XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 2 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 2 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 2 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

Indikator Paling Menguntungkan Versi Broker HSB

Damar Putra 12 Feb 2023
Dibaca Normal 5 Menit
forex > broker > panduan > #broker #broker-hsb #hsb #indikator
Masih kesulitan mencari indikator paling menguntungkan dalam trading? Mulai dari Moving Average hingga Candlestick Pattern, berikut indikator teknikal terbaik menurut broker HSB.

Untuk memperoleh hasil trading maksimal, ada banyak metode yang ditempuh oleh para trader. Khusus trader teknikal, mereka biasanya akan menerapkan beberapa cara seperti memanfaatkan pola candlestick hingga menggunakan indikator teknikal yang dianggap paling menguntungkan.

Berbicara seputar indikator, sudah bukan rahasia umum jika ada banyak macam yang memunculkan sinyal berbeda-berda. Secara penggunaan, indikator teknikal tentu memiliki fungsi masing-masing. Sehingga dalam hal ini, setiap trader perlu memilih indikator sesuai kebutuhan strategi yang digunakan. Bagi pemula, keterbatasan pengalaman biasanya akan jadi penghalang dalam menemukan indikator menguntungkan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk meringankan dilema tersebut, broker HSB memberikan beberapa rekomendasi indikator menguntungkan yang bisa dipilih oleh trader pemula. Apa saja?

1. Moving Average (MA)

Moving Average (MA) adalah indikator teknikal yang menghitung harga rata-rata suatu aset pada periode waktu tertentu. Tampilannya berupa garis yang mengikuti pergerakan harga dalam sebuah chart. Nilai rata-rata ini bisa berasal dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), terendah (low), dan pertengahan (median).

Broker HSB merekomendasikan indikator ini karena memang terbukti ampuh digunakan oleh sebagian besar trader, mulai dari pemula hingga profesional. Secara fungsi, indikator MA lazim digunakan sebagai tren filter hingga support dan resistance dinamis.

Baca Juga:

Moving Average: The Essential Tool for Trading

2. Bollinger Bands

Indikator menguntungkan lain yang diakui oleh broker HSB adalah Bollinger Bands (BB). Singkatnya, BB adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas serta menentukan arah trend pergerakan harga. Indikator ini juga disebut dengan garis Bollinger yang dikembangkan oleh John Bollinger.

Indikator ini relatif mudah digunakan. Apabila volatilitas sedang tinggi, maka jarak upper dan lower band makin melebar. Biasanya ini terjadi ketika terdapat perubahan kondisi pasar sideways menjadi kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah akan terlihat pada jarak kedua band yang semakin menyempit, dan ini terjadi ketika terdapat perubahan dari kondisi pasar trending ke sideways.

Baca juga: Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

3. Relative Strength Index (RSI)

Indikator berikutnya adalah Relative Strength Index yang dikembangkan oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978. Tujuan dari diciptakannya indikator RSI adalah mengukur besarnya volatilitas harga suatu aset dan mengetahui momentum jenuh beli (Overbought) dan jenuh jual (Oversold).

Ketika garis terbaca di atas skala 70 RSI, artinya pasar dalam kondisi Overbought; sedangkan ketika berada di bawah skala 30, artinya pasar dalam kondisi Oversold. Tidak hanya itu, indikator RSI juga kerap digunakan sebagai acuan dalam mendeteksi divergence untuk melihat momentum reversal yang belum terlihat di pergerakan harga.

Baca juga: 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI

4. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator MACD sangat populer dan banyak digunakan oleh para trader di pasar forex. Oleh karenanya, broker HSB juga memasukkan indikator ini ke dalam daftar indikator menguntungkan. Indikator teknikal ini dibuat oleh Gerald Appeal pada tahun 1979 yang segera mendapat respon positif dari berbagai kalangan trader karena dinilai sederhana dan fleksibel.

Indikator MACD memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Pengukur kekuatan trend yang sedang terjadi.
  • Pengukur momentum pasar dan mendeteksi kondisi Overbought atau Oversold.
  • Mengidentifikasi divergensi bullish atau bearish.

Baca Juga:

Moving Average and MACD Combo Strategy

5. Candlestick Pattern

Berbeda dengan indikator-indikator sebelumnya, candlestick pattern ini sebenarnya lebih cenderung disebut sebagai teknik membaca pola-pola candle. Para trader teknikal meyakini bahwa pergerkan harga dapat diketahui dengan melihat pola-pola candlestick yang muncul pada chart.

Namun, perlu dipahami bahwa jumlah pola candlestick ada sangat banyak. Sehingga, melakukan hafalan pola-pola candlestick bukan sebuah langkah yang tepat. Cara paling efektif menggunakan pola candlestick sebagai indikator menguntungkan adalah dengan mengetahui gambaran besar cara membacanya, karena setiap candle pada dasarnya sudah mampu menginformasikan struktur harga, kekuatan tren, dinamika Buyer dan Seller, serta proyeksi arah pergerakan harga.

Baca Juga:

The Most Powerful Candlestick Patterns You Should Trade

Waspadai Ini Saat Menggunakan Indikator Teknikal

Memanfaatkan indikator trading adalah salah satu cara paling umum yang kerap dilakukan trader dalam memproyeksikan sebuah pergerakan harga. Meski demikian, ada beberapa hal penting yang wajib diketahui trader pada saat menggunakan indikator teknikal, antara lain:

  • Jangan menggunakan indikator terlalu banyak. Kesalahan yang kerap dilakukan pemula pada saat trading adalah menggunakan terlalu banyak indikator teknikal. Padahal, itu justru akan membuat trader bingung. Jadi, pilihlah indikator trading yang paling dibutuhkan agar penggunaannya efektif sesuai kegunaan.

  • Jangan ditelan mentah-mentah. Kesalahan berikutnya yang kerap dilakukan pemula adalah terlalu percaya sinyal trading yang dihasilkan oleh indikator teknikal. Padahal, ini akan menyesatkan jika trader belum sepenuhnya paham dengan indikator yang digunakan. Selain itu, indikator trading juga hanya alat bantu yang rawan false signal dalam kondisi market tertentu.

  • Perhatikan momentum. Setiap indikator teknikal pasti memiliki momentumnya masing-masing. Sehingga, trader akan sangat terbantu bila lebih memahami momentum kapan waktunya untuk masuk dan keluar dari indikator terkait.

  • Gunakan stop loss. Faktor tak kalah penting yang kerap diabaikan oleh pengguna indikator teknikal pemula adalah mengabaikan stop loss. Padahal, stop loss akan sangat membantu trader meminimalisir kerugian apabila sinyal indikator ternyata false.

Broker HSB adalah salah satu broker lokal yang cukup bagus digunakan untuk trader pemula. Selain HSB, ada juga broker Monex yang juga diketahui menawarkan banyak fitur ideal untuk pemula. Lantas, mana yang terbaik di antara keduanya? Simak di Tips Memilih Broker Monex Vs HSB untuk Pemula.

Terkait Lainnya

Forum Terkait

Yuri Wijayanto | 11 Jun 2012

Menurut master, biasanya para big player menggunakan indikator teknikal apa? di tf berapa?

Lihat Reply [21]

@ yuri wijayanto:
Dari info yang saya dapatkan, kebanyakan trader profesional dan big boys hampir tidak menggunakan indikator teknikal kecuali moving averages untuk mengetahui harga rata-rata dalam periode tertentu dan arah trend. Hal itu disebabkan karena mereka tahu bahwa hampir semua indikator teknikal selalu terlambat dalam merespons pergerakan harga pasar. Time frame trading biasanya di tf tinggi (H4, daily, weekly), dan untuk tools biasanya menggunakan Fibonacci retracement dan pivot.

M Singgih 1 May 2016

Apa trik yg dipakai steve cohen main forex bos ku ?? Dan selain moving average apa gak ada trik lain untuk mengetahui posisi sell atau buy agar terkonfirmasi ke kita untuk masuk pasar dn mengambil posisi??

Fan 2 May 2019

Mengenai strategi trading Steve Cohen, silahkan baca: Investing: What is Steve Cohens Trading Strategy?

- …. selain moving average apa gak ada trik lain untuk mengetahui posisi sell atau buy agar terkonfirmasi ke kita untuk masuk pasar dn mengambil posisi?

Yang akurat adalah dengan mengamati price action yang terbentuk, dan dikonfirmasi oleh indikator teknikal.

M Singgih 8 May 2019

Apakah trader forex kelas george soros juga menggunakan indikator teknikal pada saat trading? Apakah indikator teknikal hanya digunakan oleh trader-trader kecil saja?

Sandra 27 Sep 2022

Seperti yang sudah disebutkan di atas, trader besar dalam hedge fund seperti steve cohen juga menggunakan indikator teknikal.

Kiki R 28 Sep 2022

Apakah para big player dan market maker di forex itu sama saja? Dan apakah mereka benar-benar membuat harga yang mereka inginkan? Thanks

Marawi 17 Oct 2022

Sama saja, pada dasarnya sebutan big player, market maker, big boys, whale, dst mempunyai makna yang sama.

Sebutan ini disematkan kepada suatu institusi/organisasi/bank yang mempunyai modal sangat besar dan melakukan transaksi di pasar forex dengan volume transaksi yang sangat besar.

Contoh big player di pasar forex adalah JPmorgan, Deutche Bank, UBS, XTX Markets, Citigroup, Bank of America, Goldman Sachs, dan HSBC.

Kiki R 18 Oct 2022

Jika para market tidak bisa diprediksi. Lantas, bagaimana cara para big player ini mempengaruhi/menggerakkan harga di market?

Erlingga 21 Nov 2022

Big player mempengaruhi/menggerakkan harga di market dengan melakukan pembelian/penjualan secara besar-besaran melalui jaringan interbank.

Mekanisme pasar adalah permintaan dan penawaran. Sell dan buy.

Jika volume seller lebih besar daripada volume buyer, maka harga akan turun. Sebaliknya, jika volume buyer lebih besar daripada seller maka harga akan naik.

Semakin tinggi perbedaan seller dan buyer maka semakin kuat pergerakan harganya.

Anda bisa melihat fenomena ini saat terjadi news besar dimana terbentuk candle yang panjang dan searah.

Kiki R 21 Nov 2022

@ Marawi:

Big player adalah bank-bank besar, hedge fund manager besar, dan juga institusi keuangan besar. Mereka memang market maker dan bisa mengatur harga seperti yang diinginkan, tetapi jumlah atau ukuran lot transaksinya harus super besar dan tidak mudah dilakukan. Jika ingin mengatur harga harus dengan sindikasi dari beberapa big player seperti ketika George Soros membuat nilai tukar GBP melemah tajam.

M Singgih 15 Dec 2022

Ya, para trader forex kelas kakap itu juga menggunakan indikator teknikal. Hanya saja, ada perbedaan antara indikator teknikal yang digunakan oleh mereka dan yang dipakai trader kelas teri seperti kita.

Apa bedanya? Antara lain...

  • Umumnya mereka membuat indikator teknikal mereka sendiri yang di-copyright khusus, bukan menggunakan indikator teknikal pasaran seperti yang tersedia untuk publik seperti setting default metatrader. Indikator teknikal itu juga nggak asal bikin, melainkan hasil kerja analis teknikal, matematikawan, ahli statistik, dll yang lulusan universitas ternama dunia seperti MIT dan lain-lain.
  • Mereka bukan hanya memasang indikator teknikal sendiri, melainkan juga dilengkapi dengan algoritma canggih yang bisa memberi notifikasi atau bahkan mengeksekusi entry/exit/hedging/cut loss secara otomatis.

Salah satu contoh yang paling legendaris adalah Jim Simmons, seorang matematikawan lulusan Berkeley dan MIT. Ia menggalang tim untuk membuat sistem trading kuantitatif menggunakan model matematis dan algoritma untuk mengelola hedge funds bikinannya, sehingga mendapatkan julukan manajer hedge fund paling sukses sepanjang masa di Wall Street.

Aisha 19 Dec 2022

Kalau buat indikator itu gimana caranya kak? Apakah harus punya skill pemrogaman?

Bambang 4 Jan 2023

@Bambang:

Untuk membuat indikator, yang diperlukan bukan skill pemrograman, melainkan aneka skill seperti forecasting (salah satu cabang dalam statistika), modelling matematis (mathemathical modelling), dan seterusnya.

Indikator teknikal itu kan dibuat agar mampu membaca pola-pola pergerakan harga historis, untuk kemudian diterapkan untuk memaca kondisi pasar saat ini dan memprediksi kondisi pasar mendatang. Apakah skill pemrograman saja bisa melakukan itu? Tentu saja tidak.

Matematikawan gaek seperti Jim Simons itu malah bisa bikin formula indikator sendiri, lalu (seandainya nggak bisa programming) merekrut orang IT yang bisa membuat algoritmanya buat dia. Tapi orang IT pure seperti Mark Zuckerberg itu belum tentu bisa bikin formula sendiri. Padahal, poin paling penting dalam suatu indikator adalah formulanya.

