XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

Strategi Trading 4 Jam Menggunakan MACD

Damar Putra 10 May 2023
Dibaca Normal 5 Menit
forex > strategi > #macd #strategi-trading #trading
Mencari sinyal trading bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah menggunakan strategi trading 4 jam dengan MACD. Bagaimana cara melakukannya?

Salah satu alat yang sering digunakan dalam analisa trading adalah indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD). Secara umum, indikator MACD membantu trader mengidentifikasi, memperkirakan kekuatan dan keberlanjutan tren, serta memberikan sinyal perdagangan yang relevan dengan momentum pasar.

Dalam kesempatan kali ini, penulis akan membahas strategi trading 4 jam menggunakan indikator MACD. Strategi ini dirancang untuk membantu trader mengidentifikasi tren jangka menengah dan mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang lebih besar.

Pengaturan khusus indikator MACD yang diterapkan dalam strategi ini yaitu:

  • Fast EMA pada MACD disetel ke 5.
  • Slow EMA pada MACD disetel ke 13.
  • MACD Signal Line diatur ke 1.

Penerapan Strategi Trading 4 Jam dengan MACD

Secara umum, indikator MACD bisa digunakan di berbagai macam strategi. Namun, strategi 4 jam ini akan lebih fokus untuk memantau trend continuation atau kelanjutan trend. Agar bisa memperoleh hasil secara maksimal, trader perlu mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Gunakan Time Frame 4-jam (H4)

Sesuai namanya, langkah pertama yang perlu dilakukan dalam strategi ini adalah mengatur grafik ke time frame 4-jam. Caranya adalah dengan mengklik opsi time frame pada chart dan memilih H4.

Dengan menggunakan time frame yang sesuai, trader akan dapat melihat pola dan tren yang lebih jelas sehingga dapat meningkatkan akurasi sinyal trading.

2. Pasang Moving Average

Pada langkah kedua, siapkan lima Moving Average dengan periode yang berbeda-bedar. Untuk melakukan ini, trader perlu mengklik tab indikator dan memilih Moving Average sebanyak lima kali. Kemudian, atur 3 Moving Average sebagai tipe EMA dengan periode masing-masing 365, 21, dan 8. Sedangkan dua Moving Average lainnya diatur sebagai tipe SMA dengan periode 200 dan 89.

3. Pasang Indikator MACD

Langkah ketiga dalam strategi 4 jam ini adalah mengatur indikator MACD. Di sini, trader perlu mengatur MACD sesuai dengan yang telah dijelaskan dalam pengantar. Jika menggunakan chart TradingView, maka demikian pengaturannya:

4. Amati Sinyal dan Pegerakan Harga

Untuk mengidentifikasi sinyal yang berpotensi bullish, trader perlu memastikan bahwa 5 Moving Average (MA) tersebar dengan baik dan posisinya berurutan dari EMA 8, EMA 21, SMA 89, SMA 200, hingga EMA 365. Selain itu, harga juga harus berada di atas EMA 365, SMA 200, dan SMA 89 untuk memperkuat sinyal bullish.

Di sisi lain, untuk mengidentifikasi sinyal yang berpotensi bearish, trader perlu memastikan bahwa 5 Moving Average (MA) tersebar dengan posisi EMA 8, EMA 21, SMA 89, SMA 200, dan EMA 365 berurutan dari bawah ke atas. Harga harus berada di bawah EMA 365, SMA 200, dan SMA 89 untuk memperkuat sinyal bearish.

5. Amati Indikator MACD

Informasi yang diberikan oleh MACD harus relevan dengan potensi bullish atau bearish yang telah teridentifikasi pada langkah sebelumnya. MACD sebenarnya berfungsi sebagai konfirmasi akhir dari sinyal bullish dan bearish.

Sebelum trader melanjutkan ke tahap entry, berikut konfirmasi MACD yang harus diperhatikan:

  • Potensi Sinyal Bullish: Histogram MACD harus bergerak dari bawah ke atas garis nol. Histogram bisa saja menunjukkan kecenderungan untuk melakukan retracement ke bawah atau sideways, tetapi posisinya harus tetap di atas garis nol dan bertendensi naik lagi.

  • Potensi Sinyal Bearish: Histogram MACD harus bergerak dari atas ke bawah garis nol. Histogram boleh menunjukkan kecenderungan untuk melakukan retracement ke atas atau sideways, tetapi posisinya tetap berada di bawah garis nol.

6. Entry Buy dan Sell

Untuk penjelasan lebih detail, berikut adalah beberapa kondisi yang harus terpenuhi sebelum entry buy:

  • 5 Moving Average terdistribusi dengan baik dalam urutan EMA 8, EMA 21, SMA 89, SMA 200, dan EMA 365 dari atas ke bawah.
  • Harga berada di atas EMA 365, SMA 200, dan SMA 89.
  • Histogram MACD bergerak dari bawah ke atas garis nol.
  • Histogram MACD yang melandai ke bawah atau bahkan sideways harus tetap berada di atas garis nol.

Di sisi lain, perhatikan beberapa kondisi berikut untuk posisi sell:

  • 5 Moving Average terdistribusi dengan baik dalam urutan EMA 8, EMA 21, SMA 89, SMA 200, dan EMA 365 dari bawah ke atas.
  • Harga berada di bawah EMA 365, SMA 200, dan SMA 89.
  • Histogram MACD bergerak dari atas ke bawah garis nol.
  • Histogram MACD yang cenderung retracement ke atas atau sideways harus tetap berada di bawah garis nol.

Untuk contoh penerapannya, silahkan lihat gambar di bawah ini:

7. Stop Loss dan Take Profit

Langkah yang tak kalah penting dalam sebuah strategi adalah mengatur posisi exit dengan Stop Loss dan Take Profit. Untuk posisi Buy, letakkan Stop Loss tepat di bawah low candlestick yang sejalan dengan sinyal masuk dari MACD. Sementara itu, Stop Loss posisi Sell dapat ditargetkan tepat di atas high candlestick yang sejalan dengan sinyal masuk dari MACD.

Trader dapat mengatur level Take Profit setidaknya dua kali lipat dari risiko Stop Loss agar memiliki rasio risk/reward 1:2. Dalam hal ini, penting untuk dicatat bahwa level Stop Loss dan Take Profit dapat disesuaikan dengan preferensi dan manajemen risiko masing-masing trader.

MACD menjadi salah satu indikator favorit kebanyakan trader karena bisa digunakan hampir di semua jenis strategi dan bisa dikombinasikan dengan indikator lain, seperti Stochastics. Bagaimana tekniknya? Simak di Cara Menggabungkan MACD dan Stochastic untuk Entry.

Terkait Lainnya

Forum Terkait

Sunar | 11 May 2012

apa kelemahan sistem range pada transaksi forex trading master?

Lihat Reply [3]

sistem range gimana? apa sistem rata-rata?
kalau sistem range adalah rata rata kalau tidak sesuai avarage pastinya false/meleset

Thanks

Basir 11 May 2012

@ sunar:
Mungkin yang Anda maksud trading dengan range atau sideways apa kelemahannya.
Kalau yang Anda maksudkan itu maka tergantung dari gaya trading Anda, ada yang suka dengan kondisi pasar trending ada yang suka ranging (sideways). Metode dan strategi untuk masing-masing kondisi berbeda. Ranging atau trending adalah kondisi pasar, jadi tidak bisa disebutkan keunggulan atau kelemahannya, tergantung dari cara trading Anda.

M Singgih 4 Oct 2015

Kelemahan sistem trading range atau sideways terletak pada banyaknya sinyal false apabila harga sudah memasuki trending. Salah satu indikator akurat dalam keadaan sideways adalah oscillator yang menunjukkan oversold dan overbought. Ketika harga sedang trending naik, maka oscillator akan selalu menunjukkan sinyal overbought. Sebaliknya ketika harga sedang trending turun, maka oscillator akan selalu menunjukkan sinyal oversold. Sinyal tersebut adalah false sinyal dalam keadaan trending.

Dengan memahami hal ini, kita bisa mengatisipasi dengan cara mengabaikan sinyal overbought ketika trend naik dan mengabaikan sinyal oversold ketika trend turun.

