Entry pada kondisi jenuh menawarkan peluang trading dengan rasio risk and reward yang lebih bagus. Buat keputusan trading Anda lebih baik dengan mendeteksi kondisi jenuh pasar ala broker Monex.
Trading adalah aktivitas transaksi jual beli aset keuangan seperti saham, forex, dan komoditas yang memungkinkan Anda untuk memperoleh keuntungan. Namun, di balik potensi keuntungan trading tersebut, tentu akan selalu ada tantangan yang harus mampu dihadapi oleh seluruh trader. Salah satu tantangan terbesarnya yaitu, memprediksi pergerakan pasar yang selalu berubah-ubah. Kondisi pasar yang bisa bergerak naik turun dalam waktu singkat, mengharuskan seorang trader mampu mengidentifikasi kondisi pasar sebelum membuat keputusan transaksi untuk meminimalisir risiko kerugian.
Menurut salah satu broker lokal terbaik Monex, harga aset yang telah bergerak terlalu jauh dari nilai seharusnya, cenderung akan mengalami koreksi dalam waktu dekat. Namun, mengidentifikasi kondisi jenuh pasar bukan perkara yang mudah, Anda harus mampu membaca dan menganalisis menggunakan indikator teknikal dengan benar. Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi kondisi jenuh pasar antara lain, RSI (Relative Strength Index), Stochastic Oscillator, dan MACD (Moving Average Convergence Divergence).
Artikel ini akan membahas cara mudah mendeteksi kondisi jenuh pasar ala broker Monex, yang dapat membantu Anda meningkatkan keuntungan dan mengurangi risiko. Selain itu, Anda juga akan mempelajari contoh penggunaan indikator teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi kondisi jenuh pasar dalam trading. Dengan menguasai teknik deteksi kondisi jenuh pasar, Anda dapat mencari peluang keuntungan lebih besar karena mempunyai rasio risk and reward yang lebih bagus.
Apa Itu Overbought dan Oversold?
Overbought dan oversold adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana harga telah mencapai tingkat ekstrim dalam periode waktu tertentu. Overbought mengacu pada situasi di mana harga aset melambung tinggi secara signifikan dan kemungkinan besar akan mengalami koreksi harga ke bawah. Di sisi lain, oversold merupakan situasi di mana harga aset jatuh mendalam secara signifikan dan kemungkinan besar akan mengalami koreksi harga ke atas.
Dari penjelasan singkat mengenai kedua kondisi jenuh pasar tersebut, Anda dapat menggunakannya sebagai sinyal untuk masuk dan keluar dari posisi trading. Sebagai contoh, jika pasar sudah dalam kondisi overbought, Anda dapat mempertimbangkan untuk membuka posisi jual (sell) atau menutup posisi beli (buy). Begitupun sebaliknya, jika pasar telah dalam kondisi oversold, Anda dapat mempertimbangkan untuk membuka posisi buy atau melepas posisi sell.
Meski demikian, kondisi overbought dan oversold juga tidak selalu menandakan sinyal pembalikan atau reversal arah tren harga. Menurut broker Monex, pasar dapat tetap berada dalam kondisi overbought atau oversold untuk jangka waktu yang lama, sehingga Anda harus bisa menggunakan indikator teknikal lainnya ketika membuat keputusan trading.
Baca Juga:Overbought and Oversold in Forex Trading
Ciri-ciri Kondisi Pasar Jenuh
Sebelum masuk lebih dalam mengenai cara mendeteksi kondisi pasar jenuh, Anda harus mengetahui ciri-cirinya secara umum terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum dari kondisi pasar jenuh:
-
Perubahan arah harga atau reversal
Perubahan arah harga kerap menjadi tanda paling jelas dari kondisi pasar jenuh. Ketika harga aset telah naik atau turun dalam periode waktu yang cukup lama, maka harga seringkali mengalami perubahan arah harga atau reversal. Ini dapat terjadi karena para pelaku pasar mulai menjual atau membeli aset tersebut untuk mengambil keuntungan atau membatasi kerugian. Namun, perlu diingat bahwa harga dapat berbalik arah hanya karena ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pasar. -
Pergerakan harga yang sangat cepat
Ketika harga instrumen keuangan tiba-tiba naik atau turun dengan sangat cepat dalam waktu yang singkat, ini dapat menjadi pertanda bahwa pasar sedang dalam kondisi jenuh. Kondisi ini seringkali terjadi ketika para pelaku pasar mulai panik dan mencoba untuk keluar dari posisi mereka dengan cepat. Broker Monex telah menyediakan fitur Daily Top Mover untuk memudahkan Anda melihat volatilitas suatu aset. -
Volume perdagangan yang tinggi
Volume perdagangan juga dapat menjadi pertanda kondisi pasar jenuh. Ketika pasar sedang dalam kondisi jenuh, volume perdagangan cenderung meningkat secara signifikan. Ini dapat terjadi karena banyak pelaku pasar yang mencoba untuk membeli atau menjual aset tersebut secara bersamaan, sehingga memicu peningkatan volume perdagangan. Dengan fitur Top Volume yang disediakan di aplikasi MIFX Mobile, Anda bisa memantau volume perdagangan di mana dan kapan saja. -
Indikator teknikal menunjukkan keadaan overbought atau oversold
Beberapa indikator teknikal, seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic Oscillator, dapat membantu Anda untuk melihat apakah pasar sudah dalam kondisi overbought atau oversold. Jika indikator menunjukkan kondisi overbought atau oversold, maka ini dapat menjadi sinyal bahwa pasar sedang dalam kondisi jenuh.