Gambaran kasarnya begini: Yang terpenting dari pembuatan indikator Moving Averages (misalnya), bukanlah garis MA panjang yang kelihatan di monitor platform trading kita. Yang terpenting dari pembuatan indikator Moving Averages adalah formula ini:

MA = (n1 + n2 + n3 + …) / n

di mana n adalah jumlah periode, sedangkan n1 dan seterusnya adalah data harga per periode.

Setelah ada rumusan seperti itu, kita bisa langsung menggunakannya untuk analisis teknikal atas data pergerakan harga di pasar. Itulah yang dilakukan oleh para trader dunia sebelum ada komputer, internet, dan teknologi online trading.

Setelah ada teknologi online trading, rumusan-rumusan seperti itu barulah dibuatkan software-nya agar kita bisa trading otomatis tanpa perlu menghitung manual sendiri.

Aisha 4 Jan 2023

Ooo mereka bukan pakai sistem robot gt ya pak? Apa memang manual para hedge manager tersebut?

Marawi 5 Jan 2023

Apakah transaksi mereka dilakukan secara manual seperti trader retail pada umumnya?

Marawi 5 Jan 2023

@ Marawi:

Menurut saya perusahaan hedge fund dan juga para hedge fund manager tidak menggunakan robot trading. Mereka adalah bagian terbesar yang menentukan pergerakan harga. Biasanya mereka masuk pasar berdasarkan isu-isu fundamental ekonomi.

M Singgih 5 Jan 2023

Jawaban untuk Marawi:

  • Apakah transaksi mereka dilakukan secara manual seperti trader retail pada umumnya?

Tidak, para big player ini mengeksekusi posisi langsung ke jaringan interbank.

Trader retail tidak punya akses langsung ke jaringan interbank karena membutuhkan deposit yang sangat besar.

Apakah mereka menggunakan indikator teknikal?

Ya, tapi trading mereka berbeda dengan retail karena mereka trading dengan sangat besar maka mereka butuh liquidity yang besar untuk masuk ke market.

Kiki R 8 Jan 2023

Erlingga:

Cara Big Player menggerakkan harga kurang lebihnya sama dengan kita trader retail pada umumnya yaitu dengan melakukan transaksi jual beli. Yang membedakan kita dan mereka hanyalah ada pada Volume transaksi yang dapat dilakukan oleh mereka yang nilainya mungkin sangat jauh dari kemampuan trader retail. Namun karena banyaknya dana ini bukan berarti mereka juga bisa seenaknya. Dalam transaksi forex secara umum, jika ingin membeli maka harus ada penjual terlebih dahulu.

Begitu pula sebaliknya, harus ada pembeli terlebih dahulu sebelum mereka dapat menjual. Karena transaksi mereka besar, maka pertukaran ini juga memerlukan nilai yang besar di sisi lainnya. Anggap saja mereka ingin membeli dengan jumlah yang besar, maka harus ada penjual dengan jumlah yang besar pula yang tersedia. Di sinilah kesulitan yang muncul saat bapak menjadi Big Player.

Nur Salim 26 Jan 2023

Apakah mungkin para Big Player ini juga menggunakan robot untuk transaksi trading mereka pak atau justru mereka murni manual ya?

Moch Amri 29 Jan 2023

Moch Amri:

Seperti halnya ritel, para Big Player bisa trading manual maupun dengan menggunakan robot. Lembaga keuangan multinasional besar bisa punya beberapa desk sekaligus dengan tanggung jawab berbeda-beda: ada desk algo-trading, desk fundamental, desk teknikal, dst.

Aisha 1 Feb 2023

Jawaban untuk Moch Amri:

Big player saat ini sudah banyak menggunakan Algo dalam trading. Algo ini bukan seperti robot atau EA yang biasa digunakan sama trader retail.

Algo lebih kompleks dengan menggunakan analisa kuatitatif. Trading algo saat ini banyak digunakan di low time frame yang biasa disebut HFT (high frequency trading).

Namun bukan berarti mereka semua pakai algo, masih ada di trading desk mereka trader manual yang mereka latih untuk trading big money.

Kiki R 4 Feb 2023
Octavianus | 7 Jul 2012

Selamat Siang Master, saya bingung maksudnya dari indikator trend, momentum dan support-resistant. apa bedanya master? lalu bagaimana cara memadukan ketiga indikator tersebut supaya dapat dipakaai hingga beroleh profit. terimakasih

Lihat Reply [15]

Indikator Trend adalah indikator untuk mendeteksi Trend. Sedang Momentum adalah moment untuk pengambilam keputusan BUY/SELL atau Exit Trading. Semunya perlu dilatih. Silahkan praktekan dan ulang ulang di account demo terlebih dahulu. selama beberpa minggu atau bulan. Semunya butuh proses. secara pribadi saya sendiri butuh waktu untuk bisa memahami ini semua. Baru bulan ke 13 belas mulai ada titik terang tentang pergerakan harga.

Thanks

Basir 7 Jul 2012

Untuk Octavianus,

Indikator trend tentu saja adalah indikator yang mencerminkan atau menggambarkan trend yang sedang berlangsung. Indikator yang mencerminkan trend tersebut umumnya adalah Moving Average, ADX.

Sementara indikator momentum adalah indikator yang memberikan sinyal entry dan exit. Karena memberikan sinyal berupa titik entry maupun exit, maka kita bisa menemukan momentum yang tepat kapan sebaiknya memasuki dan keluar dari pasar. Indikator yang memberikan sinyal entry dan exit umumnya seperti Stochastic, MACD, OsMA, Persilangan dua (atau lebih) Moving Average, dll.

Sedangkan support dan resisten berguna untuk mengetahui seberapa jauh pergerakan harga dan juga sebagai indikator untuk mengetahui dimana titik tren akan terhenti sebelum akhirnya berbalik arah.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 2 May 2019

@ Best:

Mungkin maksud Anda bisa dilihat dalam 1 layar.
Kalau itu yang dimaksud, di Metatrader 4 bisa dengan fasilitas Tile Windows.
Caranya buka untuk H1, H4 dan Daily, kemudian masuk ke Windows - Tile Horizontally atau Tile Vertically.

Berikut contoh GBP/USD H1, H4 dan Daily dengan indikator Ichimoku yang tampil dalam 1 layar dengan Tile Verically:

M Singgih 5 Oct 2018

Untuk Fadjar Setiadi

Warna-warna yang dimaksud adalah sebagai tanda atau kode untuk memudahkan trader untuk melihat arah, anda bisa bisa menggantinya dengan warna lainnya.

Untuk diketahui Indikator adalah alat untuk menganalisa harga. Indikator bersifat leading atau lagging, kadang bisa true atau false

MACD

Indikator teknikal moving average convergence/divergence atau MACD sangat populer dan banyak digunakan oleh para trader di pasar forex. Ada beberapa versi tampilan MACD dalam platform trading namun pada dasarnya mewakili parameter yang sama.

Pada dasarnya MACD menunjukkan arah trend dan momentum pasar. Secara umum MACD digunakan sebagai:

- pengukur kekuatan trend yang sedang terjadi
- pengukur momentum pasar, apakah kondisinya telah overbought atau oversold
- indikator apakah sedang terjadi divergensi bullish atau bearish. Fungsi ini cukup populer karena hasilnya bisa akurat bila sinyalnya terjadi bersamaan dengan momentum pasar yang overbought atau oversold


RSI

Relative Strength Index (RSI) adalah salah satu indikator oscillator yang populer dan dianggap cukup handal. Secara tradisional RSI digunakan untuk menentukan waktu entry yang tepat dengan melihat level overbought dan oversold, serta mendeteksi kemungkinan pergantian arah trend dengan mengamati divergensi terhadap pergerakan harga.

Thanks.

Basir 10 Feb 2016

@ Fadjar Setiadji:

Kalau Anda selalu menggunakan indikator MACD dan RSI tentu tahu arti dari pergerakan masing-masing kurva atau histogram dari indikator tersebut. Mengenai warna bisa diubah sesuai keinginan.
Untuk indikator RSI hanya ada satu kurva, jadi warnanya terserah selera Anda.
Untuk MACD versi Metatrader standard ada 2 warna, yaitu warna histogram MACD (no:0) yang default-nya silver, dan warna kurva sinyal (no:1) yang default-nya red. Anda bisa ganti sesuai selera. Biasanya untuk kurva sinyal berwarna merah (red).


Untuk MACD versi tradisional yang mencakup OSMA (bisa didownload dari broker IBFX) ada 3 warna, yaitu warna kurva MACD (no:0) yang default-nya green, warna kurva sinyal (no:1) yang default-nya red, dan warna histogram OSMA yang default-nya blue. Anda juga bisa ganti sesuai selera. Biasanya untuk kurva sinyal berwarna merah (red).

M Singgih 21 Feb 2016

@Ardian W:

Secara umum, ada 2 cara pak untuk mencari nilai parameter yang optimal untuk sebuah indikator ataupun sebuah strategi/sistem trading secara umum. Keduanya ini didapat dari 2 jenis strategi atau sistem trading. Keduanya bisa dipakai dan telah terbukti menghasilkan keuntungan di market.

Pertama, untuk strategi dan sistem trading yang dirancang dapat bekerja pada banyak instrument dan time frame. Contoh yang paling terkenal di sini adalah Ichimoku Kinko Hyo atau BBMA OA. Nilai-nilai ini didapat dari hasil pemikiran dan Research dalam waktu yang lama dan mendalam para pembuat strategi tersebut. Misalkan BBMA OA, dahulu dirancang pada time frame Daily dengan nilai indikator merepresentasikan hal-hal khusus seperti:

  • Bollinger Bands Periode 20 Daily = Merepresentasikan jumlah hari di market selama 1 bulan penuh.
  • Exponential Moving Average Periode 50 = Merepresentasikan jumlah hari di market selama 2 bulan setengah.
  • Moving Average 5 dan 10 = Merepresentasikan jumlah hari di market selama 1 dan 2 minggu.

Dalam kasus BBMA OA karena rata-rata yang digunakan berbasis Moving Average, maka masing-masing indikator yang digunakan merepresentasikan rata-rata =waktu dalam market selama periode tertentu. Jika dipindahkan pada Instrumen lain, maka value tersebut tidak akan berubah dan tetap merepresentasikan hal yang sama. Meski saat dipindahkan ke time frame yang berbeda, nilai-nilai ini tidak perlu dirubah. Walau value yang direpresentasikan berbeda panjangnya, namun fungsinya tidak akan berubah secara signifikan.

  • Bollinger Bands Periode 20 di time frame H1 merepresentasikan 20 jam waktu market.
  • EMA Periode 50 di time frame H1 merepresentasikan 50 jam waktu market.
  • MA-5/10 di time frame H1 merepresentasikan 5 dan 10 jam waktu market.

Cara kedua untuk mencari nilai optimal dalam market adalah dengan menggunakan fitur optimasi atau penyesuaian. Fitur ini biasanya digunakan oleh sistem trading yang dirancang khusus bekerja untuk satu market dan time frame tertentu. Optimasi ini bisa dilakukan secara otomatis ataupun manual sesuai dengan kaidah sistem/strategi yang digunakan. Contohnya jika kita kembali menggunakan BBMA OA sebagai patokan, maka jika digunakan dalam time frame H1, nilai parameter yang akan digunakan akan berubah sebagai berikut:

  • Bollinger Bands Periode 24: Merepresentasikan pergerakan harga market selama 1 hari kerja.
  • EMA Periode 60: Merepresentasikan pergerakan harga market selama 2,5 hari kerja.
  • MA periode 6 dan 12 merepresentasikan pergerakan harga market selama seperempat (6jam) dan setengah hari (12 jam kerja)

Bisa juga digunakan Optimasi otomatis yang sudah tersedia pada berbagai macam Platform seperti Metatrader, Tradestation, dll.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim 23 Feb 2022

@ Mr. Dudung:

Pada umumnya trader menggunakan kombinasi indikator trend dan momentum, baik trader pemula maupun yang berpengalaman. Indikator trend digunakan untuk mengetahui arah pergerakan harga sementara indikator momentum digunakan untuk menentukan waktu entry yang tepat.

Indikator trend yang sering digunakan adalah moving averages, MACD, Bollinger Bands, parabolic SAR, dan juga ADX, sementara indikator momentum biasanya berupa oscillator seperti RSI, stochasctic dan CCI.

M Singgih 9 Mar 2022

Dalam trading saya selalu pake indikator macd atau rsi namun saya belum ngerti arti warna yg nampak seperti warna merah, hijau, kuning atau ungu dimana pergerakannya kadang searah kadang berlawanan arah mohon penjelasan tentang pergerakan indikator yg berwarna warna itu mas terima kasih

Fadjar Setiadji 6 Feb 2016

Selamat siang, jika menggunakan indikator darimana seorang trader tahu nilai parameter yang pas untuk digunakan? contohx nilai moving average yang terkenal seperti 20,50, dll. Terima kasih

Ardian W 22 Feb 2022

Untuk trader pemula yang bagus menggunakan indikator apa ya?

Mr. Dudung 8 Mar 2022

Bagaimana mengaplikasikan indicator kijun sen H1, H4 Dan kijun sen Daily dalam 1 layar..

