Tahukah Anda? Trading di sesi penutupan dianggap bisa menjadi strategi yang lebih menguntungkan ketimbang masuk pasar saat pembukaan atau di tengah sesi. Ini 8 alasannya.
Trading di sesi penutupan (end of day trading) berarti Anda baru melakukan trading setelah pasar tutup atau mendekati penutupan sesi pasar forex. Sederhananya, strategi ini memerlukan analisis dan eksekusi trading berdasarkan grafik harian.
Meski terkadang dianggap terlalu konvensional, banyak trader yang menyukai strategi sesi penutupan ini. Mengapa demikian?
Inilah beberapa keuntungan trading di sesi penutupan:
- Trading setup lebih andal
- Bebas stres
- Hemat biaya transaksi
- Data harga historis lebih andal
- Bebas gejolak rilis berita
- Bisa sambil bekerja
- Trade-life balance
- Terhindar overtrading
Mari, simak kelanjutannya pada artikel berikut.
1. Trading Setup Lebih Andal
Time frame harian menjelang sesi penutupan terbukti menyajikan sinyal trading price action "tebersih", jauh lebih bersih dibandingkan chart M1 hingga H4. Artinya, Anda akan mendapatkan pola teknikal yang lebih baik pada grafik harian.
Pasalnya, setiap bar atau candlestick terbentuk dari aksi trading seharian penuh sehingga tidak banyak terpengaruh oleh random noise. Alhasil, trading setup pada sesi penutupan lebih andal dan tepercaya daripada trading setup intraday.
2. Mengurangi Stres
Trading di sesi penutupan juga sangat disukai karena tingkat stresnya relatif rendah; berbeda dengan trading intraday yang menuntut Anda terus duduk di depan layar monitor, trading berjam-jam, hingga rela begadang sampai berhari-hari.
Sesuai dengan namanya, sesi penutupan adalah waktu terakhir sebelum pasar ditutup untuk hari itu. Artinya, Anda tidak perlu memantau pasar sepanjang waktu dan dapat fokus pada periode tertentu untuk melakukan trading. Ini jauh lebih stress free daripada memantau pergerakan pasar secara terus-menerus.
Trading di sesi penutupan juga memungkinkan Anda untuk mengevaluasi hasil perdagangan pada akhir sesi. Anda dapat melihat performa pada hari itu dan membuat catatan atau evaluasi untuk meningkatkan strategi di hari berikutnya.
Baca juga: Cara Trading Aman Bebas Stres Dengan Price Action
3. Hemat Biaya Transaksi
Dalam trading forex, ada beberapa jenis biaya trading yang harus Anda bayarkan, termasuk biaya-biaya yang tersembunyi. Beberapa di antaranya adalah biaya komisi, bid-ask spread, dan slippage; sebagian besar disebabkan oleh pergerakan harga yang lebih volatile.
Maka dari itu, trading sesi penutupan lebih disukai karena tidak banyak risiko yang ditimbulkan akibat gejolak pergerakan harga. Pasalnya, strategi trading ini lebih mengandalkan harga penutupan atau closing price saja.
4. Data Harga Historis Lebih Andal
Data harga adalah elemen penting bagi semua trader, baik pengguna EA maupun trader manual. Sebab, data harga historis pasti selalu dibutuhkan untuk menguji keampuhan sistem trading. Nah, data harga di sesi penutupan jauh lebih andal karena ada banyak sumber yang menyediakan data penutupan market hingga 20, 30, bahkan 50 tahun ke belakang. Data harga tersebut lebih kompleks jika dibandingkan dengan data intraday. Pasalnya, data harga intraday tidak banyak tersedia di pasaran, apalagi untuk skala lebih dari 10 tahun ke belakang.
5 Bebas dari Gejolak Rilis Berita
Anda pasti tahu bahwa semua trader sebaiknya selalu update mengenai rilis berita ekonomi atau laporan fundamental lainnya. Terlebih, para day trader harus mengukur sentimen pasar saat rilis berita karena sering memicu volatilitas harian yang tinggi.
Volatilitas tinggi dapat meningkatkan risiko kerugian pada trader intraday yang tidak menyesuaikan stop loss trading volume raksasa. Namun, rilis berita ekonomi bukanlah perkara penting jika Anda menerapkan strategi trading sesi penutupan.
