Ada banyak sekali jenis-jenis strategi Hedging serta manfaat yang ditawarkannya. Salah satunya ialah untuk melindungi portofolio investasi. Bagaimana caranya?
Selama trading, Anda tentu tidak ingin mengalami Loss, bukan? Nah, untuk menyiasatinya, Anda bisa menggunakan strategi Hedging. Simak penjelasan mengenai Hedging berikut ini.
DI
|
Daftar Isi |
Mengenal Apa Itu Hedging
Hedging disebut juga dengan lindung nilai. Secara lebih lengkapnya, Hedging adalah sebuah strategi yang bertujuan melindungi nilai/dana dari fluktuasi nilai tukar mata uang. Penting bagi para pelaku investasi atau trader untuk menerapkan strategi Hedging. Tujuan utama dari Hedging adalah melindungi nilai agar investor maupun trader tidak menderita kerugian (Loss) apabila harga aset di market tiba-tiba berubah ke arah yang tidak diinginkan.
Konsep dasar dari Hedging dalam forex adalah membuka dua instrumen atau dua posisi dengan arah yang berlawanan. Jadi, jika kita sudah membuka satu posisi order Sell di suatu pair mata uang, maka posisi lainnya dibuka untuk order Buy. Sekilas memang Hedging ini mirip dengan asuransi karena mencegah terjadinya kerugian dari suatu hal/kejadian saat melakukan investasi. Bahkan, Hedging juga telah dipraktikkan di mana-mana. Misalnya saja, saat Anda membeli rumah atau mobil, Anda pasti mengasuransikannya jika suatu saat ada hal-hal yang buruk terjadi.
Hedging dapat diterapkan di pada beberapa sektor pasar, antara lain:
- Pasar komoditas; digunakan untuk mengantisipasi risiko selama trading komoditas (komoditas energi, hasil pertanian, dan lainnya),
- Pasar sekuritas; digunakan untuk mengantisipasi risiko sekuritas atau ekuitas dalam saham, sekuritas, indeks, dan lain-lain,
- Rasio bunga; digunakan untuk mengantisipasi risiko pinjaman atau utang,
- Forex; untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar valas/mata uang dan volatilitas.
Jenis-jenis Strategi Hedging
Ada beberapa contoh strategi Hedging yang bisa Anda terapkan, bisa berdasarkan tujuannya maupun berdasarkan jangka waktunya. Simak ulasan lebih lengkap berikut ini.
A. Hedging Berdasarkan Tujuannya
- Diversifikasi, yaitu suatu strategi lindung nilai di mana investor tidak melakukan investasi di satu bidang saja. Diversifikasi dibedakan menjadi dua, yaitu diversifikasi horizontal dan vertikal, dan diversifikasi konglomerasi.
-
Arbitrase, yaitu pembelian suatu produk investasi yang nantinya akan dijual di tempat lain yang harganya lebih tinggi untuk mendapatkan profit.
- Average Down, yaitu suatu strategi investasi di mana para investor akan melakukan pembelian saham secara bertahap saat terjadi penurunan harga.
- Tetap tunai, yaitu strategi investasi yang memungkinkan para investor untuk menyimpan uangnya sebagai antisipasi apabila sewaktu-waktu harga saham mengalami penurunan atau harganya bergerak tidak menentu.
B. Hedging Berdasarkan Jangka Waktu
1. Teknik Hedging Jangka Pendek
Teknik ini biasanya digunakan untuk melindungi sebagian atau seluruh transaksi. Beberapa yang termasuk dalam strategi ini antara lain:
- Hedging memakai kontrak future, yaitu kontrak yang menetapkan suatu penukaran mata uang dalam volume tertentu yang diselesaikan pada tanggal tertentu.
- Hedging memakai forward contract, yaitu suatu kontrak antara dua belah pihak dalam bertransaksi suatu aset/investasi pada suatu tanggal tertentu yang sudah disepakati di harga tertentu.
- Hedging memakai instrumen pasar uang, yaitu teknik yang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.
