EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 2 hari, #Forex Fundamental | Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 2 hari, #Forex Fundamental | GBP/USD naik mendekati level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 2 hari, #Forex Teknikal | Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 2 hari, #Saham Indonesia | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia

Pasar Sangsikan Pernyataan Powell, Dolar Tertekan

Crypholic 27 Jul 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #dolar #powell
The Fed resmi menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 5.5 persen. Tetapi dolar AS justru melemah cukup signifikan terhadap mata uang mayor.

Dolar AS melemah setelah pengumuman suku bunga The Fed pada hari Kamis (27/Juli). Sejumlah mata uang rival langsung menguat, khususnya AUD/USD yang sempat mencapai level tertinggi lima hari. Indeks dolar AS (DXY) pun tersungkur sampai kisaran terendah 100.68.

Kenaikan suku bunga The Fed kali ini sebenarnya telah sesuai ekspektasi, tetapi pasar justru meragukan prospek rate hike lanjutan yang memantik aksi jual terhadap greenback.

Rapat komite pembuat kebijakan Federal Reserve (FOMC) bulan Juli memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dari 5.25% menjadi 5.50%. Ini merupakan Rate Hike the Fed ke-11 dalam 12 rapat FOMC setahun terakhir.

Dalam statement selepas kenaikan suku bunga, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral masih membuka peluang kenaikan suku bunga lanjutan setelah bulan Juli. Powell juga secara tegas menampik kemungkinan pemotongan suku bunga tahun ini.

"Saya akan menyampaikan apa yang dilihat oleh mata kita bahwa kebijakan moneter saat ini belum ketat untuk waktu yang cukup lama sampai kita melihat efek penuh (kenaikan suku bunga) pada perekonomian seperti yang diinginkan," kata Powell.

"Dengan ini kami bermaksud untuk tetap menahan kebijakan restriktif sampai kami yakin bahwa inflasi dapat turun secara berkelanjutan mencapai target bank sentral".

Pernyataan Powell secara garis besar bernada hawkish. Meskipun begitu, respons pasar setelah pengumuman tersebut menunjukkan bahwa pasar tidak mempercayainya. Para ahli juga berpendapat bahwa kenaikan suku bunga The Fed hari ini kemungkinan akan menjadi yang terakhir.

"Tentu saja The Fed tidak langsung menutup kemungkinan rate hike lanjutan. Tetapi selama sesi Asia hari Kamis, orang-orang tampaknya menyakini ini akan menjadi kenaikan suku bunga terakhir," ungkap Moh Siong Sim, pakar strategi FX di Bank of Singapore.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Rajeev Sharma, Manager pendapatan tetap di Key Private Bank. Menurut Sharma, The Fed telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait