. Jd jgn heran klo di tahun 2022 lalu kakak bs ngalamin kerugian yg sangat besar di kripto.

Dan yg mau gw smpaikan semua investasi tetap berisiko, semakin besar keuntungan smkin tinggi tingkat risikonya. tks kak.

Inayah | 9 Oct 2023
Halaman: Cara Menghasilkan Passive Income Dari Crypto Saving Account

Saat ini investasi merupakan hal yg sdh mnjadi incaran diberbgai klangan terutama generasi muda zaman skrg. Mreka berlomba-lomba utk memulai berbagai bentuk investasi utk membangun masa depan, termasuk salah satunya deposito.

Baik itu deposito di bank konvensional atau bank syariah menjadi buruan kalangan muda. Tp menurut sy deposito krg menjanjikan dlm segi keuntungan. krna imbal hasil yg kita peroleh stiap bulannya hnya sedikit bhkan tdk sesuai dg harapan kita.

trus bnyk juga nih kkrgan deposito, misalnya dr segi keamanan. Saat kita menyimpan uang di deposito, apa pihak bank bnr2 menjamin keamanan dana kita, klo mslnya bank tsb bangkrut gimana? kan uang kita yg dideposito bs hilang. Udahlah untungnya dikit, resikonya besar pula.

Aska | 19 Oct 2023
Halaman: Deposito Syariah Seperti Apa Praktik Dan Ketentuannya

Aska:Emang sih bg org yg blm tau seluk beluk deposito akan berpikiran spt km dan hal itu wajar aja bg sy. tp km jg hrs tau jk deposito mrpkan salah satu investasi yg diburu oleh pr investor krna mreka menilai deposito mrpkan investasi yg paling aman, apalagi dpsito syariah.

Emang sih keuntungannya trmasuk dikit dibandingkan dg investasi lainnya. Tp minimal modal utk investasi tsb terjamin keamanannya. krna ketika udah jatuh tempo, modal yg km depositokan tsb bs balik lagi, utuh gak berkurang.

Bgmn jk bank bangkrut? km gak perlu khawatir krn di Indonesia ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Salah satu fungsi LPS adalah menjamin uang yang disimpan nasabah di bank, termasuk deposito.

Ktka bank bangkrut maka pihak LPS yg akan mengganti semua dana nasabah dg ketentuan dan peraturan yg udah ditetapkan. klo gak salah nih simpanan dibwah Rp2 miliar bs dikembalikan utuh, tlg koreksi klo salah.

Tp yg perlu km ingat, hnya bank2 yg pnya kerja sama dg LPS saja yg dijamin keamanannya. Jd sblm km buka deposito, pilihlah bank yg dijamin olh LPS.

Chintya | 19 Oct 2023
Halaman: Deposito Syariah Seperti Apa Praktik Dan Ketentuannya

Mouuunning All..

Ngomongin mslh deposito emng menarik, slh satu investasi yg ckp bnyk peminatnya. wlpun profitnya emang gak sbnyk jnis investasi lainnya yaa, tp klo dr segi keamanan deposito bs sngat2 aman, aplg deposito syariah.

tp klo dr segi keuntungan nih, gw pengen tau sbnrnya lebih untung mana antra deposito syariah atau konvensional, klo gw mau investasi jangka panjang? misalnya ngambil jgka waktu antara 2-5 thun. makasih

Shendi | 19 Oct 2023
Halaman: Deposito Syariah Seperti Apa Praktik Dan Ketentuannya

Shendi: klo gw siiih sbnrnya dpsto syariah jg mngntungkan dlm jgka panjang. emg sih bg hasil dpsito syariah bs berbeda tiap bulannya, tp ada kalanya imbal hsl tsb lbh bnyk dr perhitungan bank, gak selalu di bwh bnga bank.

Klo lo pengen bs dptin hsl mksimal dr dpsito syariah, sblm buka deposito lo hrs pinter2 pilih bank syariahnya, jgn cuma asal2an.

soalnya imbl hasil dpsto syariah dihitung brdasarkan profit yg diperoleh bank tsb. klo bank syariahnya gak punya reputasi yg bgus, maka kmgkinan besar akan smkin tinggi jg imbal hasilnya.

klo reputasinya buruk yaa jgn hrp dpt imbal hasil tinggi. krn bank syariah jg punya mitra2 terpercaya utk menyalurkan investasi pr nasabahnya.

klo punya reputasi buruk otomatis mitra2 tsb jg gak mau menerima saluran investasi, jd yaa jgn harap dpt imbal hasil, bs2 lo dpt bagi rugi doank

Barry | 19 Oct 2023
Halaman: Deposito Syariah Seperti Apa Praktik Dan Ketentuannya
Saham Untung
Kode Saham Last Change
TINS 880 4.76%
SDRA 555 4.72%
BFIN 1,040 4.52%
MCAS 1,155 5.48%
KINO 1,455 3.93%
TBMS 960 3.78%
DSNG 680 3.82%
LUCK 60 3.45%
SSMS 1,005 3.61%
CARE 144 3.60%

Kamus Forex

Saham

Surat berharga yang mewakili kepemilikan atas ekuitas suatu perusahaan. Saham dapat diperjualbelikan secara langsung antara penjual dan pembeli maupun di bursa efek. Seorang pemilik saham dapat memperoleh imbal hasil berupa Dividen dan Capital Gain.

Indeks Saham

Indikator yang menggambarkan performa pasar saham pada periode tertentu. Dengan adanya indeks, tren harga saham saat ini dapat dipantau. Kenaikan sebagian besar harga saham yang tergabung dalam suatu indeks bisa mendongkrak nilai indeks tersebut.