- Hedging memakai opsi valuta, yaitu teknik Hedging di mana terdapat opsi untuk menyediakan hak untuk membeli atau menjual valuta tertentu dengan harga dan periode waktu tertentu pula.
2. Hedging Jangka Panjang
Teknik Hedging ini biasanya digunakan untuk melindungi exposure jangka panjang. Beberapa yang termasuk adalah:
- Long forward memiliki konsep sama seperti forward jangka pendek. Ini juga dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Biasanya, ini sangat diminati oleh perusahaan yang melakukan ekspor dan impor bernilai jangka panjang dan melindungi arus kas mereka.
- Currency swap, yaitu teknik Hedging di mana pelaku diberi kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta asing atau valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu melalui bank sebagai perantara.
- Parallel loan, yaitu kredit yang melibatkan pertukaran valuta asing antara kedua belah pihak di mana terdapat kesepakatan untuk menukarkannya kembali valuta asing tersebut di kurs dan periode waktu tertentu.
Keuntungan Dan Kerugian Hedging
Setiap strategi pasti memiliki keuntungan dan kerugiannya, begitu juga dengan Hedging. Keuntungan dari menerapkan strategi Hedging, antara lain:
- Seperti tujuannya, Hedging diterapkan sebagai pelindung untuk mencegah terjadinya kerugian besar (Loss) pada investor atau trader di saat kondisi ekonomi sedang kurang stabil.
- Hedging dapat meningkatkan likuiditas karena memfasilitasi investor sehingga mereka bisa berinvestasi pada berbagai macam aset yang berbeda.
- Hedging membutuhkan margin outlay yang lebih rendah sehingga mekanisme harga yang dimilikinya fleksibel.
- Bagi perusahaan, mereka memiliki keleluasaan untuk menentukan jumlah tagihan di masa mendatang secara pasti sehingga bisa menetapkan dasar anggaran perusahaan secara lebih akurat.
Sedangkan kekurangan atau kerugian dari strategi Hedging antara lain:
- Tidak langsung bisa mendapatkan keuntungan/profit.
- Harus menunggu waktu yang tepat untuk menerapkannya.
- Anda harus memiliki kesabaran ekstra.
- Harus memiliki analisa yang tepat.
Hedging ini sekilas memang terlihat simple, tetapi apabila dipraktikkan ternyata membingungkan. Apabila Anda tetap nekat menerapkan strategi ini, Anda harus siap dengan risikonya. Sebenarnya ada solusi mudah untuk mengatasi risiko Hedging. Simpel saja, jangan pernah lakukan Hedging. Namun jika Anda tetap ingin menerapkannya, belajarlah terlebih dahulu mengenai strategi ini.
Cara Melakukan Hedging
Untuk melakukan Hedging, trader pertama-tama harus memastikan apakah broker mengizinkan Hedging. Hal itu karena tidak semua broker memperbolehkan Hedging. Jikapun mengizinkan, biasanya ada beberapa broker yang membatasi transaksi dengan strategi Hedging. Salah satu contohnya adalah broker yang hanya memperolehkan Hedging di pair-pair tertentu, atau tidak memperkenankan Hedging di waktu-waktu tertentu. Dalam hal ini, pengetahuan akan layanan broker forex dan aturan-aturannya sangat diperlukan.
Untuk menyiasatinya, biasanya trader memilih beberapa mata uang yang saling berkorelasi. Untuk korelasi mata uang yang negatif, Anda hanya bisa menerapkan Hedging di posisi yang searah, yaitu posisi Sell dan Sell atau Buy dan Buy. Sebaliknya jika pair mata uang memiliki korelasi positif, Anda bisa membuka posisi Sell dan Buy secara bersamaan.
Contoh dari korelasi negatif adalah pasangan mata uang EUR/USD dan USD/CHF. Katakanlah Anda membuka posisi Buy EUR/USD. Kemudian saat harga mulai bergerak turun, Anda bisa membuka posisi Buy lagi di pair mata uang USD/CHF. Apabila USD menguat, pair EUR/USD pasti akan turun, sementara untuk USD/CHF akan naik. Untuk itu, Anda bisa cut loss di pair EUR/USD dan mendapatkan keuntungan dari pair USD/CHF.