Kiki R 10 Sep 2019
Abraham | 31 May 2015

permisi pak, saya mau tanya bagaimana cara menggabungkan indikator MACD dan MA agar menjadi satu. dulu kayaknya cukup di drag bisa sekarang kok enggak bisa? terimakasih.

Lihat Reply [30]

Coba download MT4 IBFX.COM.AU, disana banyak indikator yang sudah digabung (oplosan), seperti yang anda harapkan.

Thanks.

Basir 5 Dec 2013

@ aminur:
Caranya (pada platform Metatrader):
1. Tampilkan indikator MACD
2. Masuk ke: View - Navigator - Indicators - Trend - Moving Average
3. Drag & drop ‘Moving Average’ ke window indikator MACD
4. Setting indikator Moving Average tsb sesuai dengan keinginan, dan pilih Apply to : Previous Indicator’s Data
5. Klik ‘OK’
Berikut contoh tampilan simple moving average (sma) 55 pada indikator MACD:


Semoga bisa membantu.

M Singgih 5 Aug 2015

Ada kemungkinan indikator yang anda gunakan berbeda dengan indikator yang dulu dipakai. Dan untuk sekarang platfom / mql berbeda, dulu mql4, sekarang Mql5.

Thanks

Basir 3 Jun 2015

Tambahan,

Biasanya, Kalau mau gabungin beberapa indikator dalam satu windows, caranya pasang indikator pertama, kemudian buka jendela navigator. Lalu drag indikator yang ingin digabung ke jendela indikator yang pertama.

Indikator yang akan digabung harus dari jendela navigator, bukan dari menu indicators.

Thanks.

Basir 3 Jun 2015

ada yang menyebutkan kalau nggak semua indikator bisa digabungkan dalam 1 window. kira2 indikator mana saja yg bisa & nggak bisa? dan kenapa bisa ada yg nggak bisa digabungkan?
tx

Arvindo 3 Jun 2015

Untuk hal ini perlu dicoba satu persatu. menurut kami bisa digabungkan, jika tidak kemungkinan terjadi penumpukan.

Thanks

Basir 5 Jun 2015

@ abraham:
Bisa Pak, ini contoh penggabungan MACD dengan MA (dalam hal ini simple moving average atau sma), masing-masing untuk MACD traditional (dalam bentuk kurva dan + OSMA) dan MACD dari MT4 (dalam bentuk histogram).



Caranya: pertama tampilkan indikator MACD, kemudian masuk ke View - Navigator - Indicators - Moving Average, kemudian drag ke window indikator MACD, dan pada kolom “Apply to” pilih yang “Privious Indicator’s Data”.




M Singgih 10 Jun 2015

@ arvindo:
Setahu saya semua indikator yang ditampilkan di window dibawah chart harga misalnya ADX dan indikator oscillators (RSI, CCI, stochastics) bisa digabungkan dengan indikator yang biasanya ditampilkan di chart harga misalnya moving averages, Bollinger Bands, Standard Deviation dan Envelopes. Memang ada yang tidak bisa digabungkan misalnya indikator ichimoku, tetapi indikator yang simple dan umum digunakan rata-rata bisa digabung. Memang ada yang tidak bisa digabungkan dengan pertimbangan kegunaannya, misalnya apa gunanya mengukur titik-titik parabolic SAR dari indikator RSI?


M Singgih 10 Jun 2015

Saya tadi juga mencoba menggabungkan indikator stochostic dgn bolinger band masih tetap gak bisa.... Ada cara lain gak pak

Eko S 31 Dec 2018

Untuk Eko S,

Setau saya dulu memang bisa untuk menggabungkan beberapa indikator (misal Stochastic dengan Moving Average, RSI dengan P Sar, dll) didalam satu window. Namun kini setelah saya coba, hanya indikator tertentu saja yang dapat dikombinasikan ke dalam satu window. Apakah mungkin karena terdapat pembaruan dari sistem MQL atau bagaimana? Entahlah, saya tidak tau alasan pastinya kenapa kini tidak dapat menggabungkan beberapa indikator diluar chart window.

Indikator yang dapat digabungkan adalah indikator yang secara default memang diletakkan diluar chart window (window yang berisi grafik/candlestick harga). Indikator tersebut seperti ADX, AO, MaCD, OsMA, RSI, RVI, Stochastic, dll. Sehingga indikator tersebut dapat digabungkan dalam satu window. Misal, Stochastic dengan RSI. MaCD dengan RSI, ADX dengan MaCD, dll.

Sementara indikator yang secara default, penempatannya berada didalam chart window (seperti Bollinger Band, Fractals, Ichimoku, Moving Average, Parabolic Sar, dll) tidak dapat digabungkan dengan indikator manapun kecuali dengan sesamanya. Sehingga kini penggabungan indikator Stochastic atau RSI dengan Moving Average diluar chart window sudah tidak memungkinkan lagi.

Namun pada versi Meta Trader mobile (Android atau iOS), Anda masih dapat menggabungkan indikator apapun di dalam satu window (baik didalam atau diluar chart window).

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 31 Dec 2018

@Eko bisa mas, saya udah coba di laptop semua bisa digabungkan ikuti seperti contoh yg dilakukan Master @m singgih kayaknya master @m singgih tau segalanya tentang trading forex kayak lampu aladin, apapun pertanyaan pembaca pasti dijelaskan dengan detail, mantap Master, saya mewakili newbie-newbie mengucapkan Terima kasih banyak buat para master-master semuanya. Salam Profit.

Rendy Shahputra 8 Oct 2019
terima kasih info untuk menggabungkan indikator
Aan 4 Mar 2020

@ Putranto:
Bisa langsung entry ketika kurva MACD telah memotong kurva sinyal, tidak perlu menunggu kurva MACD bergerak diatas atau dibawah level 0.00, tetapi sebaiknya dikonfirmasikan dengan indikator lainnya (misal ADX untuk konfirmasi trend), dan price action-nya.
Sebagai contoh, pada chart EUR/USD dibawah ini kita bisa entry buy ketika kurva MACD telah memotong kurva sinyal dari bawah dan bergerak diatasnya, dan indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan dominan bullish. Selain itu, harga juga tidak menembus level support 1.0800 dan terbentuk bullish engulfing bar. (lihat area warna kuning):


Kalau Anda perhatikan, ketika kurva MACD telah memotong kurva sinyal dari bawah maka jarak antara ema 12 dan ema 26 yang meruppakan komponen utama MACD makin menyempit, dan histogram OSMA yang merupakan selisih antara MACD dan sinyal berada diatas level 0.00. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen bullish sedang dominan.

Ketika ema 12 dan ema 26 berpotongan, maka kurva MACD tepat berada pada level 0.00, dan ketika MACD bergerak diatas level 0.00 berarti sentimen bullish semakin kuat, hal ini tampak dari garis histogram ADX yang berwarna hijau dan makin tinggi, tetapi untuk entry buy tidak harus menunggu kurva MACD berada diatas level 0.00.

M Singgih 7 Jan 2016

Terimakasih banyak untuk pertanyaan dan jawabanya pak

Newbie 5 Jun 2021

Sudah dicoba di Laptop dan bisa, bagaiaman kalo di HP Android, ato Iphone?

Mary 30 Dec 2021

Untuk Mary,

Penggabungan dua indikator juga bisa dilakukan pada platform mobile. Caranya pun juga hampir sama seperti yang ditunjukkan diatas. Hanya saja di platform mobile terbilang lebih mudah/simple, Anda hanya pelu tap tombol tambah indikator (f+) pada window indikator yang ingin Anda gabungkan.

Argo Gold Spotter 31 Dec 2021

@ Andrean:

|Amati kurva MACD dan kurva sinyal. Jika kurva MACD berada di atas kurva sinyal, maka sentimen sedang bullish, sebaliknya jika kurva MACD berada di bawah kurva sinyal, maka sentimen sedang bearish. Pada indikator MACD bawaan platform Metatrader, kurva MACD direpresentasikan dengan histogram.