Best 3 Oct 2018

Penentuan indikator Lagging dan Leading itu dilihat dari apanya? Dan mana yang terbaik digunakan untuk trading harian? Terima kasih

Sofyan 22 Aug 2022

@Sofyan: Penentuan indikator Lagging dan Leading itu dilihat dari apanya?

Penentuan indikator lagging dan leading dilihat dari perbedaan waktu antara sinyal yang diberikan oleh indikator terhadap perubahan harga yang terjadi di market.

Sebagai contoh, indikator MA termasuk indikator lagging karena sinyal entry dari persilangan garis antara MA periode besar dan kecil terjadi setelah harga sudah berbalik arah.

Seandainya sinyal MA ini terjadi sebelum harga berbalik arah maka indikator MA bisa dikatakan indikator leading.

Sedangkan indikator-indikator dengan sifat leading umumnya termasuk dalam golongan Oscillator, yakni jenis indikator teknikal yang bisa menunjukkan kondisi Overbought dan Oversold. Contohnya seperti Stochastic dan RSI.

Dan mana yang terbaik digunakan untuk trading harian?

Tidak ada indikator terbaik untuk semua karena masing-masing trader trading sesuai dengan gaya dan kepribadiannya masing-masing.

Saya sebagai trader price action meyakini cara trading tanpa indikator adalah yang terbaik untuk saya.

Sedangkan bagi trader lain yang menggunakan stochastic dan MA akan berkata lain dengan menyatakan bahwa indikator stochastic dan MA-lah yang terbaik untuk dia.

Oleh karena itu, saya pribadi menyarankan ke indikator yang sesuai dengan gaya dan kepribadian Anda.

Semua indikator bagus, tinggal Anda memahami cara menggunakannya.

Kiki R 23 Aug 2022

Mau tanya,....

Itu indikator yang saya lingkari itu namanya apa ya? Dan fungsinya juga untuk apa?

Kalista 2 Sep 2022

@Kalista: Indikator tersebut adalah fraktal. Fungsinya sebagai pemberi sinyal/trigger entry market.

Kalau terbentuk di bawah artinya ada sinyal buy, sedangkan jika terbentuk di atas artinya sinyal sell.

Kiki R 3 Sep 2022
Asep Wawan | 29 Jul 2012

Salam master! saya baru trading $8 loss. saya pake indicator yang dari custum itu psar 0.02 dan 0.2 dan bolinger band 20 dan 2,dan rsi dan stoc dan ma 14 dan ma100?

apa indicator itu tidak mngdukung dalam setingan m1? apa baik nya buat pemula pake m1 atau h1? trus kalo kita pertama pake m1 terus kedua op h1 , pergerakan setiap menitnya yang ikut bergerak gak

Lihat Reply [23]

indikator adalah hanya alat bantu. pengggunaan TF tidak akan banyak berfungsi jika kita tidak paham bagaimana penggunaannya. jika kita menggunakan M1, berarti 1 candle mewakili 1 menit, jika kita mennggunakan H1, bearti dalam 1 hari ada 24 candle. jika kita menggunakan H4 berarti 1 candle mewakili pergerakan selama 4 jam. Dan dalam 1 hari ada 6 candle. dan seterusnya.Open sebaiknya di sesuaikan dengan TF yang digunakan. kalau awalnya kita menggunakan M1 dan Menjadikan H1 sebagai konfirmasi, maka 1 candle H1 = 1 jam. dan M1 akan menunjukan 1 candle bergerak selama 1 menit, dan akan ada 60 candle selama 1 jam.

60 candle di M1 sama dengan 1 candle di H1. demikian kesimpulannya

Jadi open itu sebaiknya ketika candle baru muncul. kalau M1 kayak nya kita akan sedikit pusing karena tiap 1 menit candle berubah. sebaiknya M15 dan H1 saja.

ketahui juga di pasar mana kita melakukan trade. perhatikan range harian. Jika kita membuat rumusan sehari GBP/USD 125 pips. dan saat kita melihat MT4 bergerak sudah 75 pips , maka sisanya tinggal 50 pips lagi ( HIGH - LOW ). harga bisa saja 50 lagi menembus HIGH dan Menembus low kebawah.

Thanks.

Basir 29 Jul 2012

@Asep Wawan: Untuk menghindari akun loss lebih banyak lagi sebaiknya berlatih di akun demo terlebih dahulu. Kembali ke akun real ketika hasil trading telah menunjukkan profit yang konsisten minimal 3 bulan.

Untuk indikator, pahami terlebih dahulu jenis dan fungsinya masing-masing. Ada 3 jenis indikator, yaitu indikator trend, oscillator dan volume. Fungsi indikator trend adalah untuk membaca trend, indikator oscillator untuk membaca area oversold dan overbought, sedangkan indikator volume untuk membaca ritme volume di market.

Jangan menggunakan indikator ini di time frame kecil (di bawah H1) karena time frame tersebut terlalu banyak signal palsu (fake signal). Saya pribadi menyarankan memulai dari time frame Daily karena grafiknya lebih sedikit signal palsu dan trend yang terbentuk lebih jelas.

Terima Kasih

Kiki R 10 Oct 2019

@Asep Wawan indikator mendukung untuk TF 1 menit, banyak para trader dengan teknik scalping gunakan M1, kunci scalping ini adalah kemampuan trader untuk melihat perubahan dari buy ke sell atau sebaliknya dan melakukan entry. Saya juga trading pakai M1, karena awalnya dulu saya pakai teknik scalping dengan M1, walaupun sekarang udah jadi trading jam-jaman tapi karena udah terbiasa dengan TF M1 sampai sekarang pun masih pakai M1.

Pak kuncinya pakailah indikator, teknik dan TF yg sesuai dengan gaya kita, kalau kita nyaman pakai M1 silahkan, mau pakai H4 silahkan, trading forex ini tidak kaku, ada 1000 jalan ke roma, ada 1000 jalan untuk profit, kita para trader punya banyak jalan yg mungkin hanya cocok buat kita saja, orang lain belum tentu cocok. benar kata Master @Rizky kembali ke akun demo, belajar lagi dengan tekun, jangan paksakan kalau loss-loss beruntun. 8 dollar itu jika dirupiahkan 100ribuan cukup buat beli beras 9kg, kalau 9kg itu disumbangkan ke panti asuhan pasti anak-anak yg kurang beruntung itu pasti sangat berterima kasih.

Kita trading bukan untuk loss, kalau kita loss artinya ada yg salah dengan teknik dan sistem trading kita. Perbaiki dulu di akun demo, jika sudah mantap baru masuk ke akun sebenarnya.

Joni Harianto S 14 Oct 2019

Untuk Deni,

Jika anda ingin Scalping di TF1, anda bisa menggunakan Stochastic Osilator. Langsung bawaan dari Mt4.

Sell jika ada diarea 80. Buy Jika ada di area 20.

Terima kasih.

Basir 16 Oct 2018

Admin mau tanya dong saya deposit 20$ di akun BTC dana beli 0.01 di TRX/USDT naiknya lemot saya gabung akun demo lebih cepat akun demo dari pada yg rill,minta penjelasanya, makasih

Ahmad 26 Sep 2021

Untuk Liam Tan,

Tidak. Bertrading dengan metode apapaun jika menggunakan timeframe rendah tidak akan menjanjikan akurasi yang maksimal. Bertrading di timeframe rendah beresiko fake sinyal dan noise yang sangat tinggi. Apalagi di timeframe 1 menit, yang mana bentuk dan pola candle yang terbentuk biasanya sangat tidak beraturan dan sulit untuk dibaca. Kesimpulannya, karena banyaknya noise tersebut maka timeframe 1 menit tidak disarankan untuk digunakan bertrading price action.

Argo Gold Spotter 19 Jan 2022

Jika trading pada timeframe 1 menit dan menggunakan analisa price action, apakah candlesticknya bisa menghasilkan sinyal yang akurat?

Liam Tan 12 Jan 2022

Indikator apa yang harus saya gunakan jika trading di time frame 1menit ?

Deni 13 Oct 2018

Bagaimana membuka banyak posisi secara otomatis di level tertentu pada TF M1?

Subandi 22 Aug 2022

@Subandi: Anda bisa menggunakan pending order seperti limit order atau stop order. Jadi ketika harga menyentuh harga yang diinginkan, posisi sell/buy bisa langsung tereksekusi.

Atau Anda bisa menggunakan fitur one-click trading yang sudah tersedia secara default di MT4 Anda.

Saat harga sudah di level yang Anda inginkan, Anda tinggal klik sell/buy dan posisi langsung masuk ke market.

Kiki R 23 Aug 2022

Di chart trading ga muncul timeframe M1, itu kenapa ya kak?

Barny 10 Oct 2022

Pertama cek kondisi sambungan internet di perangkat Anda, kalau ada sambungan berarti bukan masalah internet.

Selanjutnya, cek akun di MT4 Anda, apakah terhubung atau tidak.

Apabila kedua hal diatas sudah dicek dan terhubung namun grafik tetap tidak muncul, silakan tanyakan ke customer services (CS) broker Anda.

Kiki R 10 Oct 2022

Jawaban untuk Liam Tan: Tidak. Trading price action di M1 menghasilkan banyak signal palsu sehingga akurasi akan menjadi sangat buruk jika tidak memahami detail secara mendalam.

Meskipun candlestick bisa memberikan sinyal yang akurat pada timeframe yang lebih tinggi, tetapi pada timeframe 1 menit, kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memberikan sinyal menjadi lebih tinggi.

Kiki R 16 Feb 2023

@ Subandi:

Bisa menggunakan pending order, tergantung harga saat ini ada di mana. Kalau harga saat ini di bawah level yang Anda inginkan, Anda bisa buka dengan order Buy Stop (untuk posisi buy) atau Sell Limit (untuk posisi sell). Kalau harga saat ini di atas level yang Anda inginkan, Anda bisa buka dengan order Buy Limit (untuk posisi buy) atau Sell Stop (untuk posisi sell).

M Singgih 16 Feb 2023

Basir:

Apa bedanya antara TF M1 & tickchart? Mana yang lebih baik buat nubi?

Samawa 27 Feb 2023

@ Barny:

Silahkan tanya langsung ke brokernya.

M Singgih 5 Mar 2023

Jawaban untuk Samawa:

Timeframe M1 (1 menit) dan tick chart adalah dua jenis chart yang berbeda dalam representasi data harga pada pasar keuangan.

Chart M1 menampilkan data harga pada setiap periode waktu 1 menit. Ini berarti setiap candle pada chart M1 menunjukkan pergerakan harga dalam jangka waktu 1 menit. Sementara itu, tick chart menampilkan data harga pada setiap pergerakan harga (tick) pada pasar. Dalam tick chart, setiap bar terbentuk setelah sejumlah tick tertentu terjadi pada pasar.

Karena keduanya memiliki cara yang berbeda dalam merepresentasikan pergerakan harga, maka penggunaannya pun berbeda. Chart M1 lebih umum digunakan oleh trader jangka pendek seperti scalper, karena memberikan gambaran yang lebih terstruktur dan berkesinambungan mengenai pergerakan harga dalam jangka waktu 1 menit. Sementara itu, tick chart lebih sesuai digunakan oleh trader yang ingin melihat pergerakan harga secara detail, atau dalam situasi pasar yang volatile dan cepat berubah.

Namun, untuk pemula atau nubi, sebaiknya memulai dengan chart M1 terlebih dahulu karena lebih mudah dipahami dan memiliki pola pergerakan harga yang lebih terstruktur. Selain itu, chart M1 juga lebih umum digunakan dan memiliki dukungan dari banyak platform trading.

Kiki R 6 Mar 2023

Ahmad:

Mohon maaf akun demo yang dimaksudkan apakah dibuka pada Exchange yang sama dengan deposit akun BTC-nya? Jika sama maka besar kemungkinan tidak akan ada perbedaan antara pergerakan keduanya. Selain itu boleh diperjelas dengan naiknya lemot maksudkan? apakah pergerakan harganya atau keuntungannya yang lama naik?

Nur Salim 7 Mar 2023

Jawaban untuk Deni:

Berikut beberapa indikator yang biasanya digunakan dalam trading time frame 1 menit:

  • Moving Average: Indikator ini dapat membantu mengidentifikasi tren dan level support/resistance pada time frame 1 menit. Moving average yang paling umum digunakan adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA).
  • RSI (Relative Strength Index): Indikator RSI dapat membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold pada time frame 1 menit, yang dapat memberikan sinyal untuk pembalikan tren atau koreksi harga.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): Indikator MACD dapat membantu mengidentifikasi tren dan momentum pada time frame 1 menit, serta memberikan sinyal pembalikan tren dan peluang trading.
  • Bollinger Bands: Indikator ini dapat membantu mengidentifikasi level support/resistance dan volatilitas pada time frame 1 menit, yang dapat memberikan sinyal untuk entry atau exit posisi trading.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator yang sempurna dalam trading. Indikator harus selalu digunakan sebagai alat bantu untuk membantu Anda mengambil keputusan trading. Selalu lakukan uji coba indikator terlebih dahulu di akun demo sebelum digunakan dalam trading riil, dan selalu gunakan indikator yang sesuai dengan gaya trading dan strategi Anda.