Sementara untuk korelasi positifnya bisa dicontohkan di mana selain Anda membuka posisi Buy di pasangan USD/CHF, Anda bisa membuka posisi Buy pada EUR/USD dan posisi Sell pada GBP/USD.
Selain memanfaatkan korelasi, strategi Hedging juga bisa dilakukan secara langsung. Misalnya, Anda bisa membuka posisi Sell sekaligus posisi Buy untuk pair mata uang EUR/USD. Jika Anda membuka posisi Buy pada harga 1.2800 kemudian harganya bergerak turun. Pada saat itu, Anda membuka posisi Sell, misalnya saat harga 1.2700, untuk meminimalisir dari kerugian Buy.
Poin Penting Dalam Hedging
Beberapa poin penting dari pemahaman tentang strategi Hedging adalah:
- Hedging merupakan strategi manajemen risiko yang digunakan untuk mengimbangi kerugian dalam trading atau investasi dengan mengambil posisi berlawanan di aset atau mata uang terkait.
- Pengurangan risiko yang diberikan oleh Hedging atau lindung nilai juga biasanya menghasilkan pengurangan potensi keuntungan.
- Strategi Hedging biasanya melibatkan derivatif, seperti opsi dan berjangka.
Mayoritas para investor mengidolakan kontrak derivatif, tetapi ada juga yang enggan menggunakannya. Mereka yang mengidolakan tampaknya tidak mementingkan fluktuasi jangka pendek dalam kegiatan Buy and Hold. Bagi yang mengabaikannya, mereka berpikir bahwa tidak ada gunanya untuk terlibat dengan lindung nilai karena mereka membiarkan investasi mereka berkembang secara keseluruhan di pasar.
Mengenal Portofolio Hedging
Menurut pakar keuangan Ellen May, portofolio adalah sekumpulan aset investasi yang dimiliki oleh suatu pihak (perorangan atau perusahaan) bisa berupa properti, deposito, saham, obligasi, valuta, dan lain sebagainya. Portofolio ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena akan menentukan return atau hasil yang Anda harapkan.
Seperti yang sudah dibahas di penjelasan sebelumnya, tujuan utama dari penerapan strategi Hedging adalah melindungi nilai aset atau investasi. Lantas, apakah ada hubungannya dengan portofolio investasi/aset yang kita investasikan? Jawabannya, tentu saja ada. Manfaat utama strategi Hedging adalah untuk melindungi nilai portofolio. Oleh karenanya, keuntungan dari lindung nilai atau Hedging ini mengimbangi seluruh atau sebagian kerugian portofolio Anda.
Portofolio Hedging tidak hanya melindungi modal, tetapi dapat bermanfaat untuk volatilitas, inflasi, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko durasi. Semua ini tergantung pada jenis portofolio investasi yang Anda lakukan. Misalnya saja, apabila Anda memiliki portofolio saham, maka penerapan Hedging ini akan melindungi nilai saham Anda terhadap volatilitas dan kehilangan modal.
Cara Kerja Hedging
Para investor menerapkan Hedging untuk keamanan mereka. Jika mereka sadar bahwa ada banyak risiko yang dibawanya, sangat masuk akal jika mereka mengurangi dan bahkan menutup posisi. Katakanlah para investor saham, mereka akan cenderung melindungi seluruh portofolio saham mereka dari risiko pasar daripada risiko tertentu. Oleh karena itu, mereka akan melakukan Hedging portofolio dengan instrumen lain dalam indeks pasar.
Terdapat dua cara melakukan Hedging di sini; bisa membeli aset lain, atau menjual asetnya secara singkat. Membeli aset adalah pilihan untuk mengalihkan risiko ke pihak lain. Untuk penjualan aset, itu termasuk dalam bentuk langsung eksekusi dari Hedging atau lindung nilai. Di banyak kasus, sebenarnya Hedging ini hanya akan melindungi sebagian dari portofolio karena tujuannya untuk mengurangi risiko pada level yang dapat diterima daripada menghilangkannya.
Cara Hedging Portofolio
Seperti yang sudah kita ketahui, ada beberapa cara untuk melakukan Hedging. Dalam investasi saham, misalnya, kita dapat menggunakan pendekatan dengan opsi. Kontrak opsi adalah perjanjian yang memberi pembeli hak, tetapi bukan kewajiban untuk membeli atau menjual aset dengan harga tertentu. Dalam beberapa kasus, opsi dapat dieksekusi kapan saja sebelum tanggal kadaluarsa (expiry date) dan dapat juga dilakukan di tanggal kadaluarsa di beberapa kasus.
Tujuan dari Hedging opsi adalah untuk mengurangi dampak penurunan pasar pada portofolio. Investor dapat menggunakan satu opsi, atau kombinasi dari dua atau tiga opsi. Berikut ini adalah lima opsi strategi Hedging yang biasa digunakan oleh manajer portofolio investasi saham untuk mengurangi risiko:
- Long-put position, yaitu opsi yang paling sederhana, tetapi juga opsi lindung nilai yang paling mahal. Biasanya opsi dengan harga kesepakatan 5 atau 10% di bawah harga pasar saat ini akan digunakan. Opsi ini akan lebih murah, tetapi tidak akan melindungi portofolio dari 5 atau 10% pertama yang turun indeks.
-
Collar, yaitu opsi yang memerlukan pembelian opsi jual dan penjualan opsi beli. Dengan menjual opsi beli, sebagian biaya opsi jual telah tercakup. Imbalannya adalah sisi atas akan dibatasi. Jika indeks naik di atas harga kesepakatan opsi call, ini akan mengakibatkan kerugian dan akan diimbangi dengan keuntungan dalam portofolio.
- Put Spread, yaitu opsi yang terdiri dari posisi long dan short put. Sebagai contoh, manajer portofolio dapat membeli put dengan strike price pada 95% harga spot, kemudian menjual put dengan strike 85%. Sekali lagi, penjualan put akan mengimbangi sebagian dari biaya put yang dibeli. Dalam contoh ini, hanya portofolio yang akan dilindungi nilainya, sementara pasar turun dari 95% menjadi 85% dari strike awal. Jika harga spot jatuh di bawah strike yang lebih rendah, keuntungan long put akan sama dengan kerugian short put.
- Fence, yaitu opsi kombinasi Collar dan Put Spread. Hal ini memerlukan pembelian put dengan strike price tepat di bawah tingkat pasar saat ini dan penjualan put dengan harga kesepakatan yang lebih rendah dan opsi call dengan harga kesepakatan yang jauh lebih tinggi. Akibatnya, struktur berbiaya rendahlah yang melindungi sebagian dari sisi negatifnya yang kemudian memungkinkan beberapa sisi naik.
- Covered Call, yaitu strategi Hedging yang melibatkan pembelian saham terlebih dahulu dan di saat yang bersamaan menjual opsi jualnya. Kondisi ini terjadi jika penjualan opsi dinilai akan rugi jika saham naik. Sebenarnya, hal ini tidak benar-benar mengurangi risiko kerugian, tetapi premi yang diperoleh memang mengimbangi potensi kerugian sampai batas tertentu. Strategi ini biasanya digunakan pada saham individu. Jika harga saham naik di atas harga kesepakatan, kerugian pada posisi opsi mengimbangi keuntungan pada posisi ekuitas.
Sementara pendekatan Hedging yang tanpa opsi di antaranya:
- Holding cash, yaitu pendekatan yang biasanya digunakan untuk volatilitas dan risiko penurunan. Semakin sedikit portofolio dialokasikan ke aset berisiko seperti ekuitas, semakin sedikit kerugiannya ketika pasar saham jatuh. Namun, return yang dihasilkan akan sedikit dan daya belinya bisa hilang karena inflasi.
- Diversifikasi, yaitu salah satu cara paling efektif untuk melindungi nilai portofolio dalam jangka panjang. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengurangi risiko sistematis. Cara kerja dari teknik ini adalah jika ada suatu saham di portofolio sedang buruk, maka kinerja saham lainnya yang sedang bagus akan menolongnya.
Cara Memilih Hedging Untuk Portofolio Investasi
Sebenarnya belum ada cara yang pas dan tepat untuk melakukan Hedging portofolio investasi. Untuk memilih cara/opsi yang sesuai, itu semua tergantung pada diri Anda sendiri. Namun sebelum itu, ada baiknya Anda mempertimbangkan pro dan kontra dari masing-masing opsi yang ada. Selain itu, putuskan dulu berapa banyak portofolio yang akan dilindungi.
Jika Anda sudah melakukan Hedging atas portofolio ekuitas yang sudah terdiversifikasi, itu artinya seluruh portofolio Anda sudah terlindungi pada batas tertentu. Di sisi lain, jika semua kekayaan Anda ada dalam ekuitas, Anda mungkin ingin melakukan lindung nilai setidaknya 50%. Anda juga perlu mempertimbangkan portofolio dan menentukan indeks pasar mana yang paling cocok dengan portofolio. Anda juga harus menghitung beta rata-rata dari saham yang dimiliki. Beta yang lebih tinggi akan membutuhkan lindung nilai yang lebih besar.
Yang juga patut dipertimbangkan adalah berapa banyak keuntungan yang akan Anda siapkan. Menjual opsi call dapat mengurangi biaya lindung nilai, tetapi itu juga akan membatasi keuntungan. Menjual kontrak berjangka juga akan membatasi keuntungan Anda.
Setelah memutuskan jenis Hedging yang akan digunakan, jangan lupa perhatikan beberapa harga indikatif untuk menentukan berapa biaya strategi yang tepat. Untuk opsi S&P, Anda dapat melihat daftar kontrak opsi likuid terlebih dahulu. Untuk indeks lainnya, Anda dapat mencari "rantai opsi indeks X" untuk mendapatkan gambaran tentang harga. Setelah Anda memiliki gambaran tentang biaya, Anda dapat mempertimbangkan strategi yang berbeda, serta berapa biaya masing-masing dan tingkat perlindungan yang mereka tawarkan.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam menerapkan Hedging portofolio juga memakan biaya. Hedging saham dengan opsi membutuhkan pembayaran premi. Premi ini bergantung pada beberapa variabel termasuk harga instrumen pokok saat ini, harga kesepakatan, suku bunga saat ini, waktu kedaluwarsa, dividen yang diharapkan, dan volatilitas yang diharapkan. Meskipun sebagian besar input ini cukup statis, volatilitas bergantung pada penawaran dan permintaan (Supply and Demand).
Kerugian Hedging Portofolio
Setiap proses yang kita lakukan saat melakukan trading atau investasi pasti ada plus dan minusnya, begitu pun juga teknik Hedging untuk portofolio investasi Anda. Kerugian dari portofolio Hedging adalah biasanya ada biaya dan tidak ada jaminan bahwa lindung nilai akan berjalan sesuai rencana.
Kemudian, risiko Hedging lainnya yang signifikan adalah berasal dari ketidaksesuaian antara portofolio yang dilindungi nilainya dan instrumen yang digunakan untuk lindung nilai. Membangun lindung nilai yang secara akurat cocok dengan portofolio sangat mahal, sehingga seringnya jika ada ketidakcocokan ya harus diterima.
Kesimpulan
Seperti yang sudah dipahami, dalam melakukan suatu investasi atau bertrading di pasar forex, risiko akan berjalan seiring dengan manfaatnya. Yang perlu dipahami, sebenarnya risiko-risiko yang ditimbulkan bisa dicegah oleh kemampuan investor atau trader itu sendiri. Semakin pelaku investasi itu pandai membaca kondisi pasar, semakin kecil pula risiko yang diterima. Tidak dipungkiri juga bahwa pengalaman turut menentukan. Mereka yang sering melakukan investasi/trading di pasar forex pastinya sudah tahu betul strategi apa yang akan mereka gunakan untuk meminimalisir risiko.