Doji adalah salah satu pola candlestick yang lazim digunakan para trader untuk mencari sinyal entry di semua instrumen trading termasuk saham. Bagaimana cara menggunakannya?
Analisis teknikal menjadi metode paling umum digunakan dalam menganalisa pergerakan harga semua instrumen trading, mulai dari forex, kripto, hingga saham. Lazimnya, trader teknikal akan memanfaatkan pola candlestick untuk mendapatkan informasi mengenai pergerakan harga saham dalam jangka pendek maupun panjang. Salah satu pola candlestick yang sering dimanfaatkan oleh trader teknikal adalah doji pattern.
Pola doji terbentuk ketika harga pembukaan dan harga penutupan sama atau hampir sama. Pola ini dapat muncul dalam beberapa bentuk, seperti doji star, dragonfly doji, dan gravestone doji. Umumnya, pola doji dapat memberikan sinyal bullish atau bearish, tergantung dari posisi pola ini muncul dalam tren pasar. Lantas, apakah pola doji dapat digunakan untuk trading saham?
Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas seluk beluk trading saham dengan memanfaatkan pola candlestick doji. Untuk selengkapnya, simak pembahasan berikut ini.
Apa Itu Candlestick Doji?
Doji berasal dari bahasa Jepang yang artinya hal yang sama. Doji pattern adalah jenis pola candlestick tunggal yang menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dalam pasar saham. Pola ini mempunyai harga pembukaan (open price) dan harga penutupan (close price) yang hampir sama sehingga terlihat badan candlestick sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Secara tampilan, candlestick doji mirip seperti tanda tambah "+" atau plus.
Terbentuknya pola ini menunjukkan kondisi bahwa buyer ataupun seller sama-sama tidak dapat mendominasi harga atau kekuatan keduanya hampir seimbang.
Pola ini termasuk pola candlestick yang netral namun dapat digunakan sebagai sinyal pembalikan atau konsolidasi harga. Kemunculan candlestick doji belum menunjukkan arah yang tidak jelas; market bisa terus berlanjut seperti sebelumnya atau justru berbalik arah. Oleh karena itu, dalam penggunaannya trader perlu mengkonfirmasi pola doji ini dengan memperhatikan candlestick yang muncul setelahnya.
Baca juga: Formasi Doji Candlestick: Pengertian Dan Cara Menggunakan Dalam Trading
Jenis-Jenis Candlestick Doji
Berdasarkan jenisnya, candlestick doji pada dasarnya memiliki beberapa macam varian, antara lain:
- Doji Star: Pola ini merupakan pola candlestick tunggal yang mempunyai badan candle kecil atau tidak ada karena harga pembukaan dan harga penutupan hampir sama. Pola doji star dapat menjadi penunjuk sinyal reversal jika terbentuk di area jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold).
- Long-Legged Doji: Pola ini ditandai dengan badan candlestick yang sangat kecil atau tidak ada sama sekali dan memiliki shadow atau ekor panjang baik di atas ataupun bawah. Long-legged doji menunjukkan bahwa harga bergerak secara signifikan dari harga pembukaan sepanjang periode waktu yang ditentukan, tetapi akhirnya ditutup di harga pembukaan. Pola ini sering diinterpretasikan sebagai sinyal konsolidasi atau keraguan dalam pasar.
- Dragonfly Doji: Pola ini ditandai dengan badan candle kecil atau tidak ada sama sekali dengn shadow atau ekor bawah yang lebih panjang. Pola ini sering diinterpretasikan sebagai sinyal pembalikan bullish (bullish reversal).
- Gravestone Doji: Pola ini memiliki struktur badan candle sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali dengan ukuran shadow atas yang lebih panjang. Pola ini sering diinterpretasikan sebagai sinyal pembalikan bearish (bearsih reversal).
Agar lebih mudah dalam memahami jenis-jenis candlestick doji, silahkan lihat gambar di bawah ini.
Apakah Doji Bisa Digunakan untuk Trading Saham?
Jawaban singkatnya adalah Ya. Namun pada penggunaannya, pola doji tidak bisa digunakan secara sembarangan. Ada beberapa aturan serta langkah-langkah tertentu yang perlu diperhatikan trader agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari pola ini.
Dalam trading saham, doji kerap digunakan sebagai sinyal entry atau trigger entry. Namun sebelum entry, trader saham terlebih dahulu harus mengidentifikasi tren dan level harga penting sebagai acuan entry.
Perlu diingat juga bahwa tidak ada metode analisa teknikal yang 100% akurat. Analisa teknikal bertujuan untuk menaikkan potensi keuntungan trading jangka panjang yang ditunjang dengan pengelolaan risiko ketat.
Baca juga: 3 Kesalahan Fatal Saat Trading dengan Doji Pattern
Cara Trading Saham Menggunakan Candlestick Doji
Trading menggunakan candlestick doji mempunyai 3 poin penting yang wajib diperhatikan yaitu: arah harga, level penting, dan sinyal entry. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Arah Harga
Untuk bisa melihat arah harga, trader perlu memperhatikan struktur market yang dibedakan menjadi dua macam yaitu: trending dan sideways. Market trending merupakan kondisi harga memiliki kecendrungan bergerak ke satu arah, antara naik atau turun. Adapun sideways merupakan kondisi tanpa arah dimana harga naik-turun dalam range tertentu.