Kiki R 12 Mar 2023

Numpang tanya. Dari pemaparan dari suhu2 diatas, kyknya M1 itu lebih ke scalping yaa. Nah, saya ingin bertanya apakah ada kegunaan lain dari M1 selain utk scalping? setau saya kan klu timeframe yg makin kecil itu berarti pergerakan harga pasar yg ditampilkan itu bisa sangat2 detail. Cma emang akibatnya, perubahan harganya dan grafiknya yg ditampilkan itu agak berbeda dngn timeframe lain.

Tpi menilik dari kelebihan timeframe M1 itu, makanya akan sangat disayangkan klu aku ga gunain itu. Jadi, ada ga ya kegunaan yg mngkn ada selain utk melihat harga minimum dan melakukan scalping disana?? Mohn bntuannyaa, makasih bnyk

Hendra 17 Jun 2023

@ Hendra:

- Numpang tanya. Dari pemaparan dari suhu2 diatas, kyknya M1 itu lebih ke scalping yaa. Nah, saya ingin bertanya apakah ada kegunaan lain dari M1 selain utk scalping?

Ya, tentu saja untuk trading dengan cara scalping. Tidak bisa untuk day trading apalagi jangka panjang.

- …. setau saya kan klu timeframe yg makin kecil itu berarti pergerakan harga pasar yg ditampilkan itu bisa sangat2 detail.

Maksudnya detail itu yang bagaimana? Semakin rendah time frame maka akan semakin banyak juga noise atau kesalahan pergerakan harga. Jadi hati-hati jika trading dengan time frame yang sangat rendah.

- …. Jadi, ada ga ya kegunaan yg mngkn ada selain utk melihat harga minimum dan melakukan scalping disana??

Tidak ada. Kegunaannya ya untuk trading dengan cara scalping.

M Singgih 20 Jun 2023

Jawaban untuk Hendra: Timeframe M1 (1 menit) sering digunakan untuk scalping karena memberikan gambaran yang sangat detail tentang pergerakan harga.

Kegunaan M1 memang untuk trading scalping, daytrader apalagi swing trader tidak menggunakan M1. Terlalu banyak noise atau sinyal palsu yang terbentuk.

Kiki R 22 Jun 2023

Hendra:

Setauku juga nggak ada yang pake M1 selain scalper.

Soalnya kayak dibilang master Singgih, banyak noise, kelewat ruwet, jadinya malah bikin salah sinyal kalau pakai M1 buat strategi lain.

Sofiyan 2 Jul 2023
Tria Sinulingga | 30 Oct 2015

Salam master,,,

saya tertarik belajar trading price action dari Nial Fuller yang hanya menggunakan pin bar, inside bar, atau fakey bar.

Tetapi ada perbedaan bentuk candle antara broker yang satu dngan yng lainnya.misalnya, pada broker A telah terbentuk pin bar, tapi pada broker B tidak terbentuk pin bar.

gimana cara antisipasinya master??
apa price action hanya bisa diterapkan pada broker tertentu aja?

Lihat Reply [15]

@agung:

Memang harga penutupan daily untuk setiap broker berbeda, tergantung dari lokasi server broker tersebut. Tetapi formasi price action dan pola pergerakan harga pada chart trading antar broker tidak jauh berbeda dan jika dianalisa seharusnya memberikan kesimpulan yang sama.

Dalam hal ini para trader profesional biasanya menggunakan harga penutupan pasar New York sebagai patokan. Jam penutupan pasar New York berbeda 12 jam dari WIB (untuk bulan Nopember - Maret) atau 11 jam dari WIB (Maret - Nopember). Kalau Anda menggunakan platform Metatrader 4 dan trading pada broker yang servernya mengikuti waktu New York maka saat ini beda waktu Metatrader Anda dengan WIB adalah 11 jam (waktu Metatrader = WIB - 11 jam).
Untuk keterangan bisa baca: How To Trade ‘End Of Day’ Price Action Strategies at New York Close

M Singgih 21 Apr 2016

@ Muhammad Yusuf:

Bentuk candle antar broker tidak berbeda jauh. Arah pergerakannya tetap sama. Misal broker A arahnya naik maka pada waktu yang bersamaan broker B arahnya juga naik. Jadi price action yang terbentuk juga sama.

… jika broker A menunjukkan bentukan pin bar, namun broker B tidak….
- Bisakah Anda tunjukkan perbedaan kedua broker tersebut disini? Disertai dengan gambar chart dan nama brokernya, pada jam yang sama saat terjadi perbedaan price action tsb.

…. lalu seringkali ATR untuk menentukan stop loss berbeda2
- Jelas berbeda-beda Pak, karena tinggi rendahnya volatilitas setiap saat nggak sama. Pada saat volatilitas sedang rendah Average True Range-nya tentu akan lebih rendah dibandingkan saat volatilitas sedang tinggi.

M Singgih 6 Apr 2018

@ Tria Sinulingga:
Nial Fuller hampir selalu trading pada time frame daily, dan pada time frame daily antar broker biasanya jarang terjadi perbedaan, yang sering berbeda adalah pada time frame H1 (1 jam) kebawah (30 menit, 15 menit dsb). Tetapi meskipun terjadi perbedaan, arah pergerakan harganya tetap akan sama dan sinyal yang diberikan dari pergerakan candlestick seharusnya juga sama.

Formasi candlestick (price action) antara 2 broker mungkin ada keterlambatan tetapi bukan perbedaan, misal pada broker A sudah terbentuk pin bar sementara broker B belum, tetapi akan terbentuk juga nantinya.
Untuk trading hendaknya berpatokan pada satu broker saja, jika Anda trading pada broker A ikutilah pergerakan candle pada broker A, demikian juga jika Anda trading pada broker B. Biasanya pergerakan harga antara broker-broker yang teregulasi dengan benar tidak jauh berbeda.

M Singgih 3 Nov 2015

seperti yang kita tahu master, bentuk candle di setiap broker dapat berbeda2 akibat perbedaan waktu buka server mereka. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara mengatasi problem ini bagi seorang price action trader? jika broker A menunjukkan bentukan pin bar, namun broker B tidak. apa yg harus kita lakukan? lalu seringkali ATR untuk menentukan stop loss berbeda2 jumlahnya pak. mhon bantuannya

Muhammad Yusuf 5 Apr 2018

Bagaimana kita bisa trading dengan price action jika closed candle tiap broker berbeda sehingga bentuk candle juga berbeda? jam berapa sebetulnya closed candle D1 waktu WIB?

Agung 20 Apr 2016

Apakah ada buku-buku tentang forex yang membahas tentang price action sebagai bahan belajar forex?

Bima 20 Jul 2022

@Bima: Banyak namun sebagian besar ditulis dalam bahasa Inggris. Berikut ini beberapa buku yang menjadi rujukan para analis teknikal di seluruh dunia.

1. Japanese Candlestick Charting Techniques oleh Steve Nison

2. Technical Analysis of Financial Markets oleh John Murphy

3. Technical Analysis Explained oleh Marting Pring

4. Trading Price Action Trend oleh Al Brooks

5. Encyclopedia of Chart Patterns oleh Thomas N. Bulkowski

Kiki R 21 Jul 2022

Kapan saat yang tepat menggunakan sinyal Price Action, dan kapan waktu untuk mengabaikan sinyal dari price action?

Efendi 22 Nov 2022

Price action adalah metode, Anda akan selalu menggunakan price action mulai dari melakukan pemilihan pair sampai ke tahan entry market.

Sama halnya jika Anda mempunyai metode lain, Anda tentu akan selalu menggunakan metode tersebut dalam melakukan trading.

Jadi, price action bukanlah hal yang bisa kita gunakan dan tidak gunakan.

Pertanyaan ini lebih tepat jika ditanyakan mengenai strategi, seperti strategi menggunakan pola candletick bullish pin bar.

Contoh pertanyaannya:

"Kapan saat yang tepat menggunakan sinyal dari bullish pin bar dan kapan saatnya untuk mengabaikan sinyal dari pola tersebut?"

Kalau ini yang ditanyakan, maka kami akan menjawab seperti apa kriteria-kriteria yang cocok untuk pola candlestick ini.

Kiki R 22 Nov 2022

Price Action itu esensinya adalah menganalisis harga suatu aset berdasarkan riwayat pergerakan harga aset tersebut. Perhatikan, "Price Action" dalam bahasa Indonesia adalah "Pergerakan atau Tindakan Harga".

Jadi, kapan saat yang tepat menggunakan sinyal Price Action? Ya, bisa kapan saja. Toh, kita tidak mungkin menganalisis teknikal maupun fundamental tanpa menengok riwayat pergerakan harga.

Kapan waktu untuk mengabaikan sinyal price action? Ini juga bisa kapan saja. Umpamanya, ada sinyal price action yang tidak terkonfirmasi, maka ada baiknya menunggu sampai muncul konfirmasi.

Aisha 15 Dec 2022

@Efendi:

Price Action seperti apa dahulu yang bapak tanyakan di sini? Berupa pola Candlestick? Chart Pattern? Atau jenis lainnya? Mungkin bisa lebih jelas terlebih dahulu pertanyaannya.

Namun khusus untuk pola Candlestick, pola akan bekerja dengan baik jika terjadi pada level-level penting seperti Support dan Resistance, Supply And Demand, level pada indikator. Selain itu, selalu perhatikan tren dan arah pada time frame besarnya. Jika sejalan dengan arah time frame besar, maka probabilitas pola tersebut juga akan meningkat.

Nur Salim 25 Dec 2022

Jujur saya masih ijo dan bingung dengan banyaknya istilah. Mungkin awal mau tau soal ini aja dulu...

Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut? Terus juga adakah broker yang menyediakan materi analisa price action?? boleh dalam bentuk analisa ato webinar gitu, mohon sharenya

Hamdani Hariyanto 14 Jan 2023

@ Hamdani Hariyanto:

- Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut?

Indikator teknikal terutama indikator trend diperlukan untuk mengkonfirmasi validitas price action yang terbentuk. Tanpa indikator teknikal, trader tidak tahu apakah price action yang terbentuk benar-benar valid.

Misal terbentuk bullish engulfing candle dan titik indikator parabolic SAR berada di bawah bar candlestick dan kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal, maka bullish engulfing candle tsb bisa dianggap valid.

M Singgih 19 Jan 2023

Jawaban untuk Hamdani Hariyanto:

  • Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut?

Boleh, trader pengguna price action boleh pakai indikator. Biasanya indikator tersebut hanya sebagai konfirmasi tambahan, bukan inti yang menentukan valid atau tidak valid.

  • Terus juga adakah broker yang menyediakan materi analisa price action?? boleh dalam bentuk analisa ato webinar gitu,

Ada. Saat ini hampir semua broker menyediakan materi analisa price action.

Broker lokal saat ini hampir semua menyediakan webinar atau analisa, bukan hanay metode price action tapi untuk metode yang lain juga.

Kiki R 20 Jan 2023

@ Bima:

Ada. Banyak dijual di market place. Silahkan Anda cari di beberapa market place. Yang banyak beredar seperti ini, price action untuk pasar yang sideways (trading range), price action untuk mengetahui keadaan reversal, dan price action untuk diterapkan dalam scalping:



M Singgih 27 Oct 2023
Subowo | 1 Jan 2017

Malam master, mau tanya. Bagaimana cara setting indikator MACD pada TF M15 dan M30? Terimakasih,

Lihat Reply [27]

Untuk indikator, ada indikator bawaan ada indikator hasil racikan / oplosan. Ada broker yang memiliki tambahan indikator lainnya. Anda bisa mendownload MT4 dari broker ibfx.com.au.

Thanks.

Basir 21 Jul 2018

Untuk Subowo..

Anda bisa seting default saja bawaan dari Meta trader tersebut. Penjelasan lebih detail bisa disimak di ulasan Menggunakan MACD dalam trading.

Thanks.

Basir 4 Jan 2017

@ Subowo:
Cara setting: pada paltform Metatrader masuk ke Insert - Indicators - Custom - MACD - Inputs, akan muncul box seperti ini:



Anda bisa tentukan periode kedua ema tersebut, yang pertama lebih rendah dari yang kedua, dan sma untuk selisih dari keduanya yang akan ditampilkan sebagai kurva signal. Sebagai eksperimen Anda bisa merubah setting tersebut namun dalam analisa teknikal biasanya analis tidak merubah setting default yang sudah ditentukan oleh pembuatnya Gerald Appel yaitu 12, 26 dan 9. Setting default tersebut berlaku untuk semua time frame termasuk M15 dan M30.

M Singgih 6 Jan 2017

Apakah ada setting-setting khusus untuk MACD short term dan long term? Minta sarannya. Terima kasih

Anang Kusuma 1 Aug 2018

@Anang Kusuma

Hai, prinsip dasar MACD sebenarnya sama dengan penggunaan Cross Over Moving Average dengan menggunakan EMA. Cross Over ini akan dibentuk dengan bar dengan perhitungan-perhitungan tertentu. Bisa Anda baca pada artikel penjelasan tentang indikator MACD berikut atau perhatikan gambar di bawah ini:

Jadi jika Anda bertanya apakah ada settingan khususnya maka sebenarnya tidak ada. Anda bebas mengubah settingan pada indikator MACD. Tentu saja Anda harus mempunyai alasan yang jelas dalam pemilihan angkanya. Misalnya, Anda scalping dengan menggunakan cross over MA 5 dan 34. Maka Anda bisa mengganti periode Fast MA di MACD menjadi 5, dan Slow MA menjadi 34, untuk MACD SMA sendiri bisa Anda gunakan periode 10 atau 20.

Jika ingin untuk Long Term, Anda bisa memperbesar angkanya. Mimin sarankan menggunakan angka-angka yang sering digunakan dalam trading. Misalnya salah satu strategi Long Term adalah Cross Over MA-100 dan 200. Anda juga bisa mengaplikasikan angka ini ke dalam Fast dan Slow MA di MACD.

Semoga membantu. Terima kasih

Admin 2 Aug 2018

Jadi saya bebas mengganti-gantinya ya pak. Terima kasih atas sarannya.

Lalu bagaimana menetapkan nilainya jika saya tidak menggunakan MA pada strategi saya? Saya menggunakan Support Resistance dan menunggu Pin Bar di tf H1 pak. Mohon settingan yang baik.

Anang Kusuma 3 Aug 2018

Anda bisa menggunakan Setting Default pada MACD jika bingung. Untuk memilih periode Anda bisa memilih kombinasi dari angka-angka berikut: 5, 10,20,34,50,100,200. Jika ingin mencoba suatu Setting baru, jangan lupa untuk di backtest maupun forward test terlebih dahulu di akun demo.

Terima Kasih.

Admin 4 Aug 2018
Itu bagaiaman cara agar macd nya memiliki dua garis sinyal, karena pada macd defaultnya hanya memiliki satu garis sinyal saja. mohon penjelasannya
Mr. B 4 Dec 2019

@Mr. B: Gambar yang paling bawah menampilkan MACD dalam bentuk kurva itu disebut dengan MACD traditional, bisa didownload di platform Metatrader-nya broker IBFX (InterbankFX), Anda bisa mendownload platform demonya kemudian ambil indikator yang namanya IBFX-MACD Traditional, kemudian copy paste ke folder MQL4 - Indicators di platform Metatrader Anda. Selain kurva MACD, indikator MACD yang traditional juga mencakup indikator OSMA dalam bentuk histogram. Untuk yang MACD bawaan Metatrader itu MACD-nya berbentuk garis histogram (bukan kurva), sedang sinyalnya berbentuk kurva, tetapi cara kerjanya sama.

Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan MACD dengan dua garis sinyal menggunakan platform tradingview.

Terima Kasih

Kiki R 12 Dec 2019

@ abbas yahya:

Mungkin maksudnya MACD divergence, atau divergensi indikator MACD.
Selain menunjukkan arah dan kekuatan trend, MACD memang bisa digunakan sebagai oscillator sehingga bisa diamati keadaan divergensinya, dan biasanya sering valid.

Cara menerapkan divergensi indikator MACD sama dengan indikator jenis oscillator lainnya (RSI, stochastic, CCI).

Divergensi indikator MACD sering terjadi. Berikut contohnya pada EUR/USD H4:


Pada A terjadi divergensi bearish indikator MACD sehingga harga setelahnya bergerak bearish.
Pada B terjadi divergensi bullish indikator MACD sehingga harga setelahnya bergerak bullish.

M Singgih 8 Jan 2022

@ Nekoboy:

Maaf, yang Anda maksud dengan sinyal yang palsu tsb yang bagaimana? Apakah ketika kurva MACD telah memotong kurva sinyal? Atau mungkin penunjukan divergensi dari MACD tsb?

M Singgih 19 Jan 2021

Sinyal palsunya begini pak

ketika garisnya yang berperiode kecil telah memotong yang besar dari arah bawah ke atas, saya buka Buy. Namun ga lama, candlenya turun lagi, akhirnya kena stop loss pak.

Apakah gara2 tf saya yang kekecilan ya pak?

Nekoboy 20 Jan 2021

@ Nekoboy:

Hal tsb bisa terjadi karena tidak ada sinyal dari price action yang mengisyaratkan kemungkinan pergerakan bullish. Misalnya pada contoh ini:



Seperti diketahui indikator MACD termasuk dalam indikator yang lagging atau lambat dalam merespon pergerakan harga, karena dihitung secara matematis. Harga bergerak dulu baru hasil hitungannya keluar.
Dengan demikian untuk entry harus berdasarkan sinyal dari price action. Indikator seperti MACD bisa untuk konfirmasi. Mengenai time frame dalam hal ini tidak berpengaruh.

M Singgih 21 Jan 2021

Terima kasih pak, atas penjelasannya. Kini sekarang saya sudah paham

Nekoboy 22 Jan 2021

Malem master.

Maap mau tanya,bagaimana cara entry yang tepat dengan menggunakan indikator MACD

Asep 14 Feb 2021

@ Asep:

Dengan melihat saat perpotongan antara kurva signal dan kurva MACD. Mengenai hal ini silahkan baca: Trading Dengan Indikator MACD

Meski demikian perlu diketahui bahwa indikator MACD termasuk indikator yang bersifat lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga, sehingga perlu dikonfirmasi oleh indikator lainnya seperti moving average atau RSI.

M Singgih 16 Feb 2021

Itu price actionnya harus memakai 3 candle ya pak?

Fikri 31 Mar 2021

@ Fikri:

Price action yang mana ya?

Kalau gambar yang di atas itu kan contoh bahwa tidak ada price action yang mengisyaratkan bullish. Itu 3 candle yang diwarnai kuning itu kan bearish. Jadi 3 candle tsb bukan price action bullish.

Tolong Anda baca dulu yang jelas sebelum bertanya.
Terima kasih.

M Singgih 31 Mar 2021

@ Iwan:

MA (Moving Average) dan MACD adalah dua indikator yang berbeda.

Mengenai indikator MA, silahkan baca:

Mengenai indikator MACD, silahkan baca:

Untuk setting parameter MACD, disarankan untuk menggunakan setting default, yaitu: Fast EMA periode 12, Slow EMA periode 26, dan Signal SMA periode 9.

M Singgih 19 Oct 2021

Jika periodenya diubah, apa dampaknya pak? Apakah akurasinya berkurang?

Bagas Putra 25 Oct 2021

@ Bagas Putra:

Menurut para trader kurang akurat. Saya belum pernah mencoba.

M Singgih 26 Oct 2021

Bagaimana cara menggunakan indikator MACD_CS_DIVERGANCE ?

Abbas Yahya 3 Jan 2022

Apakah MACD sering memberikan sinyal palsu ketika dijalankan ti time frame rendah? Kebetulan saya sering menggunakan 15m namun hasil entry saya terus berbeda dengan pergerakan berikutnya. Mohon bantuannya

Nekoboy 19 Jan 2021

Kalau MA periode 10,20 untuk setting MACDnya berapa min? Maaf saya masih awam di dunia trading

Iwan 17 Oct 2021

selamat pagi masta, salam prpit. AQ mau tanya nih masta knp ya MACD yg masta tampilkan pda analisa teknikal memiliki 2 garis histogram merah dan biru bull dan bear, sedangkn MACD pda MT4 saya cma 1 warna histogram, apa ada setingan khususnya mohon pencerahan newbie...

Aroy 21 Jul 2018

Jawaban untuk Iwan:

  • Jika periodenya diubah, apa dampaknya pak? Apakah akurasinya berkurang?

Jika periode yang digunakan untuk setting MACD diubah, ini akan mempengaruhi sinyal yang diterima dari indikator. Periode yang lebih pendek akan memberikan sinyal yang lebih cepat, sementara periode yang lebih panjang akan memberikan sinyal yang lebih lambat.

Jika periode yang digunakan diubah dari 10,20 menjadi periode yang lebih pendek misalnya 5,10 akan menghasilkan sinyal yang lebih cepat, namun juga akan meningkatkan jumlah sinyal yang salah dan kurang akurat.

Sebaliknya jika periode yang digunakan diubah dari 10,20 menjadi periode yang lebih panjang seperti 20,30 akan menghasilkan sinyal yang lebih lambat, namun juga akan menurunkan jumlah sinyal yang salah dan lebih akurat.

Jadi, perubahan periode pada setting MACD dapat mempengaruhi akurasi sinyal yang diterima dari indikator, dan perlu dipertimbangkan dengan baik sesuai dengan gaya trading Anda.

Kiki R 19 Jan 2023

@Abbas Yahya:

Mohon maaf, saya telah mencoba mencari indikator yang disebutkan di mesin pencari namun belum dapat menemukannya hingga saat ini. Jika indikator yang dimaksudkan sama pada indikator MACD bawaah maka cara penggunaannya telah dijelaskan dengan sangat lengkap oleh pak M Singgih. Jika berbeda, mungkin berkenan untuk mengirimkan link Download dari indikator terlebih dahulu untuk saya lihat. Terima kasih

Nur Salim 24 Jan 2023

Komentar @inbizia

Aku agak sedikit bingung mengenai Bolinger Bands. Jadi, di artikel disebutkan bahwa Indikator menguntungkan lain yang diakui oleh broker HSB adalah Bollinger Bands (BB). Yakni, BB adlh salah satu indikator teknikal yg digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas serta menentukan arah trend pergerakan harga.

Jadi,, klu keuntungannya itu mengukur tingkat volatilitas dan arah trend pergerakan harga pasar, maka apa sih yg membuat BB ini menguntungkan dari segi membantu trader memperoleh profit? Klu MA kan jelas bsa digunakan utk entry, sedangkan MACD jga bgitu, selain itu RSI jga bisa menentukan kapan entry dan kapan ambil profit. Bagaimana dengan BB, apakah bsa menggunakan BB utk menentukan kapan entry ato gak? Mohon bntuannya, makasih bnyk

Sarwan | 14 Jun 2023
Halaman: Indikator Paling Menguntungkan Versi Broker Hsb

Ada dua pertimbangan yg mngkn lbh utama buat gue, yakni trading dngn adanya arahan. Nah kebtulan bngt di kedua broker DCFX dan jga HSB itu memiliki hal yg gue cari selama ini. Di artikel, dikatakan bahwa broker DCFX lebih unggul di fitur signal trading. Sedangkan, broker HSB lebih cocok untuk trader yang ingin mempelajari banyak ilmu trading dari para ahli.

Krna kedua hal ini gue anggap sbagai arahan gue buat trading. Dan kyknya ilu trading dan jga signal trading itu hanya ada di salah satu broker, gue ingin bertanya, dalam hal trading, lbh efektif kita pake trading signal ato kita pake ilmu trading dari para ahli? Dan apa kelebihan dari masing2 metode tsb?

Dylon | 2 Jul 2023
Halaman: Kupas Tuntas Perbandingan Aplikasi Dcfx Vs Hsb

Sekedar bertanya aja nih. Ini kan artikel yg direkomendasikan ama HSB ya. Jd gini, utk ngenalin pola pola candlestick terutama 3 white soldier yg dibahas disini kan kita memerlukan visual chart yg seharusnya jelas. Bagaimana dngn di HSB, apakah platform trading yg ditawarkan ama si broker HSB ini memiliki kualitas chart yg jelas? Kemudian apakah HSB jga menawarkan trading di mobile phone? Bila ada, apakah platform mobile mereka jga menawarkan kualitas chart yg bagus dan jelas?

Krna gue ngerasa klo pola2 candlestick ini pastinya memerlukan visual chart yg harus jelas sngga kita bsa mengidentifikasi pola candllestick yg terbentuk. Dari pemaparan di artikel jg sangat jelas sekali bahwa kita harus melihat pola2 yg terjadi dngn mata kita sndiri

Sayaka | 4 Jul 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Shiren: hai kak gw cb bantu ngejawab yee

Di pasar modal Indonesia, saat ini ada 5 indeks shm syariah yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), IDX-MES BUMN 17, Jakarta Islamic Index (JII), IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW), dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70).

semua indeks saham syariah tsb mrpkan indikator pergrakan hrga saham2 syariah sesuai dg ketentuan yg berlaku dan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggunakan Daftar Efek Syariah (DES) sbg acuan dlm menyeleksi shm2 tsb.

Utk jenis shm syariah ada beberapa yg trmsk dlm ktgori shm syariah di thn 2023 yg dilihat brdsarkan indeks ISSI, ada shm Astra Argo Lestari Tbk (AALI), Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Aces Hadware Indonesia Tbk (ACES), Bank Aladin Syariah (BANK), Aneka Tambang (ANTM), Berkah Beton Sadaya (BEBS), Bumi Resources Minerals (BRMS), Elnusa (ELSA), Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan msh banyak perusahaan lainnya yg menawarkan shm syariah, kakak tinggal searching aja.

Untuk batas minimal shm yg bs kakak beli biasanya sih minimal 1 lot atau setara dg 100 lembar shm per transaksi, untuk hrganya tergantung dr shm mana yg mau kakak beli dan modal menyesuaikan dg hrga shm. Utk saran sj jika kakak br mau memulai investasi saham, mending jgn mengeluarkan modal terlalu bnyak dl, sambil kakak bljar ttg dunia saham atau pasar modal.

