Meski penguatan Dolar masih dominan, GBP/USD mencoba bangkit berkat perkembangan positif dari Brexit. Sementara itu, pasar lain cenderung menunggu momentum baru dari rilis data pekan ini.
Selamat pagi, para pencari profit! Sentimen bullish masih mendukung kenaikan Dolar terhadap aset-aset lain. Meskipun demikian, Pound tak mengikuti jejak pelemahan harga emas dan saham-saham karena mendapat dukungan dari isu Brexit.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
GBP/USD berhasil rebound dan mencapai level tertinggi harian di 1.1955 karena adanya sentimen positif dari perkembangan Brexit.
Fundamental
- Wakil Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab, mengatakan bahwa aturan Brexit tentang Irlandia Utara sudah memasuki tahap final. Pihaknya juga menyebutkan bahwa Inggris telah membuat kemajuan besar dalam negosiasi dengan Uni Eropa.
- Menurut laporan The Times, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak kemungkinan telah memperoleh persetujuan yang sangat signifikan bagi kesepakatan Brexit berikutnya.
- Survei dari Boston Consulting Group Centre for Growth menyatakan bahwa lebih dari 60% bisnis Inggris optimis dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah dan pendapatan mereka dalam beberapa tahun ke depan.
- Akan tetapi, sentimen GBP/USD masih dibayangi oleh risiko dari pemogokan pekerja dan potensi mundurnya pihak Konservatif dari kesepakatan Brexit.
- Apalagi, Indeks Dolar AS (DXY) mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak September 2022 karena rilis inflasi PCE AS yang positif dan mendukung kenaikan suku bunga Fed lebih lanjut.
- Ke depan, pengumuman PM Sunak dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tentang kesepakatan Brexit untuk Irlandia Utara akan menjadi fokus trader.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Sagar Dua, GBP/USD diperdagangkan dalam pola Inverted Flag pada time frame H1.
- EMA 20 dan EMA 50 kini berada di area 1.2007 dan 1.9750.
- Sementara itu, indikator RSI (14) berayun di kisaran 20.00-40.00 yang menunjukkan kondisi bearish.
- Apabila GBP/USD merosot di bawah 1.1915, harga berpotensi tergelincir menuju 1.1875 (level terendah 5 Januari) hingga 1.1800.
- Sebaliknya, pergerakan di atas 1.2040 (level tertinggi 24 Februari) berpeluang mendorong GBP/USD menuju 1.2080 hingga 1.2140.
Kripto
Pasar kripto kembali ke zona hijau. Bitcoin diperdagangkan di kisaran $23,600, sementara Ethereum di harga $1600. Meski demikian, sentimen negatif dari G20 dan IMF masih membayangi market kripto secara keseluruhan.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di kisaran 50/100. Dengan demikian, sentimen BTC ada di zona "neutral".
- Total market cap kripto global mencapai $1.08 triliun, naik sekitar 1.90% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Setelah upgrade Shanghai pada ETH, pendiri Tron (TRX) Justin Sun kembali memicu momentum bullish dengan melakukan staking hingga 150,100 ETH pada Lido (LDO).
- Meski demikian, sejumlah pelaku pasar menyoroti statement G20 yang menyinggung regulasi ketat untuk menekan risiko penggunaan aset kripto.
- IMF juga kembali menyatakan sentimen anti-kriptonya. Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, menyarankan bahwa larangan kripto bisa menjadi pilihan yang dipertimbangkan.
Teknikal
- Bitcoin diperdagangkan naik 2.13% di area $23,600, sementara Ethereum menguat 3.32% di $1600.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Ethereum perlu menghindari level Pivot $1587 dan menargetkan penutupan di atas area R1 ($1617) untuk mempertahankan momentum bullish.
- Keberhasilan mencapai level R1 akan mendorong ETH reli hingga R2 $1638 atau bahkan area psikologis $1650.
- Apabila harga jatuh di bawah level Pivot, ETH berpotensi terkoreksi ke turun ke S1 $1566 atau lebih rendah dari $1500.
Emas
Harga emas (XAU/USD) terlihat sideways di sekitar $1810 pada sesi Asia. Tertekan secara fundamental dan teknikal, XAU/USD menunggu katalis baru dari rilis data ekonomi AS berikutnya.
Fundamental
- Para pejabat The Fed berpandangan hawkish untuk menaikkan suku bunga di atas 5% karena angka inflasi dianggap masih jauh dari target.
- Analis memperkirakan Indeks Dolar AS kembali naik dan menguji level psikologis 105.00.
- Sementara itu, yield obligasi 10-tahunan AS telah turun sedikit dari puncak 3.97% ke 3.92%.
- Data berdampak tinggi dari AS yang akan rilis dalam waktu dekat adalah Durable Goods Orders. Konsensus pasar memperkirakan data ini akan anjlok dari 5.6% menjadi -4.0%.
Teknikal
- XAU/USD masih bergerak dalam pola Falling Channel yang terbentuk pada chart H1.
- XAU/USD berpotensi pulih dari area pergerakan saat ini di $1812 dan menguji resistance kuat di $1820.
- Skenario bullish emas akan membuka peluang kenaikan lebih lanjut ke EMA 50 di sekitar $1833.
- Namun jika XAU/USD tidak berhasil menembus $1820, harga berisiko pullback hingga ke bawah $1800.
- Indikator RSI saat ini masih berosilasi di wilayah bearish, sehingga lebih mendukung outlook penurunan lebih lanjut untuk harga emas.
Saham
Saham AS sempat bergerak dalam range terbatas sebelum akhirnya ditutup melemah. Di sisi lain, IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya hari ini.
Saham AS
- Setelah bergerak dalam ketidakpastian, Dow Jones ditutup melemah 1% ke level 32,816, begitu pula dengan S&P 500 yang turun 1.1% ke 3970.
- NASDAQ Composite turut merosot sebesar 1.7% ke 11,394.
- Sejumlah data yang akan menjadi perhatian pasar dalam waktu dekat adalah PMI Manufaktur dan Jasa ISM, Durable Goods Orders, serta CB Consumer Confidence.
- Dari sisi fundamental saham, Helmerich and Payne (NYSE:HP), Target (NYSE:TGT), Lowe's Companies (NYSE:LOW), Merck & Company (NYSE:MRK), Occidental Petroleum (NYSE:OXY), dan Zoom (NASDAQ:ZM) akan merilis laporan pendapatan pekan ini.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.25% ke 6856 pada sesi perdagangan akhir pekan.
- Menurut Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dalam rentang support di 6820 dan resistance 6940.
- Para pelaku pasar tengah mengantisipasi rilis data inflasi dan indeks manufaktur Indonesia untuk periode Februari 2023.
- Sejumlah emiten yang dapat diperhatikan hari ini adalah TOWR, TINS, ASII, UNTR, JPFA, AKRA, BUKA, MEDC, SCMA, TBIG, BBNI, BBRI, BBTN, dan BRIS.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.