Seringkali, trader sesi penutupan tidak menemukan adanya volatilitas signifikan pada grafik harian karena sesi penutupan adalah jam-jam minor, sehingga jarang ada berita atau laporan ekonomi. Jadi, Anda bisa terhindar dari gejolak volatilitas yang kerap memangsa trader intraday tersebut.
6. Trading Sambil Bekerja
Sebenarnya, trading di sesi penutupan adalah strategi yang cocok untuk trader part-time. Pasalnya, komitmen waktu yang diperlukan untuk menganalisis, mengeksekusi, dan mengelola posisi relatif sedikit. Jadi, tidak akan mengganggu kesibukan sehari-hari Anda.
Bahkan, banyak trader sesi penutupan yang hanya butuh 30 menit sampai 1 jam sehari untuk bertrading. Alhasil, Anda yang sehari-harinya harus bekerja dari pagi sampai malam, tetap bisa trading di sela-sela kesibukan tersebut.
7. Trade-Life Balance
Selain tidak mengganggu pekerjaan utama, trading sesi penutupan juga tidak akan mengganggu kehidupan Anda. Dengan hanya fokus di sesi penutupan, Anda akan bebas berpartisipasi di pasar secara sehat tanpa perlu kelelahan memperhatikan layar terus-menerus.
Akhirnya, strategi ini akan membantu Anda untuk menyeimbangkan waktu antara trading dengan aktivitas lainnya. Misalnya, pergi liburan bersama keluarga, jalan ke coffee shop bareng teman, nonton di bioskop dengan pasangan, atau sekadar menemani anak-anak bermain di rumah.
Ingat, pasar forex akan selalu ada. Jangan sampai mengambil waktu istirahat atau quality time bersama orang-orang terdekat hanya untuk bertrading.
8. Terhindar Dari Overtrading
Trading tidak sama dengan kerja harian yang upahnya lebih banyak jika nambah jam kerja. Misalkan, Anda adalah pekerja harian yang dibayar $100 per jam dengan waktu kerja selama 8 jam sehari. Cara terbaik untuk mendapatkan penghasilan lebih tentu dengan kerja lembur, bukan? Sayangnya, hal ini tidak berlaku dalam trading forex.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh trader pemula adalah memiliki mindset bahwa semakin sering trading maka profit yang didapat akan semakin banyak. Jika Anda memiliki mindset seperti ini, bisa-bisa Anda terjebak overtrading.
Salah satu solusi terbaik untuk menghindari overtrading adalah dengan trading di sesi penutupan. Mengapa? Seperti yang Anda ketahui, trading sesi penutupan berpatokan pada time frame harian. Grafik harian hanya akan menunjukkan satu bar setiap harinya, sehingga materi analisis Anda pun terbatas. Terkadang, ada beberapa jenis keterbatasan yang justru baik, dan keterbatasan ini adalah salah satunya.
Baca juga: Hari Terbaik Trading Forex, Adakah?
Kesimpulan
Jika menimbang dari segi efektivitas, trading di sesi penutupan lebih unggul daripada day trading. Alasan utamanya adalah karena Anda tidak perlu menghabiskan waktu mengamati pasar sepanjang waktu. Anda pun dapat terhindar dari gangguan rilis berita, bahkan berpeluang menemukan harga yang lebih menguntungkan.
Itulah mengapa sebagian besar swing trader dan position trader bertrading di sesi penutupan.
Dengan trading di sesi penutupan pula, Anda bisa menyeimbangkan aktivitas trading dengan keseharian Anda, seperti bekerja, sekolah, liburan, dan bersosialisasi tanpa terdistraksi sama sekali. Trading pun terasa simpel, menyenangkan, dan bebas stres.
Meskipun di artikel ini menyajikan berbagai keuntungan trading di sesi penutupan, bukan berarti Anda tidak boleh memilih strategi trading lain. Jika Anda merasa strategi ini terlalu konservatif bagi Anda, tidak ada larangan untuk mencari jenis strategi lain. Pada dasarnya, sifat dan kepribadian tiap trader berbeda satu sama lain.
Memilih strategi trading memang cocok-cocokan. Strategi trading di sesi penutupan mungkin sangat ampuh bagi trader A, tetapi ternyata tidak berhasil pada trader B. Maka dari itu, evaluasi ulang sistem Anda dan carilah strategi trading yang sesuai dengan kepribadian Anda sendiri.