Wida | 12 Sep 2023
Halaman: Cara Cerdas Investasi Saham Syariah Untuk Pemula

Setelah menggunakan MetaTrader 4 (MT4) dan MetaTrader 5 (MT5) selama lebih dari satu dekade, saya ingin membantu menjelaskan rasa bingung kamu tentang MetaTrader 4 , dan menjawab pertanyaan paling umum tentang platform trading. Setiap broker yang menawarkan software trading MetaTrader 4 (MT4) seperti FINEX ini dapat dianggap sebagai broker MT4. MetaTrader 4 termasuk dalam rangkaian platform perdagangan yang dikembangkan oleh MetaQuotes Software Corp untuk komputer seluler, web, dan desktop.
Perlu kamu ingat ya dan dicatat juga, MetaTrader 4 adalah platform perdagangan pihak ketiga yang terhubung ke broker untuk perdagangan valas. MetaTrader 4 adalah platform pihak ketiga paling populer untuk trading forex. Jadi MT4 itu buka broker ya..
Kamu tidak dapat melakukan perdagangan nyata dalam platform MetaTrader 4 (MT4) kecuali Anda membuka akun langsung dengan broker pendukung. Jika kamu memilih nama server pialang dari menu tarik-turun saat masuk (ini berlaku untuk versi perangkat lunak yang diunduh langsung dari pengembang), Anda dapat membuka akun dengan pialang pilihan Anda dan mengakses tarif langsung dalam MT4.
MetaTrader menawarkan akses ke akun demo gratis, yang digunakan oleh banyak trader Forex non-broker untuk melakukan analisis teknis kurs historis, tetapi tidak termasuk akses ke fitur trading langsung atau kurs pasar yang diperbarui.
Jika kamu memilih MIFX atau HSB sebagai pialang, cukup buka dan danai akun broker lalu unduh perangkat lunak MetaTrader 4 langsung dari broker kamu untuk memulai trading forex dan CFD. broker juga menawarkan akun demo yang memungkinkan kamu berlatih trading dengan dana virtual sebelum lulus untuk live trading dengan uang sungguhan.

Daniel | 21 Sep 2023
Halaman: Memilih Aplikasi Trading Terbaik Mifx Atau Hsb

Wahh klu ditilik dari apa yg HSB break down mengenai modal trading dan profit realistisnya yg ada di artikel, bsa dikatakan klo modal yg besar mahh bakalan dapatin profit yg cukup lumayan. Misalkan klu pake itungan, modal 1 juta kan kategorinya kecil misalnyaa, maka target realistis per bulan itu katakanlahh 10%, maka per bulan mngkn cma dapat tmbahan RP 100.000 aja. Dan klu kita modal katkaanlah 10 juta maka target nya bsa ngecapai 20% alias bsa dapat 2 juta per bulan dan modal tinggi msalkan 100 juta dan target bsa 30% maka bsa dapat 30 juta sbln.

Yg jadi pertanyaan dri aku, misalkan aku ini pemula dan pnya modal 100 juta, apakah target realistis yg mgkn aku pegang itu wajib kahh 20%-30% keuntungan per bulan? Mengingat forex itu resiko tinggi jga,,

Galuh | 23 Oct 2023
Halaman: Cara Mengambil Keuntungan Trading Ala Hsb
Promosi

Trader Fest 2024

01 Januari 2024 - 31 Desember 2024
Mercedes Benz, emas, tiket ke luar negeri, iPhone 15

Didimax

Kamus Forex

Broker Forex

Adalah perusahaan, institusi, agen, ataupun individu yang bertugas mempertemukan pihak penjual dan pembeli. Broker forex secara khusus artinya perusahaan yang menghubungkan trader dengan pasar interbank untuk bertrading forex.

Introducing Broker, IB

Sistem kerjasama yang paling sederhana antara broker dengan pihak ketiga untuk memasarkan produk dan merekrut klien (nasabah). Tugas utama pihak ketiga (IB) yaitu mengumpulkan klien untuk broker. Sebagai gantinya, IB akan memperoleh imbalan (reward).

Indikator Ekonomi

Data statistik yang digunakan oleh analis dan pelaku pasar untuk mengetahui kondisi ekonomi terkini maupun memproyeksikan peluang ekonomi di masa depan. Indikator ekonomi juga dapat digunakan untuk menentukan sehat-tidaknya perekonomian suatu negara.

Indikator Teknikal

Alat yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis atas histori harga, volume, atau minat pasar terhadap sebuah instrumen investasi atau kontrak keuangan. Penggunaan indikator teknikal bertujuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Broker Forex

Komentar[35]
Tika | 13 Feb 2023

Maaf, maksudnya mengapa pakai indikator yang banyak itu dilarang kak? Saya pikirnya gini : semakin banyak indikator, membuat kita semakin yakin kalau pergerakan pasar itu akan kearah mana dan bukankah semakin banyak konfirmasi maka akan membuat keputusan trading kita jadi lebih yakin dngn analisa kita??

Dann saya rasa dngn banyaknya konfirmasi tersebut bisa menghindari kita dari point ke dua dari hal yang perlu diwaspadai saat menggunakan teknik indikator yaitu kita ga boleh nelan mentah mentah sinyal trading yang dihasilkan oleh indikator. Kalau misalkan makainya 1 indikator aja kan bakalan tktnya ada fake sinyal, kalau banyak indikator kan jadinya bisa tau mana yang fake sinyal.. mohon penjelasannyaa..

Tio Naldo | 13 Feb 2023

Ijin jawab kakak

Indikator ibarat adalah petunjuk jalan agar sampai ke tujuan. Nah dalam mencari jalan tersebut terdapat banyak petunjuk yang mengarah ke arah tujuan. Bila terdapat banyak petunjuk, apakah akan membingungkan kita ? Tentunya iyaa. Misalkan saja untuk mencapai suatu tempat, petunjuk 1 disuruh lurus, yang kedua belok kanan dan bisa juga belok kiri dan setruesnya, padahal tujuan yang dituju tinggal lurus saja. Jadinya bakal tersesat kan?

Begitu juga dengan indikator yang dipakai dalam Forex. SEmua memiliki arti dan tanda masing-masing yang kalau dikombinasikan memang akan memiliki sinyal kuat tetapi tidak boleh terlallu banyak, bukan hanya trader yang bingung tetapi juga chart yang bakalan penuh dengan garis- garis.

Bambang | 23 Feb 2023

Tika: Setuju bngt ama @Tio, indikator emang ngebantu tpi klu kbnykan malah bikin bingung!

Ane tambahin yaa. Indikator itu akan efektif klu digunakan seperlunyaa. Klu ga bakal membingungkan trader sndiri. Ini pngalaman ane yaa, ane makai bnyk nih indikator ini itu agar dapatin konfirmasi yg kuat dari pola candlestick trhdp pasar .

Dan bodohnya anee, indikator itu kbnykan bntuknya garis, entah lurus ato bergelombang jdi ketika dipakai bnyk2, yang tercipta adalah chart ditambah garis dan gilanyaa garis garis tersbut ampe memenuhi layar. Jdinya malah anenya bingung sndiri gimana baca chartnyaa.

Ava S | 13 Feb 2023

Pagi, aku berencana untuk memilih broker dan mau memulai trading demo. Aku juga lagi nyari broker yang memang bisa nyediain fasiitas untuk belajar analisa teknikal, dan jujur saya bilang kalau HSB unik karena ga makai metatrader 4 maupun metatrader 5 tetapi memakai aplikasi trading mereka sendiri.

Jujur sihh, HSB jdi menarik perhatian saya dan mngkn kedeepan saya bakalan makai broekr ini. Cuma saya mau bertanya, karna kebetulan ngebahas indikator yang menguntungkan trader versi broker HSB, apakah dari sekian daftar indikator yang tertulis di artikel disediakan oleh HSB? terima kasih!!

Wilson | 13 Feb 2023

Ava S: Halo kak berikut indikator yang bisa dipakai di webtrader HSB :

Dimana terdapat :

  • MA (Moving Average)
  • BBI (Bolinger)
  • BOLL (Boliner Bands)
  • MIKE (Market Intelligence & Knowledge Enterprise)
  • PBX

DAri hasil yang didapatkan, untuk memakai beberapa indikator yang tidak ada di HSB, dapat menggunakan trading platform lain tetapi trading tetap di HSB. Dengar-denganr HSB juga akan segera meluncurkan trading Platform Metatrader 5 tetapi belum pasti kapan akan dluncurkan.

Terima kasih, semoga membantu

Mudini | 23 Feb 2023

Maaf mimin HSB, sekedar nanya aja, untuk trading di HSB sndiri, apkaah membutuhkan syarat seperti dokumen data diri dsb? Mngkn sya akan pertimbangkan utk trading dngn HSB klu misalkan emang ga memerlukan data diri sy soalnya ribet bnget mau upload sana sini trus msh aja mau ditelepon gt (kasus ama broekr lain). Mnurut sya sndiri itu ga enak bngt, udah msti kasih data diri trus ditelepon2 gitu.

Jujur ya bukannya nyinggung. Kok rata-rata broker mau minta data diri ?? MAKASEHH

Xavier | 23 Feb 2023

Mudini: Ya perlu data diri lah! ini kan emang aturan dari Bappebti agar broker bisa ngecek identitas elu itu asli ato ga, trus ngecek jga alamat elu real ato fake. Itu buat ngehindari broker juga dri pencucian uang yg dilakukan oleh calon kliennyaa. Bisa aja lho ada kriminal yg ngefake identitas dan trading dngn uang hasil kejahatan. Makanya emang perlu ngecek identitas elu dan privasi elu dijamin kok. Jangankan di Indonesia, bahkan diluar negeri sono, broker yg antah berantah klu teregulasi dngn regulator disana jga bkalan ada syarat kyk gini!

Jerry | 23 Feb 2023

Sejujurnyaa klu trading dngn trading platform yg disediakan oleh broker sndiri itu apakah aman ato ga. Soalnya rata-rata nihh broker psti nyediaiin trading platform mereka sndiri atau trading dngn trading platform seperti Metatrader, entah itu 4 atau 5. Sedangkan gw udah ke websitenya HSB, trnyata ga ada trading platform lain selain HSB itu sendiri.

Emang nihh gw liat di komentar diatas, kalo indikator di HSB sprtinya agak trbatas juga. Ya mngkn ini bsa jadi kelemahannya HSB. Pertanyaan gw nih,

yg gw rasakan di HSB Webtrader dngn hanya melihat adalah indikator yang agak limited. Tetapi ada gak kelebihan dari HSB Webtrader, krna diwebsitenya sndiri ternyata HSB itu mendapatkan penghargaan "Most Innovative Broker 2022

Yonaf | 23 Feb 2023

Jerry: Mengenai trading platform, sepertinya agan ga liat di bagian menu Platform. Soalnya HSB udah menyediakan trading platform Metatrader 5. Jadi udah bisa banget trading selain dngn trading platform yg HSB sediakan.

Berdasarkan pengalaman saya, trading di dengan platform HSB sndiri benar-benar smooth banget. Ya dalam artian begini, untuk chart candlestick sndiri benar-benar jelas dan clear lahh utk mata. Kemudian yng paling enak adalah bisa ngelihat detail informasi candlestick juga apabila kursor mengenai satu batang candlestick.

Klu keamanaan sihh ga usah diragukan lagi, krna HSB sndiri udah teregulasi dan juga trading platform sndiri udah bnyk kok broker broker luar seperti di US yang malah make trading platform broker utk melakukan trading dan itu lumrah.

Erico | 18 Mar 2023

Akhirnya ada jga broker yg ngebahas tntng teknikal indikator. Asli mnrt aku yg pemula, teknik indikator itu bnyk kali macamnya dan sprtinya susah susah gampang utk dipelajari. Kata trader sih klu tau bacanya, bisa ngebantu bngt buat trading cuma kyknya pemula macam aku perlu belajar lagi.

Ini HSB di artikel membahas indikator paling nguntugin salah duanya adalah MA dan MACD. Aku mau bertanya min, apakah kedua indikator ini sama ato gak? Klu dari akurasi dan kegunaannya, MA dan MACD dlm indikator teknikal itu apa aja selain yg disebutkan diartikel. Trus lbh sering dipakai itu MA atau MACD dan bisa ga dikombinasikan? KLu ada referensi bacaan blh dong disediaiin. Dittggu penjelasannya ya, makasih!

Yoga | 18 Mar 2023

Bantu jwab ya gan, meski nama depannya sama2 Moving Average tpi MA dan MACD adalah dua indikator teknikal yang berbeda. MA atau Moving Average adalah indikator yang menghitung rata-rata pergerakan harga dalam suatu periode tertentu. MA dapat membantu trader mengidentifikasi trend pasar, menentukan support dan resistance, serta memberikan sinyal untuk entry dan exit.

Sedangkan MACD atau Moving Average Convergence Divergence adalah indikator momentum yang mengukur perbedaan antara dua Moving Average yang berbeda periode. MACD menurut gw indikator yang cukup powerful. Fungsi MACD udah dipaparin di artikel di atas cuma kalau masih bingung atau pengen informasi yg lengkap bisa baca diartikel ini : Cara membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 macam fungsinya

Kalau mau kombinasiin sih bisa dngn yg lainnya sih, tergantung kebutuhan trading asalkan diplajari dulu. Trus saran aja cba deh ikutin artikel ini karena Relative Strength Index (RSI), Stochastic Oscillator, Bollinger Bands itu indikator yg cukup lazim digunakan jga di analisis teknikal. Menurut gw, artikel ini benarn udah beriin gambaran yg bagus tentang indikator yg "mudah" dipelajari dan digunakan scara umum pula.

