EUR/USD belum melanjutkan kenaikan yang terbentuk pada hari sebelumnya, sementara emas belum juga mengkonfirmasi reversal bullish di atas $1840.
Selamat pagi, para pencari profit! Rilis data PMI Manufaktur yang mengecewakan membuat Dolar mengalami aksi jual. Euro dan emas sempat memanfaatkan kondisi tersebut untuk menguat, namun pergerakan bullish justru tak berlanjut pada sesi perdagangan Asia hari ini.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD bergerak terbatas pasca rilis data manufaktur AS. Menjelang rilis data inflasi Zona Euro sore ini, harga berkonsolidasi di sekitar 1.0660-70.
Fundamental
- Indeks Dolar AS (DXY) turun mendekati level 104.00 setelah rilis data PMI Manufaktur ISM yang lebih rendah dari ekspektasi.
- Di saat yang sama, sentimen risk-off berangsur mereda setelah rilis PMI Manufaktur China yang positif mengalahkan risiko resesi global.
- Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, tetap optimis dan memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 5.00%-5.25%. Level tersebut menurutnya perlu dipertahankan hingga 2024.
- Di sisi Eropa, CPI Zona Euro diperkirakan melambat dari 8.6% menjadi 8.2% dalam basis tahunan.
- Presiden ECB Christine Lagarde telah mengindikasikan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut sebesar 50 bps dalam kebijakan moneter bulan Maret.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Anil Pachal, EUR/USD cenderung lesu setelah mengalami lonjakan besar pada perdagangan kemarin.
- Meskipun demikian, indikasi bullish terlihat dari sinyal crossover MACD dan rebound harga dari pertemuan EMA 200 serta Fibonacci retracement 38.2%.
- Apabila EUR/USD sukses menembus level EMA 50 di 1.0665, harga berpotensi menguat ke area resistance horizontal di sekitar 1.0810.
- Di sisi lain, jika EUR/USD melemah di bawah 1.0535-30, harga akan kesulitan pulih dan berpotensi turun hingga 1.0480 dan 1.0380.
Kripto
Merket kripto kembali ke zona hijau pasca munculnya sentimen positif dari China dan klarifikasi Visa mengenai adopsi BTC.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin naik 1 poin ke angka 51/100, menetapkan sentimen BTC di zona "netral".
- Total market cap kripto global mencapai $1.07 triliun, naik sekitar 1.25% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- PMI Manufaktur China meningkat lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga berdampak positif terhadap sentimen risiko global yang mendukung aset-aset kripto.
- Cuy Sheffield dari Visa menepis rumor penghentian adopsi kripto. Ia mengkonfirmasi jika Visa akan terus berpartner dengan perusahaan-perusahaan kripto untuk mewujudkan pembayaran dengan stablecoin yang aman dan nyaman.
Teknikal
- Bitcoin diperdagangkan di area $23,500, naik 1.14% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $23,538 dan menargetkan area R1 ($24,132) untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Keberhasilan menembus level $24,000 dan R1 akan memicu BTC reli hingga area R2 $24,557.
- Jika harga BTC jatuh di bawah level Pivot, Bitcoin berpotensi terkoreksi ke area S1 $23,159 atau bahkan di bawah $22,500.
Emas
Harga emas bergerak sideways di bawah resistance horizontal $1840. Pelemahan Dolar dan outlook teknikal saat ini mendukung skenario bullish untuk pergerakan XAU/USD selanjutnya.
Fundamental
- Kenaikan harga emas terpangkas akibat yield obligasi 10-tahunan AS menguat dari 3.94% menjadi 4.01%.
- Meski demikian, Indeks Dolar AS telah turun dari level tertingginya dari 105.09 menjadi 104.55.
- Selain data PMI Manufaktur ISM yang meleset dari ekspektasi, analis Sagar Dua dari FXStreet menyoroti laporan ketenagakerjaan AS yang cukup mengkhawatirkan.
- Publikasi Wall Street Journal menyatakan adanya penurunan lapangan kerja dari dua perusahaan rekrutmen besar di AS, ZipRecruiter Inc dan Recruit Holdings Co.
- Akan tetapi, Departemen Ketenagakerjaan AS mengabarkan bahwa angka lowongan kerja secara keseluruhan masih meningkat karena ditunjang oleh sektor non-korporasi.
Teknikal
- Setelah berhasil breakout dari resistance $1820, XAU/USD kesulitan untuk melanjutkan kenaikan di atas resistance $1843.
- Garis EMA 20 di sekitar $1831 dapat menjadi support kuat di time frame H2 untuk memicu rebound.
- Sinyal bullish sudah tampak dari indikator RSI yang berada di atas garis tengah dan belum overbought.
Saham
Dow Jones berhasil menguat sedangkan S&P dan NASDAQ justru melemah. Sementara itu, IHSG dilaporkan menguat tipis berkat peningkatan volume net buy dari investor asing.
Saham AS
- Sejumlah indeks saham AS menunjukkan performa beragam pada sesi perdagangan kemarin.
- Dow Jones Industrial Average menguat 0.02% ke 32,661, namun S&P dan NASDAQ masing-masing turun sebesar 0.47% dan 0.66%.
- Sementara itu, yield obligasi 10-tahunan AS naik ke level 4% untuk pertama kalinya sejak November lalu.
- Saham Salesforce (NYSE:CRM) menguat 15.4% setelah merilis laporan EPS Q4 yang melebihi estimasi.
- Sebaliknya, Snowflake Inc (NYSE:SNOW) merosot 7.3% karena EPS Q4 yang lebih rendah dari proyeksi.
- Hari ini, pasar akan fokus mencermati Jobless Claims AS dan pernyataan pejabat The Fed.
- Laporan pendapatan yang akan menjadi perhatian pasar berikutnya adalah dari Broadcom Inc (NASDAQ:AVGO), Costco Wholesale Corp (NASDAQ:COST), Marvell Technology Group Ltd (NASDAQ:MRVL), dan Dell Technologies Inc (NYSE:DELL).
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0.02% ke 6884 pada sesi perdagangan hari Rabu.
- Total volume perdagangan BEI kemarin mencapai Rp17.84 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp9.77 triliun.
- Investor asing mencatat net buy jumbo sebesar Rp847.88 miliar di seluruh pasar.
- Saham yang ramai dibeli asing adalah BBRI, BBNI, MDKA, BMRI, INCO, TLKM, HMSP, ESSA, AKRA, dan PTBA.
- Namun, Bank BCA justru mencatatkan net sell asing terbesar sebanyak Rp262.2 miliar. Akibatnya, saham BBCA ditutup melemah 1.72% di harga 8600 per saham.
- Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) juga diterpa net sell asing sebanyak Rp83.3 miliar. ADRO ditutup flat di 2990 per saham.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.