Meski tidak se-mainstream pin bar ataupun engulfing, pola candlestick piercing line ternyata juga efektif menandakan sinyal reversal.
Kepanikan yang terjadi di pasar keuangan pada krisis pandemi 2020 menjadi peluang besar bagi sebagian investor dan trader. Sebagian mendapatkan keberkahan dari momentum ini, tapi sebagian lagi mendapatkan kerugian besar. Bagi swing trader, momentum ini merupakan kesempatan besar untuk memperoleh gain dengan strategi-strategi tertentu.
Bagi teman-teman trader terutama yang masih pemula atau pertama kali memulai trading di pasar forex atau saham, mungkin banyak yang merasa bingung atau khawatir ketika menghadapi pasar bearish; kondisi di mana nilai dari suatu aset keuangan sedang menurun. Sebagian menganggap ini sebagai kerugian dan sebagian menganggap sebagai peluang. Jika momentum ini merupakan peluang, bagaimana seharusnya trader meresponnya?
Di dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan salah satu cara teknikal analisis untuk mengetahui potensi pembalikan dari suatu tren, yaitu pola piercing (piercing pattern).
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu Piercing Line
Pola piercing line merupakan pola dua candlestick yang menandai potensi pembalikan jangka pendek dari tren turun ke tren naik. Polanya mencakup satu candlestick bearish yang kemudian diikuti candle bullish. Cara membaca candlestick ini cukup mudah, karena level pembukaan candlestick kedua biasanya berada di bawah level pembukaan candlestick pertama, begitu pula dengan perbandingan level penutupannya.
Sebagian trader umumnya juga memastikan bahwa candlestick kedua ditutup setidaknya di level yang sejajar dengan setengah panjang candlestick pertama. Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Candlestick bullish dalam hal ini menunjukkan rebound dari level support yang membatasi penurunan lebih lanjut. Ini mungkin terjadi karena para pelaku pasar tertarik membeli dari harga yang lebih rendah dibanding level pembukaan dan penutupan candlestick sebelumnya.
Dengan demikian, pola piercing line dapat dikonfirmasikan lebih lanjut jika terjadi di area support. Selain itu, kemunculan breakway gap juga bisa menjadi validasi bullish reversal yang diindikasikan oleh piercing line.
Pada dasarnya, breakaway gap ditandai oleh dua candlestick bullish yang terbentuk secara berturut-turut, di mana candlestick kedua akan menunjukkan celah substansial dari harga penutupan candlestick pertama. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut ini:
Karakteristik Pola Piercing Line Yang Perlu Diperhatikan
Pola piercing line menjadi salah satu candlestick penting yang biasanya dilihat oleh analis teknikal. Selain dibentuk oleh dua candlestick berurutan seperti penjelasan di atas, ada pula tiga karakteristik penting yang patut diwaspadai, diantaranya:
- Pola piercing line selalui didahului oleh downtrend. Jadi apabila Anda menemui dua candlestick yang memenuhi syarat pola piercing line tetapi trend sebelumnya adalah uptrend, maka pola tersebut tidak valid untuk dijadikan sebagai sinyal bullish reversal. Untuk mengkonfirmasi suatu trend, ada baiknya Anda membaca 3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Trend.
- Harga pembukaan di candlestick kedua bisa membentuk gap yang lebih rendah daripada harga penutupan candlestick pertama. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi di grafik pasar saham daripada forex.
- Validitas piercing line sangat diragukan jika kenaikan candlestick kedua kurang dari setengah panjang candlestick pertama.
Lihat karakteristik pola piercing line secara singkat dalam infografis berikut ini.
Cara Trading Dengan Pola Piercing Line
Menempatkan transaksi di pasar forex tidak hanya sebatas open buy atau sell, tetapi juga menggunakan strategi yang terukur untuk mendapatkan akurasi trading yang lebih baik. Secara praktis, Anda bisa mempersiapkan posisi buy jika menjumpai pola piercing line yang terkonfirmasi di chart. Sebagai pedoman dasar, ada baiknya untuk menunggu sampai candlestick ketiga (candlestick setelah pola piercing line) naik melebihi harga tertinggi candlestick pertama.
Yang tak kalah penting, gunakan Stop Loss dan Take Profit sesuai pengaturan manajemen risiko Anda untuk melindungi posisi trading dari pergerakan market yang tak terduga.
Kesimpulan
Setelah mengetahui bagaimana pola piercing terbentuk, Anda sebagai investor atau trader dapat menjadikan pola candlestick ini sebagai referensi untuk mengantisipasi reversal kenaikan. Selain dengan breakway gap dan memastikan kenaikan candlestick ketiga di atas level tertinggi candlestick pertama, konfirmasi entry buy juga bisa menggunakan indikator Oscillator seperti RSI, Stochastic, atau MACD. Dalam hal ini, trader bisa mencari sinyal oversold atau bullish divergence. Untuk mengetahui apa itu bullish divergence, Anda bisa merujuk pada artikel Divergence Trading.
FAQ Pola Piercing Line
Apa itu Pola Piercing Line?
Pola piercing line merupakan pola yang terbentuk dari satu candlestick bearish yang diikuti candle bullish. Lazimnya, pola ini dianggap sebagai pertanda bahwa harga akan mengalami reversal.
Apa Fungsi dari Pola Piercing Line?
Pada dasarnya, pola Piercing Line disebut sebagai pola penanda akan terjadinya reversal atau sebagai penanda pembalikan jangka pendek dari tren turun ke tren naik.
Bagaimana Karakteristik Pola Piercing Line?
Setidaknya, Pola Piercing Line ini memiliki beberapa karakteristik yang perlu dipahami oleh trader, yaitu: selalu terjadi dengan didahului oleh downtrend, memiliki gap pada pembukaan di candlestick kedua, dan sinyal tidak valid ketika kenaikan candlestick kedua kurang dari setengah panjang candlestick pertama.
Bagaimana Cara Menggunakan Pola Piercing Line?
Dasar penggunaan pola Piercing Line yaitu dengan menunggu sampai candlestick ketiga (candlestick setelah pola piercing line) naik melebihi harga tertinggi candlestick pertama. Selain itu, untuk meminimalisir risiko trading trader perlu memasang stop-loss.
Bagaimana Konfirmasi Sinyal Dari Pola Piercing Line?
Ada baiknya jika trader menggunakan Pola Piercing Line agar selalu melakukan verifikasi lanjutan dengan bantuan dari indikator-indikator teknikal seperti: Oscillator seperti RSI, Stochastic, atau MACD, dll.