Masih kesulitan mencari indikator paling menguntungkan dalam trading? Mulai dari Moving Average hingga Candlestick Pattern, berikut indikator teknikal terbaik menurut broker HSB.
Untuk memperoleh hasil trading maksimal, ada banyak metode yang ditempuh oleh para trader. Khusus trader teknikal, mereka biasanya akan menerapkan beberapa cara seperti memanfaatkan pola candlestick hingga menggunakan indikator teknikal yang dianggap paling menguntungkan.
Berbicara seputar indikator, sudah bukan rahasia umum jika ada banyak macam yang memunculkan sinyal berbeda-berda. Secara penggunaan, indikator teknikal tentu memiliki fungsi masing-masing. Sehingga dalam hal ini, setiap trader perlu memilih indikator sesuai kebutuhan strategi yang digunakan. Bagi pemula, keterbatasan pengalaman biasanya akan jadi penghalang dalam menemukan indikator menguntungkan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Untuk meringankan dilema tersebut, broker HSB memberikan beberapa rekomendasi indikator menguntungkan yang bisa dipilih oleh trader pemula. Apa saja?
1. Moving Average (MA)
Moving Average (MA) adalah indikator teknikal yang menghitung harga rata-rata suatu aset pada periode waktu tertentu. Tampilannya berupa garis yang mengikuti pergerakan harga dalam sebuah chart. Nilai rata-rata ini bisa berasal dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), terendah (low), dan pertengahan (median).
Broker HSB merekomendasikan indikator ini karena memang terbukti ampuh digunakan oleh sebagian besar trader, mulai dari pemula hingga profesional. Secara fungsi, indikator MA lazim digunakan sebagai tren filter hingga support dan resistance dinamis.
Baca Juga:Moving Average: The Essential Tool for Trading
2. Bollinger Bands
Indikator menguntungkan lain yang diakui oleh broker HSB adalah Bollinger Bands (BB). Singkatnya, BB adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas serta menentukan arah trend pergerakan harga. Indikator ini juga disebut dengan garis Bollinger yang dikembangkan oleh John Bollinger.
Indikator ini relatif mudah digunakan. Apabila volatilitas sedang tinggi, maka jarak upper dan lower band makin melebar. Biasanya ini terjadi ketika terdapat perubahan kondisi pasar sideways menjadi kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah akan terlihat pada jarak kedua band yang semakin menyempit, dan ini terjadi ketika terdapat perubahan dari kondisi pasar trending ke sideways.
Baca juga: Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands
3. Relative Strength Index (RSI)
Indikator berikutnya adalah Relative Strength Index yang dikembangkan oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978. Tujuan dari diciptakannya indikator RSI adalah mengukur besarnya volatilitas harga suatu aset dan mengetahui momentum jenuh beli (Overbought) dan jenuh jual (Oversold).
Ketika garis terbaca di atas skala 70 RSI, artinya pasar dalam kondisi Overbought; sedangkan ketika berada di bawah skala 30, artinya pasar dalam kondisi Oversold. Tidak hanya itu, indikator RSI juga kerap digunakan sebagai acuan dalam mendeteksi divergence untuk melihat momentum reversal yang belum terlihat di pergerakan harga.
Baca juga: 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI
4. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Indikator MACD sangat populer dan banyak digunakan oleh para trader di pasar forex. Oleh karenanya, broker HSB juga memasukkan indikator ini ke dalam daftar indikator menguntungkan. Indikator teknikal ini dibuat oleh Gerald Appeal pada tahun 1979 yang segera mendapat respon positif dari berbagai kalangan trader karena dinilai sederhana dan fleksibel.
Indikator MACD memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Pengukur kekuatan trend yang sedang terjadi.
- Pengukur momentum pasar dan mendeteksi kondisi Overbought atau Oversold.
- Mengidentifikasi divergensi bullish atau bearish.
Baca Juga:Moving Average and MACD Combo Strategy
5. Candlestick Pattern
Berbeda dengan indikator-indikator sebelumnya, candlestick pattern ini sebenarnya lebih cenderung disebut sebagai teknik membaca pola-pola candle. Para trader teknikal meyakini bahwa pergerkan harga dapat diketahui dengan melihat pola-pola candlestick yang muncul pada chart.
Namun, perlu dipahami bahwa jumlah pola candlestick ada sangat banyak. Sehingga, melakukan hafalan pola-pola candlestick bukan sebuah langkah yang tepat. Cara paling efektif menggunakan pola candlestick sebagai indikator menguntungkan adalah dengan mengetahui gambaran besar cara membacanya, karena setiap candle pada dasarnya sudah mampu menginformasikan struktur harga, kekuatan tren, dinamika Buyer dan Seller, serta proyeksi arah pergerakan harga.
Baca Juga:The Most Powerful Candlestick Patterns You Should Trade
Waspadai Ini Saat Menggunakan Indikator Teknikal
Memanfaatkan indikator trading adalah salah satu cara paling umum yang kerap dilakukan trader dalam memproyeksikan sebuah pergerakan harga. Meski demikian, ada beberapa hal penting yang wajib diketahui trader pada saat menggunakan indikator teknikal, antara lain:
-
Jangan menggunakan indikator terlalu banyak. Kesalahan yang kerap dilakukan pemula pada saat trading adalah menggunakan terlalu banyak indikator teknikal. Padahal, itu justru akan membuat trader bingung. Jadi, pilihlah indikator trading yang paling dibutuhkan agar penggunaannya efektif sesuai kegunaan.
-
Jangan ditelan mentah-mentah. Kesalahan berikutnya yang kerap dilakukan pemula adalah terlalu percaya sinyal trading yang dihasilkan oleh indikator teknikal. Padahal, ini akan menyesatkan jika trader belum sepenuhnya paham dengan indikator yang digunakan. Selain itu, indikator trading juga hanya alat bantu yang rawan false signal dalam kondisi market tertentu.
-
Perhatikan momentum. Setiap indikator teknikal pasti memiliki momentumnya masing-masing. Sehingga, trader akan sangat terbantu bila lebih memahami momentum kapan waktunya untuk masuk dan keluar dari indikator terkait.
- Gunakan stop loss. Faktor tak kalah penting yang kerap diabaikan oleh pengguna indikator teknikal pemula adalah mengabaikan stop loss. Padahal, stop loss akan sangat membantu trader meminimalisir kerugian apabila sinyal indikator ternyata false.
Broker HSB adalah salah satu broker lokal yang cukup bagus digunakan untuk trader pemula. Selain HSB, ada juga broker Monex yang juga diketahui menawarkan banyak fitur ideal untuk pemula. Lantas, mana yang terbaik di antara keduanya? Simak di Tips Memilih Broker Monex Vs HSB untuk Pemula.