Untuk penjelasan cara membaca indikator MACD yang lebih lengkap, silahkan baca:
Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 Macam Fungsinya

M Singgih 5 Apr 2022

@Farida Ayu:

Selamat malam, untuk penggunaan MACD dan MA secara bersama-sama dalam sebuah sistem tentu saja memungkinkan bu. Cara penggunaannya ibu juga sudah tidak salah. Hanya saja mungkin untuk sedikit mempercepat sinyal yang dihasilkan, untuk posisi Buy contohnya, ibu tidak perlu menunggu Histogram MACD untuk Cross level 0. Kalau menunggu hingga Cross level 0 memang akan sedikit terlambat Timing masuk marketnya. Ibu bisa coba salah satu pendekatan berikut:

1. Value Histogram MACD meningkat

Jadi daripada menunggu hingga histogram MACD Cross level 0, ibu bisa menggantinya dengan menunggu value dari histogram tersebut meningkat. Jika tertarik dengan metode ini ibu bisa baca lengkap pada buku Trading For Living karangan Dr. Alexander Elder. Beliau secara aktif menggunakan MA dan MACD sebagai filter dari trend dan kapan posisi harus dibuka. Secara visualnya adalah sebagai berikut:

Penjelasan: MACD pada dasarnya juga bisa digunakan untuk mengukur kekuatan trend. Oleh karena itu, jika terjadi penambahan atau pengurangan value, maka di sana sebenarnya terpampang kondisi kekuatan trend saat itu. Semisal value di bawah nilai 0 dan mengalami peningkatan, hal ini menandakan bahwa kekuatan pergerakan turun sedang berkurang saat ini. Contoh yang lain adalah value berada di atas nilai 0 dan mengalami peningkatan, hal ini menandakan bahwa kekuatan pergerakan naik sedang bertambah. Jadi ibu tidak perlu menunggu untuk value Cross level 0 terlebih dahulu untuk mengambil keputusan.

2. Mengamati Crossing Signal MACD

Cara lain yang bisa ibu gunakan adalah dengan mengamati Signal Line pada MACD. Mirip dengan histogram di atas, Crossing ini biasanya terjadi sebelum histogram MACD mampu Cross level 0. Sehingga posisi bisa dibuka dengan risiko yang lebih baik. Untuk lengkapnya ibu bisa mencoba membaca artikel kami tentang Scalping dengan MA dan MACD berikut. Meskipun pada artikel tersebut dibahas perihal Scalping, namun strategi tersebut bisa digunakan pada time frame berapapun dengan baik.

Semoga bisa sedikit mencerahkan, terima kasih atas pertanyaannya.

Nur Salim 27 Apr 2022

mohon ijin minta petunjuk, apakah MA dan MACD bisa digunakan bersama-sama? Saat saya coba praktekkan untuk Buy saat harga di atas MA lalu MACD naik ke atas level 0, tapi harga terkadang sudah terlalu tinggi dan akhirnya koreksi. Apakah penggunaan tersebut sudah tepat? Jika tidak bagaimana ya cara yang betul dalam menggunakan kombinasi keduanya?

Farida Ayu 27 Apr 2022

Bagaimana cara mudah membaca indikator MACD?

Andrean 4 Apr 2022

master, ane mau tanyak nich..
cranya untuk memasukkan indikator menggabungkan indikator MA ke dalam Indikator MACD tu gimana ya master....
terimakaish sebelum dan sesudanya,.. jawabannya saya tunggu

Aminur 5 Dec 2013

Saya ingin tau lbh banyak soal MACD, jd mohon pencerahannya..

Kapan kita entry jika kita menggunakan indi MACD sbg indikator entry, apakah kita langsung entry jika garis MACD motong garis signal atau tunggu garis MACD memasuki area positif/negatif trlbh dahulu?

Contoh: apa kita lgsung BUY jika garis MACD cross up garis signal?? Atau kita tunggu MACD memasuki area positif (bernilai positif) sblm kita OP BUY??

Trims..

Putranto 5 Jan 2016

@Putranto: Entry menggunakan MACD sebagai indikator entry bisa langsung masuk jika garis MACD memotong garis signal.

Namun, ada hal yang lebih penting daripada hanya mengandalkan persilangan garis MACD terhadap garis signal.

Apa itu?

1. Konteks (struktur harga)

2. Level penting

2 hal ini sangat mempengaruhi peluang berhasil dari strategi MACD yang akan Anda gunakan.

Sebagai contoh, struktur harga terbaik untuk menggunakan indikator MACD sebagai indikator entry adalah trending.

Oleh karena itu, Anda harus bisa memilih pair dengan teliti.

Kedua, trending saja tidak cukup. Anda harus masuk pada level yang penting agar peluang berhasil (winrate) lebih tinggin dan rasio risk/reward lebih bagus.

Dengan memiliki pair yang sedang trending dan entry posisi di level yang penting, hal ini akan meningkatkan peluang berhasil dari strategi ini.

Kiki R 10 Dec 2022

Halo mau tanya, untuk day trading apakah bisa menggunakan gabungan indikator MACD dan MA, terus saat saya mencoba mempraktekkan bagaimana cara memasukkan kedua indikator ini ternyata disuruh isi angka. Nah, untuk settingan angka dari kedua inikator itu sebaiknya isi angka berapa ya?? Apakah bila ngisinya berbeda2 bisa juga menghasilkan grafik ato garis yang berbeda jga? Terima kasih

Heru 25 Mar 2023

@ Heru:

- Halo mau tanya, untuk day trading apakah bisa menggunakan gabungan indikator MACD dan MA …

Bisa, bisa dengan Simple Moving Average (SMA) atau Exponential Moving Average (EMA).

- ….. Nah, untuk settingan angka dari kedua inikator itu sebaiknya isi angka berapa ya??

Untuk parameter indikator MACD, disarankan disetting default saja, yaitu Fast EMA Period = 12, Slow EMA Period = 26, dan Signal SMA Period = 9.
Untuk moving average (MA) tergantung dari time frame yag digunakan. Untuk time frame tinggi (4 jam / H4 dan daily) gunakan SMA 200 dikombinasi dengan EMA dengan periode 50, 55, 89, 100 atau 144. Untuk time frame rendah (1 jam / H1 kebawah) gunakan EMA dengan periode 8, 21, 34, 50, atau 55.

- …. Apakah bila ngisinya berbeda2 bisa juga menghasilkan grafik ato garis yang berbeda jga?

Ya, benar. Kami sarankan gunakan parameter seperti penjelasan kami di atas.

M Singgih 31 Mar 2023

Arvindo:

Setahu dan sepemahaman saya hampir semua indikator bawaan yang berada di Metatrader bisa digabungkan satu sama lain pada satu Window. Jika ada yang tidak bisa besar kemungkinan bahwa indikator tersebut berjenis Custom dan bukan bawaan dari Metatrader sehingga terjadi konflik dari sisi pemrogramannya.

Nur Salim 31 Mar 2023

Jawaban untuk Heru:

Ya, untuk day trading Anda bisa menggunakan kombinasi indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Moving Average (MA) untuk membantu analisis teknikal dan pengambilan keputusan trading.

Untuk pengaturan angka, ini tergantung pada preferensi dan strategi trading Anda. Anda bisa mencoba beberapa kombinasi angka untuk melihat hasil yang berbeda pada grafik atau garis yang dihasilkan oleh kedua indikator.

Namun, pastikan Anda tidak terlalu sering mengubah pengaturan indikator karena ini dapat menghasilkan sinyal palsu atau mengganggu keandalan analisis teknikal Anda.

Sebagai panduan umum, beberapa trader mengatur MACD dengan periode default 12, 26, dan 9, dan MA dengan periode 50 dan 200. Namun, ini hanyalah panduan umum dan Anda harus mencari tahu pengaturan terbaik untuk gaya dan strategi trading Anda sendiri.

Perlu diingat bahwa indikator hanyalah alat bantu dan tidak selalu benar 100%. Oleh karena itu, selalu gunakan money management untuk meminimalkan risiko transaksi.

Kiki R 2 Apr 2023

Eko S:

Seharusnya nggak ada masalah dalam menggabungkan stochastic dengan bollinger band ataupun indikator lain. Umpamanya platform trading yang dipakai ternyata nggak bisa, berarti kesalahan terletak pada platform trading itu.