Catatan aja buat agan. Setiap indikator itu memiliki kegunaan dan akurasinya masing-masing tergantung pada kondisi pasar dan strategi trading yang digunakan. Namun, MA adalah salah satu indikator teknikal yang paling sering digunakan karena sederhana dan mudah dipahami. MACD juga sering digunakan karena memberikan sinyal yang kuat dalam mengidentifikasi trend pasar dan titik-titik reversal. Sekian, moga membantu

Indro | 18 Mar 2023

Izin nyanggah, setau ane utk MA bisa dikombinasikan ke beberapa indikator teknikal lain seperti :

  • Kombinasi MA dan RSI, dimana dapat membantu trader menemukan momentum yang tepat untuk entry dan exit.
  • Kombiinasi MA dan Stochastic Oscillator, dimana dapat membantu trader menemukan titik-titik entry dan exit yang tepat.
  • Kombinasi MA dan Bollinger Bands, dapat membantu trader menemukan titik-titik support dan resistance yang kuat.

Untuk MACD, juga dapat dikombinasikan ke indikator RSI, Stochastic Oscillator, dan Bolinger Bands juga. Dimana kombinasi tersebut bertujuan untuk :

  • MACD bersama dengan RSI dapat membantu trader dalam mengkonfirmasi sinyal overbought atau oversold. Ketika RSI menunjukkan kondisi overbought atau oversold, trader dapat mencari sinyal perpotongan garis MACD sebagai konfirmasi untuk membuka posisi beli atau jual.
  • MACD bersama dengan RSI dapat membantu trader dalam mengkonfirmasi sinyal overbought atau oversold. Ketika RSI menunjukkan kondisi overbought atau oversold, trader dapat mencari sinyal perpotongan garis MACD sebagai konfirmasi untuk membuka posisi beli atau jual.
  • MACD bersama dengan Stochastic Oscillator dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal dari Stochastic Oscillator. Misalnya, jika Stochastic Oscillator menunjukkan oversold, namun harga masih terus turun, trader dapat menggunakan MACD untuk mencari tanda-tanda reversal yang kuat sebelum melakukan entry.

Saran aja, coba carilah indikator terbaik dan yg tepat mnrut agan sndiri ya. Semoga membantu

Andrew | 18 Mar 2023

Saya rencana sih mau jadi scalper krna bagaimanapun scalping lbh menguntungkan dan profit lbh cepat dibnding dngn metode trading lainnya. Jadi smpat sya baca jga di salah satu rbik bacaan disini mengenai broker yg cocok untuk scalping, salah satunya memperbolehkan scalping dan memiliki eksekusi pasar yg cukup cepat. Jadi, apakah HSB merupakan broker yg memperblehkan scalping dan bagaimana dngn eksekusi pasarnya apakah cukp cepat buat scalping?

kmudian mengenai indikator2 yg dijelaskan diatas, apakah scalping membutuhkan indikator, dan biasanya menggunakan indikator mana antara MA, Bollinger, RSI atau Stochastic atau justru pake candlestick pattern?

Sammy | 18 Mar 2023

Broker HSB menjamin kok eksekusi nya cepat dan instant, sehingga strategi seperti scalping dapat dilakukan disana. Jadi utk broker, HSB dah oke buat scalping.

Mengenai indikator buat scalping ya, sebenarnya beberapa scalper ada kok yg menggunakan indikator seperti Moving Average (MA), Bollinger Bands, RSI, dan Stochastic untuk membantu mereka dalam menentukan arah trend dan level entry dan exit yang potensial. Namun, ada juga scalper yang lebih memilih untuk mengandalkan candlestick pattern, karena bisa memberikan sinyal entry dan exit yang lebih jelas. Kebanyakan yg gw temuin sih adalah scalper dengan candlestick tapi menurut gw agak sulit krna perlu pemahaman candlestick scara mendalam baru bisa makai itu.

Jadi bisa dikatakan klu indikator yang HSB bahas itu bsa utk segala jenis trading ya. Asalkan tau cara penggunaanny, maka scalping pun bisa memakai semua indikator yg ada, asal jangan over. Untuk indikator buat scalping ada kok bacaannya, bisa dibaca di artikel berikut ini : 5 Indikator Scalping Terbaik Untuk Trader Pemula.

Sebagai catatan saja ; ga ada indikator terbaik, jd ini tergantung dri preferensi masing2 trader. Jadi cba deh pakai beberapa indikator n tentuin aja yg cocok buat agan itu indikator apa..

Ternier | 13 Apr 2023

Gua setuju ama author mengenai indikator itu sendiri ga blh ditelan mentah2 karena bsa mengandung false signal. Cuma, yg jadi permaslahan adalah bila kita memakai inidkator itu, hasilnya akan berbeda2 di antara timeframe satu dngn time frame yg lain. Jadi gua sndri tau klu ada false signal tetapi klu diubah ke time frame lain, hasilnya jga berubah2 shngga bingung bngt kapan entry nya dan indikator tools itu digunakan di time frame mana.

Dan apakah dngn timr frame yg berbeda menghasilkan sinyal berbeda jg? Ato justru klu sinyal juat, time frame dimana aja ok? Kmudian saran dong, penggunaan indikator tools sbaiknya di time frame mana? Trus keadaan platform trading HSB itu kyk gmana?

Morgan | 14 Apr 2023

Benar banget! Penggunaan indikator harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena dapat menghasilkan false signal dan hasil yang berbeda-beda di berbagai time frame. Hal ini dapat membuat keputusan entry dan exit menjadi bingung dan sulit dilakukan dengan konsisten. Perbedaan ini dikarenakan time frame yang lebih kecil dapat menunjukkan pergerakan harga yang lebih banyak dan cepat, tetapi time frame yang lebih besar dapat menunjukkan tren yang lebih jelas dan stabil. Oleh karena itu, indikator dapat menghasilkan sinyal yang berbeda-beda di berbagai time frame.

Namun, jika suatu indikator digunakan dengan benar dan dipasang pada time frame yang tepat, maka sinyal yang dihasilkan akan konsisten dan dapat memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan trading. Kalau pendapat saya sendiri sih menyarankanuntuk memulai dengan time frame yang lebih besar (misalnya H4 atau D1) untuk mengidentifikasi tren jangka panjang dan kemudian beralih ke time frame yang lebih kecil (misalnya M15 atau M30) untuk mengidentifikasi sinyal entry dan exit yang lebih akurat. Namun, penggunaan time frame yang tepat juga tergantung pada preferensi dan keterampilan trading masing2 dan perlu diuji terlebih dahulu di akun demo. Baca juga Panduan Time Frame Untuk Pemula

Jeremy | 15 Apr 2023

BTW sekedar info aja, untuk HSB sndiri klu trading di aplikasinya ya, indikator yg bsa dipilih adalah indikator tools umum yg digunakan oleh trader. Meski terbatas, tpi indikator yg disesdiakan cukup efektif dlm membantu trader mengidentifikasi sinyak dan pergerakan arah pasar. MA, MACD, Bollinger itu salah satu indikator yg disediaiin di HSB. Cuma untuk indikator lain, trader bsa memakai MetaTrader 5 yg terkneal kaya akan indikator tools .

Dan utk timeframe yg dapat dipilih jga standard, dari 1 Menit hingga 1 bulan shngga utk demo akun jga bsa banget

Wahyu | 14 Apr 2023

Mau tnnya, dikatakan dlm hal yg perlu diwaspadai saat memakai indikator teknikal, salah satunya adalh kita harus meggunakan stop loss. Nah, sbagai seorang pemula, pemasangan stop loss ini kerap membingungkan karna terkadang kita pasang terlalu dekat shngga momentum blm dapat dah ke close dlu tradingnya. Sedangkan klaau kejauhan, stop loss terkadang justru ga berfungsi ato floating disekitar area SL maupun loss besar.

JAdi, misalkan aku menggunakan indikator MA, MACD, Bolinger Band, RSI dan canddlestick pattern dlm trading, bsa ga aku makai indikator tersebut sebagai stop loss level juga? Mohon pnjlasannya, terima kasih

Hugo | 15 Apr 2023

Jawabannya bisa! Indikator teknikal seperti MA, MACD, Bollinger Band, RSI, dan pola candlestick dapat digunakan untuk membantu menentukan level stop loss pada trading. Namun, yang paling penting untuk diingat bahwa stop loss seharusnya ditentukan berdasarkan analisis risiko dan manajemen risiko yang tepat, dan Indikator hanya sebagai pembantu saja.

Sebagai contoh, MA dapat digunakan sebagai level stop loss jika harga bergerak melampaui garis MA tersebut, sementara Bollinger Band dapat digunakan untuk menentukan level stop loss di luar batas-batas band. RSI juga dapat digunakan untuk menentukan level stop loss dengan menempatkan stop loss di atas atau di bawah level overbought atau oversold, tergantung pada arah posisi trading. Alangkah baiknya, di uji dulu di akun demo sebelum memulai akun riil ya!

Reka | 17 May 2023

SEbagai pemula, apakah sebaiknya kita traidng dengan dasar indikator candlestick pattern atau ga perlu? Krna ane ngerasa aja klu trading dngn indikator tools kyk RSI gitu udah cukup ngambarin pasar sbnrnya, dan bila ditambah MA dan EMA itu mngkn dah tau bahwa pasar itu bergerak ke arah mana, apakah diatas MA atau di bawah MA, kmudian klu terjadi crossing gitu maka kita bisa ngelakuin entry.

Dari pemaparan ane, cuma mau blng klu indikator teknikal semacam gitu kyknya lbh mudah dipelajari aja dbndingkan canddlestick pattern. Klu pun emang candlestick pattern ini bsa digunakan ama pemulam mnrt ane sndiri cukup susah dipelajari apalagi bnyk banget istilah dan pola yang terjadi. Tapi, bnyk trader jga yang mempelajari candlestick pattern. Jadi, ane penasaran aja, apakah ada benefit yang mngkn ga didapatkan di indikator lain selain candlestick pattern?

Jerome | 8 Jun 2023

Reka: Bntu jawab ya! Lo bisa trading dengan nyaman menggunakan indikator teknikal kayak MACD dan Stochastic (baca : Cara Menggabungkan MACD dan Stochastic untuk Entry).

Mereka cukup bagus buat ngasih lo gambaran tentang apa yang terjadi di pasar. Lo bisa liat tren, level support dan resistance, plus dapet sinyal buat entry dan exit yang mantap. (baca:

Tapi, lo harus tau, ada juga keuntungan lain yang bisa lo dapetin kalo lo belajar sama pake candlestick pattern. Ini tuh kayak pola-pola lilin yang ngasih tahu lo tentang perubahan sentimen pasar dan interaksi antara pembeli dan penjual. Ada yang bisa ngasih sinyal kuat buat balik arah harga atau tetep lanjutin tren.

Selain itu, candlestick pattern juga bisa bantu lo nentuin level support dan resistance yang kuat, plus kasih gambaran soal pergerakan harga di masa depan. Kalo lo ngerti pola-pola lilin ini, lo bakal bisa baca grafik harga lebih dalam dan buat keputusan trading yang lebih baik.

Reka | 17 May 2023

SEbagai pemula, apakah sebaiknya kita traidng dengan dasar indikator candlestick pattern atau ga perlu? Krna ane ngerasa aja klu trading dngn indikator tools kyk RSI gitu udah cukup ngambarin pasar sbnrnya, dan bila ditambah MA dan EMA itu mngkn dah tau bahwa pasar itu bergerak ke arah mana, apakah diatas MA atau di bawah MA, kmudian klu terjadi crossing gitu maka kita bisa ngelakuin entry.

Dari pemaparan ane, cuma mau blng klu indikator teknikal semacam gitu kyknya lbh mudah dipelajari aja dbndingkan canddlestick pattern. Klu pun emang candlestick pattern ini bsa digunakan ama pemulam mnrt ane sndiri cukup susah dipelajari apalagi bnyk banget istilah dan pola yang terjadi. Tapi, bnyk trader jga yang mempelajari candlestick pattern. Jadi, ane penasaran aja, apakah ada benefit yang mngkn ga didapatkan di indikator lain selain candlestick pattern?

Andrian | 24 May 2023

Reka: jujur aja, masing2 trader it pnya selera dan cara sendiri dalam analisis pasar. Ada indikator teknikal, ada juga pola candlestick, dan keduanya punya kelebihan dan kekurangan.