Baca Juga:Intro to Relative Strength Index (RSI) for Trading
Mengidentifikasi Kondisi Overbought dan Oversold Dengan RSI
Untuk mengidentifikasi kondisi pasar jenuh dengan lebih pasti, trader seringkali menggunakan indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI). RSI merupakan indikator oscillator yang membantu trader menentukan kapan pasar sedang overbought atau oversold.
Untuk menggunakan RSI, Anda dapat memasang indikator ini pada platform trading yang digunakan, seperti MIFX Mobile atau MetaTrader 4. Anda cukup mengamati pergerakan garis RSI di bagian bawah grafik harga. Konfirmasi overbought bisa diperoleh jika garis RSI melewati level 70, sementara oversold dapat dikonfirmasi jika garis RSI melewati level 30.
Untuk membuka posisi sell setelah terjadi overbought, Anda harus menunggu hingga garis RSI kembali turun dan memotong level 70 dari atas ke bawah. Sebaliknya, untuk membuka posisi buy setelah terjadi oversold, Anda harus menunggu hingga garis RSI kembali naik dan memotong level 30 dari bawah ke atas. Berikut ini contoh kondisi overbought dan oversold yang terjadi pada grafik harga menggunakan indikator RSI:
Pada grafik EUR/USD time frame H1 di atas, kondisi overbought dikonfirmasi oleh indikator RSI yang berada di atas angka 70 sedangkan oversold dikonfirmasi angka RSI yang berada di bawah 30. Bisa terlihat bahwa kondisi overbought dan oversold memberikan peluang entry dengan potensi risk and reward yang bagus. Anda bisa padukan kondisi overbought dan oversold ini dengan strategi yang Anda gunakan agar mendapatkan profit yang lebih besar.
Namun, sebaiknya Anda tidak hanya mengandalkan RSI sebagai satu-satunya indikator teknikal untuk mengambil keputusan trading. RSI sebaiknya dipadukan dengan indikator teknikal lain sebagai konfirmasi, seperti Moving Average (MA) atau MACD. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh konfirmasi yang lebih kuat dan mengurangi risiko kesalahan dalam mengambil keputusan trading.
Baca Juga:Moving Average and MACD Combo Strategy
Tips Trading Di Kondisi Jenuh Pasar
Kondisi jenuh pasar terjadi ketika harga aset mengalami kenaikan atau penurunan yang tajam dan mendadak. Pada kondisi ini, harga aset dianggap sudah mencapai level ekstrim yang dapat menyebabkan terjadinya pembalikan arah atau reversal. Namun, sebelum Anda membuka posisi trading di kondisi jenuh pasar, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
-
Tunggu konfirmasi
Jangan terburu-buru membuka posisi trading ketika harga mencapai kondisi overbought atau oversold. Dalam hal ini, indikator teknikal atau price action dapat menjadi alat konfirmasi yang berguna untuk memastikan apakah harga benar-benar akan mengalami reversal atau tidak. Indikator teknikal seperti RSI atau Stochastic Oscillator dapat membantu Anda untuk mengkonfirmasi kondisi jenuh pasar. Sedangkan, price action dapat membantu Anda untuk melihat pola candlestick yang menunjukkan sinyal pembalikan arah. -
Gunakan Stop Loss
Kedua, gunakan Stop Loss. Stop Loss adalah fitur yang sangat penting untuk membatasi risiko kerugian dalam trading. Dalam kondisi jenuh pasar, harga dapat bergerak dengan cepat dan tiba-tiba mengalami pembalikan arah. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menggunakan Stop Loss dan menempatkannya di level yang tepat agar Anda dapat membatasi kerugian jika harga tidak bergerak sesuai dengan prediksi Anda. -
Tetap waspada
Ketiga, tetap waspada. Meskipun harga sudah mencapai kondisi jenuh, tetap perhatikan pergerakan harga secara seksama dan jangan lengah. Pasar selalu bergerak dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, tetap waspada dan siap untuk mengambil tindakan jika terjadi pergerakan harga yang tidak diinginkan.
Anda harus selalu ingat bahwa trading tidak selalu berjalan sesuai dengan prediksi Anda. Oleh karena itu, gunakan tips trading di kondisi jenuh pasar ini dengan bijak dan selalu terus belajar untuk meningkatkan kemampuan trading Anda.
Akhir Kata
Kondisi pasar jenuh dapat menjadi momen yang baik untuk membuka posisi dan meraih potensi profit. Anda dapat menemukan kondisi jenuh ini dengan memanfaatkan garis trendline dan indikator RSI. Namun, perlu diingat bahwa kondisi jenuh pasar juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, trader perlu berhati-hati dan selalu memperhatikan pergerakan harga secara seksama. Selalu gunakan Stop Loss untuk membatasi risiko kerugian jika harga ternyata tidak bergerak sesuai dengan prediksi Anda. Jangan lupa juga untuk menjaga emosi dan disiplin dalam trading, serta selalu belajar mengembangkan kemampuan trading Anda dengan Akun Demo MIFX terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko kerugian.
Penggunaan rasio risk and reward pada strategi ini sangat berkaitan erat dengan manajemen risiko. Agar dapat memperoleh profit maksimal, kenali macam-macam manajemen risiko terbaik menurut broker MIFX.