Kalau sudah begitu, ini pilihan alternatifnya:

  • Coba reinstall software, lalu coba menggabungkan indikator lagi.
  • Kalau masih tidak bisa, hubungi CS broker untuk mendapatkan penjelasan.
  • Alternatif terakhir, trading dengan platform lain yang bisa, seperti Metatrader.
  • Bisa juga trading dengan platform biasanya, tapi analisis pakai platform Tradingview, gratis kok. Tampilan juga cantik, seperti ini:

Aisha 3 Apr 2023

Andrean:

Cara yang paling mudah menurut saya pribadi adalah dengan cara melihat Histogram dari MACD itu. Histogram MACD umumnya menggambarkan 2 hal, yaitu:

1. Trend saat ini. Jika Histogram berada di atas angka 0 maka trend sedang bullish, dan sebaliknya.

2. Kekuatan trend saat ini. Semakin tinggi atau rendah histogram dari MACD, maka semakin kuat pula kekuatan trend saat itu. Contohnya dalam trend naik, semakin tinggi nilai Histogram maka semakin kuat trend naik tersebut begitu pula sebaliknya.

Nur Salim 4 Apr 2023

Farida Ayu:

Menambahkan sedikit ya.

Kombinasi MACD dan MA juga bisa dipakai buat validasi divergence MACD. Contohnya dalam gambar di bawah ini.

Terlihat ada divergence negatif, yaitu harga masih naik tapi MACD malah menurun (lihat garis kuning emas). Ini sinyal bearish. Tapi sinyal divergence MACD nggak selalu akurat. Oleh karena itu, pakai MA untuk validasi. Ketika harga jatuh ke bawah garis MA, entry sell.

Aisha 10 Apr 2023
Aminos | 28 Jul 2015

Malam master , 1. saya pengangum indikator MACD tapi untuk exit pasar di saat sdh propit saya masih kurang paham saat tepatnya , tolong penjelasannya master. 2 . Di indikator MACD gmn settingannya untuk TF1,TF4. trims master.

Lihat Reply [21]

MACD masih dalam keluarga yang sama seperti RSI, CCI, dan Stochastics. Perbedaannya adalah indikator ini dapat digunakan untuk membantu trader mencari momentum pasar, arah, dan entri dengan memahami garis MACD, garis sinyal, garis nol, dan histogram.

Thanks.

Basir 29 Jul 2015

@ Aminos:
1. Berikut ini contoh pada EUR/USD H1 (1 jam):


- Selain indikator utama MACD, sebaiknya gunakan juga indikator OSMA yang biasanya satu paket dengan MACD.
- Sebaiknya gunakan juga indikator lain sebagai konfirmator, biasanya indikator trend seperti moving average atau ADX.
- Selain MACD dan OSMA, pada contoh diatas digunakan juga ema 50 dan 100, Bollinger Bands, dan ADX (14).
- Entry buy ketika kurva indikator MACD memotong kurva sinyal dari bawah, dan garis histogram OSMA bergerak diatas level 0.00 (A). Pada saat itu garis histogram ADX juga dominan bullish (berwarna hijau).
- Exit ketika kurva indikator MACD memotong kurva sinyal dari atas, dan garis histogram OSMA bergerak dibawah level 0.00 (B). Pada saat itu garis histogram ADX dominan bearish (berwarna merah) yang menunjukkan kemungkinan berakhirnya pergerakan bullish. Bisa juga exit setelah harga bergerak dibawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.

2. Setting indikator yang direkomendasikan oleh pembuatnya (Gerald Appel) dan yang biasa digunakan adalah 12,26 dan 9, yaitu ema 12, ema 26 dan sma 9 untuk kurva sinyal. Setting ini berlaku untuk semua time frame, dari 1 menit (M1) hingga monthly (bulanan).

Sebagai bahan bacaan bisa menyimak: Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 Macam Fungsinya

Semoga bisa membantu.

M Singgih 31 Jul 2015

Lalu untuk penentuan SL bagaimana kak? Jika sya brencana menutup posisi saya ketika sinyal berbalik arah

Putranto 1 Jan 2023

@ Putranto:
Ada beberapa cara menentukan stop loss, salah satu yang populer adalah berdasarkan level support atau resistance yang terdekat, disamping level Fibonacci retracement atau expansion. Dalam konteks contoh EUR/USD H1 diatas (posisi buy), Anda bisa menentukan stop loss pada level support terdekat, yaitu 1.0925 (Anda bisa lihat di artikel: Analisa Teknikal 27 Juli - 1 Agustus 2015 pada EUR/USD).

M Singgih 4 Jan 2023

Untuk pemasangan stop loss pada saat menggunakan indikator MACD itu gimana ya bang?

Sandi 26 Aug 2022

@Sandi: Stoploss (SL) lebih baik dipasang pada level support terdekat (posisi buy) atau resisten terdekat (kalau sell).

Kiki R 26 Aug 2022

izin menyambung yg di atas pak. untuk TP sendiri apakah jg ditempatkan pada level SnR terdekat meskipun RR-nya tidak sehat (lebih besar risk daripada reward)?

Firda Fauziah 8 Sep 2022

Tentu tidak. Kriteria entry yang Anda gunakan haruslah berpatokan terhadap manajemen risiko yang profitable, jadi RR harus diperhatikan.

Kalau winrate strategi yang Anda gunakan 50% atau kurang dari 50%, tentu Anda tidak boleh entry dengan RR kurang dari 1:1.

Lalu bagaimana caranya memperbesar RR?

Perbaiki timing entry Anda. Lakukan riset lagi agar timing entry Anda pas sehingga SL tidak perlu terlalu jauh atau TP bisa diperbesar.

Kiki R 10 Sep 2022

Kalau kak Kiki untuk meningkatkan akurasi timing entry pake timeframe berapa?

Firda Fauziah 27 Sep 2022

@Firda Fauziah: Untuk timing, saya riset entry di time frame yang lebih kecil lagi.

Saya biasanya menggunakan acuan struktur harga dan level di time frame H1/H4, dan entry di M5.

Kiki R 28 Sep 2022

Terus kalau untuk exitnya gimana pak?

Arifin Ilham 17 Oct 2022

Exit menggunakan TP di level penting seperti support/resisten atau supply/demand di timeframe H1/H1.

Kiki R 18 Oct 2022

Bergantung di time frame berapa setup yang terjadi.

Misalnya setupnya intraday di time frame H4, maka biasanya saya masuk di M15 atau M5 dengan timing yang bagus agar mendapatkan rasio risk/reward yang lebih besar.

Namun, kalau timing saya masih salah, maka SL saya bisa kena berkali-kali sebelum akhirnya harga bergerak ke arah yang saya inginkan.

Sedangkan jika setupnya di Weekly/Daily yang tipenya swing trading, biasanya masuk di H4/H1 saja.

Untuk timing entry ini memang Anda harus membuat riset yang detail karena dari pengalaman saya, ini yang paling berat risetnya.

Kiki R 11 Nov 2022

Selamat siang, apakah MACD ini juga lebih akurat jika digunakan di tf besar seperti indikator lainnya pak?

Erlangga Nareswara 21 Dec 2022

@Erlangga Nareswara: Benar, indikator MACD lebih akurat jika digunakan di TF besar.

Sinyal yang muncul lebih sedikit dibandingkan di TF kecil tapi akurasinya lebih tinggi.

Kiki R 22 Dec 2022

Izin melanjutkan pak, apakah MACD ini bisa digunakan dengan multi time frame? Misalnya MACD di atas level 0 pada tf h4nya, kita cari sinyal dari tf m15 misalnya yg searah degnan tf h4. Bisakah ini meningkatkan akurasi daripada sekedar menggunakan tf m15 atau h4 saja? Terima kasih atas penjelasannya

Erlangga Nareswara 5 Jan 2023

Jawaban untuk Erlangga Nareswara:

Bisa, MACD bisa digunakan untuk multi time frame.

Gunakan MACD bersama dengan indikator MA dan ADX.

MA untuk filter trend, ADX untuk mengukur kekuatan trend, dan MACD untuk signal entry (trigger).

Pertama lihat dulu arah/trennya menggunakan MA, lalu cek apakah trendingnya kuat menggunakan ADX. Dua-duanya di time frame H4.

Kalau dua-duanya terpenuhi, arahnya jelas dan trendnya kuat maka Anda bisa entry di M15 menggunakan MACD.

Kiki R 8 Jan 2023

@ Sandi:

Biasanya level stop loss (SL) ditentukan berdasarkan level-level support atau resistance terdekat, tidak tergantung dari indikator yang digunakan. Jika level-level support atau resistance tidak tampak jelas, bisa digunakan level-level Fibonacci retracement atau expansion untuk menentukan support atau resistance-nya.

M Singgih 11 Jan 2023

Jawaban untuk Putranto:

  • Lalu untuk penentuan SL bagaimana kak? Jika sya brencana menutup posisi saya ketika sinyal berbalik arah

Untuk SL, Anda bisa meletakkannya pada level support terdekat (posisi buy) atau level resisten terdekat (posisi sell).

Kiki R 12 Jan 2023

@Putranto:

Ada banyak cara menentukan Stop Loss. Antara lain:

  • Pakai acuan Risk/Reward atau RR minimal 1:2. Contohnya kalau TP 100 pips, maka SL 50 pips.
  • Pakai acuan analisis teknikal. Contohnya pakai support/resisten terdekat seperti yang disebut bung Kiki. Bisa juga pakai garis-garis Fibonacci, Pivot Point, dll.
  • Pakai acuan pattern. Kalau awalnya entry posisi berdasarkan pattern seperti Pola Harmonik, pola candlestick, dll, maka bisa menggunakan kaidah pola itu juga untuk menentukan SL (pelajari dulu cara trading menggunakan polanya).

Selain itu, ada juga cara menentukan Stop Loss yang kurang umum, yaitu dengan acuan fundamental. Saat open trade, catat asumsi fundamental apa saja yang dijadikan dasar pemikirannya. Kemudian ketika ada reversal, pertimbangkan apakah asumsi itu masih berlaku. Kalau sudah nggak berlaku, cut loss.

Aisha 16 Jan 2023

Erlangga Nareswara:

Akurasi atau Win Rate secara umum tidak akan berubah secara signifikan berapapun Time Frame yang digunakan. Yang berubah sebenarnya adalah jumlah sinyal yang akan dihasilkan oleh suatu indikator. Semakin besar time frame yang digunakan maka semakin sedikit pula sinyal yang akan diterima. Berkurangnya jumlah sinyal inilah yang akan membuat berkurangnya pula False Signal yang dapat muncul sehingga tingkat keuntungan juga akan berubah. Namun perubahan ini biasanya ada pada peningkatan performa di kisaran 5-10% saja.

Nur Salim 26 Jan 2023
Gio | 24 Dec 2016

Saya telah menggunakan strategi scalping sistemnya menggunakan indikator EMA 8 & 21, RSI (9), dan PSAR. Tapi saya pernah baca salah satu artikel dari website ini juga, ada yg menyarankan utk menambah indikator MACD, kalo boleh tau setingan MACD-nya berapa yah? trus kalo boleh disertakan jg tips dan pengalaman master menggunakan strategi ini yah :D. terimakasih :)

Lihat Reply [20]

@ Gio:
- Penambahan indikator MACD adalah untuk konfirmasi saat yang paling tepat untuk entry, yaitu ketika kurva MACD tepat berpotongan dengan kurva sinyal.

- Setting MACD gunakan default, yaitu 12, 26, 9, atau ema 12, ema 26 dan sma 9. Parameter dalam MACD tidak seharusnya diubah-ubah karena akurasinya bisa berbeda, ini menurut penemunya (Gerald Appel). Selain itu MACD bisa digunakan dan valid pada semua time frame, hanya saja pada time frame yang rendah akan cenderung lagging (lebih lambat dalam merespon perubahan harga).

- Tips: kalau Anda trading di time frame 5 menit atau 1 menit tidak perlu dikonfirmasi dengan MACD, cukup ema 8 dan 21. Parabolic SAR dan RSI periode 9. Dengan ditambah MACD Anda akan terlambat entry karena respon MACD pada tf M5 dan M1 lambat, lebih cepat RSI. Tetapi jika trading di tf yang lebih tinggi (15 menit keatas) bisa dikonfirmasi dengan MACD.

M Singgih 28 Dec 2016

cara menentukan untuk entry nya sperti apa ya.?

Heri 13 Dec 2019

@Heri: Setelah mengetahui trend harga maka cara menentukan entry bisa menggunakan indikator MACD dan histogram OSMA. Entry tidak harus pada time frame 4-hour, tetapi bisa pada time frame yang lebih rendah sesuai dengan kebiasaan kita.

Setup Buy:

Buy jika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di atas level 0.00. Dalam keadaan tersebut, momentum uptrend sedang kuat, dan semakin lebar jarak antara kurva MACD dan garis sinyal maka trend semakin kuat.

Exit ketika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di bawah level 0.00. Pada kondisi tersebut, momentum uptrend sedang melemah dan kemungkinan harga akan berbalik arah.

Setup Sell:

Sell ketika MACD memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan OSMA bergerak di bawah level 0.00. Kemudian, exit jika MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan OSMA di atas level 0.00.

Dengan metode ini level stop bisa ditentukan agak ketat, dan berapapun besarnya risk/reward ratio yang direncanakan, trader harus exit ketika momentum trend telah mulai melemah.

Terima Kasih

Kiki R 19 Dec 2019

Kok sama dgn saya? saya Psar, RSI (10) & EMA 50,100 & 150. trend jangka pendek = psar. jangka panjang EMA, & kekutaan momentum RSI. ada artikel kombinasi indikator, urutan terbaik ke terburuk : 1.EMA, MFI, dan RSI : 199 kejadian2.MA, MFI, dan RSI : 198 kejadian3.MA, MACD, dan MFI : 129 kejadian4.MA, MACD dan RSI : 95 kejadian5.EMA, MACD, dan MFI : 39 kejadian6.EMA, MACD, dan RSI: 30 kejadian.

Utk MACD sudah ada artikelny kok, lupa settingannya.

Ade Bf 28 Dec 2020

Jika sudah muncul banyak candle hijau, dan MACD membengkak, apakah sinyal uptrend bisa dibilang valid?

Restu 30 Jun 2022

@Restu: Seperti yang sudah disebutkan di atas, sinyal buy dari indikator MACD yaitu saat garis MACD dan garis signal bersilang dan histogram mulai naik diatas angka 0.

Kiki R 30 Jun 2022

Bagaimana meningkatkan akurasi indikator MACD untuk day trader?

Wicaksono 13 Jul 2022

@Wicaksono: Caranya adalah dengan pemilihan struktur harga yang benar yaitu trending.

Indikator MACD akan lebih profitable jika digunakan pada market yang trending. Sedangkan pada market sideways hasil trading akan banyak loss karena harga tidak bergerak satu arah.

Jadi, kalau Anda ingin menggunakan indikator ini, terlebih dahulu pastikan tren yang sedang terjadi adalah trending.

Kiki R 14 Jul 2022

Jika pada indikator MACD pada grafik barnya (yang warna hijau) semakin panjang atau melebar, apakah itu pertanda ada penambahan volume trading?

Firman 3 Aug 2022

@Firman: Benar, jika histogram MACD (bar hijau) melebar, artinya selisih antara garis MACD terhadap garis signal melebar.

Selisih yang melebar artinya terdapat volatilitas atau bolume yang bertambah pada periode terakhir.

Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi volume didalamnya.

Kiki R 4 Aug 2022

Jika muncul divergence seperti ini, apakah konfirmasinya seperti yang saya tandai di gambar ini? Apakah snyal tradingnya nanti akan valid.

Ibrahim 5 Aug 2022

@Ibrahim: Benar, setelah divergence terbentuk, ketika histogram berada di atas, maka sinyal entry buy menjadi valid.

Kiki R 6 Aug 2022

Ijin bertanya pak, MACD kan dibuat berdasarkan perhitungan 2 buah Moving Average, kalau begitu apakah MACD ini juga sifatnya Lagging seperti MA?

Nugroho 24 Aug 2022

@Nugroho: Benar, indikator MACD sifatnya lagging.

Walaupun lagging, namun kualitas sinyal pembalikan arah lebih bagus. Ketika arah tren berubah, Anda bisa mengikuti arah yang sudah ditunjukkan oleh MACD.

Kiki R 25 Aug 2022

mohon info pak, kenapa garis di macd saya cuma 1 sedangkan contoh di atas ada 2. apakah itu macd khusus?

Fira Christi 29 Sep 2022

Benar. MACD yang mempunyai 2 garis di atas adalah MACD custom, bukan MACD bawaan metatrader 4.

MACD bawaan metatrader 4 hanya mempunyai 1 garis.

Kiki R 30 Sep 2022

Selamat pagi pak, ijin bertanya. Selama ini saya baca-baca teknik trading divergen dengan macd biasanya digunakan pada time frame h1 ke atas. pertanyaan saya apakah metode divergen dengan macd ini juga bisa digunakan pada time frame kecil seperti m15 bahkan m5?

Shaffiyah Kalana 8 Nov 2022

Hi, kak Shafiiyah.

Ya, strategi trading divergen bisa juga digunakan pada time frame kecil seperti M15 dan M5.

Kiki R 9 Nov 2022

Bagaimana cara deteksi adanya Divergence pada MACD dan chart ya kak? Saya masih belum paham.

Rivan Aditya 10 Nov 2022

Cara mendeteksi divergence menggunakan MACD simple kok mas.

Anda tinggal memperhatikan harga tertinggi (high) dan harga terendah harga (low) yang baru terbentuk.

Jadi, patokan pertama yang harus Anda lihat adalah harganya dulu.

Divergence terjadi apabila ada perbedaan antara harga dengan MACD.

Misalnya, harga membentuk harga tertinggi baru (higher high) tapi MACD malah cuma harga tertinggi yang lebih rendah (lower high)

Sebaliknya, divergence juga terjadi pada harga yang membentuk harga terendah baru (lower low) tapi MACD malah higher low.

Kiki R 11 Nov 2022
Hendi | 17 Jun 2017

Cara membaca indikator macd dan stochastic ketika berbeda arah karena apakah yang di utamakan stochastik atau macd terutama pada tf4 karena saya sering salah posisi pada saat transaksi mohon penjelasanya terimakasih.

Lihat Reply [20]

@ Hendi:

Perbedaan yang sering terjadi adalah kondisi overbought / oversold pada stochastics dan pergerakan kurva MACD terhadap kurva sinyal, sedangkan pergerakan %K terhadap %D dan pergerakan kurva MACD terhadap kurva sinyal relatif hampir sama.

Kondisi overbought / oversold stochastics oscillator akan akurat pada keadaan sideways, dan MACD akan akurat pada keadaan trending (uptrend maupun downtrend). Ketika sideways fokus pada stochastics dan ketika trending fokus pada MACD.

Untuk mengetahui kondisi sideways atau trending bisa dipantau dari indikator Bollinger Bands dan ADX, yaitu sideways jika harga bergerak disekitar middle bands indikator Bollinger Bands dan ADX dibawah level 25. Keadaan trending jika ADX diatas 25 dan harga bergerak sekitar upper / lower band indikator BB, juga dari indikator parabolic SAR.

Berikut ini contohnya pada EUR/USD H4:



Tampak overbought / oversold pada stochastics tidak berpengaruh pada pergerakan harga saat downtrend maupun uptrend, tetapi pergerakan kurva MACD terhadap kurva sinyal sangat berpengaruh, yang dikonfirmasi oleh perpindahan letak titik parabolic SAR.

Sedangkan overbought / oversold dan %K dan %D stochastics berpengaruh pada kondisi sideways sementara penunjukkan kurva MACD terhadap sinyal pada kondisi sideways false (tidak akurat).

M Singgih 19 Jun 2017

Terima kasih atas penjelasannya pak m singgih dan untuk indikator adx yang di contohkan apakah sama pungsinya dengan adx yang menggunakan persilangan D+ karena saya tida menemukan adx di metatrader saya pake terimakasih sebelumnya atas jawabanya pak m singgih.

Hendy 20 Jun 2017

@ Hendi:

Sama persis Pak, hanya tampilan ADX pada contoh tsb lebih mudah diamati dan dicerna. ADX pada contoh yang kami gunakan disebut juga dengan Advanced ADX yaitu indikator ADX yang versi histogram.

Pada ADX histogram Anda tidak perlu pusing mengamati crossing +DI dan -DI untuk menentukan trend yang dominan, cukup melihat warna bar histogramnya saja. Jika bar histogram berwarna hijau berarti uptrend dominan, sedang jika berwarna merah berarti downtrend yang dominan. Crossing +DI dan -DI ditampilkan dengan pergantian warna bar histogram.

Berikut contohnya pada GBP/USD H4 kemarin:


Pada ADX versi histogram: warna merah adalah ketika -DI yang dominan (downtrend), sedang warna hijau adalah ketika +DI yang dominan (uptrend). -DI yang dominan adalah ketika berada diatas +DI, dan +DI yang dominan adalah ketika berada diatas -DI.

Untuk keterangan ADX standard versi Metatrader bisa dibaca di: Cara Menggunakan Indikator ADX untuk Mengetahui Kekuatan Trend

M Singgih 22 Jun 2017

Kalau dicompare master, mana yg lebih baik antara macd dg stochastic? ada pnggunaan khsus kah utk indi2 tsb? Tks.

Ardianto 21 Oct 2020

@ Ardianto:

Peruntukannya berbeda. MACD biasa digunakan untuk kondisi pasar yang sedang trending, sementara stochastic untuk kondisi yang sedang sideways dengan mengamati level overbought dan oversold. Untuk mengetahui pasar sedang trending atau sideways bisa diamati dengan indikator ADX.

Kedua indikator tsb bisa digabungkan untuk saling mengkonfirmasi. Misal ketika pasar sedang trending, maka momentum entry bisa ditentukan dari indikator stochastic, yaitu ketika kurva %K dan %D saling berpotongan.

M Singgih 22 Oct 2020

Kalau untuk melihat divergensi sendiri akurat yang mana ya pak? Stoch atau MACD? atau justru bisa digabungkan keduanya?

Riza Parenta 3 Jun 2022

@Riza Parenta: Membandingkan akurasi divergensi dari dua indikator yang berbeda harus melalui pengujian dengan aturan tertentu.

Dengan demikian, membandingkan kedua indikator ini secara bebas atau tanpa aturan/rules yang jelas seperti kriteria entry dan exit tidak bisa dilakukan.

Saya berikan gambarannya seperti apa.

  • Kedua indikator disetting pada periode berapa? Apakah setinggan default saja?
  • Time frame apa yang digunakan?
  • Kriteria entry dari kedua indikator seperti apa?
  • Kriteria exit dari kedua indikator seperti apa?

Jadi, apabila Anda ingin mengetahui jawaban seperti ini, Anda harus lebih detail dengan menjelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.

Selanjutnya tinggal melakukan backtest pada grafik yang sudah lampau untuk melihat perbandingan performa akurasi keduanya.

Kiki R 4 Jun 2022

terima kasih pak atas masukannya, saya akan coba untuk melihat perbandingan keduanya. Untuk tf saya saat ini masih menggunakan tf H1 dengan settingan default. Entry sendiri dilakukan dalam kondisi divergensi biasa, saat harga dan oscillator menunjukkan hal yang berbeda. yang saya bingungkan saat ini untuk backtest, gimana cara menentukan metode atau level stop dan exit yang pas pak dari strategi divergensi ? apakah harus dicoba satu-satu metode penentuan SL dan TP saat backtest untuk melihat mana yang terbaik? atau ada metode-metode khusus yang cocok untuk satu strategi tertentu seperti divergensi ini

Riza Parenta 7 Jun 2022

Kan di dalam indikator MACD juga terdapat Moving Average ya....itu untuk setting periodenya bagaimana ya kak? Dan Moving Average jenis apa yang digunakan? Makasih

Sinyo 10 Jun 2022

@Sinyo: Jenis moving average yang digunakan dalam MACD ada 2 yaitu EMA (Fast/slow line) dan SMA.

Untuk setting periodenya, klik kanan pada indikator, lalu pilih MACD properties.

Setelah itu akan muncul kotak pilihan periode indikator MACD-nya. Silakan ubah sesuai dengan yang Anda inginkan.

Kiki R 13 Jun 2022

Di indikator Stochastic standar memiliki pengaturan seperti ini:

%K Period: 14
%D period: 3

Lantas, jika diubah apakah akan mempengaruhi tingkat akurasinya?

Firman 5 Jul 2022

@Firman: Lebih tepatnya yang berubah adalah tingkat sensitifitasnya.

Akurasi indikator ini ditentukan seperti apa metode trading tersebut, bisa jadi akurasi naik atau bisa jadi turun.

Sedangkan berbicara sensitifitas adalah hal yang sudah pasti, semakin besar periodenya semakin tidak sensitif indikator stochastic tersebut.

Kiki R 5 Jul 2022

Siang pak, untuk strategi yang pake overbought oversold stochastic sebaiknya stoplos ditaruh dimana ya pak?

Agus Pratama 11 Jul 2022

@Agus Pratama: Bisa menggunakan dua cara.

1. Stoploss (SL) dberada dibawah/diatas support/resisten.

2. Stoploss menggunakan indikator average true range (ATR) sebesar 2xATR.

Kiki R 11 Jul 2022

Untuk strategi harian, timeframe berapa yang ideal digunakan untuk mendapatkan sinyal trading akurat dengan indikator MACD?

Subakti 3 Aug 2022

@Subakti: Time frame indikator MACD yang sering digunakan untuk trading harian adalah H1.

Dalam kondisi trending, indikator MACD yang dipasang pada time frame H1 memberikan sinyal yang cukup akurat.

Kiki R 4 Aug 2022

Maaf mgkn agak melenceng. apa pengaruhnya pak jika saya mengganti periode2 yg ada pada indikator MACD bawaan mt4? apakah tingkat akurasinya akan berubah2 sesuai dengan nilainya? sama selain yg bawaan, adakah rekomendasi nilai MACD lain yang bisa saya gunakan untuk perbandingan? thx

Febrina R 29 Aug 2022

@Febrina R: Jika Anda mengubah periode pada indikator MACD bawaan MT4, maka hal ini akan berpengaruh pada tingkat sentifititas indikator terhadap perubahan harga.

Sebagai contoh, semakin besar periode dalam suatu indikator, maka semakin tidak sensitif terhadap perubahan harga terakhir dan sebaliknya.

Tentang akurasi, tentu akan berubah karena tingkat sensitifitas indikator tersebut berubah.

Terakhir, saya mohon maaf untuk rekomendasi nilai MACD sebagai perbandingan saya tidak tahu dan saya coba cari di internet pun tidak ada yang mengulas tentang hal ini.

Kiki R 31 Aug 2022

Untuk divergence lebih bagus mana ya antara macd dan stoch ini?

Yanto Sudrajat 7 Nov 2022

Sama-sama bagus. Jika diplot pada grafik, indikator MACD dan stochastic memberikan sinyal yang hampir sama.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.

Pada gambar di atas, tiga buah indikator (Stochastic, MACD dan RSI) yang diplot pada grafik EURUSD Daily terlihat memberikan sinyal yang hampir sama.

Kiki R 9 Nov 2022

Komentar @inbizia

Bima: Bntu jawab ya! Mengenai pake RSI buat deteksi overbought dan oversold, sebenarnya gak wajib banget buat pake indikator overbought dan oversold lainnya. Kalo lo udah pake RSI dengan baik, itu udah cukup kok. Tapi tentunya juga tergantung sama strategi dan preferensi lo.

Kalo lo mau nambahin indikator lain buat bantu konfirmasi atau memperkuat sinyal dari RSI, seperti MACD misalnya, itu juga boleh. Tapi tetap inget, jangan sampai terlalu banyak indikator sampe bikin bingung.

Pokoknya, yang penting lo bisa nyaman dan ngerti betul cara kerja indikator yang lo pilih. Mending fokus sama beberapa indikator yang emang lo pahami dengan baik daripada pake banyak tapi bingung interpretasinya.

Intinya, jangan sampai indikator malah bikin pusing dan bikin kita jadi ragu-ragu dalam trading. Pilih yang lo mengerti dan bisa lo gunakan dengan baik, bro! Semangat!

Enzo | 30 Jun 2023
Halaman: Indikator Paling Menguntungkan Versi Broker Hsb

Jawaban untuk Vera:

Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu saat menggunakan pola trading. Berikut adalah beberapa saran yang bisa Anda pertimbangkan:

  • Pelajari pola dengan baik: Penting untuk benar-benar memahami pola trading yang Anda gunakan. Pelajari semua detail tentang pola tersebut, termasuk kriteria masuk dan keluar yang dianjurkan, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil posisi. Semakin dalam pemahaman Anda tentang pola tersebut, semakin baik Anda dapat mengenali situasi di mana pola tersebut mungkin menghasilkan sinyal palsu.
  • Gunakan konfirmasi tambahan: Selain mengandalkan pola tunggal, gunakan indikator atau metode konfirmasi tambahan. Misalnya, Anda dapat menggabungkan pola candlestick dengan indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memvalidasi sinyal. Konfirmasi tambahan dapat membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu.
  • Gunakan time frame yang lebih tinggi: Menggunakan time frame yang lebih tinggi dapat membantu menghilangkan sinyal palsu yang muncul pada time frame yang lebih rendah. Sinyal yang muncul pada time frame tinggi biasanya lebih kuat dan lebih bisa diandalkan. Namun, perlu diingat bahwa dengan menggunakan time frame yang lebih tinggi, Anda mungkin akan memiliki sedikit peluang trading, jadi pertimbangkan dengan bijak.
  • Gunakan manajemen risiko yang baik: Manajemen risiko yang baik sangat penting dalam trading. Tetapkan level stop loss yang rasional untuk setiap perdagangan dan patuhi rencana Anda. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sesuai dengan rencana trading Anda, lebih baik melewatinya daripada memaksakan perdagangan yang berisiko.
    Selain menetapkan level stop loss yang rasional, penting juga untuk memperhatikan rasio risk/reward yang seimbang. Idealnya, Anda harus mencari peluang dengan potensi keuntungan yang lebih besar daripada risiko yang diambil. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sejalan dengan rencana trading Anda, lebih baik bersabar dan menunggu peluang yang lebih baik daripada memaksa masuk ke perdagangan yang berisiko.
  • Tinjau kembali hasil trading Anda: Tetaplah melacak dan meninjau hasil trading Anda secara berkala. Analisis ini akan membantu Anda mengidentifikasi pola atau situasi yang cenderung menghasilkan sinyal palsu. Jika Anda menemukan pola yang sering menghasilkan sinyal palsu, pertimbangkan untuk menghindari pola tersebut atau menyesuaikan strategi Anda untuk meminimalkan risiko.
  • Latih kemampuan pengenalan pola: Praktikkan pengenalan pola secara konsisten melalui latihan dan pengalaman. Semakin banyak pengalaman yang Anda dapatkan, semakin baik Anda akan mengenali sinyal yang valid dan menghindari sinyal palsu. Latihan dengan akun demo atau menggunakan backtesting dapat membantu meningkatkan kemampuan Anda dalam mengenali pola secara akurat.
  • Kiki R | 22 Jun 2023
    Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern

    Jawaban untuk Sandy:

    Untuk memperkuat sinyal pola ascending triangle, Anda dapat menggunakan berbagai indikator teknikal yang dapat memberikan konfirmasi tambahan. Berikut ini beberapa indikator yang sering digunakan dalam kombinasi dengan pola ascending triangle:

  • Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting untuk dikaitkan dengan pola ascending triangle. Dalam pola ascending triangle yang valid, biasanya volume cenderung menurun selama pembentukan segitiga dan meningkat saat terjadi breakout ke atas. Ini mengindikasikan minat dan partisipasi yang meningkat dari para trader, yang dapat memperkuat sinyal bullish. Jika volume tinggi terjadi saat breakout terjadi, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kekuatan tren naik yang potensial.
  • Moving Averages (MA): Moving averages adalah indikator yang umum digunakan untuk mengidentifikasi tren dan memperkuat sinyal pola. Anda dapat menggunakan MA dengan periode yang sesuai untuk mengkonfirmasi tren naik yang terbentuk oleh pola segitiga. Misalnya, ketika harga bergerak di atas MA yang lebih panjang (misalnya MA 50 atau MA 200), ini menunjukkan tren naik yang kuat. Perpotongan antara MA yang lebih pendek (misalnya MA 20) dengan MA yang lebih panjang juga dapat memberikan sinyal beli tambahan. Perpotongan MA tersebut dapat mengindikasikan adanya perubahan arah tren dan memberikan konfirmasi bahwa harga kemungkinan akan melanjutkan pergerakan naik setelah breakout dari pola segitiga.
  • Relative Strength Index (RSI): RSI adalah indikator osilator yang dapat membantu mengidentifikasi apakah pasar sedang overbought atau oversold. Dalam pola segitiga naik, Anda dapat mencari konfirmasi dari RSI yang menunjukkan kondisi jenuh jual atau konvergensi positif. Ketika harga mendekati support dalam pola segitiga, sementara RSI mencapai atau mendekati area oversold, ini dapat menjadi indikasi bahwa tekanan penjualan mulai berkurang dan harga memiliki potensi untuk melakukan breakout ke atas. Selain itu, jika RSI menunjukkan konvergensi positif, yaitu RSI membuat lembah yang lebih tinggi sementara harga membuat lembah yang lebih rendah, ini dapat menunjukkan adanya divergensi bullish dan meningkatkan kepercayaan terhadap potensi breakout ke atas.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren dan momentum yang terdiri dari dua garis (line) dan histogram. Dalam konteks pola segitiga naik, Anda dapat mencari perpotongan garis MACD (garis sinyal melintasi garis MACD) yang mengindikasikan adanya perubahan momentum ke arah bullish. Histogram positif yang menguat juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kemungkinan breakout ke atas.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang terdiri dari tiga garis: upper band, middle band, dan lower band. Dalam pola segitiga naik, ketika harga mendekati lower band dan mulai bergerak naik di sepanjang middle band, ini dapat memberikan indikasi adanya tekanan beli yang meningkat. Breakout di atas upper band juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kelanjutan tren naik.
  • Kiki R | 22 Jun 2023
    Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern

    Utk cara ngebacain potensi balik harga (reversal) itu tricky abis dalam trading. Pasar finansial tuh ribet dan dipengaruhi banyak hal, jadi nggak ada metode yang bisa ngejamin 100% akurasi prediksi harga di masa depan.

    Mnrt aku sndiri, ada beberapa teknik simpel yang bisa dipakai buat bantu kita ngecek kemungkinan balik harga:

    • Liat Pola Candlestick: Cek pola candlestick kaya hammer, shooting star, doji, dll. Pola-pola ini bisa ngasih petunjuk kalo harga mungkin bakal balik arah.
    • Pake Indikator Oscillator: Ada indikator keren kaya RSI atau Stochastic Oscillator. Mereka bisa ngebantu kita liat kapan harga udah overbought (kayak terlalu naik) atau oversold (kayak terlalu turun), yang bisa jadi tanda harga bakal balik.
    • Support dan Resistance: Perhatiin level support (harga cenderung naik) dan resistance (harga cenderung turun). Itu bisa jadi area potensial buat balik harga.
    • Divergence: Kalo ada divergence, artinya harga nggak sejalan sama indikator tertentu (misalnya MACD). Itu bisa jadi tanda kekuatan tren mulai berkurang dan harga mau balik.

    Ingat, bro, trading tetep ada risikonya. Jadi, selalu pakai manajemen risiko yang oke, misalnya pake stop loss buat batasin kerugian. Jangan cuman liat analisis teknikal aja, tapi perhatiin juga berita dan sentimen pasar biar kita bisa ambil keputusan lebih pinter.

    Faisal | 29 Jul 2023
    Halaman: Kesalahan Memasang Stop Loss Menurut Mifx

    Ya kan minimal deposit $10. Berarti bisa lbh dari itu. Enakan sih cobain akun demo dulu, persiapkan strategi trading. Klu di akun demo udah lancar banget loss/profitnya ya bisa langsung lanjut ke akun mikro Finex. Ya, klu udah pede mah bsa coba2 $50 dlu sblm lanjut ke $100.

    Klu menurut pendapat ane ya, minimal $10 itu bisa berii kebebasan mau deposit berapapun selama ga dibawah $10. jadi lbh flexibel lah, n ga usah melulu harus $100 krna ga smua orang jga bsa provide uang dingin sebesar it dalam waktu yg cukup singkat.

    Calvin | 10 Sep 2023
    Halaman: Tips Memilih Finex Vs Asiapro Untuk Day Trading

    Irvin: Sebenarnya Leverage 1:100 sudah termasuk dlm kategori leverage yg cukup besar dan leverage ini adalah salah satu tingkat leverage yg paling umum ditawarkan oleh broker2. Leverage seperti ini bisa memberikan fleksibilitas bagi trader dengan modal yg beragam. Namun, penting untuk diingat bahwa leverage juga membawa risiko tinggi. Semakin tinggi leverage, semakin besar potensi keuntungan, tetapi juga semakin besar risiko kerugian. Itu sebabnya beberapa trader, terutama yg memiliki modal besar, mungkin memilih untuk menurunkan leverage agar risiko mereka lebih terkendali.

    Sebelum menentukan apakah leverage 1:100 dan modal minimal $25,000 cocok untuk Loe, Loe perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti Pengalaman, Risiko Toleransi, Strategi Trading, dan Manajemen Risiko.

    So, ini tergantung preferensi pribadi juga apakah leverage ini sesuai dngn kriteria pribadi kita

    Harry | 24 Oct 2023
    Halaman: Tips Trader Pro Akun Vip Atau Raw Zero Gkinvest

    Kamus Forex

    Day Trading

    Strategi yang dilakukan trader dengan membuka dan menutup posisi trading dalam hari yang sama, sehingga kepastian Loss/Profit dapat diketahui segera.

    Quantitative Trading

    Strategi trading yang bergantung pada perhitungan matematis untuk mendeteksi peluang trading. Fokus Quantitative Trading biasnaya tertuju pada Harga dan Volume. Termasuk dalam jenis strategi ini adalah High-Frequency Trading dan Algorithmic Trading yang sering diaplikasikan oleh institusi finansial dan lembaga Hedge Fund.

    Carry Trade, Carry Trading

    Strategi trading yang lebih memanfaatkan selisih suku bunga antara dua mata uang yang diperdagangkan, daripada perubahan nilai tukar.

    Accomodation Trading

    Termasuk aktivitas trading ilegal karena satu pedagang mengakomodasi yang lain dengan memasukkan order pada harga yang tidak kompetitif.

    Swing Trading

    Strategi trading yang menargetkan keuntungan semaksimal mungkin, dan dilakukan dengan menempatkan posisi Buy atau Sell pada titik pembalikan harga.

    MACD

    Singkatan dari Moving Average Convergence Divergence, yaitu indikator teknikal yang berfungsi menunjukkan arah tren dan momentum harga aset di pasar keuangan.

    Platform Trading

    Fasilitas trading yang memungkinkan trader mengatur dan mengeksekusi order secara real-time di pasar forex. Platform trading biasanya dipasang sebagai aplikasi di PC atau Smartphone, bisa pula dibuka sebagai halaman web di browser. Fasilitas ini wajib disediakan broker forex untuk para tradernya. Selain memiliki fitur untuk mengatur dan memasang order, platform juga umum dilengkapi dengan chart harga real-time dan berbagai tool analisa.

    Contoh platform yang umum ditawarkan adalah MetaTrader (dari MetaQuotes), cTrader (dari SpotWare), dan jenis platform yang dikembangkan sendiri oleh broker (proprietary).

    Sinyal Trading

    Update analisa trading yang memberikan saran untuk membuka posisi trading (buy/sell) pada harga dan jangka waktu tertentu. Sinyal trading biasanya ditawarkan oleh broker atau analis forex, baik secara berbayar maupun gratis.

    Overtrading, Over Trading, Overtrade

    Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:

    1. Serakah mengejar profit.
    2. Bernafsu mengganti kerugian dari posisi loss.