Nah, berbicara soal perbedaan yaa antara candlestick dngn indikator teknikal lain, candlestick itu pnya kelebihan visual yg jelas. Pola2 candlestick ini bisa ngasih sinyal tentang pembalikan harga atau kelanjutan tren, dan bisa nunjukin sentimen pasar juga. Jadi, kalo lu bisa baca dan kenal pola-pola candlestick, lu bisa ngambil keputusan trading berdasarkan sinyal2 dari pola itu. (baca : Tips Membaca Candlestick Dengan Mudah)

Yang seru lagi dari candlestick, dia nunjukin dinamika antara buyer sama seller di pasar. Lewat pola2 candlestick, lu bisa liat perubahan kekuatan antara buyer sama seller, dan bisa nangkep potensi pembalikan atau kelanjutan tren. trs, pola2 candlestick juga ngasih info tentang level2 support dan resistance yang penting di analisis teknikal.

Tapi, inget ya, pola candlestick bukan jaminan pasti dan enggak bisa jadi satu-satunya indikator. Lu perlu gabungin pake indikator lain dan analisis tambahan buat dapet konfirmasi lebih lanjut. Soalnya, pola candlestick kadang bisa salah sinyal juga.

Ada indikator teknikal lainnya, kayak RSI atau Stochastic buat nentuin momentum dan kekuatan tren, atau Moving Average buat sinyal entry dan exit. Ada trader yg lebih suka indikator-ini karena sinyalnya lebih terukur dan objektif.

Qiki | 2 Jun 2023

semakin besar time frame memang membutuhkan indikator dengan setingan yang kecil, sebaliknya TF yang kecil membutuhkan seting indikator yang lebih besar. karena hal ini untuk menutupi kekurangan masing-masing. TF kecil dan indikator dengan seting kecil memiliki kemungkinan false yang lebih besar begitujuga sebaliknya. namun kita juga bisa menyesuaikan dengan gaya trading kita. kita bisa juga menjadi Long term trader pada TF M1 dengan memperbesar setingan MA sampai 1000, mungkin. just my opinion bro

Lalisa | 3 Jun 2023

Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator oscillator yang digunakan untuk menentukan waktu entry dan exit market dengan dasar level overbought dan oversold, sekaligus mendeteksi kemungkinan trend reversal dari adanya divergensi pergerakan harga.

Periode waktu RSI yang dianjurkan oleh pembuatnya (Welles Wilder) adalah 14 days, yaitu digunakan pada chart daily dengan periode 14. Menurut Wilder settingan tsb adalah yang paling akurat. Tetapi dalam prakteknya ada yang menggunakan periode 9 dan 25 dan pada time frame yang lebih rendah atau lebih tinggi dari daily. Perlu diketahui semakin besar periode (misal periode 1000) maka akan semakin kurang akurat karena RSI termasuk indikator yang lagging atau cenderung lambat dalam merespons.

Selain itu, Di timeframe serendah M1 pergerakan harga sangat fluktuatif, sedangkan periode MA yang besar (apalagi sampai 1000), sangat lagging merespon pergerakan harga. Apakah sinyal indikator berperiode besar bisa dianggap valid jika diterapkan di timeframe rendah? Kalau sependapat saya kok lebih baik disesuaikan saja sesuai kaidahnya masing-masing. Bukannya tidak kreatif atau terlalu kaku, tapi kenapa mesti menggunakan cara yang repot dipahami kalau sudah ada cara yang mudah?

Tamimi | 4 Jun 2023

perlu nunggu break 2 kali baru harga trending kuat, berarti centerline RSi juga ndak valid2 amat. kalo ngambil dari sinyal centerline itu masih ada kemungkinan harga naik dulu baru turun tajam, berarti musti pinter2 nyari stop loss yg sesuai. jangan sampe stop lossnya terlalu deket. bisa2 baru koreksi order udah kena stop loss.

Untuk entry sebaiknya Anda konfirmasikan juga dengan price action-nya. Dalam hal ini ketika RSI sudah tembus center line 50% price action masih menunjukkan inside bar, jadi masih konsolidasi. Setelah itu terbentuk bullish engulfing bar yang berarti ada kemungkinan penerusan arah trend (uptrend). Baru setelah level terendah bar engulfing tersebut ditembus maka pergerakan harga akan cenderung bearish. Ini dikonfirmasi dengan RSI yang bergerak dibawah level 50%. Jadi entry setelah level terendah bar engulfing ditembus. Selain dengan mengamati price action, sebagai konfirmator Anda juga bisa menggunakan indikator trend yaitu moving averages, ADX atau MACD.

Sarwan | 14 Jun 2023

Aku agak sedikit bingung mengenai Bolinger Bands. Jadi, di artikel disebutkan bahwa Indikator menguntungkan lain yang diakui oleh broker HSB adalah Bollinger Bands (BB). Yakni, BB adlh salah satu indikator teknikal yg digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas serta menentukan arah trend pergerakan harga.

Jadi,, klu keuntungannya itu mengukur tingkat volatilitas dan arah trend pergerakan harga pasar, maka apa sih yg membuat BB ini menguntungkan dari segi membantu trader memperoleh profit? Klu MA kan jelas bsa digunakan utk entry, sedangkan MACD jga bgitu, selain itu RSI jga bisa menentukan kapan entry dan kapan ambil profit. Bagaimana dengan BB, apakah bsa menggunakan BB utk menentukan kapan entry ato gak? Mohon bntuannya, makasih bnyk

Sadil | 17 Jun 2023

Sarwan: Bntu jawab ya! Indikator BB ini bisa bantu banget buat ngebantu kita dapetin profit dalam trading. Gini, BB itu ga cuma buat ukur volatilitas dan trend aja, tapi ada trik lainnya juga.

Jadi, kita bisa liat tiga komponen BB, yaitu upper band, middle band (garis tengah), dan lower band. Nah, kalo harga mendekati upper band, itu bisa jadi tanda buat kita nyari peluang jual (sell), sementara kalo harga mendekati lower band, itu bisa jadi tanda buat kita nyari peluang beli (buy).

Selain itu, waktu harga nyampe upper atau lower band, kita juga bisa pake info dari BB buat atur Stop Loss dan Take Profit. Jadi, BB bisa bantu kita nentuin kapan waktu yang oke buat entry dan exit. Tapi ya, jangan lupa juga buat kombinasikan BB dengan analisis teknikal dan strategi trading yang lain ya, bro! NB, coba baca deh artikel ini : Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Bima | 19 Jun 2023

Mau tanya, jadi indikator tools kan ga blh dipake terlalu bnyk. Hal itu dikarenakan kita bakalan bingung dlm ngebaca chart. Dan klu dipikir2, emang benar apa yg dituliskan disana. Wong agak bingung jga, ini ibarat kita mau masuk gedung parkir, dan dlm gedung tsb, bnyk bnget rambu belok kiri dan kanaan shngga kita sndiri jdi kebingungan dan bsa salah langkah gitu

Nah, perihal indikator yg ga berlebihan nihh, aku mau tanya. Misalkan aku pake RSI buat deteksi overbought dan oversold dalam suatu chart, apakah aku perlu menggunakan indikator tools overbought dan oversold lainnya ga? Ato cukup dngn satu indikator tsb aja baru tar digabung ama indikator lain misalkan MACD

Enzo | 30 Jun 2023

Bima: Bntu jawab ya! Mengenai pake RSI buat deteksi overbought dan oversold, sebenarnya gak wajib banget buat pake indikator overbought dan oversold lainnya. Kalo lo udah pake RSI dengan baik, itu udah cukup kok. Tapi tentunya juga tergantung sama strategi dan preferensi lo.

Kalo lo mau nambahin indikator lain buat bantu konfirmasi atau memperkuat sinyal dari RSI, seperti MACD misalnya, itu juga boleh. Tapi tetap inget, jangan sampai terlalu banyak indikator sampe bikin bingung.

Pokoknya, yang penting lo bisa nyaman dan ngerti betul cara kerja indikator yang lo pilih. Mending fokus sama beberapa indikator yang emang lo pahami dengan baik daripada pake banyak tapi bingung interpretasinya.

Intinya, jangan sampai indikator malah bikin pusing dan bikin kita jadi ragu-ragu dalam trading. Pilih yang lo mengerti dan bisa lo gunakan dengan baik, bro! Semangat!

Yumi | 28 Jun 2023

Halo selamat Sore gan, ada yang mau ane tanyakan terkait candlestick yang disinggung oleh artikel ini....Bagaimana cara menyaring pola candlestick yang menguntungkan? Pola candlestick ini kalo digabungin sm indikator fractal bagus gak ya?

Adela | 29 Jun 2023

Halo juga @yumi,

Agar tingkat akurasi candle menguntungkan lebih tinggi, Anda harus memerhatikan pemilihan timeframe. Timeframe tinggi (di atas H4) umumnya memiliki noise lebih rendah, sehingga tingkat akurasi sinyal tradingnya lebih tinggi daripada pola candlestick pada timeframe rendah. Selanjutnya, tunggu konfirmasi dari batang candlestick lain. Gunakan juga indikator untuk memperkuat konfirmasi.

Nah untuk masalah penggabungan dengan indikator fractal spertinya bisa. Fraktal dapat menjadi indikator tambahan dalam menentukan sinyal entry selain pola candlestick. Namun, pola candlestick ditambah indikator fraktal masih kurang cukup. Belum ada penunjuk arah harga dan penentu level entry. Sebelum menentukan entry, ada 3 hal penting yang harus kita identifikasi.

1. Struktur harga (trending atau sideways)
2. Level penting (S&R, S&D, Fibo, Pivot Point, dst)
3. Trigger/signal entry

Poin ke-3 di atas bisa dijawab menggunakan gabungan indikator fraktal dengan pola candlestick. Untuk poin 1 (struktur harga) dan poin 2 (level penting), Anda perlu menggunakan parameter tambahan yang cocok dengan gaya trading Anda.

Yuyun | 29 Jun 2023

Sebentar, gw mau tanya dari bebrapa komentar yang saya baca disini, dan penjelasan dari artikel ini juga, kalo teknik stop loss ini tidak selalu menguntungkan , ada juga hal yang merugikan seperti terjadinya stop loss hunter ini.
Gw juga sebegai trader juga kagak mau dong kalo keuntungan yang seharusnya gw dapet itu dicuri oleh broker forex itu sendiri kan. Mana gw trading juga duitnya harus gw puter terus, rasanya nggk adil aja gitu. Padahalkan mereka aja udah dapet untung, masak keuntungan yang susah payah gw perjuangkan, harus diembat juga oleh broker sih. KAGAK MAU LAH. Apakah ada solusi lain terkait masalah ini? Apakah ada trader yang trading tanpa stop loss? Apakah ini bisa dilakukan dan tetap berhasil?

Padi | 30 Jun 2023

Tentu saja bisa. Tapi saya kurang menyarankan kamu trading tanpa stop loss. Ada beberapa cara trading tanpa stop loss dan tetap sukses yang bisa Anda lakukan. Pertama, kamu sudah memiliki mental stop loss. Alih-alih memasukkan stop loss pada platform trading, kamu akan menutup order secara manual jika harga bergerak terlalu jauh ke arah yang berlawanan.

Kedua, kamu dapat melakukannya dengan trading dalam jumlah sangat kecil untuk menahan pergerakan harga merugikan yang besar. Misalnya, kamu dapat memperdagangkan ukuran lot yang tidak akan melebihi 1 atau 2% kerugian harian rata-rata. Ketiga, melakukan teknik lindung nilai atau hedging yang dengan membuka posisi berlawanan dalam instrumen yang sama atau sangat berkorelasi untuk membatasi penarikan ekuitas. Kamu dapat melepas hedging ketika salah satu posisi memiliki prospek profit yang bagus.

Selain itu, Jika memang dana yang ditradingkan cukup besar, memang ada baiknya memilik broker yang terpercaya dan memiliki track record yang cukup baik, memilih broker yang tidak pernah membuat hal-hal aneh bagi para nasabahnya, sekalipun ada hal aneh ini bukan karena manipulasi tapi karena memang aktivitas pasar yang cukup fluktuatif.

Ada banyak broker dengan regulasi yang terpercaya diantaranya broker dengan regulasi Bappebti, ataupun regulator internasional, seperti ASIC, FCA, dll. jadi lo, pilih aja dengan sanyak selektif dan teliti. tapi kalo menurut yang aku baca, MFIX itu juga sudah terugalasi Bappebti sih. jdai sepertinya aman.

Namun secara keseluruhan, trading dengan stop loss adalah sebuah keharusan karena memiliki fungsi yang sangat krusial sebagai pengaman. Good luck kawan!

Nabil | 3 Jul 2023

Tips yg dibagikan ama HSB, jujur cukup membantu. Dan yg paling bikin gue agak "ngeh" adalah kita disadarkan bahwa indikator2 yg kita gunakan tuhh ga boleh terlalu bnyk. Dlm arti, kita ga bsa sembarangan naruh indikator yg bnyk buat mastiin apakah sinyal yg dihasilkan valid ato ga krna bsa membuat kita kebingungan dlm membaca indiktor2 trading. Selain itu, dngn tips dari HSB kita bsa tau lahh kira2 indkator mana yg simple dan bsa menguntungkan.

BTW, ada satu hal yg aku bingungkan. Mngkn aja ada yg bantu konfirmasi ke aku, dikatkan di artikl nih klo indikator trading itu alat bantu yg cukup rawan false signal dalam kondisi market tertentu. Kira2 kondisi market yg seperti apa yaa, indikator2 tersebut sering kasih sinyal yg salah ke kita?