Meski terlihat mudah, ternyata masih banyak trader salah dalam memanfaatkan doji pattern saat trading. Apa saja kesalahannya?
Trading memanfaatkan pola candlestick bisa menjadi salah satu strategi yang bisa diandalkan. Pasalnya, pola candlestick cukup mudah digunakan, sederhana, dan memiliki tingkat akurasi yang bagus. Lazimnya, trader menggunakan pola candlestick untuk deteksi sinyal, salah satunya yang paling populer adalah candle doji. Pola doji pada dasarnya memiliki arti netral, namun jika kemunculannya berada di akhir tren menandakan ada potensi pembalikan arah (reversal).
Meskipun cukup sederhana, namun ternyata ada banyak trader yang salah dalam menggunakan pola doji ini. Sehingga, hasil yang didapat kurang maksimal. Alih-alih ingin mendulang profit, namun trader justru mendapatkan loss besar.
Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba membedah beberapa kesalahan fatal dalam penggunakan pola candlestick doji. Simak selengkapnya pada ulasan berikut ini.
Apa Itu Candlestick Doji?
Sebelum masuk ke inti pembahasan, alangkah baiknya jika Anda memahami dulu definisi candlestick doji. Dari bahasa asalnya yaitu Jepang, doji memiliki arti "hal yang sama". Ini merujuk pada bentuk candle yang mencerminkan harga pembukaan dan harga penutupan yang sama.
Baca juga: Formasi Doji Candlestick: Pengertian Dan Cara Menggunakan Dalam Trading
Sehingga, bentuk pola candlestick doji ini mirip seperti tanda tambah "+" (plus). Agar lebih mudah dalam memahami, silahkan lihat gambar candlestick doji di bawah ini.
Pola candlestick doji biasanya muncul pada saat market sedang berkonsolidasi atau berada di dalam kondisi ketidakpastian. Sehingga, pada saat pola ini muncul sangat disarankan agar Anda tidak terburu-buru dalam melakukan entry posisi. Akan jauh lebih baik jika Anda menggunakan indikator trading untuk mengkonfirmasi sinyal.
Selain itu, ada banyak kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan pemula pada saat trading menggunakan pola candlestick doji ini. Apa saja?
1. Trading Pada Kondisi Market Ranging atau Sideways
Kesalahan paling umum yang biasa dilakukan trader saat trading menggunakan pola candlestick doji adalah tidak mengetahui kondisi market. Padahal, trading tanpa mengetahui kondisi pasar adalah tindakan yang cukup gegabah.
Alangkah baiknya jika Anda melihat kondisi pasar terlebih dahulu dengan mengamati struktur market. Secara garis besar, struktur market dibagi menjadi dua macam yaitu trending dan sideways. Secara umum, pola candlestick doji sangat cocok digunakan pada kondisi market sedang trending.
Mudahnya, market trending adalah kondisi dimana pergerakan harga naik atau turun secara signifikan. Kondisi trending juga dibagi menjadi dua macam yaitu uptrend (tren naik) dan downtrend (tren turun). Kondisi tren naik ditandai dengan adanya Higher High dan Higher Low. Sebaliknya, tren turun ditandai dengan adanya Lower Low dan Lower High.
Namun, pada saat kondisi market sedang sideways, akan lebih baik jika Anda bersabar terlebih dahulu atau mencari peluang entry pada pair lain yang sedang trending. Memaksakan trading pada kondisi sideways, tentu hasilnya akan kurang maksimal. Secara garis besar, market sideways ditandai dengan terbentuknya gunung kecil, dan lembah yang dangkal dengan candle hijau dan merah pendek-pendek, pergerakan market stabil tidak naik tidak juga turun.
Baca juga: Cara Trading Forex Di Pasar Sideways
2. Menganggap Setelah Pola Doji Muncul Harga Pasti Berbalik Arah
Pola doji adalah cerminan dari kondisi pasar sedang dalam kondisi ketidakpastian. Beberapa trader menganggap, bahwa pola doji ini mengisyarakatkan momentum yang kurang baik untuk trading. Namun di beberapa kasus, banyak trader justru meyakini bahwa candlestick doji adalah awal kemunculan dari sinyal reversal atau pembalikan arah trend.
Pernyataan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, kecuali jika Anda menganggap bahwa setelah candlestick doji muncul, harga pasti akan mengalami reversal. Padahal, belum tentu. Doji pada dasarnya menunjukkan ketidakpastian, arahnya bisa naik atau bisa juga turun.
Dalam trading forex, pergerakan market sepenuhnya tidak bisa diprediksi secara akurat hingga 100%. Selain itu, pola candlestick doji ini juga tidak digunakan sendirian. Untuk lebih amannya, Anda bisa menggunakan pola doji ini dengan mengkombinasikannya dengan indikator teknikal guna mendapatkan proyeksi pergerakan harga yang lebih jelas.
Baca juga: Strategi Trading H4 dengan Doji Candle
3. Tidak Menunggu Konfirmasi dari Candle Berikutnya
Telah disinggung di atas bahwa candle doji seharusnya tidak digunakan sendirian. Pada dasarnya, semua teknik trading dengan pola candlestick, termasuk doji pasti membutuhkan konfirmasi lanjutan. Konfirmasi ini bisa bermacam-macam, mulai dari menggunakan indikator atau dengan menunggu hingga kemunculan candlestick berikutnya.
Sebagian trader lebih memilih teknik konfirmasi yang kedua yaitu dengan menunggu kemunculan candle berikutnya sebagai penunjuk harga akan lanjut atau justru berbalik arah. Banyak trader terutama pemula kurang sabar atau bahkan enggan menggunakan konfirmasi ini. Padahal, melakukan konfirmasi sebelum entry sangat penting dilakukan.
Baca juga: Memahami Cara Konfirmasi Candlestick Dalam Strategi Price Action
Apapun alasannya, jangan pernah terburu-buru saat berada di market. Perlu diingat bawha market forex digerakkan oleh para trader besar. Mereka mempunyai dana yang sangat besar sehingga bisa menggerakkan market sesui keinginan.
Lantas, seperti apa konfirmasi arah dari pola candlestick doji? Mudahnya, jika harga berhasil menembus harga tertinggi atau harga terendah, maka arah pergerakan menjadi valid. Sebagai contoh, silahkan lihat chart berikut ini.
Dapat diamati pola candlestick doji telah terbentuk pada akhir tren naik (uptrend). Konfirmasi pembalikan arah terkonfirmasi jika harga berhasil turun dibawah harga terendah (shadow bawah) candlestick doji.
Sebaliknya, doji yang terbentuk pada akhir tren turun mempunyai konfirmasi pembalikan arah jika harga berhasil naik lebih tinggi daripada harga tertinggi (shadow atas) candlestick doji. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.
Candlestick doji memiliki banyak jenis, salah satunya yang paling umum adalah pola Gravestone Doji yang diketahui mampu mendeteksi sinyal reversal dengan akurat. Ketahui selengkapnya di Cara Menggunakan Gravestone Doji Untuk Trading.