Jika kecenderungannya naik artinya harga sedang dalam tren naik (Uptrend); sedangkan jika turun artinya harga dalam kondisi tren turun (Downtrend). Salah satu cara untuk mengetahui kecendrungan arah harga adalah dengan memperhatikan harga tertinggi (high) dan harga terendah (low) yang baru terbentuk.
Baca juga: 3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Trend
Tren naik ditandai dengan terbentuknya higher high dan higher low lebih tinggi dari sebelumnya. Sebaliknya, tren turun ditandai dengan terbentuknya lower low dan lower high lebih rendah dari sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ilustrasi dari struktur market di atas.
Sebelum masuk ke market selalu inget untuk mengidentifikasi arah harga terlebih dahulu dengan melihat struktur market seperti gambar di atas. Ambillah posisi sesuai arah tren yang sedang berlansung yaitu long atau Buy saat tren naik dan short atau jual ketika tren turun.
2. Level Penting
Setelah mengidentifikasi arah harga, langkah berikutnya adalah menandai level penting sebagai area entry. Level penting ini bisa ditentukan dengan berbagai cara seperti support dan resistance, supply and demand, pivot point, level fibonacci, overbought/oversold dari indikator oscillator, dst.
Namun, cara yang kerap digunakan oleh penulis untuk menandai level penting adalah support dan resistance serta supply and demand. Pada penerapannya, level penting akan searah dengan tren yang sedang berlangsung.
Baca juga: Apa Itu Supply Dan Demand Dalam Saham?
Apabila tren yang sedang berlangsung adalah tren naik maka level penting untuk buy ditandai adalah area support atau demand. Area inilah yang akan dijadikan sebagai area entry Buy. Sedangkan, jika kondisinya adalah tren turun, maka level penting yang ditandai berada di area resistance atau supply. Kemudian, area resistance dan supply inilah yang akan digunakan sebagai acuan entry short atau Sell.
3. Sinyal Entry
Langkah terakhir setelah mengidentifikasi arah harga dan level penting adalah menunggu terbentuknya sinyal entry. Dalam hal ini sinyal entry yang dijadikan acuan adalah pola candlestick doji.
Dalam hal ini, penulis sangat menyarankan untuk menggunakan pola candlestick gravestone doji (untuk sinyal short) dan pola dragonfly doji (untuk sinyal long). Kedua sinyal ini terbukti mempunyai tingkat akurasi tinggi saat terbentuk di level penting.
Baca juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading
Contoh Trading Saham Menggunakan Candlestick Doji
1. Skenario Entry Posisi Long (Buy)
Pada grafik saham Apple (AAPL) di bawah ini, terlihat harga yang sedang dalam tren naik. Tren naik ditandai dengan adanya higher high dan higher low.
Setelah diketahui bahwa saham Apple dalam kondisi tren naik, trader perlu menandai level penting sebagai area untuk posisi long. Dapat dilihat di bawah, harga 134.25 bisa menjadi level support yang kuat. Sehingga, trader perlu menandai garis tersebut dengan garis horizontal.
Terakhir, tunggu hingga harga menguji level support 134.25 dan melihat apakah akan ada pola doji terbentuk pada level tersebut.
Baca juga: Trik Menggunakan Dua Candle Doji untuk Strategi Breakout
Ternyata, pola doji berhasil terbentuk pada level supoort, sehingga posisi long masuk.
Stop loss kita letakkan sedikit di bawah recent low sekitar 133.50 dan take profit di 140.49.
Setelah membentuk doji di support 134.25, harga terus mengalami kenaikan dan berhasil mencapai take profit di 140.49. Setup long berhasil dengan baik.
2. Skenario Entry Posisi Short (Sell)
Contoh kedua yaitu untuk Setup short atau Sell. Setup short kali ini muncul diaplikasikan pada saham Moderna (MRNA). Setelah diamati, saham ini sedang dalam kondisi tren turun yang ditandai dengan adanya lower low dan lower high.
Kemudian, trader perlu menandai level penting sebagai area short entry. Terlihat, ada area short potensial di level resistance 171.20.
Setelah mengidentifikasi level penting, trader hanya perlu menunggu harga pullback sampai menguji level resistance 171.20.
Baca juga: Strategi Trading H4 dengan Doji Candle
Kabar baiknya, harga berhasil pullback dan menguji level resistance 171.20 dan terbentuk candle doji valid, sehingga posisi short dapat dieksekusi. Stop loss diletakkan di atas harga tertinggi terdekat di 173.93 dan take profit diletakkan di 146.39.
Setelah posisi short masuk, harga terus turun dan mencapai take profit di 146.39. Setup short berhasil.
Akhir Kata
Kesimpulannya, pola doji dapat digunakan untuk trading saham. Meskipun, trader perlu memahami bahwa pola doji memiliki beberapa macam jenis dan tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, trading dengan pola ini sangat membutuhkan konfirmasi lanjutan guna mendapatkan sinyal trading yang lebih akurat.
Untuk mendapatkan sinyal trading akurat dengan pola doji, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan trader, antara lain: mengidentifikasi tren, menandai level penting, dan melakukan entry posisi sesuai tren yang sedang berlangsung. Selain itu, trading menggunakan doji sangat dibutuhkan ketelitian mengikuti proses dan kejelian dalam memanfaatkan peluang trading.
Selain doji, tentu masih banyak pola candlestick lainnya yang juga digunakan untuk trading. Salah satunya adalah pola Hammer yang sering disamakan dengan candle doji karena bentuknya yang sedikit mirip. Simak selengkapnya di "Hammer vs Doji Candlestick, Mana Lebih Akurat?"